Anda di halaman 1dari 10

KONSEP KEMATIAN,

KEHILANGAN,
DAN BERDUKA
KELOMPOK 3
SEKARAT DAN KEMARIAN
Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian,
yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal, kematian
(death) merupakankondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah, serta
hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya
aktivitas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi jantung dan
paru secara menetap atau terhentinya kerja otaksecara menetap. Dying dan death
memiliki proses atau tahapan yang sama seperti pada kehilangan dan berduka
sesuai dengan tahapan Kubler Ross, yaitu diawali dengan penolakan, kemarahan,
bergaining, deprisi, dan penerimaan.
PERUBAHAN TUBUH SETELAH KEMATIAN

Terdapat beberapa perubahan tubuh setelah kematian, diantaranya:


rigor mortis (kaku) dapat terjadi sekitar 2-4 jam setelah kematian, algor
mortis (dingin), suhu tubuh perlahan lahan turun, dan post mortem
decomposition, yaitu terjadi livor mortis pada daerah yangtertekan serta
melunaknya jaringan yang dapat menimbulkan banyak bakteri.
BERDUKA
Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. Hal
inidiwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan
didasarkan pada pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual
yang dianutnya. Sedangkan istilah kehilangan (bereavement) mencakup berduka
dan berkabung (morning), yaitu perasaan didalam dan reaksi keluar orang yang
ditinggalkan. Berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan
berduka. Hal ini terjadi dalam masa kehilangan dan sering dipengaruhi oleh
kebudayaan atau kebiasaan.
JENIS BERDUKA
○ Berduka normal,
terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadapkehilangan. Misalnya, kesedihan,
kemarahan, menangis, kesepian dan menarik diri dariaktifitas utuk sementara.
○ Berduka antisipatif,
yaitu proses ‘melepaskan diri’ yang muncul sebelum kehilangan ataau kematian yang sesungguhnya
terjadi. Misalnya, ketika menerima diagnosis terminal, seseorang akann memulai proses perpisahan
dan meyelesaikan berbagai urusan diduniasebelum ajalnya tiba.
○ Berduka yang rumit,
dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya,yaitu tahap kedukaan normal.
Masa berkabung seolah-olah tidak kunjung berakhir dan dapat mengancam hubungan orang yang
bersangkutan dengan orang lain.
○ Berduka tertutup,
yaitu kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakuti secaraterbuka. Contohnya, kehilangan
pasangan karena AIDS, , mengalami kematian orangtua tiri, atau ibu yang kehilangan anak
kandungnya atau ketika bersalin.
RESPON BERDUKA
Respons berduka seseorang terhadap kehilangan dapat melalui tahap-tahap berikut (kubler-
Ross, dalam potter dan perry, 1997)

01. Tahap Pengingkaran.

04. Tahap Depresi.

02. Tahap Marah.

05. Tahap Penerimaan.


03. Tahap Tawar-menawar.
KEHILANGAN
Kehilangan (lass) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat
dialamiindividu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik
sebagian ataukeseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi
perasaan kehilangan.Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami
oleh setiap individu selama rentangkehidupannya. Sejak lahir, individu sudah
mengalami kehilangan dan cenderung akanmengalaminya kembali walupun
dalam bentuk yang berbeda. Setiap individu akan bereaksiterhadap
kehilangan.Respons terakhir terhadap kehilangan sangat dipengaruhi oleh
respons individuterhadap kehilangan sebelumnya (potterdan perry, 1997).
JENIS KEHILANGAN
● kehilangan objek eksternal
(misalnya kecurian atau kehancuran akibat bencana alam)
● kehilangan lingkungan yang dikenal
(misalnya berpindah rumah, dirawat dirumah sakit atau berpindah pekerjaan)
● kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti
(misalnya pekerjaan, kepergian anggotakeluarga atau teman dekat, perawat yang
dipercaya, atau binatang peliharaan)
● kehilangan suatu aspek diri
(misalnya anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik)
● kehilangan hidup
(misalnya kematian anggota keluarga, teman dekat atau diri sendiri)
DAMPAK KEHILANGAN
pada masa anak-anak, kehilangan dapat mengancam kemampuan untuk
berkembang,kadang kadang akan timbul regresi serta rasa takut untuk
ditingggalkan atau dibiarkan kesepian.

● pada masa remaja atau dewasa muda, kehilangan dapat menyebabkan


disintegrasi dalamkeluarga.
● pada masa dewasa tua, kehilangan khususnya kematian pasangan hidup,
dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan semangat
hidup orang yang ditinggalkan
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai