Anda di halaman 1dari 10

17

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Alternatif pemecahan masalah dilakukan dengan mengadakan simulasi
penyuluhan penyakit ISPA terhadap ibu balita yang berada di wilayah
kerja puskesmas Belimbing. Metode kegiatan berupa ceramah , tanya
jawab (diskusi), demonstrasi, redemonstrasi (setiap ibu
mendemonstrasikan cara penatalaksanaan Balita ISPA di rumah).
Pada dasarnya terdapat tiga komponen saat pelaksanaan kegiatan yaitu:
1. Input ( SDM, sarana prasarana dan fasilitas pendukung).
2. Proses (pengajuan proposal pengabdian, pelaksanaan pengabdian,
monitoring dan evaluasi),
3. Output (publikasi pengabdian, produk pengabdian dan outcome,
kerjasama
pengabdian dan pemanfaatan hasil pengabdian).
Secara garis besar strategi pelaksanaan kegiatan pelaksanaan Pengabdian
Masyarakat dapat digambarkam sebagai beikut:

B.
PROSES
Dana
INPUT OUT PUT
C. Pengabdian

Prosedur sebagai berikut:


1. Sebelum kegiatan dilakukan terlebih dahulu minta surat pengantar izin
pelaksana pengabdian kepada masyarakat dari Direktur Poltekkes
Kemenkes Padang, yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota
Padang dan selanjutnya berkoordinasi dengan Pimpinan Puskesmas dan
pengelola Program KIA di Puskesmas Belimbing.
2. Setelah mendapat izin dari Dinkes Kota Padang tim pelaksana
mengkoordinasikan kegiatan dengan penaggung jawab wilayah
18

beberapa Posyandu yang ada di Puskesmas Belimbing baik dengan


petugas Puskesmas maupun dengan kader posyandu setempat.
a. Kegiatan Pengabmas dilaksanakan dengan melaksanakan kelas ibu
yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan Posyandu di beberapa
wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Kegiatan pengabmas berupa
pendidikan penatalaksanaan ispa di rumah dilakukan terhadap Ibu
Balita, dijelaskan pengertian Ibu mampu mengenal tanda dan
gejala ISPA/ Pneumonia pada balita. Ibu mampu mengenal tanda
bahaya ISPA/Pneumonia pada balita di rumah.Ibu mampu
mengklasifikasi ISPA/Pneumonia pada balita di rumah. Ibu
mampu melakukan penatalaksanaan/ tindakan pada Balita
ISPA/Pneumonia di rumah. Ibu memahami tentang kunjungan
ulang kepelayanan kesehatan pada balita ISPA/Pneumonia.
b. Agar kegiatan penatalaksanaan ispa di rumah bisa dilanjutkan
masing-masing ibu balita dibekali modul penatalaksanaan ispa/
pneumonia di rumah.

B. Realisasi Pemecahan Masalah


Sebelum kegiatan pengabmas dilakukan, adapun tahapan kegiatan yang sudah
dilaksanakan:
1. Persiapan
a. Sebelum kegiatan dimulai Tim Pelaksana mempersiapkan materi dan
kegiatan pengabmas yang akan dilaksanakan
b. Mempersiapkan modul petunjuk tehnis pelaksanaan modul
penatalaksanaan ISPA/ pneumonia di rumah
c. Secara administrasi sebelum kegiatan pengabmas dilaksanakan, Tim
pelaksana minta surat pengantar izin pelaksana pengabdian kepada
masyarakat dari Direktur Poltekkes Kemenkes Padang, yang ditujukan
kepada Dinas Kesehatan Kota Padang dengan tanggal 22 Agustus
2019
19

d. Meneruskan Ke Puskesmas Belimbing Tim pelaksana membawa surat


izin pelaksanaan Pengabmas dari Dnkes Kota Padang.
e. Selanjutnya minta dukungan pimpinan Puskesmas, petugas KIA, ibu
kader kesehatan dan Ibu PKK setempat, terutama daerah yang ingin
dilaksanakan kegiatan pengabmas tersebut.
2. Pelakasanaan dan Evaluasi
a. Membentuk kelas ibu dilakukan di masing-masing Posyandu di
wilayah yang direncanakan.
b. Kelas terdiri: ibu yang mempunyai balita di wilayah tersebut
c. Sebelum kegiatan dilaksanakan pengukuran pengetahuan ibu balita
tentang penatalaksanaan ISPA di rumah.
d. Kegiatan dilakukukan setiap lokasi 2 kali (tahap awal dan tahap
evaluasi) kegiatan dari beberapa lokasi sesuai dengan kesepakatan
dengan petugas KIA

C. Khalayak Sasaran
Yang menjadi sasaran kegiatan adalah:
Balita (anak yang berusia di bawah lima tahun) dan orang tuanya dengan
sasaran utama. Kegiatan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Belimbing
Padan, yakni 7 buah posyandu yang terdiri dari Posyandu Melati Jl.Mangga
Perumnas Belimbing, Posyandu Melati Komp.Mega Mulya Belimbing,
Posyandu Guo dan Posyandu Pasar Lalang Kuranji.

D. Keterkaitan
Kegiatan penggunaan media kartu baca MTBS tentang penatalaksanaan
ISPA/ Pneumonia di rumah pada ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Belimbing Padang melibatkan berbagai unsur, yaitu Pimpinan Puskesmas,
pemegang program KIA (Perawat/ Bidan), ibu-ibu kader balita, PKK dan
tokoh masyarakat.
20

E. Metode Pengabdian
a. Survey awal permasalahan masyarakat sasaran untuk mengidentifikasi
masalah, khususnya masalah kesehatan yang ada di masyarakat,
survey awal dilakukan dengan pengamatan langsung dan wawancara
dengan petugas kesehatan di puskesmas Belimbing. Dari survey awal
didapatkan terdapatnya bayi dan anak yang menderita ISPA/
Pneumonia dan minimnya pengetahuan dan keterampilan ibu
melakukan penatalaksanaan balita dengan ISPA/Penumonia di
rumah.
b. Studi kepustakaan pemecahan masalah dilaksanakan setelah masalah
dapat diidentifikasi. Dari studi kepustakaan ini diperoleh alternatif
pemecahan masalah yang paling sesuai yaitu dilakukannya pelatihan
keterampilan penggunaan kartu baca tentang penatalaksanaan ISPA/
Pneumonia sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan
ibu balita dalam melakukan penatalaksanaan di rumah yang
mempunyai bayi dan anak balita sakit ISPA/Pneumonia sehingga
angka kesakitan Balita bisa diturunkan serta angka kesehatan bayi dan
balita lebih optimal.

Tahap-Tahap Kegiatan Intervensi Pengabdian Kepada Masyarakat:


Pengabdian kepada Masyarakat ini akan dilakukan oleh ketua pengusul
pengabmas dengan tim serta mahasiswa Prodi D III Keperawatan dan
melibatkan berbagai unsur yaitu : Pimpinan Puskesmas, pemegang
program KIA dan Imunisasi (Perawat/ Bidan), dan ibu-ibu PKK, ibu-ibu
kader kesehatan bayi dan balita, RT serta RW setempat.
Prosedur Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Prosedur admnistrasi
a. Permohonan ijin Pengabdian Kepada Masyarakat yang ditujukan
pada pimpinan Puskesmas Belimbing kota Padang dengan
21

membawa surat izin/ rekomendasi dari Dinkes Kesehatan Kota


Padang sebagai tempat Pengabdian Kepada Masyarakat.
b. Melakukan sosialisai Pengabdian Kepada Masyarakat terhadap
Pimpinan Puskesmas, pemegang program KIA, dan ibu-ibu PKK,
ibu-ibu kader kesehatan balita, RT dan RW setempat tentang
dilaksanakan, maksud, tujuan dan prosedur Pengabdian Kepada
Masyarakat .
2. Pemilihan Asisten Pengabdian Kepada Masyarakat
Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan 4 orang mahasiswa Prodi
Kep. Padang, pada kegiatan penyamaan persepsi yang disampaikan
sebagai berikut:
a. Menjelaskan instrumen / alat yang akan di pakai pada waktu
Pengabdian Kepada Masyarakat
b. Menjelaskan jenis dan cara/ teknik yang akan dilakukan pada
saat Pengabdian Kepada Masyarakat
3. Prosedur Pelaksanaan
a. Persiapan
1) Menyusunan rencana kegiatan sebagai panduan pelaksanaan
kegiatan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar, sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
2) Melakukan penentuan khalayak sasaran dengan pihak
puskesmas Belimbing (pemegang program KIA)
3) Memilih sasaran yang memenuhi kriteria dan bersedia
mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat .
4) Menyiapkan bahan pengabdian masyarakat berupa:
- Persiapan alat tulis (kertas, pena / pensil dll)
- Media Kartu Baca MTBS (ISPA/ Pneumonia /Batuk dan sukar
bernafas)
5) Mengidentifikasi , berkoordinasi dan menyiapkan tempat.
6) Menyiapkan alat evaluasi untuk test tulis dan test keterampilan
22

penatalaksanaan ISPA/ Pneumonia di rumah


7) Menyiapkan sarana pendukung lainnya
b. Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah: dengan mengadakan pelatihan dan simulasi penggunaan media
kartu baca MTBS terhadap ibu Balita yang berada di wilayah kerja
puskesmas Belimbing. Metode kegiatan berupa ceramah , tanya jawab
(diskusi), demonstrasi, redemonstrasi (setiap ibu balita
mendemonstrasikan cara penatalaksanaan penyakit ISPA/ Pneumonia).
Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat berlangsung selama tiga (3)
bulan, diuraikan sebagai berikut:
Bulan ke I
Mengadakan pelatihan tahap I: diikuti 100 ibu balita yang tersebar dari
beberapa posyandu, berlangsung pada tanggal 3, 4,13, 19 bulan September
2019, rangkaian kegiatannya adalah sebagai berikut:
- Melaksanakan kegiatan Pret-Test terhadap ibu balita
(pengetahuan dan tentang penyakit ISPA/ Pneumonia)
- Penyampaian materi ISPA/Pneumonia dan penggunaan media
kartu baca MTBS oleh tim pengabmas
- Melakukan demonstrasi cara penatalaksanaan ISPA/Pneumonia
oleh tim pengabmas
- Menagdakan simulasi penatalaksanaan penyakit
ISPA/Pneumonia dan oleh masing-masing ibu balita.
- Melaksanakan Post-Test untuk pengetahuan dan keterampilan
dan penatalaksanaan ISPA/Pneumonia pada balita.
- Pada akhir kegiatan membuat rencana tindak lanjut bersama
dengan ibu balita tentang pemanfaatan dan penyebaran
informasi mengenai penatalaksanaan penyakit
ISPA/Pneumonia pada balita.
Panduan Cara Penggunaan Kartu Baca MTBS (terlampir)
23

Bulan ke II- III


Melakukan pendampingan dan bimbingan terhadap ibu balita dalam
pelaksanaan kegiatan penatalaksanaan penyakit ISPA/Pneumonia pada
tanggal1, 2, 11 bulan Oktober 2019. Evaluasi kemampuan dan
keterampilan ibu dalam melakukan penatalaksanaan Ispa/ Pneumonia di
rumah pada Balita (dilakukan pada saat kegiatan posyandu di daerah
masing-masing)

F. Waktu, Tempat Dan Sasaran


Kegiatan persiapan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasi berlangsung dari
bulan Agustus - Oktober 2019 di Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
dengan rincian sebagai berikut:
Tanggal Kegiatan Posyandu Jumlah Peserta
(Intervensi)
3-9-2019 Guo 24 orang
dan
1-10-2019
3-9-2019 Pasar Lalang 19 orang
dan
2-10-2019

13-9-2019 Mega Mulia 27 orang


dan
11-10-2019

18-9-2019 Melati Jl. Mangga 35 orang

Jumlah 100 Orang

G. Rancangan Evaluasi
Untuk penilaian peningkatan kognitif/ pengetahuan ibu balita tentang
penatalaksanaan penyakit ISPA/ Pneumonia di rumah dilakukan pre-test
dan pos-test sebelum dan setelah kegiatan dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Untuk penilaian keterampilan tentang penatalaksanaan penyakit
ISPA/ Pneumonia di rumah digunakan alat evaluasi berupa lembaran
observasi yang sudah disusun sesuai dengan Standar Operasional
24

Prosedur (SOP) yang dipakai sebagai tolak ukur dalam mencapai


keberhasilan kegiatan atau sebagai acuan penilaian keberhasilan.

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Pengabdian masyarakat dilaksanakan berawal di puskesmas
Belimbing, kemudian pelaksanaan dilakukan bersamaan dengan saat
kegiatan posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Padang.
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Agustus-
Oktober 2019 sebagai berikut:

Tabel 3.1 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABMAS

N BENTUK KEGIATAN TGL TEMPAT PELAKSANA


o KEGIATAN KEGIATAN

1 Persiapan: Minggu ke III- Poltekkes 1. Hj. Tisnawati, S.ST, S.Kep,


Pembuatan alat/ media IV Maret 2019 Kemenkes Padang M.Kes
kartu baca MTBS 2.Hj. Murniati Muchtar, SKM,
M.Biomed.
(ISPA/Pneumonia)
3. Petugas dari puskesmas
4. Mahasiswa Prodi Kep. Padang
2 Pelaksanaan: Minggu ke I – Puskesmas 1. Hj. Tisnawati, S.ST, S.Kep,
1. Pre-test IV Bulan Nanggalo M.Kes
2. Materi Agustus dan (Posyandu) 2.Hj. Murniati Muchtar, SKM,
September 2019 M.Biomed.
ISPA/Pneumonia
( kegiatan/ hari 3. Petugas dari puskesmas
3. Materi Penggunaan dan tanggal 4. Mahasiswa Prodi Kep. Padang
Kartu baca MTBS kegiatan
4. Demonstarsi menyesuaikan
Penggunaan Kartu dengan kegiatan
baca MTBS posyandu )
5. Post-test
3 Monitoring: - Minggu ke I – Posyandu 1. Hj. Tisnawati, S.ST, S.Kep,
Penatalaksanaan penyakit II Oktober M.Kes
ISPA/Pneumonia kepada 2019 2.Hj. Murniati Muchtar, SKM,
M.Biomed.
ibu balita dengan
3. Petugas dari puskesmas
menggunakan media kartu 4. Mahasiswa Prodi Kep. Padang
baca MTBS
4 Evaluasi: - Minggu ke III Posyandu 1. Hj. Tisnawati, S.ST, S.Kep,
Penatalaksanaan penyakit - IV Oktober M.Kes
ISPA/Pneumonia kepada 2019 2.Hj. Murniati Muchtar, SKM,
M.Biomed.
ibu balita dengan
3. Petugas dari puskesmas
menggunakan media kartu 4. Mahasiswa Prodi Kep. Padang
baca MTBS
25

I. Pihak - Pihak Yang Terkait

Kegiatan pelatihan penyuluhan kesehatan tentang peningkatan kognitif/


pengetahuan ibu balita tentang penatalaksanaan penyakit ISPA/
Pneumonia di rumah di wilayah kerja Puskesmas Belimbing Padang
melibatkan berbagai unsur, yaitu Pimpinan Puskesmas, pemegang program
imunisasi (Perawat/ Bidan), ibu-ibu kader balita, PKK dan tokoh
masyarakat.

J. Kendala Yang Dihadapi


Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan ini hampir tidak ada,
karena keterkaitan anggota masyarakat, PKK , kader kesehatan
berpartisipasi dengan baik, seperti penjemputan sasaran ke rumah rumah
jika mereka tidak datang pada saat kegiatan. Dalam melakukan praktek
penyuluhan dilakukan dengan pengamatan langsung dan diberi penilaian
memakai lembar observasi. Namun karena keterbatasan waktu dan sibuk
melayani kegiatan posyandu, hasil penilaian tidak bisa dilakukan secara
menyeluruh.

K. Kegiatan Penilaian/ Evaluasi


Kegiatan evaluasi dilakukan tiga tahap yakni: 1) Evaluasi pengetahuan ibu
balita
Tentang penatalaksanaan penyakit ISPA/Pneumonia sebelum diberi
pelatihan (Pre-test), 2) Evaluasi pengetahuan setelah diberi pelatihan
(Post-test), 3) Evaluasi praktek penatalaksanaan pneumonia di rumah
dengan menggunakan media kartu baca MTBS kepada ibu bayi dan balita
disaat posyandu dengan lembar observasi. Kegiatan Evaluasi ini akan
berlanjut setiap bulan melalui kegiatan serupa yang akan diteruskan
program KIA pasca kegiatan pengabdian berupa pelaksanaan kegiatan
evaluasi yang berkesinambungan tentang informasi penyakit ISPA/
pneumonia.
26

Anda mungkin juga menyukai