Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

“PEMERIKSAAN FISIK PADA KUNJUNGAN ULANG”

DOSEN PENGAMPUH :
IBU FEBTY KUSWANTI

DI SUSUN
OLEH :

KELOMPOK 2
YOVITA FEBRI STIBIS
ALYA AGUSTYA
NUR INTAN
SUCIYANTI
NURFADILA
NURUL KHOTIMAH
ANNISA FITRIANI
AUFI DALILAH BUDJANG
BELLA YUNITA PERMATA SARI
EGA PRATIWI
MAGFIRA
IKRAWATI
MAYA FIRANTIKA
NURSYARFAH
SULISTIANI KATILI
YESTIANA

POLTEKKES KEMENKES PALU

TAHUN 2020/2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah
ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah, yaitu “Pemeriksaan Fisik
Pada Kunjungan Ulang”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan dan menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahawa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. 

05, april 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................................................1


B. Rumusan masalah ...........................................................................................................1
C. Tujuan penulisan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kunjungan ulang........................................................................................... 2


B. Kebijakan Program Dan Asuhan Kehamilan…………………………………...3
C. Tujuan Asuhan Kebidanan Kunjungan Ulang………………………………….3
D. Kegiatan Dan Tindakan Yang Dilakukan Pada Kunjungan Ulang…………….5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu penyebab langsung
dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung terbagidalam tiga T yakni terlambat
mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukanserta terlambat memberi pertolongan di
tempat rujukan. Untuk penyebab langsungkematian ibu di Indonesia, seperti halnya di
negara lain adalah perdarahan, infeksidan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai
penyebab kematian, sebenarnyatercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus
lama. Hanya sekitar5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat
kehamilan,misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu
 ibu yang termasuk dalam lima terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua terlalu banyak,
terlalu sering, serta terlalu dekat jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian Berdasarkan
hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan pelayanan asuhan manajemen
kehamilan dengan menerapkan pelayanankebidanan yang bermutu tinggi. Seorang ibu hamil
membutuhkan membutuhkan informasi tentang kehamilannya, baik itu ibu yang
mengandung dan janin yangada didalam kandungannyadan asuhan pelayanan yang
dilakukan merupakan prosedur rutin untuk membina suatu hubungan dalam proses
pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinan.

B. Tujuan Penulisan
1. Apakah yang dimaksud dengan kunjungan ulang ?
2. Apa Kebijakan Program Dan Asuhan Kehamilan
3. Apa Tujuan Asuhan Kebidanan Kunjungan Ulang ?
4. Bagaimana Kegiatan Dan Tindakan Yang Dilakukan Pada Kunjungan Ulang?
C. Rumusan Masalah
1. Mengetahui yang dimaksud dengan kunjungan ulang ?
2. Mengetahui Kebijakan Program Dan Asuhan Kehamilan
3. Mengetahui Tujuan Asuhan Kebidanan Kunjungan Ulang ?
4. Mengetahui Kegiatan Dan Tindakan Yang Dilakukan Pada Kunjungan Ulang?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
antenatal pertama. Pengertian ANC (antennal care) adalah suhan yang di berikan untuk ibu
sebelum persalinan atau prenatal care. Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan
antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki
persalinan(varney,1997).
Dalam pelaksanaan yang sesungguhnya karena frekuensi kunjungan ulang yang lebuh dari
satu, maka kompetensi penuh harus dikuasai oleh seorang bidan mengingatkan hal tersebut
merupakan kewenangan seorang bidan yang jelas di atur dalam kepmenkes RI No 900 pasal
16 ayat 1 (c) pelayanan antenatal pada kehamilan normal.
Perlu diperhatikan pula wanita seharusnya (minimal) melakukan 4 kali kunjungan antenatal
selama kehamilanya. Pada setiap kunjungan antennal tersebut perlu didapatkan informasi
yang sangat penting sesuai dengan umur kehamilan. Menurut WHO bahwa dalam
kehamilan, minimal kunjungan ANC adalah 4 kali selama kehamilan dengan penjelasan
sebagai berikut.
1. Kunjungan I dilakukan sebelum minggu ke 14 (pada trimester 1)
2. Kunjungan II dilakukan sebelum minggu ke 28 (pada trimester 2)
3. Kunjungan III dilakukan antara minggu 28 sampai 36 (pada trimester 3)
4. Kunjungan IV dilakukan setelah minggu ke 36 (pada trimester 3)

Idealnya kunjungan ulang atau di jadwalkan selama:


a. 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu
b. 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu
c. Setiap minggu sampai bersalin

2
B. Kebijakan Program Dan Asuhan Kehamilan
Pelayanan ANC minimal 5 T, meningkat menjadi 7 T, dan sekarang 12 T sedangkan untuk
daerah gondok dan ademik malaria menjadi 14 T:
 ANC terdiri dari :
1. Ukur tinggi badan/berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur fundus uteri
4. Pemberian imunisasi tenatanus toxsioid (TT) lengkap
5. Pemberian tablet zat gizi
 ANC 14 terdiri dari ANC 5T di tambah berikut ini :
1. Test terhadap penyakit menular
2. Temu wicara
3. Tes/pemeriksaan HB
4. Tes pemeriksaan urine protein
5. Tes reduksi urine
6. Perawatan payudara
7. Pemeliharaan tingkat kebudayaan( senam ibu hamil, accu pressure)
8. Terapi yodium kapsul
9. Terapi anti malaria

C. Tujuan Asuhan Kebidanan Kunjungan Ulang


Kunjungan ulang merupakan bagian dari asuhan antenatal. Setiap wanita hamil menghadapi
komplikasi yang dapat mengancam jiwanya, oleh karena itu adanya pemeriksaan
kehamilan/asuhan antenatal selama periode kehamilannya sangat diperlukan termasuk
adanya kunjungan ulang. Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil
yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya.
Dalam kunjungan ulang lebih difokuskan pada pendekteksi komplikasi mempersiapkan
kelahiran, dan kegawatdaruratan. Ada beberapa  tujuan kunjungan ulang  kehamilan yaitu :
1. Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu

3
2. Mengenalkan bidan kembali dengan temuan-temuan, masalah serta aspek yang berkaitan
dengan wanita tersebut .
a. Karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan pemeriksaan
lengkap selama kunjungan antenatal pertama, maka kunjungan ulang di fokuskan
pada pendeteksian komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan,
pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran
b. Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta
aspek-aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian KIE.
3. Mengevaluasi data dasar
Pada tahap ini bidan melakukan evaluasi data dasar yang dipertimbangkan dalam
menegakan diagnosis pada kunjungan pertama.
4. Mengevaluasi keseluruhan dan efektivitas penatalaksanaan terdahulu (manajemen
asuhan)
a. Bidan melakukan penilaian mengenai efektivitas asuhan yang sudah dilaksanakan
pada kunjungan sebelumnya
b. Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif ya ng dilakukan pada asuhan
sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek mana yang efektif agar tetap
di pertahankan
c. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah
 Menanyakan kembali pada pasien mengenai apa yang sudah di lakukan pada
kunjungan yang pertama
 Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal-hal yang berfokus pada pemantauan
kesehatan ibu dan janin
 Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain:
 Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian asuhan yang
sudah di lakukan pada kunjungan sebelumnya
 Hal-hal yang membuat pasien kurang nyaman
 Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan hasil dari
proses KIE yang lalu

4
 Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan yang lalu
setelah dilakukan penatalaksanaan
5. Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan
6. Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk dalam menghadapi komplikasi
7. Mendorong perilaku yang sehat

D. Kegiatan Dan Tindakan Yang Dilakukan Pada Kunjungan Ulang


Daftar berikut meliputi komponen-komponen utama kunjungan ulang antenatal. Pengkajian
yang sedang berjalan dari poin-poin tersebut dan asuhan dari stiap masalah yang ditemukan
tampaknya mempengaruhi hasil-hasil pemeriksaan ibu dan anak.
1. Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau indikasi
keluhan atau ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan
terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal terebut:
a. Gerakan janin 
b. Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
1) Perdarahan
2) Nyeri kepala
3) Gangguan penglihatan
4) Bengkak pada muka dan tangan
5) Gerakan janin yang berkurang
6) Nyeri perut yang sangat hebat

c. Keluhan-keluhan yang lazim saat kehamilan


1) Mual dan muntah
2) Sakit punggung
3) Kram kaki
d. Kehawatiran-kehawatiran lainnya
1) Cemas menghadapi persalinan
2) Rasa khawatir akan kondisi kandungan/janin
5
2. Pemeriksaan fisik
Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk
mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin:

 Janin
a. Memeriksa DJJ
Denyut jantung janin, normal 120-160 kali permenit apa bilakurang dari
120x/mnit disebut bardikardi, sedangkan lebih dari160x/menit disebut tachicardi

b. Ukuran janin
Dengan cara Mc. Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur kemudian
dilakukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus (TFU dalam cm) – n
x 155 = gram. Bila kepala diatas pada spina ishiadica maka n= 12 bila kepala di
bawah spina ishiadica maka n= 11
c. Letak dan persentasi janin
 Leopold 1
Tujuan : untuk mengetahui bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting. Sifat bokong lunak, kurang
bundar dan kurang melenting.Pada letak lintang fundus uteri kosong
(Purwaningsih,2010).
 Leopold 2
Untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan letak
punggung janin dan bagian-bagian kecil(Purwaningsih, 2010).
 Leopold 3
Tujuan:untuk menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan
letak punggung janin dan bagian-bagian kecil(Purwaningsih, 2010).

 Leopold 4
Untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika divergen:
melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua tangan tidak bisa
dipertemukan) dan bila konvergen : belum melampaui lingkaran terbesarnya belum
masuk PAP (dua tangan dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).
6
 Ibu
 Tekanan darah (di bandingkan dengan tekanan darah dasar yang diperoleh pada
kunjungan pertama)
 Kenaikan berat badan(bandingakan dengan berat badan sebelum hamil dan
perhatikan pola kenaikan berat badan)
 Tanda-tanda bahaya
 TFU
 Umur kehamilan
 Melakukan palpasi untuk mendeteksi kehamilan ganda serta mengetahui
presentasi, letak, posisi, dan penurunan kepala

3. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan protein urine
b. Pemeriksaan reduksi urine
4. Penata pelaksanaan
Langkah-langkah pada proses penata pelaksaaan mencangkup hal-hal di bawah ini:
a. Menentukan normal atau tidaknya kondisi kehamilan dari data yang di peroleh
b. Membedakan antara ketidak nyamanan yang umum di alami pada saat hamil dan
komplikasi yang mungkin terjadi
c. Mengidentifikasi tanda dan gejala penyimpangan yang mungkin dari kondisi normal
atau komplikasi.
d. Mengidentifikasi area tertentu yang perlu di pelajari
5. Pemberian suplemen, imunisasi dan konseling.
a. Memberikan zat besi 90 tablet mulai minggu ke-20
b. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya mendapatkannya
c. Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari mengonsumsi
bahan makan yang mengandung proyein, zat besi, minum cukup cairan (menu
seimbang)

7
d. Perubahan fisiologis: tambah berat badan perubahan pada payudara, tingkat tenaga
yang menurun rasa panas, varises, hubungan suami istri boleh dilanjutkan selama
kehamilan (dianjurkan memakai kondom)
e. Menjelaskan pada ibu mengenai ketidaknyamanan normal yang dialaminya.
f. Menyakan pada ibu mengenai status nutrisi, suplemen zat besi, dan tetanus toksoid
g. Sesuai dengan usia kehamilan, ajarkan ibu mengenai pemberian ASI termasuk di
dalamnya menjelaskan cara perawatan payudara terutama bagi ibu yang mempunyai
puting susu yang rata atau masuk ke dalam dilakukan dua kali sehari selama 5 menit,
latihan olahara ringan istirahat dab pertumbuhan janin
h. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ktiak bawah buah dada, daerah
genetalia) dengan cara membersihkan dengan air dan dikeringkan
i. Mendiskusikan rencana persiapan kelahiran atau kegawatdaruratan.
j. Mengajari ibu mengenai tanda bahaya pastikan ibu memahami apa yang dilakukan
jika menemukan tanda bahaya diantaranya :
 Perdarahan pervaginam
 Sakit kepala lebih dari biasanya
 Gangguan penglihatan
 Pembengkakkan pada wajah atau tangan
 Nyeri abdomen(epigastrik)
 Janin tidsk bergerak sebanyak biasanya
k. Petunjuk dini untuk mencegah keterlambatan dalam mengambil keterbatasan dan
upaya rujukan saat terjadi komplikasi. Nasihat ibu hamil, suaminya, ibu atau anggota
keluarga lainnya untuk mengidentifikasi sumber transportasi, serta mnyisihkan cukup
dana untuk menutup biaya perawatan kegawatdaruratan
l. Jadwalkan kunjungan ulang berikutnya

Jadwal pemeriksaan kunjungan ulang

1. Kunjungan 1 (16 minggu) bertujuan unutk hal-hal berikut ini.

8
a. Penpisan dan pengobatan anemia
b. Perencanaan persalinan
c. Pencegahan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan
2. Kunjungan 2 (24-28 minggu) dan kunjungan 3 (32 minggu) bertujuan untuk hal-hal
berikut ini
a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b. Penapisa preeklampsia, gemeli, infeksi alat reproduksi, dan saluran perkemihan
c. Mengulang perencanaan persalinan
3. Kunjungan 4 (36 minggu) samapai lahir
a. Sama seperti kunjungan II dan III
b. Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
c. Memantau rencana persalinan
d. Mengenali tanda-tanda persalinan

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah
kunjungan antenatal pertama. Pengertian ANC (antennal care) adalah suhan yang di berikan
untuk ibu sebelum persalinan atau prenatal care. Kunjungan ulang adalah setiap kali
kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama sampai memasuki
persalinan(varney,1997).
Pelayanan ANC minimal 5 T, meningkat menjadi 7 T, dan sekarang 12 T sedangkan
untuk daerah gondok dan ademik malaria menjadi 14 T.
Kunjungan ulang merupakan bagian dari asuhan antenatal. Setiap wanita hamil
menghadapi komplikasi yang dapat mengancam jiwanya, oleh karena itu adanya
pemeriksaan kehamilan/asuhan antenatal selama periode kehamilannya sangat diperlukan
termasuk adanya kunjungan ulang. Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk
memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya.
B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangn dan kesalahan, Kami mohon maaf.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/382781621/Makalah-Kunjungan-Ulang
https://www.academia.edu/35015494/MAKALAH_ASUHAN_KEHAMILAN_KUNJUNG
AN_ULANG_doc

11

Anda mungkin juga menyukai