HALUSINASI
Disusun:
D3 Keperawatan / 2020035
SURABAYA
2021 – 2022
I. KASUS (MASALAH UTAMA)
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. DEFINISI HALUSINASI
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami
oleh pasien gangguan jiwa. Pasien sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan atau penghidungan tanpa stimulus yang nyata kelihat. (Zelika, 2015)
Menurut pambayung (2015) Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia
dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia
luar).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, yang dimaksud dengan halusinasi
adalah gangguan persepsi sensori dimana klien mempersepsikan sesuatu melalui
panca indra tanpa ada stimulus eksternal.
2. ETIOLOGI HALUSINASI
Menurut Stuart dan Larala (2005). Faktor yang menyebabkan klien gangguan
jiwa mengalami halusinasi adalah :
1. Faktor Perdisposisi
a. Faktor Genetis
Secara genetis, skizofrenia diturunkan melalui kromosom-kromosom tertentu.
Anak kembar identic mimiliki kemungkinan mengalami skizifrenia sebesar
50% jika salah satunya mengalami skizofrenia, sementara jika peluangnya
15% seorang anak salah satu orang tuanya mengalami skizofrenia berpeluang
15% mengalami skizofrenia, apabila kedua orang tuanya mengalami maka
peluang menjadi 35%.
b. Faktor Neurobiologis
Klien skizofrenia mengalami volume dan fungsi otak yanabnormal.
Neurotransmitter juga ditemukan tidak normal, khususnya dofain, serotonin
dan glutamate.
2. Faktor Presipitasi
a. Berlebihannya proses informasi pada sistem saraf yang menerima dan
memproses informasi di thalamus dan frontal otak.
b. Mekanisme penghantaran listrik di syaraf terganggu.
c. Kondisi kesehatan : nutrisi kurang, kurag tidur, ketidakseimbangan irama
sirkadian, kelelahan
d. Lingkungan : lingkungan yang memusuhi, kritis masalah dirumah tangga,
kehilangan kebebasan hidup.
e. Sikap/perilaku : merasa tidak mampu, harga diri rendah, putus asa, tidak
percaya diri, merasa gagal, perilaku agresif.
3. TANDA DAN GEJALA
Menurut Hamid (2000), perilaku klien yang terkait dengan halusinasi adalah
sebagai berikut :
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
VI. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan tindakan untuk klien :
1. Klien mengetahui halusinasi yang dialami
2. Klien dapat mengenali halusinasinya
3. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
4. Klien dapat menghardik halusinasinya
5. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.
VII. IMPLEMENTASI
Pasien Keluarga
SP 1 SP 1
-Identifikasi halusinasi dengan -Mendiskusikan masalah yang dirasakan
mendiskusikan isi, frekuensi, waktu terjadi keluarga dalam merawat pasien
situasi pencetus, perasaan dan respon. -Menjelaskan pengertian halusinasi, tanda
-Jelaskan cara mengontrol halusinasi : dan gejala serta proses terjadinya
hardik, obat, bercakap-cakap melakukan halusinasi.
kegiatan. -Menjelaskan cara merawat pasien dengan
-Latih cara mengontrol halusinasi dengan halusinasi
menghardik.
-Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik.
SP II SP II
-Evaluasi kegiatan menghardik, beri pujian -Melatih keluarga mempraktekkan cara
-Latih cara mengontrol halusinasi dengan merawat pasien dengan halusinasi.
obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,
dosis, frekuensi, kontiunitas minum obat)
-Jelaskan pentingnya penggunaan obat
pada gangguan jiwa.
-Jelaskan akibat jika obat tidak diminum
sesuai program
-Jelaskan akibat putus obat
-Jelaskan cara berobat
-Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik dan beri pujian.
SP III SP III
-Evaluasi kegiatan latihan menghardik -Melatih keluarga melakukan cara
dan obat, beri pujian. merawat langsung kepada pasien dengan
-Latih cara mengontrol halusinasi dengan halusinasi
bercakap-cakap ketika halusinasi muncul.
-Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap.
SP IV SP IV
-Evaluasi kegiatan latihan menghardik, -Membantu keluarga membuat jadwal
penggunaan obat-obat dan bercakap- aktivitas di rumah termasuk minum obat
cakap, beri pujian (Discharge Planning)
-Latih cara mengontrol halusinasi dengan -Menjelaskan follow up pasien setelah
melakukan kegiatan harian (Mulai 2 pulang.
kegiatan)
-Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan harian.
SP V
-Evaluasi kegiatan latihan menghardik,
minum obat, bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan harian, beri pujian.
-Latih kegiatan harian.
-Nilai kemampuan yang telah mandiri
-Nilai apakah halusinasi terkontrol.