Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KELOMPOK II

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DENGAN MASALAH KB DAN ASI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
KELAS A3

Nur Alam Maulidin NPM 2140703060


Windhandini Listya Hananti NPM 2140703063
Sri Susianti NPM 2140703066
Sitti Hamdana HS NPM 2140703069
Santi Tambunan NPM 2140703072
Fitri NPM 2140703075
Armanto NPM 2140703078
Adol Pina NPM 2140703081
Subaedah NPM 2140703084
Ida Wahyuni NPM 2140703087
Julianti NPM 2140703090

Fakultas ilmu Kesehatan


Program studi S1 keperawatan kelas Kerjasama
Universitas Borneo
Tarakan 2021
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
1. Nama KK : Tn. C
2. Tempat /Tanggal Lahir : Tarakan, 15 Maret 1994
3. Alamat : Jl. P. Diponegoro RT 31 No 32, Kelurahan
Sebengkok Kec. Tarakan Tengah
4. Umur KK : 27 tahun
5. Pendidikan KK : SMA
6. Pekerjaan KK : Karyawan swasta
7. Tanggal pengkajian : 25 September 2021
8. Komposisi Keluarga

Status Status
No Nama Sex Usia Hub Pend. Pekerjaan
Imunisasi Kesehatan

Karyawan
1. Tn. C L 27 KK SMA Lengkap Sehat
Swasta

2. Ny. A P 25 Istri SMA IRT Lengkap Sehat

40 Hb0, BCG
3. An. M P Anak - - Sehat
hari dan Polio 1

9. Genogram

27 25

40
Hari

Keterangan :
Laki – laki Satu Rumah
Perempuan Klien

10. Tipe Keluarga :


Tipe Keluarga klien ada tipe keluarga inti yang terdiri ayah, ibu dan anak
11. Suku :
Tn. C dan Ny. A berasal dari daerah sama yaitu dari Kota Tarakan. Tidak
ada adat istiadat Tn. C maupun Ny. A yang bertentangan dengan kesehatan
12. Agama :
Tn. C dan Ny. A menganut agama Islam dan tidak ada keyakinan yang
berdampak buruk pada status kesehatan keluarga Tn. C
13. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Ny. A mengatakan bahwa dirinya tidak bekerja, hanya menjadi ibu rumah
tangga saja. Ny. A mengatakan bahwa Tn. C merupakan karyawan swasta
di salah satu pabrik di kota Tarakan. Ny. A mengatakan pendapatan
suaminya sebulan sebesar Rp. 5.000.000.-. Ny. A mengatakan penghasilan
yang suaminya dapatkan cukup untuk kehidupan sehari - hari
14. Aktivitas Rekreasi:
Ny. A mengatakan bahwa Tn. C libur tidak menentu dikarenakan pekerjaan
Tn. C menggunakan sistem shift jaga sehingga berekreasi dilakukan pada
saat Tn. C libur dan tidak selalu di hari sabtu atau minggu. Mereka
biasanya menandatangani pantai amal untuk berekreasi.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, meliputi :
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn. C dan Ny. A adalah pasangan suami istri yang menikah selama 2 tahun
dan baru memiliki anak yang berumur 3 hari. Tahap perkembangan pada
keluarga Tn. C adalah Keluarga Child-bearing. Tugas perkembangan tahap
ini adalah persiapan menjadi orang tua, adaptasi dengan perubahan anggota
keluarga : peran, interaksi, hubungan seksual dan kegiatan serta
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
2. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan yang tidak terpenuhi pada keluarga Tn. C.
Tn. C dan Ny. A adalah pasangan suami istri yang harmonis semenjak
menikah. Interaksi antar keluarga Tn. C sangat baik. Ny. A mengatakan
bahwa dirinya dan Tn. C sudah siap untuk menjadi orang tua. Sebelum
melahirkan, mereka berdua sering membaca informasi tentang mendidik
anak sesuai tumbuh kembang.
3. Riwayat kesehatan,meliputi :
▪ Riwayat kesehatan keluarga inti
❖ Ny. A mengatakan semenjak melahirkan tidak ada gangguan pada
kesehatannya. Ny. A juga mengatakan bahwa semenjak melahirkan
hingga sekarang dia belum menggunakan KB karena Ny. A
beranggapan bahwa ASI adalah KB alami. Ny. A juga mengatakan
takut menggunakan KB terutama AKDR.
❖ Ny. A mengatakan bahwa dia memberikan Asi kepada An. M secara
eksklusif. Ny A mengatakan, suami dan keluarga besar sangat
mendukung atas keputusan Ny. A dalam pemberian ASI secara
eksklusif. Pada saat pengkajian tampak An. M menyusu dengan benar
(perlekatan payudara ke bayi benar).
❖ Pada saat dilakukan pengkajian Tn. C belum pulang dari bekerja
namun Ny. A mengatakan bahwa Tn. C sebagai kepala keluarga
jarang sakit dan tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius. Ny.
A juga mengatakan bahwa Tn. C melakukan olahraga futsal satu
minggu sekali
❖ Pada saat dilakukan pengkajian An. M sedang tertidur nyenyak.
Didapatkan data BB pada saat pengkajian : 6 kg, panjang badan : 60
cm. Kulit anikterik dan bersih, RR: 42 x/menit, N : 110 x/menit,
suhu : 36,8 ºC. Terdapat tanda imunisasi BCG di bahu sebelah kanan.
An. M sudah diberikan imunisasi Hb0, Polio 1 dan BCG sesuai
dengan waktu pemberian. An. M tampak diberikan ASI Eksklusif.
▪ Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. A mengatakan di dalam keluarganya (keluarga inti maupun keluarga
besar) tidak ada yang menderita penyakit degeneratif seperti hipertensi ,
DM.

III. Data lingkungan, meliputi :


1. Karakteristik rumah
Rumah klien terletak di daerah perumahan dengan luas bangunan 6m² x 6m²
sedangkan luas tanah 6m² x 10m². Rumah klien adalah rumah milik pribadi
keluarga Tn. C ( rumah dibeli Tn. C setelah menikah dengan Ny. A) .
Rumah keluarga Tn. C terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 kamar
mandi, 2 kamar tidur, 1 dapur dan ada kolam kecil dibelakang rumah serta
garasi di depan rumah. Sumber air yang digunakan menggunakan air
PDAM. Pencahayaan dalam rumah terang
karena memiliki banyak jendela, dan memiliki ventilasi yang baik.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga Tn. C tinggal di perumahan yang hampir seluruh tetangganya
adalah pekerja sehingga jarang sekali bertemu namun sering dilaksanakan
kegiatan gotong royong setiap 1 bulan sekali di hari minggu dan keluarga
Tn. C ikut serta di acara tersebut.
3. Mobilitas geografis keluarga
Semenjak menikah ( 2 tahun yang lalu) hingga sekarang keluarga Tn. C
sudah menempati rumah yang ditempati sekarang dan tidak akan
berpindah rumah.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. C bekerja secara 2 shift (pagi dan malam) dan libur sebanyak 1 kali
seminggu. Ny. A ibu rumah tangga yang sehari – harinya selalu berada di
dalam rumah dan keluar rumah jika ingin berbelanja bahan makanan
pokok.
5. Sistem pendukung keluarga
Jumlah keluarga Tn. C adalah 3 orang yang terdiri dari Tn. C sendiri
selaku Kepala keluarga, Ny. A selaku istri dan An. M selaku anak. Ny. A
mengatakan puskesmas dekat dengan rumahnya sehingga jika ada anggota
keluarga yang sakit akan berobat ke puskesmas. Begitu juga dengan An. M
yang imunisasi di puskesmas. Keluarga Tn. C memiliki 2 motor, motor
yang pertama digunakan Tn. C untuk bekerja sedangkan motor yang kedua
digunakan Ny. A untuk mobilitas sehari – harinya.
IV. Struktur keluarga ,meliputi :
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. C menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari. Ny.D mengatakan selalu berdiskusi dengan Tn. C jika ada masalah di
sehari - hari. Di dalam keluarga, pengambilan keputusan dengan cara
mufakat. Pengambil keputusan di dalam keluarga adalah Tn. C yang
sebelumnya atas persetujuan Ny. A
2. Struktur peran keluarga
Tn. C sebagai kepala keluarga dan seorang suami. Tn. C bekerja sebagai
karyawan swasta di sebuah pabrik sedangkan Ny. A merupakan seorang
istri dan ibu rumah tangga yang memiliki bayi.
3. Nilai atau norma keluarga
Ny. A mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit akan dibawa
ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
4. Struktur kekuatan keluarga
Setiap masalah yang ada diambil keputusan dengan cara mufakat. Pola
komunikasi keluarga terjalin dua arah. Pengambil keputusan dalam
keluarga adalah Tn. C yang sebelumnya atas persetujuan Ny. A
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny. A mengatakan komunikasi antara dia dan suaminya terjalin dengan
baik, jika ada permasalahan akan dibicarakan bersama dan mufakat.
Pengambil keputusan di keluarga adalah Tn. C yang sebelumnya disetujui
oleh Ny. A.
2. Fungsi Sosialisasi
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang baik.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ny. A mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit akan dibawa
ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Ny. A mengatakan bahwa
keluarganya memiliki BPJS yang dibayar oleh tempat kerja Tn. C.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. C memiliki satu anak yang berumur 40 hari. Ny. A belum
tahu kapan akan memiliki anak lagi dikarenakan anaknya masih sangat
kecil. Hubungan seksual antara Tn. C dan Ny. A aktif. Ny. A mengatakan
jika masa nifasnya telah habis dan sudah kembali menstruasi. Ny. A
mengatakan bahwa dia belum menggunakan KB karena Ny. A
beranggapan bahwa ASI adalah KB alami. Ny. A juga mengatakan takut
menggunakan KB terutama AKDR.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. C memiliki rumah hasil membeli sendiri, di dalam rumah
terdapat TV, Kulkas, dan peralatan rumah tangga yang lengkap. Ny. A
mengatakan sehari – hari dia memasak makanan untuk Tn. C dan dirinya
sendiri. Saat pengkajian terlihat Ny. A sudah selesai memasak dengan
menu gizi seimbang (nasi, lauk, sayur dan buah)
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Ny. A mengatakan bahwa dia tidak sedang stress. Namun sesekali dia
bertanya tentang alat kontrasepsi (KB) yang bagus untuk dirinya.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor
Ny. A mengatakan sudah mencari informasi tentang KB namun dia
merasa kurang terhadap informasi yang diberikan. Ny. A tampak sesekali
bertanya tentang alat kontrasepsi (KB) yang bagus untuk dirinya
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. C selalu berdiskusi jika menemukan masalah dan tidak lupa
berdoa dan shalat 5 waktu.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Jika ada masalah, keluarga Tn. C akan berunding untuk mencari mufakat.
Pengambil keputusan di dalam keluarga adalah Tn. C dengan
sebelumnya mendapatkan persetujuan dari Ny. A
VII. Keadaan Gizi Keluarga
Jenis makanan yang dikonsumsi oleh keluarga Tn. C adalah nasi, lauk,
sayur dan buah kecuali untuk An. M, dia hanya mengkonsumsi ASI saja
karena masih berusia 40 hari.
VIII. Pemeriksaan Fisik Keluarga
Untuk Tn. C tidak dilakukan pemeriksaan karena sedang bekerja.
Yang diperiksa Ny. A An. M

TD 90/60 mmHg -

Nadi 78 x/menit 110 x/menit

Suhu 36,8ºC 36,8 ºC

RR 20x/menit 42 x/menit

Berat Badan 65 kg 6 kg

Tinggi Badan 158 cm 60 cm

Kepala Simetris , tidak ada Simetris,  normosefali,


nyeri tekan, tidak tidak ada benjolan atau
ada benjolan, luka di bagian kepala.
distribusi rambut Tidak ada kaput
merata dan
berwarna hitam

Mata Simetris, Simetris, sklera


konjungtiva an anikterik, tidak ada
anemis, sklera kotoran di mata
anikterik. Tidak
memakai alat bantu
baca

Hidung Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada


benjolan, tidak ada benjolan
polip

Mulut Gigi utuh, lidah Gigi belum ada, lidah


berwarna merah berwarna merah muda.
muda. Tidak ada Tidak terjadi
tonsilitis palatoschisis

Telinga Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada low


benjolan dan nyeri set ear
tekan

Leher Tidak ada nyeri Normal


tekan, tidak ada
pembesaran getah
bening, vena
jugularis tidak
teraba. Trakea tidak
bergeser

Dada Simetris, taktil Simetris, tidak ada


fremitus seimbang, benjolan, tidak ada
bunyi napas suara merintih, tidak
vesikuler, tidak ada ada retraksi dinding
tarikan dinding dada, bunyi napas
dada. Bunyi jantung simetris vesikuler
normal

Perut Simetris, tidak ada Simetris, tali pusar


nyeri tekan dan sudah lepas, luka
nyeri lepas. Tidak bekas tali pusat kering,
ada pembengkakan umblikus berada di
hepar. Distensi tengah dan tidak
abdomen tidak ada mengeluarkan bau.
Tidak ada distensi
abdomen

Ekstremitas Kekuatan otot Panjang kaki simetris,


maksimal (4) di jumlah jari lengkap.
kedua sisi (atas dan Tidak terdapat adanya
bawah). Tidak clubfoot
menggunakan alat
bantu jalan

Eliminasi BAK : 3 – 4 x/hari BAK : tidak dapat


dikaji karena
BAB : 1 x/hari
menggunakan diapers
Tidak ada keluhan
BAB : 1 x/hari atau
saat BAK dan BAB
1x/2 hari

IX. Pemeriksaan penunjang


Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium pada saat pengkajian
X. Harapan keluarga,meliputi:
1. Harapan keluarga terhadap kesehatannya
Keluarga Tn. C berharap selalu sehat. Keluarga Tn. C juga berharap agar
tumbuh kembang anak mereka sesuai dengan umurnya.
2. Harapan keluarga terhadap tenaga dan fasilitas kesehatan
Harapan Ny. A terhadap tenaga kesehatan dan fasilitasnya agar lebih
bagus lagi kedepannya serta selalu memberikan informasi terbaru tentang
kesehatan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Analisa data
Data Subjektif Data Objektif

1. Ny. A mengatakan bahwa 1. Pada saat pengkajian tampak


dirinya dan Tn. C sudah siap An. M menyusu dengan benar
untuk menjadi orang tua. (perlekatan payudara ke bayi
Sebelum melahirkan, mereka benar)
berdua sering membaca
2. Sesekali Ny. A nampak
informasi tentang mendidik
bertanya tentang alat
anak sesuai tumbuh kembang.
kontrasepsi (KB) yang bagus
2. Ny. A mengatakan bahwa dia untuk dirinya
memberikan Asi kepada An. M
3. Tidak ada tahap
secara eksklusif.
perkembangan yang tidak
3. Ny A mengatakan, suami dan terpenuhi pada keluarga Tn.
keluarga besar sangat C. Tn. C dan Ny. A adalah
mendukung atas keputusan Ny. pasangan suami istri yang
A dalam pemberian ASI secara harmonis semenjak menikah
eksklusif

4. Ny. A juga mengatakan bahwa


semenjak melahirkan hingga
sekarang dia belum
menggunakan KB karena Ny.
A beranggapan bahwa ASI
adalah KB alami

5. Ny. A juga mengatakan takut


menggunakan KB terutama
AKDR.
6. Ny. A mengatakan komunikasi
antara dia dan suaminya
terjalin dengan baik, jika ada
permasalahan akan dibicarakan
bersama dan mufakat.
Pengambil keputusan di
keluarga adalah Tn. C yang
sebelumnya disetujui oleh Ny.
A

7. Ny. A mengatakan sudah


mencari informasi tentang KB
namun dia merasa kurang
terhadap informasi yang
diberikan

8. Jika ada masalah, keluarga Tn.


C akan berunding untuk
mencari mufakat. Pengambil
keputusan di dalam keluarga
adalah Tn. C dengan
sebelumnya mendapatkan
persetujuan dari Ny. A

9. Keluarga Tn. C berharap selalu


sehat. Keluarga Tn. C juga
berharap agar tumbuh kembang
anak mereka sesuai dengan
umurnya

2. Sintesis data
No Data Fokus Etiologi Masalah

DS : Ketidaktahuan Defisit
1. Ny. A juga mengatakan
bahwa semenjak
melahirkan hingga
sekarang dia belum
menggunakan KB karena
Ny. A beranggapan
bahwa ASI adalah KB
alami
2. Ny. A juga mengatakan
takut menggunakan KB menemukan pengetahuan
terutama AKDR sumber tentang alat
3. Ny. A mengatakan sudah informasi kontrasepsi (KB)
mencari informasi
tentang KB namun dia
merasa kurang terhadap
informasi yang diberikan
DO :
1. Sesekali Ny. A nampak
bertanya tentang alat
kontrasepsi (KB) yang
bagus untuk dirinya
DS : Dukungan Menyusui efektif
1. Ny. A mengatakan keluarga
bahwa dia memberikan adekuat
Asi kepada An. M secara
eksklusif.
2. Ny A mengatakan, suami
dan keluarga besar
sangat mendukung atas
keputusan Ny. A dalam
pemberian ASI secara
eksklusif
DO :
1. Pada saat pengkajian
tampak An. M menyusu
dengan benar
(perlekatan payudara ke
bayi benar)
DS : Kesiapan
1. Ny. A mengatakan peningkatan
bahwa dirinya dan Tn. C menjadi orang
sudah siap untuk menjadi tua
orang tua. Sebelum
melahirkan, mereka
berdua sering membaca
informasi tentang
mendidik anak sesuai
tumbuh kembang
2. Ny. A mengatakan
komunikasi antara dia
dan suaminya terjalin
dengan baik, jika ada
permasalahan akan
dibicarakan bersama dan
mufakat. Pengambil
keputusan di keluarga
adalah Tn. C yang
sebelumnya disetujui
oleh Ny. A
3. Jika ada masalah,
keluarga Tn. C akan
berunding untuk mencari
mufakat. Pengambil
keputusan di dalam
keluarga adalah Tn. C
dengan sebelumnya
mendapatkan persetujuan
dari Ny. A
4. Keluarga Tn. C berharap
selalu sehat. Keluarga
Tn. C juga berharap agar
tumbuh kembang anak
mereka sesuai dengan
umurnya
DO :
1. Tidak ada tahap
perkembangan yang
tidak terpenuhi pada
keluarga Tn. C. Tn. C
dan Ny. A adalah
pasangan suami istri
yang harmonis semenjak
menikah

3. Perumusan Diagnosa
1. Defisit pengetahuan tentang alat kontrasepsi (KB) pada Ny A keluarga
Tn. C berhubung dengan ketidaktahuan menemukan sumber informasi
ditandai dengan Ny. A juga mengatakan bahwa semenjak melahirkan
hingga sekarang dia belum menggunakan KB karena Ny. A beranggapan
bahwa ASI adalah KB alami,. Ny. A juga mengatakan takut
menggunakan KB terutama AKDR. Ny. A mengatakan sudah mencari
informasi tentang KB namun dia merasa kurang terhadap informasi yang
diberikan, sesekali Ny. A nampak bertanya tentang alat kontrasepsi (KB)
yang bagus untuk dirinya.
2. Menyusui efektif pada Ny. A keluarga Tn. C berhubung dengan
dukungan keluarga adekuat ditandai dengan Ny. A mengatakan bahwa
dia memberikan Asi kepada An. M secara eksklusif. Ny A mengatakan,
suami dan keluarga besar sangat mendukung atas keputusan Ny. A dalam
pemberian ASI secara eksklusif. Pada saat pengkajian tampak An. M
menyusu dengan benar (perlekatan payudara ke bayi benar).
3. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua keluarga Tn. C ditandai dengan
Ny. A mengatakan bahwa dirinya dan Tn. C sudah siap untuk menjadi
orang tua. Sebelum melahirkan, mereka berdua sering membaca
informasi tentang mendidik anak sesuai tumbuh kembang. Ny. A
mengatakan komunikasi antara dia dan suaminya terjalin dengan baik,
jika ada permasalahan akan dibicarakan bersama dan mufakat. Pengambil
keputusan di keluarga adalah Tn. C yang sebelumnya disetujui oleh Ny.
A. Jika ada masalah, keluarga Tn. C akan berunding untuk mencari
mufakat. Pengambil keputusan di dalam keluarga adalah Tn. C dengan
sebelumnya mendapatkan persetujuan dari Ny. A. Keluarga Tn. C
berharap selalu sehat. Keluarga Tn. C juga berharap agar tumbuh
kembang anak mereka sesuai dengan umurnya. Tidak ada tahap
perkembangan yang tidak terpenuhi pada keluarga Tn. C. Tn. C dan Ny.
A adalah pasangan suami istri yang harmonis semenjak menikah
4. Skoring penentuan prioritas diagnosa
Dx 1 : Defisit pengetahuan tentang alat kontrasepsi (KB) pada Ny A keluarga Tn.
C berhubung dengan ketidaktahuan menemukan sumber informasi ditandai
dengan Ny. A juga mengatakan bahwa semenjak melahirkan hingga sekarang dia
belum menggunakan KB karena Ny. A beranggapan bahwa ASI adalah KB
alami,. Ny. A juga mengatakan takut menggunakan KB terutama AKDR. Ny. A
mengatakan sudah mencari informasi tentang KB namun dia merasa kurang
terhadap informasi yang diberikan, sesekali Ny. A nampak bertanya tentang alat
kontrasepsi (KB) yang bagus untuk dirinya.
No Kriteria Score Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah : 2 1 2 2 Defisit pengetahuan


x1=
3 3
yang dialami Ny. A
Ancaman kesehatan
akan menjadi ancaman
kesehatan jika tidak
ditangani karena akan
terjadi kehamilan yang
tidak diinginkan atau
jarak kehamilan yang
berdekatan

2 Kemungkinan Keterlibatan tenaga


masalah dapat kesehatan dalam
diubah : 2 penyampaian informasi
2 2 x2=2
2 sangat dibutuhkan
Dengan Mudah
sehingga pengetahuan
pasien dapat meningkat

3 Potensi masalah
dapat dicegah : 3
3 1 x1=1 Masalah baru ± 1 bulan
3
Tinggi

4 Menonjolnya Kesalahan dalam


masalah : persepsi tentang KB
2 akan mengakibatkan
Masalah berat, 2 1 x1=1
2 kehamilan yang tidak
segera ditangani
diinginkan atau jarak
kehamilan yang dekat

5 Total 2
4
3

Dx 2 : Menyusui efektif pada Ny. A keluarga Tn. C berhubung dengan dukungan


keluarga adekuat ditandai dengan Ny. A mengatakan bahwa dia memberikan Asi
kepada An. M secara eksklusif. Ny A mengatakan, suami dan keluarga besar
sangat mendukung atas keputusan Ny. A dalam pemberian ASI secara eksklusif.
Pada saat pengkajian tampak An. M menyusu dengan benar (perlekatan payudara
ke bayi benar).
No Kriteria Score Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : Ny. A menyusui An. M
dengan eksklusif.
Keadaan sejahtera 1 1
1 1 x1= Perlekatan yang
3 3
dilakukan Ny. A ke An.
M sudah benar

2 Kemungkinan
masalah dapat Teknik menyusui yang
2
diubah : 2 2 x2=2 dilakukan Ny. A sudah
2
benar
Dengan Mudah

3 Potensi masalah Teknik menyusui yang


dapat dicegah : 3
3 1 x1=1 dilakukan Ny. A sudah
3
Tinggi benar

4 Menonjolnya
masalah : Tidak ada masalah yang
0
0 1 x1=0
2 terjadi
Masalah tidak
dirasakan

5 Total 1
3
3

Dx 3 : Kesiapan peningkatan menjadi orang tua keluarga Tn. C ditandai dengan


Ny. A mengatakan bahwa dirinya dan Tn. C sudah siap untuk menjadi orang tua.
Sebelum melahirkan, mereka berdua sering membaca informasi tentang mendidik
anak sesuai tumbuh kembang. Ny. A mengatakan komunikasi antara dia dan
suaminya terjalin dengan baik, jika ada permasalahan akan dibicarakan bersama
dan mufakat. Pengambil keputusan di keluarga adalah Tn. C yang sebelumnya
disetujui oleh Ny. A. Jika ada masalah, keluarga Tn. C akan berunding untuk
mencari mufakat. Pengambil keputusan di dalam keluarga adalah Tn. C dengan
sebelumnya mendapatkan persetujuan dari Ny. A. Keluarga Tn. C berharap selalu
sehat. Keluarga Tn. C juga berharap agar tumbuh kembang anak mereka sesuai
dengan umurnya. Tidak ada tahap perkembangan yang tidak terpenuhi pada
keluarga Tn. C. Tn. C dan Ny. A adalah pasangan suami istri yang harmonis
semenjak menikah.
No Kriteria Score Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah : Keluarga Tn. C sudah


mempersiapkan diri
Keadaan sejahtera
untuk menjadi orang
1 1
1 1 x1= tua dengan cara
3 3
mencari informasi
tentang cara merawat
anak

2 Kemungkinan
masalah dapat Keluarga Tn. C mencari
2
diubah : 2 2 x2=2 informasi melalui
2
media cetak dan online
Dengan Mudah

3 Potensi masalah Keluarga Tn. C sudah


untuk dicegah 3 mencari informasi tapi
3 1 x1=1
3 belum ke tenaga
Cukup
profesional

4 Menonjolnya Keluarga merasakan


masalah : pengetahuan yang
1 1 mereka dapatkan
Ada masalah tetapi 1 1 x1=
2 2 tentang teknik
tidak perlu segera
pengasuhan anak masih
ditangani
kurang

5 Total 5
3
6

5. Prioritas diagnosa keperawatan keluarga


1. Defisit pengetahuan tentang alat kontrasepsi (KB) pada Ny A keluarga
Tn. C berhubungan dengan ketidaktahuan menemukan sumber informasi
ditandai dengan Ny. A juga mengatakan bahwa semenjak melahirkan
hingga sekarang dia belum menggunakan KB karena Ny. A beranggapan
bahwa ASI adalah KB alami,. Ny. A juga mengatakan takut
menggunakan KB terutama AKDR. Ny. A mengatakan sudah mencari
informasi tentang KB namun dia merasa kurang terhadap informasi yang
diberikan, sesekali Ny. A nampak bertanya tentang alat kontrasepsi (KB)
yang bagus untuk dirinya.
2. Menyusui efektif pada Ny. A keluarga Tn. C berhubungan dengan
dukungan keluarga adekuat ditandai dengan Ny. A mengatakan bahwa
dia memberikan Asi kepada An. M secara eksklusif. Ny A mengatakan,
suami dan keluarga besar sangat mendukung atas keputusan Ny. A dalam
pemberian ASI secara eksklusif. Pada saat pengkajian tampak An. M
menyusu dengan benar (perlekatan payudara ke bayi benar)
3. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua keluarga Tn. C ditandai dengan
Ny. A mengatakan bahwa dirinya dan Tn. C sudah siap untuk menjadi
orang tua. Sebelum melahirkan, mereka berdua sering membaca
informasi tentang mendidik anak sesuai tumbuh kembang. Ny. A
mengatakan komunikasi antara dia dan suaminya terjalin dengan baik,
jika ada permasalahan akan dibicarakan bersama dan mufakat. Pengambil
keputusan di keluarga adalah Tn. C yang sebelumnya disetujui oleh Ny.
A. Jika ada masalah, keluarga Tn. C akan berunding untuk mencari
mufakat. Pengambil keputusan di dalam keluarga adalah Tn. C dengan
sebelumnya mendapatkan persetujuan dari Ny. A. Keluarga Tn. C
berharap selalu sehat. Keluarga Tn. C juga berharap agar tumbuh
kembang anak mereka sesuai dengan umurnya. Tidak ada tahap
perkembangan yang tidak terpenuhi pada keluarga Tn. C. Tn. C dan Ny.
A adalah pasangan suami istri yang harmonis semenjak menikah.
C. RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan Evaluasi INTERVENSI


No Diagnosa Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar

1 Defisit pengetahuan tentang alat Setelah Setelah Afektif 1. Perilaku sesuai Edukasi Kesehatan
kontrasepsi (KB) pada Ny A dilakukan dilakukan anjuran Observasi
Psikomotor
keluarga Tn. C berhubungan tindakan kunjungan 2 x meningkat
1. Identifikasi kesiapan
dengan ketidaktahuan keperawatan 30 menit Kognitif dan kemampuan
2. Perilaku sesuai
menemukan sumber informasi diharapkan diharapkan menerima informasi
dengan
ditandai dengan Ny. A juga defisit keluarga Tn. C Terapeutik
pengetahuan
mengatakan bahwa semenjak pengetahuan mengerti dan
meningkat 1. Sediakan materi dan
melahirkan hingga sekarang dia pada keluarga mengikuti media pendidikan
belum menggunakan KB karena Tn. C teratasi anjuran untuk 3. Persepsi yang kesehatan
Ny. A beranggapan bahwa ASI mengikuti keliru terhadap
2. Jadwalkan
adalah KB alami,. Ny. A juga program KB masalah pendidikan kesehatan
mengatakan takut menggunakan menurun sesuai kesepakatan

KB terutama AKDR. Ny. A 3. Berikan kesempatan


4. Perilaku
mengatakan sudah mencari untuk bertanya
membaik
informasi tentang KB namun Edukasi
dia merasa kurang terhadap 1. Ajarkan faktor resiko
informasi yang diberikan, yang dapat
mempengaruhi
sesekali Ny. A nampak bertanya
kesehatan
tentang alat kontrasepsi (KB)
yang bagus untuk dirinya

2 Menyusui efektif pada Ny. A Setelah Setelah Afektif 1. Perlekatan bayi Promosi Laktasi
keluarga Tn. C berhubungan dilakukan dilakukan pada payudara Observasi
Kognitif
dengan dukungan keluarga tindakan kunjungan 2 x ibu meningkat
1. Identifikasi kebutuhan
adekuat ditandai dengan Ny. A keperawatan 30 menit laktasi bagi ibu dan
2. Kemampuan
mengatakan bahwa dia diharapkan Ny. diharapkan Ny bayi
ibu
memberikan Asi kepada An. M A D Terapeutik
memposisikan
secara eksklusif. Ny A mempertahanka menunjukkan
bayi dengan 1. Gunakan sendok atau
mengatakan, suami dan n menyusui status
benar cangkir saat bayi
keluarga besar sangat secara efektif menyusui belum bisa menyusu
meningkat
mendukung atas keputusan Ny. efektif dan
2. Dampingi ibu selama
A dalam pemberian ASI secara membaik 3. Pancaran ASI kegiatan menyusui
eksklusif. Pada saat pengkajian meningkat berlangsung, jika
perlu
tampak An. M menyusu dengan
4. Suplai ASI
benar (perlekatan payudara ke
bayi benar) adekuat Edukasi

5. Bayi rewel 1. Jelaskan pentingnya


menyusui sampai 2
menurun
tahun

2. Anjurkan ibu menjaga


produksi ASI dengan
memerah ASI

3. Anjurkan ibu
memberikan nutrisi
kepada bayi hanya
dengan ASI eksklusif
selama 6 bulan dan
dianjurkan sampai 2
tahun

4. Anjurkan ibu
memberi makanan
pendamping ASI
setelah 6 bulan

5. Anjurkan ibu
menyusui sesering
segera setelah lahir
sesuai kebutuhan bayi

3 Kesiapan peningkatan menjadi Setelah Setelah Afektif 1. Bounding Promosi Pengasuhan


orang tua keluarga Tn. C dilakukan dilakukan attachment Observasi
Kognitif
ditandai dengan Ny. A tindakan tindakan meningkat
1. Monitor status
mengatakan bahwa dirinya dan keperawatan keperawatan Psikomotor
2. Perilaku positif kesehatan anak dan
Tn. C sudah siap untuk menjadi peran menjadi selama 2 x 30 status imunisasi anak
menjadi orang
orang tua. Sebelum melahirkan, orang tua di menit keluarga Terapeutik
tua meningkat
mereka berdua sering membaca keluarga Tn. C Tn. C
1. Lakukan kunjungan
informasi tentang mendidik membaik menunjukkan 3. Keinginan
rumah sesuai dengan
anak sesuai tumbuh kembang. peningkatan meningkatkan tingkat resiko
Ny. A mengatakan komunikasi peran sebagai peran menjadi
2. Fasilitasi orang tua
antara dia dan suaminya terjalin orang tua orang tua dalam memiliki
dengan baik, jika ada meningkat harapan yang realistis
sesuai tingkat
permasalahan akan dibicarakan
4. Verbalisasi kemampuan dan
bersama dan mufakat. perkembangan anak
kepuasan
Pengambil keputusan di
memiliki bayi 3. Fasilitasi orang tua
keluarga adalah Tn. C yang dalam menerima
meningkat
sebelumnya disetujui oleh Ny. transisi peran
A. Jika ada masalah, keluarga 4. Fasilitasi orang tua
Tn. C akan berunding untuk dalam
mencari mufakat. Pengambil mengidentifikasi
temperamen unik bayi
keputusan di dalam keluarga
adalah Tn. C dengan 5. Tingkatkan interaksi
orang tua-anak dan
sebelumnya mendapatkan
berikan contoh
persetujuan dari Ny. A.
6. Sediakan media untuk
Keluarga Tn. C berharap selalu
mengembangkan
sehat. Keluarga Tn. C juga keterampilan
berharap agar tumbuh kembang pengasuhan
anak mereka sesuai dengan 7. Fasilitasi penggunaan
umurnya. Tidak ada tahap kontrasepsi
perkembangan yang tidak Edukasi
terpenuhi pada keluarga Tn. C.
1. Ajarkan orang tua
Tn. C dan Ny. A adalah untuk menanggapi
pasangan suami istri yang isyarat bayi
harmonis semenjak menikah.

Anda mungkin juga menyukai