Anda di halaman 1dari 21

LOSS, GRIEVING, DYING, AND DEATH

Oleh :
Eka Diah Fitriani

APA ITU ?

LOSS, GRIEVING, DYING, AND DEATH

Kehilangan (Loss)

Kehilangan
adalah
suatu
keadaan
individu yang berpisah dengan sesuatu
yang sebelumnya ada kemudian menjadi
tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan (Potter & Perry, 2005).

Jenis-jenis
Kehilangan
1. Kehilangan Objek Eksternal
segala kepemilikan yg telah menjadi usang, berpindah tempat, dicuri,
atau rusak karena bencana alam.
Contoh : kehilangan sepeda motor, kehilangan uang, kehilangan
rumah.
2. Kehilangan Lingkungan yang telah Dikenal
mencakup meninggalkan lingkungan yang telah dikenal selama periode
tertentu/kepindahan secara permanen.
Contoh : pindah rumah baru dan alamat baru, lansia pindah kerumah
perawatan.
3. Kehilangan Orang Terdekat
Terjadi pada orang-orang terdekat seperti orangtua, pasangan, anakanak, saudara sekandung, guru, dll.
Contoh : pindah rumah, pindah pekerjaan karena promosi atau mutasi,
diri,Aspek
dan kematian.
4. melarikan
Kehilangan
Diri
mencakup bagian tubuh, fungsi fisiologis, atau psikologis.
Contoh : kehilangan anggota tubuh dan harus diamputasi karena
kecelakaan lalu lintas, menderita kanker organ tubuh yang ganas,
terkena penyakit HIV/ AIDS.
5. Kehilangan Hidup
Terdpt pada orang2 yg akan menghadapi kematian - kematian.
Contoh : pasien yg divonis kanker otak atau penyakit langka yg tidak
bisa disembuhkan oleh dokter.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehilangan


a. Faktor Perkembangan
1. Anak-anak : Belum mengerti spt orang dewasa
2. Orang dewasa :Kehilangan membuat orang menjadi
mengenang tentang hidup, tujuan hidup, Menyiapkan diri dri
kematian.
b. Faktor Keluarga
mempengaruhi respon dan ekspresi kesedihan.
c. Faktor Sosial Ekonomi
misal : tulang punggung keluarga meninggal artinya kehilangan
orang yang dicintai sekaligus kehilangan secara ekonomi. Dan
bisa mengganggu kelangsungan hidup.
d. Faktor Kultural
Kultur mempengaruhi manifestasi fisik dan emosi.
Misal : kultur barat dan timur berbeda dlm menghadapi
kesediahan.
e. Faktor Agama
f.Faktor Penyebab Kematian

Rentang Respon Kehilangan


Fase Denial
(Penyangkalan)

Fase Anger
(Kemarahan)

Fase Bargaining
(Tawar Menawar)

Fase Depression
(Depresi)

Fase Acceptance
(Penerimaan)

Dampak Kehilangan
Pada
masa
anak-anak:
mengancam
kemampuan untuk berkembang, kadang
akan timbul regresi serta rasa takut untuk
ditinggalkan atau dibiarkan kesepian.
Pada masa remaja atau dewasa muda:
menyebabkan disintegrasi dalam keluarga
atau suatu kehancuran keharmonisan
keluarga.
Pada masa dewasa tua: menjd pukulan
sangat berat dan menghilangkan semangat
hidup orang yang ditinggalkan.

Berduka (Grieving)
Respon emosi yang diekspresikan ketika
seseorang mengalami suatu kehilangan
yang kemudian dimanifestasikan dalam
bentuk perasaan sedih, gelisah, cemas,
sesak nafas, susah tidur, dan lain
sebagainya.

Jenis-jenis Berduka
1. Berduka Normal : terdiri atas perasaan, perilaku,
2.

3.

4.
5.

dan reaksi yang normal terhadap kehilangan.


Berduka Antisipatif :Proses melepaskan diri yang
muncul sebelum kehilangan atau kematian yan
sesungguhnya terjadi
Berduka yang Rumit : Masa berkabung seolah-olah
tidak kunjung berakhir dan dapat mengancam
hubungan orang yang bersangkutan dengan orang
lain.
Berduka Tertutup : Kedudukan akibat kehilangan
yang tidak dapat diakui secara terbuka.
Berduka Disfungsional : Suatu status
brupapengalaman individu yg responnya dibesarbesarkan saat individu kehilangan secara aktual
maupun potensial.

Rentang Respon Berduka


Fase Denial
(Penyangkalan)

Fase Anger
(Kemarahan)

Fase Bargaining
(Tawar Menawar)

Fase Depression
(Depresi)

Fase Acceptance
(Penerimaan)

Teori Proses Berduka


Teori Engels
1. Fase I (shock dan tidak percaya) : menarik diri, duduk malas, atau

2.

3.
4.
5.

pergi tanpa tujuan. pingsan, diaporesis, mual, diare, detak jantung


cepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan kelelahan
Fase II (berkembangnya kesadaran) : putus asa. Kemarahan,
perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan kekosongan jiwa tiba-tiba
terjadi.
Fase III (restitusi) : mencoba untuk sepakat/ damai dengan perasaan
Fase IV : Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan
Fase V : menerima kondisinya

Teori Kubler-Ross
1. Penyangkalan (Denial)
2. Kemarahan (Anger)
3. Penawaran (Bargaining)
4. Depresi (Depression)
5. Penerimaan (Acceptance)

Teori Martocchio
1. Lahir sampai usia 2 tahun : Tidak punya konsep
tentang kematian
2. Usia 2 sampai 5 tahun : Menyangkal kematian sebagai
suatu proses yang normal
3. Usia 5 sampai 8 tahun : Melihat kematian sebagai akhir,
tidak melihat bahwa kematian akan terjadi pada dirinya
4. Usia 8 sampai 12 tahun ; Memandang kematian
sebagai akhir hayat dan tidak dapat dihindari.
5. Usia remaja : Memahami seputar kematian, serupa
dengan orang dewasa.
Teori Rando

Penghindaran : terjadi shock, menyangkal dan tidak


percaya.
2. Konfrontasi : luapan emosi yang sangat tinggi
3. Akomodasi : penurunan kedukaan
1.

Berikut tabel perbandingan teori


proses berduka.
PERBANDINGAN TEORI PROSES BERDUKA
Kubles-Ross
Engels (1964)
Martocchio (1985)
(1969)
Syok dan tidak
Menyangkal
Syok dan tidak

Penghindaran

percaya
Berkembangnya

percaya
Kerinduan dan

Konfrontasi

protes
Kesedihan yang

Akomodasi

Marah

kesadaran
Restitusi (ganti rugi) Tawar-menawar

Rando (1991)

mendalam,
disorganisasi, putus
Idealisasi
Reorganisasi (hasil)

Depresi

asa
Identifikasi

Penerimaan

kehilangan
Reorganisasi dan

restitusi (ganti rugi)

Menjelang Ajal ( Dying)


Secara etimologi dying =>dien : mendekati
kematian.
dying : proses ketika individu semakin
mendekati akhir hayatnya. Atau disebut proses
kematian.
Kondisi ini disebabkan sakit yang parah /
terminal, atau oleh kondisi lain yang berujung
pada kematian individu.

Tahapan Menjelang Ajal


Elisabeth Kubler-Ross : Tidak selamanya
berurutan secara tetap, dapat tumpang
tindih, lama tiap tahap bervariasi
Ada 5 tahap :
1.Penyangkalan dan isolasi
2.Perasaan marah, gusar, iri, dan kebencian.
3.Tawar menawar
4.Depresi
5.penerimaan

Dampak sakit
Dampak sakit pada diri klien dan keluarga
KLIEN
Menderita

sampai

KELUARGA
saat

kematian

tiba; Berpartisipasi aktif dalam perawatan untuk

memerlukan bantuan dan dukungan dalam penyembuhan klien.


melewati masa-masa tersebut.

Memperoleh dukungan dan perhatian selama

Memutuskan perawatan yang akan dijalani.

proses berduka.

Mendapat dukungan untuk setiap keputusan


yang diambilnya. Dengan kata lain ada
kecenderungan

keluarga

semua keinginannya.

untuk

memenuhi

Kematian ( Death)
Secara etimologi death =>death atau deth :
mati atau kematian. secara definitive,
kematian adalah terhentinya fungsi jantung
dan paru-paru secara menetap, atau
terhentinya kerja otak secara permanen
sudut pandang definisi kematian, yakni:
1.Kematian
2. kematian otak: kerusakan otak yang tidak
dapat pulih
3. kematian klinik: kematian orang tersebut
( Rapor,2002 ).

Pandangan tentang kematian


Seiring waktu pandangan tentang kematian
mengalami perubahan.
Dulu dianggap hal yang menakutkan dan
tabu.
Kini dipandang sebagai hal yang wajar dan
merupakan proses normal kehidupan.

Tanda-tanda kematian
3.1 Mendekati kematian. Tanda-tanda fisik
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4

Penurunan tonus otot


Sirkulasi melemah
Kegagalan fungsi sensorik
Penurunan / kegagalan fungsi pernapasan

3.2 Saat kematian. Ditandai dengan :


3.2.1 Terhentinya pernapasan, nadi, tekanan darah, dan fungsi otak (tidak
berfungsinya paru,jantung dan otak ).
3.2.2 Hilangnya respons terhadap stimulus eksternal.
3.2.3 Hilangnya control atas sfingter kandung kemih dan rectum (inkontinensia)
akibat peredara yang terhambat; kaki dan ujung hidung menjadi dingin.
3.2.4 Hilangnya kemampuan pancaindera; hanya indera pendengaran yang paling
lama dapat berfungsi (Stevens,dkk.,2000).
3.2.5Adanya garis daftar pada mesin elektroensefalografi menunjukkan terhentinya
aktivitas listrik otak untuk penilaian pasti suatu kematian.

3.3Setelah kematian. Fae ini ditandai dengan :


3.3.1 Rigor mortis (kaku). Tubuh menjadi kaku 2-4 jam setelah kematian.
3.3.2 Algor mortis (dingin). Suhu tubuh perlahan-lahan turun.
3.3.3 Livor mortis (post-mortem decomposition). Perubahan warna kulit pada
daerah yang tertekan; jaringan melunak dan bakteri sangat banyak.
Setelah klien meninggal, perawat bertugas melakukan perawatan pada jenazahnya.
Disamping itu, perawat juga bertugas memberikan asuhan keperawatan kepada
keluarga dan orang terdekat klien.

Kesimpulan
Kehilangan ( Loss) adalah suatu keadaan individu yang

berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada


kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan (Potter & Perry, 2005).
Berduka (Griefing) adalah respon emosi yang
diekspresikan ketika seseorang mengalami suatu
kehilangan yang kemudian dimanifestasikan dalam
bentuk perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas,
susah tidur, dan lain sebagainya.
Menjelang Ajal (dying) adalah proses ketika individu
semakin mendekati akhir hayatnya.
Kematian ( Death) adalah terhentinya fungsi jantung dan
paru-paru secara menetap, atau terhentinya kerja otak
secara permanen

Thank
you

Anda mungkin juga menyukai