Anda di halaman 1dari 24

HALUSINASI

HAMDA SULFI NADIA


2114201019
Pengertian

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh
pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah persepsi sensoro yang salah satu
pengalaman persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan (Anna Keliat Budi,
2015)

Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan perasaan


internal dan rangsangan eksternal. Halusinasi merupakan gangguan persepsi
dimana pasien mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi
(Surya,2015)
Rentang respon

Respon Adiptif Respon Psikososial Respon Maladaptif

• Pikiran logis • Pikiran kadang • Gangguan pikiran


• Persepsi Akurat menyimpang • Halusinasi
• Emosi konsisten • Ilusi • Sulit merespon
dengan • Reaksi emosi emosi
pengalaman tidak stabil • Perilaku
• Perilaku sesuai • Perilaku • Isolasi sosial
• Berhubungan aneh/tidak biasa
sosial • Menarik diri
Faktor penyebab

Faktor-faktor yang menyebabkan klien gangguan jiwa mengalami halusinasi


adalah…….

1. Faktor predisposisi

faktor genetik = secara genetik, skizofrenia diturunkan melalui


kromosom-kromosom tertentu

faktor neurobiologi = neurotransmiter juga ditemukan tidak normal,


khususnya dopamin, glitomal.
2. Faktor presipitasi

● berlebihnya proses informasi pada sistem syaraf pada sistem saraf


yang menerima dan memproses informasi di halusinasi dan frontal otak

● mekanisme penghantaran listrik disaraf terganggu

● kondisi kesehatan

● lingkungan

● sikap/perilaku
Tanda gejala

Tanda gejala paga gangguan halusinasi pendengaran:

● Objektif

bicara dan tertawa sendiri

marah-marah tanpa sebab

menyendengkan telinga ke arah suara

menutup telinga
● Subjektif

mengatakan mendengar suara-suara yang mengajaknaya bercakap- cakap.

mendengar suara yang menyuruh melakukan sesuatu hal berbahaya.


Proses terjadinya

Tahap I

Memberi rasa nyaman, tingkat ansietas sedang, secara umum halusinasi


merupakan suatu kesenangan olehnya.

Tahap II

Mengontrol, tingkat kecemasan berat, pengalaman halusinasi tidak dapat


ditolak lagi dengan karakteristik klien menyerah dan menerima pengalaman
sensorinya
Tahap III

Mengontrol, tingkat kecemasan berat, pengalaman halusinasinya tidak dapat


ditolak lagi

Tahap IV

Mekanisme klien sudah sangat di akui oleh halusinasinya, klien tampak panik.
Mekanisme koping

Tahap upaya yang direncanakan pada pelaksanaan stress, termasuk upaya


penyelesaian masalah langsung dan mekanisme peralatan yang digunakan untuk
melindungi diri.

PENATALAKSANAAN
a. Menghardik halusinasi

b. Menggunakan obat

c. Berinteraksi dengan orang lain

d. Beraktifitas secara teratur dengan menyusun kegiatan harian.


Prinsip tindakan keperawatan

● Terapkan hubungan saling percaya

● Kaji gejala halusinasi

● Fokus pada gejala dan minta klien untuk menjelaskan apa yang terjadi

● Tidak mendukung atau menentang halusinasi

● Bantu klien menjelaskan dan membandingkan halusinasi saat ini dan yang
baru saat disini

● Dorong klien untuk mengobservasi dan menjelaskan pikiran, perasaan dan


tingkah yang berhubungan halusinasi
● Bantu klien menjelaskan kebutuhan yang mungkin direfleksikan dalam isi
halusinasi

● Gunakan bahasa yang jelas

● Diskusikan penyebab isi waktu terjadi dan cara untuk memutus halusinasi

● Berikan tugas dan aktivitas yang dapat dilakukan

● Diskusikan manfaat dari terapi medis dengan klien


ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. Pengkajian

1. identitas = nama.umur, jenis kelamin, tanggal pengkajian, tanggal


dirawat, nomor rekam medis, pekerjaan, alamat

2. alasan masuk

3. Faktor predisposisi

4. pemeriksaan fisik

5. psikososial = genogram, konsep diri, hubungan sosial, spiritual


Status mental

1. Penampilan = tidak rapi, tidak serasi atau cocok dan berubah dari biasanya

2. Pembicaraan = tidak teroganisir dan bentuk yang madaptif

3. Aktivitas motorik = meningkat atau menurun, implusif beberapa gerakan yang


abnormal.

4. Alam perasaan = suasana emosi yang memanjang akibat dari faktor (sedih,
putus asa)

5. Afek = afek tumpul, datar, tidak sesuai

6. Interaksi selama wawancara = klien tampak momat-kamit, tertawa sendiri.


7. Persepsi = mudah tersinggung, muka tegang dan curiga

8. Isi pikir = klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya klien

9. Proses pikir = klien tidak mampu mengorganisir pembicaraan

10. Tingkat kesadaran = klien akan mengalami dusorientasi orang lain

11. Memori = terjadi gangguan daya ingat jangka panjang maupun pendek

12. Tingkat konsentrasi = sukar menyelesaikan tugas

13. Kemampuan penilaian = mengalami ketidakmampuan dalam mengambil


keputusan

14. Daya tilik diri = klien yang sama sekali tidak dapat mengambil keputusan
Kebutuhan persiapan pulang

a. Makan

b. BAK/BAB

c. Mandi

d. Berpakaian

e. Istirahat

f. Aktivitas dalam rumah


Aspek medik

Klien dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran biasanya


mendapatkan pengobatan seperti : Chlorpromazine (CPZ) 2 x 10 mg,
Trihexipendil (THZ) 2 x 2 mg, dan risperidol 2 x 2 mg.
Daftar masalah
Daftar masalah keperawatan halusinasi pendengaran menurut (Yosep, 2016)
meliputi sebagai berikut :

a. Resiko perilaku kekerasan

b. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

c. Gangguan komunikasi verbal

d. Gangguan proses pikir

e. Isolasi sosial

f. Harga diri rendah


Pohon masalah

Resiko perilaku kekerasan Effect

Perubahan sensori persepsi Core problem

Isolasi sosial causa


Kemungkinan diagnosa
Diagnosa keperawatan halusinasi pendengaran menurut (Yosep, 2016)
meliputi sebagai berikut :

a. Resiko perilaku kekerasan.

b. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

c. Gangguan isolasi sosial : menarik diri.

d. Harga Diri Rendah.

e. Koping Individu Tidak Efektif.


Rencana keperawatan (ncp)

Tindakan keperawatan adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana


asuhan keperawatan guna membantu klien mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Carpenito dalam Yusuf, dkk. 2015).

Sebelum tindakan keperawatan diimplementasikan, perawat perlu memvalidasi


apakah rencana tindakan yang ditetapkan masih sesuai dengan kondisi pasien
saat ini (here and now) (Yusuf dkk. 2015).
implementasi
a. Bina hubungan saling percaya

b. Identifikasi waktu, frekuensi, situasi, respon klien terhadap halusinasi

c. Melatih klien mensator halusinasi dengan menghardik

d. Melatih klien mengontrol halusinasi dengan minum obat

e. Melatih klien halusinasi denagn bercakap-cakap

f. Melatih klien halusinasi dengan melakukan kegiatan terjadwal.


evaluasi
Adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien

Evaluasi dilakukan sesuai tindakan.


Thank you 

Anda mungkin juga menyukai