(Psikosisial budaya)
Tentang
“ KONSEP KEHILANGAN, KEMATIAN DAN BERDUKA “
Dosen pembimbing :
Ns. Tisnawati,S.SiT,M.Kes
Disusun
oleh :
Kelompok 5
Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah di alami oleh setiap individu dalam rentan
kehidupannya.Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cendrung akan mengalaminya
kembali walaupun bentuk yang berbeda.
Kehilangan adalah penarikan sesuatu atau seseorang atau situasi yang berharga, baik sebagai
pemisahan yang nyata maupun yang di antisipasi.kehilangan pribadi adalah segala kehilangan signifikan
yang membutuhkan adaptasi melelui proses berduka.
5.Kehilangan hidup
Seseorang dapat mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan respon pada
kegiatan dan orang disekitarnya,samai pada kematian yang sesungguhnya.
• Kehilangan yang dapat dikenal oleh
orang lain, sama dengan individu yang
Aktual loss. mengalami kehilangan.
Secara etimologi death berasal dari kata deeth atau deth yang berarti keadaan mati
atau kematian.sementara secara definitif,kematian adalah terhentinya fungsi jantung
dan paru – paru secara menetap,atau terhentinya kerja otak secara permanen.ini
dapat dilihat dari tiga sudut pandang tentang definisi kematian,yakni kematian
jaringan,kematian otak,yakni kerusakan otak yang tidak dapt pulih dan kematian
klinik,yakni kematian orang tersebut.
1. kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui,yaitu adanya perubahan yang
cepatdari fase akut ke kronik.
2. Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui,biasanya terjadi pada
kondisi penyakit yang konik.
3. Kematian yang belum pasti,kemungkinan sembuh belum pasti,biasanya terjadi pada
klien dengan operasi radikal karena adanya kanker.
4. Kemungkinanmati dan sembuh yang Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa
diketahui,biasanya terjadi pada kondisi penyakit yang konik.
5. Kematian yang belum pasti,kemungkinan sembuh belum pasti,biasanya terjadi pada
klien dengan operasi radikal karena adanya kanker.
6. Kemungkinanmati dan sembuh yang tidak tentu. Terjadi pada kliendengan sakit
kronikdan telah berjalan lama.
F. Definisi berduka
Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan
lain-lain.
G. Teori dari Proses Berduka
1. Teori Engels
Menurut Engel (1964) proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat diaplokasikan pada
seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal.
1) Fase I (shock dan tidak percaya)
2) Fase II (berkembangnya kesadaran)
3) Fase III (restitusi)
4) Fase IV Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa merasa
bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di masa lalu terhadap almarhum.
5) Fase V Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui/disadari. Sehingga pada fase ini
diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya. Kesadaran baru telah berkembang.
2. Teori Kubler-Ross
Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler-Ross (1969) adalah berorientasi pada perilaku dan
menyangkut 5 tahap, yaitu sebagai berikut:
6) Penyangkalan (Denial)
7) Kemarahan (Anger)
8) Penawaran (Bargaining)
9) Depresi (Depression)
10) Penerimaan (Acceptance)
3. Teori Martocchio
Martocchio (1985) menggambarkan 5 fase kesedihan yang mempunyai lingkup yang tumpang tindih
dan tidak dapat diharapkan. Durasi kesedihan bervariasi dan bergantung pada faktor yang mempengaruhi
respon kesedihan itu sendiri. Reaksi yang terus menerus dari kesedihan biasanya reda dalam 6-12 bulan
dan berduka yang mendalam mungkin berlanjut sampai 3-5 tahun.
4. Teori Rando
5. Akomodasi
Pada tahap ini terjadi secara bertahap penurunan kedukaan akut dan mulai memasuki kembali
secara emosional dan sosial dunia sehari-hari dimana klien belajar untuk menjalani hidup dengan
kehidupan mereka.