0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep kehilangan, kematian, dan berduka. Definisi kehilangan adalah situasi berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, sementara kematian adalah berhentinya fungsi organ vital. Berduka adalah proses kompleks yang normal ketika menghadapi kehilangan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan dan dampak dari ketiga konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas konsep kehilangan, kematian, dan berduka. Definisi kehilangan adalah situasi berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, sementara kematian adalah berhentinya fungsi organ vital. Berduka adalah proses kompleks yang normal ketika menghadapi kehilangan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan dan dampak dari ketiga konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas konsep kehilangan, kematian, dan berduka. Definisi kehilangan adalah situasi berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, sementara kematian adalah berhentinya fungsi organ vital. Berduka adalah proses kompleks yang normal ketika menghadapi kehilangan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan dan dampak dari ketiga konsep tersebut.
Disusun Oleh Kelompok 3 : Anissa Mulmeina S Annisa Nurfadilah Lies Oetari Liska Khoerunisa Memey Khaerunissa T Mutia Azizah Novia Siti F Rita Budy F Rosita A. Definisi Konsep Kehilangan Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupannya. Sejak lahir, individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walupun dalam bentuk yang berbeda. Setiap individu akan bereaksi terhadap kehilangan. Jenis kehilangan : • Actual loss • Perceiced loss • Phicichal loss • Psychologis loss • Anticipatory loss Faktor faktor yang mempengaruhi : a. Perkembangan b. Keluarga c. Faktor sosial ekonomi d. Pengaruh kultural e. Agama f. Penyebab kematian g. Kesehatan fisik TAHAPAN KEHILANGAN DAMPAK KEHILANGAN Penyangkalan (denial) • Anak — anak kehilangan dapat Marah (anger) mengancam untuk berkembang, Menawar (bargaining) regresi, takut ditinggal, dan sepi Depresi (depression) • Remaja atau dewasa muda Penerimaan (acceptance) kehilangan dapat menyebabkan desintegrasi dalam keluarga • Dewasa tua kehilangan khususnya kematian pasangan hidup, pukulan berat, dan menghilangkan semangat B. Definisi konsep kematian Kematian atau Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal, kematian (death) merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah, serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktivitas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap atau terhentinya kerja otak secara menetap. Dying dan death memiliki proses atau tahapan yang sama seperti pada kehilangan dan berduka sesuai dengan tahapan Kubler Ross, yaitu diawali dengan penolakan,kemarahan,bergaining,deprisi,dan penerimaan. Tanda tanda menjelang kematian Saat mendekati Saat kematian. kematian 1. Terhentinya pernapasan, nadi, tekanan darah, dan fungsi otak ( paru, jantung, dan otak) Penurunan tonus 2. Hilangnya responds terhadap stimulus otot 3. Hilangnnya kontron atas sfingter kandung kemih dan rectum (inkontienennsia) akkibat Sikulasi melemah peredaran yang terhambat , kaki dan ujung Kegagalan fungsi hidung menjadi dingin. 4. Hilangnya kemampuan panca indra, hanya sensorik indra pendengar yang paling lama dapat Kegagalan fungsi berfunsi. 5. Adanaya garis dasar pada mesin pendengaran elekttroensefalografi menunjukkan terhentinya Perubahan tanda aktivitas listrik otak untuk penilaian pasti suatu tanda vital kematian. Penyebab kematian Perubahan tubuh setelah Penyakit ganas misalnya: Stroke, kematian Penyakit demensia , Kanker paru- Rigor mortis (kaku).tubuh menjadi paru, trakea, atau bronkus, kaku. 2- 4 jam setelah kematian ,Diabetes mellitus, Penyakit Argor mortis ( dingin) suhu tutuh diare,Tuberkullosis (TB) Kecelakaan pelahan- lahan turun Livor mortis ( post mortem dikompesition) perubahan pada daerah yang tertekan, jarimgan melunak dan bakteri sangatbanyak. Asuhan keperawatan menjelang kematian A. Pengkajian keperawatan Pengkajian masalah ini antara lain adanya tanda klinis saat menghadapi kematian (sekarat), seperti perlu kajian adanya hilangnya tonus otot, relaksai otot wajah, kesulitan untuk berbicara, kesulitan menelan, penurunan aktivitas gastrointestinal, melemahnya tanda sirkulasi, melemahnya sensasi, terjadi sianosis pada ekstremitas, kulit teraba dingin, terdapat perubahan tanda vital seperti nadi melambat dan melemah, penuruna tekanan darah, pernapasan tidak teratur melalui mulut, adanya kegagalan sensori seperti pandangan kaburdan menurunnya tingkat kesadaran. B. Diagnosa keperawatan 1. Ketakutan berhubungan dengan ancaman kematian (proses sekarat) 2. Keputusasaan berhubungan dengan penyakit terminal C. perencanaan dan tindakan keperawatan Hal yang dapat dilakukan dalam perencanaan tujuan keperawatan adalah membantu mengurangi deperesi dan ketakutan pasien, mempertahankan harapan, membantu pasien menerima kenyataan, serta memberikan rasa nyaman D. tindakan dalam menghadapi kematian 1. Perawatan Jenazah 2. Perawatan Jenazah yang Akan Diotopsi 3. Perawatan terhadap Keluarga E. Evaluasi Keperawatan Evaluasi terhadap masalah sekarat dan kematian secara umum dapat di nilai dari kemampuan untuk menghadapi atau menerima makna kematian,reaksi terhadap kematian,dan perubahan perilaku, yaitu menerima arti kematian C. Definisi Konsep berduka Berduka adalah proses kompleks yang normal yang mencakup respon dan perilaku emosi, fisik, spiritual, sosial, dan intelektual ketika individu, keluarga, dan komunitas menghadapi kehilangan actual. Kehilangan diantisipasi atau persepsi kehilangan kedalam kehidupan pasien sehari-hari. (NANDA,2011) Fase berduka menurut Kubler- Jenis berduka : Ross (1969 dalam Hidayat, 2009) : Fase penyangkalan • Berduka normal • Fase marah • Berduka antisipatif • Fase tawar menawar • Berduka yang rumit • Fase depresi • Fase penerimaan • Berduka tertutup Tanda dan gejala berduka melibatkan empat jenis reaksi, meliputi: (Buglass, 2010) 1. Reaksi perasaan, misalnya kesedihan, kemarahan, rasa bersalah, kecemasan, menyalahkan diri sendiri, ketidakberdayaan, mati rasa, kerinduan. 2. Reaksi fisik, misalnya sesak, mual, hipersensitivitas terhadap suara dan cahaya, mulut kering, kelemahan. 3. Reaksi kognisi, misalnya ketidakpercayaan, kebingungan, mudah lupa, tidak sabar, ketidak mampuan untuk berkonsentrasi, ketidak tegasan. 4. Reaksi perilaku, misalnya, gangguan tidur, penurunan nafsu makan, penarikan sosial, mimpi buruk, hiperaktif, menangis. Tanda dan gejala berduka juga dikemukan oleh Videbeck (2008), yang mencakup ke dalam lima respon, yaitu respon kognitif, emosional, spiritual, perilaku, dan fisiologis Dampak berduka Depresi Merasa kesepian Sedih Tidur akan terganggu Nafsu makan menurun Kehidupan sosial berubah Dan bahkan aktivitas lain jadi terhambat karena suasana hati yang terus memburuk. Terimakasih..