I DENGAN
PUSKESMAS SEBENGKOK
DI SUSUN OLEH :
1830702015
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. I (L) Tanggal Pengkajian : 09 Maret 2021
Umur : 23 Tahun No. RM :
Informan : keluarga dan klien
B. ALASAN MASUK
Klien mengatakan mengalami halusinasi, awal dari halusinasi dialami Karena
klien menjadi saksi kekerasan dalam keluarga (pertengkaran kedua orang tua) dan
kemudian klien merasa putus asa sehingga klien mengkonsumsi obat- obat terlarang
sebagai pengalihan dari masalah yang dihadapi dan saat berhenti menggunakan klien
mulai mengalami halusinasi nya membuat klien menjadi mudah marah kepada orang
sekitar (keluarga)
C. KELUHAN UTAMA
klien mengatakan terkadang mendengarkan suara bisikan
D. FAKTOR PREDISPOSISI
Aniaya fisik
21
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Masalah Keperawatan yang mungkin muncul :
• Resiko Perilaku Kekerasan
• Gangguan Konsep Diri : HDR
• Sindroma Trauma Perkosaan
• Sindrom Pasca Trauma
Jelaskan No 1,2,3 :
Sebelumnya klien pernah mengalami gangguan jiwa sampai pada
akhirnya ada klien menjadi saksi dari kekerasan dalam keluarga pada umur 21
tahun sehingga membuat klien mengkonsumsi obat terlarang yang pada akhirnya
menyebabkan halusinasi itu terjadi pada awal mengalami halusinasi klien
mengatakan merasa tidak suka dengan suara bisikan yang dia dengar,klien
mengatakan merasa ingin marah pada orang yang berada disekitar bahkan dengan
dirinya sendiri
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Klien mengatakan anggota keluarga lain tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa.
Jelaskan : Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik seperti badan terasa tidak enak
atau sakit, tidak ada keluhan merasa pusing mual klien merasa baik- baik saja.
F PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
= perempuan = klien
= laki – laki
Jelaskan :
Klien mengatakan 8 bersaudara, saudara klien mengatakan mereka semua tinggal bersama
namun ayah nya jarang berada di rumah karena sedang bekerja mencari nafkah . baik
orangtua maupun saudara atau keluarga yang lainnya tidak ada riwayat penyakit ataupun
masalah gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien.
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan bahwa tidak ada bagian tubuh nya yang tidak dia sukai
b. Identitas : sebelum mengalami masalah kejiwaan pasien bersekolah dan klien
mengatakan masih diakui dan tidak diasingkan oleh orang sekitar nya. Dan sebagai
seorang laki-laki klien mengatakan menghargai dirinya sebagai seorang laki-laki
c. Peran : dalam rumah klien mengatakan biasa nya membantu saudaranya yang lain
untuk membersihkan rumah seperti membantu mencuci piring, menyapu dan
sebagainya. Dan saudara klien mengatakan dalam hal tersebut klien benar benar
mampu dan mengerti dalam mengerjakan pekerjaan rumah.
d. Ideal diri : klien mengatakan harapan nya terhadap diri nya agar tidak diasingkan dari
orang sekitar serta masyarakat sekitar dan klien mengatakan ingin selalu bisa
mengontrol diri agar masalah yang dialami dapat dikendalikan.
e. Harga diri : klien mengatakan masih berkomunikasi dengan baik dengan keluarga
bahkan masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
a. Orang terdekat : klien mengatakan orang yang biasa diajak untuk bercerita, mengadu
atau meminta bantuan adalah saudaranya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien mengatakan bila dipanggil
untuk gotong royong di lingkungan tempat tinggal dia bersedia untuk ikut serta
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan masih
berkomunikasi dengan baik dengan keluarga maupun masyarakat sekitar tempat
tinggal nya.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan bahwa masalah kejiwaan ini bisa membuat
dia tidak melaksanakan ibadah dengan baik
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan biasanya pergi beribadah ke masjid atau mushola
terdekat di tempat tinggal nya namun terkadang klien sholat secara mandiri di rumah
nya. Klien mengatakan dengan beribadah merasa lebih tenang.
G. Status Mental
1. Penampilan
Tidak rapi penggunaan pakaian tidak sesuai cara berpakaian tidak sesuai
Jelaskan : Klien tampak rapi, namun rambut klien agak sedikit panjang. Klien
menggunakan pakaian dengan baik dan sesuai, klien berpakaian sesuai dengan tempat dan
identitas diri nya seorang laki-laki
Masalah Keperawatan yang mungkin muncul :
•Defisit Perawatan Diri (Mandi, Berpakaian)
2. Pembicaraan
Jelaskan : Klien berbicara secara perlahan dan klien juga berbicara dengan jelas dan
saat diberi pertanyaan klien menjawab sesuai dengan apa yang ditanyakan saat diajak
berbicara klien juga kooperatif.
3. Aktivitas Motorik
Jelaskan : Klien tampak tenang, tidak gelisah tidak ada pergerakan yang terjadi secara
tidak terkontrol, klien tidak mengalami tremor saat diajak berbicara dan duduk secara
baik dan benar berhadapan dengan perawat.
Masalah Keperawatan yang mungkin muncul :
•Isolasi Sosial
•Resiko Perilaku Kekerasan
•Gangg Konsep Diri : HDR
•Gangg Persepsi Sensori : Halusinasi
4 Alam perasaan
Jelaskan : Klien tampak rileks, tidak bertingkah laku secara berlebihan, tidak merasa
takut untuk diajak berkomunikasi dan selalu merespon saat diajak berbicara kemudian
merespon sesuai saat diajak bercanda dan saat menceritakan masa lalu yang tidak
menyenangkan klien merasa sedih.
5. Afek
Jelaskan : Saat diajak bercanda klien memberi respon tertawa namun tidak
berlebihan, saat diberi pertanyaan klien merespon dengan emosi yang sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan.
7. Persepsi
pengecapan penghidup
8. Proses pikir
pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :Klien berbicara dengan jelas tidak berbelit-belit dan sampai pada tujuan dari
pembicaraan yang dimaksud. Klien berbicara secara sadar, berbicara dengan topic
yang beraturan. Pembicaraan berjalan dengan baik tanpa ada hambatan seperti saat
klien di tanyakan tentang riwayat gangguan jiwa nya dari awal klien mengalami
sampai dengan proses pengobatan.
9. Bentuk pikir
Jelaskan : klien mengatakan tidak pernah berhalusinasi tentang sesuatu hal yang
memuaskan diri nya, dan apa yang dikatakan oleh klien yang ada dalam pikiran itu
sesuai dengan kenyataan yang ada.
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada yang menjadi obsesi dalam pikiran nya, klien
mengatakan terkadang ikut saja berkumpul dengan orang sekitar nya dan tidak
menyendiri (klien mengatakan sering ke masjid untuk beribadah),klien tidak pernah
memikirkan melakukan hal-hal yang di luar batas kemampuan nya. Klien mengatakan
tidak berpikir ada orang yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya. Klien
mengatakan masih menyadari bahwa diri nya masih ada.
Disorientasi
Jelaskan : Klien tampak tenang dan rileks, klien tampak sadar sepenuhnya saat
ditanyakan waktu, tempat dan orang klien menjawab dengan benar dan jelas.
12. Memori
Jelaskan : Saat ditanyakan apakah klien masih mengingat apa yang dilakukan
kemarin,klien mampu mengingat apa yang dilakukan, berbicara sesuai dengan
kenyataan
Jelaskan :Klien tampak fokus saat diajak berbicara, saat diberi pertanyaan klien
langsung dapat menjawab dan mampu mengulang kembali apa yang diminta, klien
mampu berhitung.
Jelaskan : Klien dapat mengambil keputusan saat ditanyakan mengenai kontrak waktu
untuk kegiatan selanjutnya saat di kunjungi seperti ingin bertemu jam berapa, dimana
ingin bertemu setelah dijelaskan klien mampu mengambil keputusan seperti itu.
15. Daya tilik diri
MEKANISME KOPING
Adatif Maladaptif
Lainnya Lainnya
Jelaskan : klien mengatakan bila suara bisikan itu dating dia bercerita kepada saudara nya dan
saudara nya mengatan akan mengajak klien untuk bercakap-cakap agar terlalihkan
dari halusinasi pendengaran tersebut
Masalah lainnya
1. Makanan
Klien mengatakan makan secara mandiri nafsu makan baik dalam sehari makan
sebanyak 3 kali sehari dan makan kadang menggunakan sendok atau langsung
menggunakan tangan saja, saudara klien mengatakan biasanya setelah makan klien
langsung mencuci piring.
2. BAB/BAK
Klien mengatakan buang air besar maupun kecil di dalam WC dan setelah itu
selalu membersihkan diri dan merapikan pakaian nya secara mandiri
3. Mandi
Klien mengatakan mandi secara rutin menggunakan sabun mandi dan shampo dan
rutin mencukur jenggot dan kumis. Tubuh klien tampak bersih.
4. Berpakaian
Klien berpakaian secara benar dan sesuai dengan keadaan, tidak menggunakan
baju secara terbalik dan tidak berpakaian secara berlebihan.
6. Penggunaan obat
Klien mengatakan mengatakan minum obatnya secara rutin dalam sehari 2 kali,
dengan dosis 2 mg jenis obat yang diberikan adalah valisanbe dan risperidone dan
obat dalam bentuk tablet. Klien mengatakan keadaan nya jauh lebih baik karena rutin
mengkonsumsi obat yang diberikan oleh petugas kesehatan.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan tidak ada perawatan khusus hanya kontrol rutin untuk
pengambilan obat dan hal tersebut juga diketahui oleh keluarga.
Penyakit jiwa
Sistem pendukung
Faktor predisposisi
Penyakit fisik
Penyakit fisik
Koping
Obat-obat
Lainnya
Jelaskan : Klien mengatakan kurang mengetahui tentang cara yang tepat saat mengalami
masalah sehingga berpikir bahwa mengkonsumsi obat terlarang itu adalah jalan
untuk keluar dari masalah
Valisanbe = valisanbe adalah obat yang berguna untuk mengurangi gangguan kecemasan
hingga insomnia. Kandungan valisanbe adalah zat aktif diazepam yang termasuk golongan
obat benzodiazepine long-acting.
Risperidone = adalah obat untuk mengobati skizofrenia. Obat ini juga digunakan untuk
mengatasi gangguan bipolar atas gangguan tingkah laku pada anak yang menderita autis.
M. ANALISA DATA
DO:
DO :
-
3. DS : Risiko perilaku kekerasan
DO:
O. POHON MASALAH
Risiko perilaku
kekerasan
Q. Rencana Keperawatan
5. Anjurkan klien
mengontrol
halusinasi nya
dengan melakukan
aktivitas yang
mampu klien
lakukan
6. Anjurkan klien
untuk meminum obat
secara teratur
2. Koping Individu Tidak Setelah di lakukan tindakan 30 1.Identifikasi hal yang
Efektif b.d menit x 3 kunjungan keperawatan telah memicu emosi
ketidakadekuatan strategi klien mampu :
2.Anjurkan
koping
-identifikasi hal yang memicu mengungkapkan
emosi perasaan yang di
alami
-mampu mengungkapkan
perasaan 3.Anjurkan
mengungkapkan
-dapat mengontrol diri untuk
pengalaman
tidak melakukan hal yang
emosional
merugikan
sebelumnya dan pola
respon yang biasa
digunakan
4.Rujuk untuk
konseling, jika perlu
3. Risiko perilaku kekerasan Setelah dilakukan tindakan 1. Membina
b.d halusinasi keperawatan 30x 3 kunjungan hubungan
klien mampu: saling percaya
kepada klien
-mengontrol rasa ingin marah
dan keluarga
saat bisikan itu ada
2. Monitor
- klien dapat mengontrol dengan
adanya benda
cara verbal maupun nonverbal
yang
berpotensi
membahayakan
3. Libatkan
keluarga dalam
perawatan
4. Latih
mengurangi
kemarahan
secara verbal
atau nonverbal
(mis. Relaksasi
atau bercerita
R. Implementasi Keperawatan
S : klien
O : klien terlihat
tenang
S : klien
mengatakan
apabila
bisikan itu
datang saat
sendirian
maka klien
akan
mengajak
saudara nya
untuk
berbicara
O : klien terlihat
mampu
memahami
situasi
A : klien
memahami
P : intervensi
dipertahanka
n
Koping Selasa, 09 1. mengidentifikasi hal yang telah S : klien
Individu maret, memicu emosi mengatakan
tidak pukul 13: merasa putus
efektif 20 asa melihat
kekerasan
dalam
keluarga
O : klien terlihat
sedih saat
membicaraka
n nya
S : klien
menceritakan
perasaan nya
2. menganjurkan klien mengenai
mengungkapkan perasaan yang masa lalu
dialami yang tidak
menyenangk
an
O: klien terlihat
sedih saat
menceritakan
nya
S : klien
pengalaman
emosional
nya terhadap
masa lalu itu
adalah
merasa sedih
dan putus asa
3. menganjurkan mengungkapkan sehingga
pengalaman emosional membuat
sebelumnya dan pola respon nya
yang biasa digunakan mengkonsum
si obat
terlarang
membuat
nya menjadi
halusinasi
O: klien terlihat
tenang
Risiko Selasa, 09
Perilaku maret,
1. Monitor adanya benda yang S: klien
Kekerasan pukul 13:
berpotensi membahayakan mengatakan
30
tidak
memegang
benda yang
berbahaya
atau tidak
menyakiti diri
sendiri
O : klien terliat
tidak
memegang
benda benda
yang
berbahaya
S : saudara klien
mengatakan
apabila
halusinasi
klien datang,
2. meliibatkan keluarga dalam saudara klien
perawatan menganjurka
n dan
mengajak
klien untuk
bercakap-
cakap agar
teralihkan.
O : keluarga
klien paham
apa yang
harus
dlakukan
Gangguan Rabu, 10 3. Menganjurkan Klien S : klien
Sensori maret pukul mengontrol halusinasi nya mengatakan
Persepsi : 13: 10 dengan cara menghardik memahami
Halusinasi cara yang di
ajarkan
O : klien terlihat
dapat
mengulangi
kembali cara
yang di
ajarkan
S : Klien
mengatakan
4. Menganjurkan klien untuk
memahami
mengontrol halusinasi nya
cara yang di
dengan berbincang-bincang
ajarkan
O : Klien terlihat
dapat
mengulangi
kembali cara
yang di
ajarkan
O : klien dapat
menyebutkan
cara cara
yang telah di
ajarkan
S : Klien
mengatakan
meminum
obat secara
teratur sehari
2 kali
6. Menganjurkan klien
meminum obat secara teratur O : Klien
menunjukka
n obatnya
S. Evaluasi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
3. S : Klien mengatakan mengontrol emosi nya Sonia
saat halusinasi datang dengan mengajak Anendhita
saudaranya untuk berbincang bincang
A : masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
LAMPIRAN
SP 1
A. PROSES KEPERAWATAN
1.Kondisi Klien
3.Tujuan
a.Klien dapat membina hubungan saling percaya, menunjukkan rasa senang, klien bersedia
menyebutkan nama, ada kontak mata, klien bersedia duduk berdekatan dengan perawat,
klien bersedia menceritakan permasalahan.
4.Tindakan Keperawatan
b.Memperkenalkan diri
d.Menjelaskan tujuan
e.Melatih serta membantu klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan
sebelum itu sudah menjelaskan cara, memperagakan dan meminta klien untuk melakukan
ulang.
B.STRATEGI KOMUNIKASI
1.Orientasi
a.Salam Terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum Mas boleh Saya kenalan dengan mas? nama Saya
Sonia Anendhita Novitasari boleh panggil Saya Sonia Saya mahasiswa keperawatan dari
Universitas Borneo Tarakan Saya sedang melaksanakan kunjungan .Kalau boleh Saya tahu
nama mas siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa? bagaimana perasaan mas hari
ini? bagaimana tidurnya tadi malam ada keluhan tidak? apakah mas tidak keberatan untuk
ngobrol dengan saya? bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang selama
ini mas dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya? berapa lama kira-kira kita bisa
ngobrol mas maunya berapa menit? bagaimana kalau 10 menit?di mana kita akan bincang-
bincang ?bagaimana kalau di ruang tamu ini saja?
b.Kerja
Apakah Mas mendengar suara tanda ada wujudnya? apa yang dikatakan suara itu ?
apakah terus-menerus mendengar suara tersebut? pada keadaan apa saja mas mendengar
suara tersebut? apa yang mas lakukan saat mendengar suara tersebut? apakah dengan cara
tersebut dapat membuat suara itu hilang? bagaimana kalau kita belajar cara untuk
mencegah suara-suara tersebut agar tidak muncul? ada empat cara yah yang dapat di
lakukan yang pertama itu dengan menghardik, kedua bercakap-cakap dengan orang lain,
ketiga melakukan kegiatan yang sudah terjadal serta yang keempat itu minum obat secara
teratur. bagaimana kalau kita belajar satu cara terlebih dahulu, yaitu menghardik.
Jadi caranya seperti ini yah pertama jika suara tersebut muncul langsung mas dalam hati “
pergi saya tidak mau dengar, kamu itu palsu, kamu tidak nyata. ucapkan ulang- ulang sampai
suara itu tidak terdengar lagi. baik coba mas peragakan. Nah baik begitu yah caranya bagus
sekali mas sudah bias yah.
c.Terminasi
bagaimana perasaan mas dengan obrolan kita tadi? coba sebutkan ulang cara
untuk mencegah suara bisikan itu agar tidak muncul lagi, kalau suara bisikan itu muncul
lagi silahkan mas coba cara tersebut yah. bagaimana kita masukkan ke dalam kegiatan
latihannya.
baik mas bagaimana kalau besok kita berlatih lagi tentang cara bercakap-cakap
dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul? kira-kira kapan mas
bersedia? bagaimana kalau besok jam 15:00 boleh? Kurang lebih waktu nya 10-20 menit
yah mas.kira-kira dimana kita akan berlatih lagi di tempat ini? oke baik mas sampai
bertemu besok assalamualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI KEPERAWATAN
SP 2
A.Proses Keperawatan
1.Kondisi klien
Terkadang klien mendengarkan suara bisikan di telinga nya. Klien tampak tenang
2.Diagnose keperawatan
3.Tujuan
Klien mampu mengontrol apabila halusinasi nya dating dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
a.Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain
b.Menganjurkan kepada klien agar klien mencoba cara ini apabila klien mendengarkan suara-
suara itu lagi.
1.Orientasi
Selamat siang mas, masih ingat dengan saya? Baik masih ingat yah dengan saya.
Bagaimana perasaan nya hari ini? Tidur nya semalam nyenyak tidak? Apakah masih ingat
dengan kegiatan latihan menghardik yang saya ajarkan kemarin? Coba mas peragakan?
Bagus masih ingat yah, mas hebat. Bagaimana perasaan nya setelah melakukan itu.
2.Kontrak
Baik mas, sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan melakukan lathan kegiatan untuk
mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap- cakap dengan orang lain. Bagaimana kita
berbincang-bincang kurang lebih 5-10 menit, apakah mas setuju? Kita berbincang-bincang
di ruang tamu ini saja yah.
3.Fase kerja
Apakah mas sudah melakukan kegiatan menghardik yang saya ajarkan kemarin? Baik mas,
mari kita lakukan latihan pengendalian halusinas dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain ya. Caranya dengan mengajak orang tua, saudara di dalam rumah. Contoh nya seperti
yang kita lakukan sekarang kita sedang bercakap-cakap mas. Nah jadi bagaimana kalau mas
juga memasukkan ini dalam latihan kegiatan bercakap-cakap dengan orang lain ini untuk
mengontrol halusinasi.
4.Fase Terminasi
SP 3
A.Proses Keperawatan
1.Kondisi Klien
2.Diagnose Keperawatan
3.Tujuan
b.Melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas yang mampu klien
lakukan
c.Menganjurkan klien untuk melakukan cara-cara yang telah di ajarkan jika suara bisikan
tersebut datang.
1.Orientasi
a.Salam terapeutik
Selamat siang mas, bagaimana perasaan nya hari ini? Bagaimana tidur nya semalam
nyenyak tidak? Masih ingat dengan yang saya ajarkan kemarin mengenai cara-cara
mengontrol halusinasi menghardik serta bercakap-cakap dengan orang lain mas?
Bagaimana perasaan nya setelah melakukan hal tersebut?
b.Kontrak
Baik mas sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang mampu mas lakukan, waktu nya kurang
lebih 5 menit yah mas, setuju? Bagaiamana kalau di ruang tamu ini saja? Mas setuju kan?
2.Fase Kerja
Apakah mas ada melakukan aktivitas harian secara teratur? Apakah latihan aktifitas
yang saya ajarkan kemarin juga sudah di lakukan? Melatih klien mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan kegiatan yang mampu atau yang biasa di lakukan oleh klien dengan
cara “ mas melakukan kegiatan apa saja yang biasa di lakukan(misalnya : menyapu,
mencuci piring Dll)?” nah bagus jadi kegiatan itu juga bias yang di lakukan di kegiatan
harian bias mas?
3.Terminasi
SP 4
A.Proses Keperawatan
1.Kondisi Klien
2.Diagnosa Keperawatan
3.Tujuan
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara meminum obatnya secara teratur.
4.Tindakan Keperawatan
c.Menganjurkan klien untuk tetap rutin meminum obat secara teratur setiap hari
B.Strategi Komunikasi
1.Orientasi
a.Salam Terapeutik
Selamat siang mas, bagaimana perasaannya hari ini? Apa yang mas rasakan saat ini?
Apakah mas masih mengingat caracara mengontrol halusinasi yang saya ajarkan kemarin?
Bagus sekali yah mas dapat mengingatnya, lalu apa yang mas rasakan setelah melakukan
cara-cara tersebut?
b.Kontrak
Baik mas, sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan melakukan latihan mengontrol
halusinasi dengan cara meminum obat secara teratur. Berapa lama mas bersedia?
Bagaimana kalau 10 menit ya, mas setuju? Bagaiamana tempat nya di ruang ini saja yah?
2.Fase Kerja
Apakah mas sudah melakukan aktifitas harian secara teratur? Apakah kegiatan
semampu mas yang saya ajarkan kemarin juga sudah dilakukan? Melatih klien mengontrol
halusinasi dengan cara memberi informasi tentang penggunaan obat secara teratur. Mas
harus tahu yah bahwa penting sekali meminum obat nya secara teratur, obat nya diminum
jangan di lewat kan apalagi sampai di buang saja. Nah jadi obat nya jangan lupa di minum
yah secara teratur setiap hari. Kemudian ada 6 hal yang haru mas ketahui saat minum obat
yaitu benar obat, benar waktunya, benar caranya, benar dosisnya, dan benar pasien nya yah
mas di ingat
3.Terminasi