Anda di halaman 1dari 42

PENYAKIT TIDAK MENULAR

Mengatur diet dalam kehidupan untuk mencegah PTM

PUSKESMAS BUNGUS
2021
b. Transisi Demografi
c. Transisi Perilaku

Faktor Risiko
Perilaku Penyebab
Terjadinya PTM Yang
Harus Diperbaiki
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Faktor Risiko dan Fase Akhir
Risiko Melekat
• Umur, Sex
• Keturunan dll
Faktor Risiko /
Penyakit Antara
Fase Akhir
• Hipertensi
Risiko Perilaku • Hiperglikemi • PJK -PD
• Merokok • Obesitas • Stroke
• Diet • Dislipidemia • Diabetes
• Alkohol • Lesi Pra kanker • PPOK
• Aktifitas Fisik • Bronkhitis/ Emfisema/ • Ginjal Kronik
• Stress Efusi Pleura • Kanker
• Cedera

Faktor Lingkungan : 04/20/2022 5


Globalisasi, Sosio-ekonomi
Budaya, Modernisasi, Polusi dll
d. Transisi Gizi
GIZ I
WHO, 2018 menyatakan bahwa gizi adalah
asupan makanan yang sesuai dengan
kebutuhan gizi tubuh. Gizi baik adalah
keseimbangan antara asupan makanan dan
aktivitas fisik. Kurang gizi dapat
menyebabkan kekebalan tubuh berkurang,
peningkatan kerentanan terhadap penyakit,
gangguan perkembangan fisik dan mental,
serta mengurangi produktivitas.
APA YANG DIMAKSUD GIZI SEIMBANG ?
Makanan dengan gizi seimbang
adalah makanan yang beraneka
ragam, mengandung zat tenaga,
zat pembangun dan zat pengatur
dalam jumlah yang cukup sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi
tubuh

GIZI SEIMBANG
PESAN
ISI PIRINGKU
Makanan yang kita makan dalam Isi
Piringku, sangat mempengaruhi sistem
di dalam tubuh, termasuk sistem
kekebalan tubuh yang akan melindungi
kita dari penyakit.
Makanan yang bergizi seimbang
tersebut akan menentukan status
kesehatan Anda saat ini dan masa
selanjutnya.

Isi piringku merupakan slogan


yang menggambarkan porsi makan
dalam satu piring yaitu :
-50% sayur dan buah dan
-50% sisanya karbohidrat dan
protein.
KURANG SAYUR DAN BUAH

Rerata per hari


0,9 % Pddk makan
sayur
0,5 % Pddk makan buah
PADA LELAKI > 18 TAHUN
PENGARUH GULA DENGAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR

Konsumsi gula yang kurang maupun berlebih mempunyai dampak pada sistem metabolisme tubuh.

Konsumsi gula berlebih dapat


mengakibatkan insulin menjadi
resisten yaitu tidak mampu
menjalankan tugasnya dalam
metabolisme gula menjadi
energi, sehingga terjadi peningkatkan kandungan gula darah (hiperglikemia) yang berisiko terhadap
terjadinya Diabetes Mellitus dan kegemukan (obesitas).

Diabetes yang tidak terkontrol akan berisiko mengganggu organ tubuh lainnya seperti jantung, ginjal dll.
 
Gula & makanan yang mengandung
gula murni (Hindari/Batasi)
19
Tepung & makanan yang terbuat dari
tepung-tepungan (HINDARI / BATASI)
PENGARUH GARAM DENGAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Konsumsi garam kurang maupun berlebih berakibat tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Konsumsi garam kurang, dapat menyebabkan


jumlah natrium dalam sel rendah, sehingga
fungsi natrium untuk menahan cairan dalam
sel terganggu. Akibatnya tubuh dapat mengalami
dehidrasi dan kehilangan nafsu makan.

Jika konsumsi garam berlebih menyebabkan jumlah natrium dalam sel meningkat dan mengganggu
keseimbangan cairan. Akibat masuknya cairan ke dalam sel dapat mengecilkan diameter pembuluh darah arteri
sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Peningkatan
tekanan darah berpengaruh pada peningkatan kerja jantung, akibatnya beresiko mengalami serangan jantung dan
stroke.
PENGARUH LEMAK DENGAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR

Konsumsi lemak kurang maupun berlebih mempunyai dampak yang tidak baik untuk kesehatan.

Jika konsumsi lemak kurang, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan penurunan imunitas
terhadap penyakit,

Mengonsumsi lemak jenuh di atas 10% energi total beresiko meningkatkan kadar LDL yang
berperan membawa kolesterol ke pembuluh darah koroner. Akibatnya
terjadi penyempitan pada
pembuluh darah koroner
(atherosclerosis) dan dalam
keadaan tertentu akan
menyebabkan serangan
jantung dan stroke.
Minyak / makanan yang mengandung
lemak tinggi (HINDARI / BATASI)
PADA LELAKI > 18 TAHUN
Obesitas pada wanita > 18 thn

K AT
NI NG
ME
35,5

29,7
14,6

2007 2010 2013


http://1.bp.blogspot.com/-Hns0qW1ssFM/TwzZ7sSSqtI/AAAAAAAAAUc/dF5UpU0TBSM/s1600/girl+fat.jpg
Peran Serta Masyarakat

masyaraka Perubahan
POSBINDU
t perilaku

Posbindu  kegiatan terpadu, rutin dan periodik dengan optimalisasi peran


serta masyarakat untuk melakukan deteksi dini, monitoring/pemantauan
dan tindak lanjut faktor resiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan
WAWANCARA
FAKTOR RISIKO
PTM
PENGUKURAN
pemeriksaan
http://www.autismsocietyoftheheartland.org/wp-content/uploads/hypertension.gif
MENGONSUMSI SAYUR DAN BUAH

Tersedia dalam menu


sehari-hari
Makanan Rendah Kalori
(DIANJURKAN)
22
ISI
PIRINGKU
UntukDporsi
E IsiWPiringku
AS
A
dewasa:
Makanan Pokok 1/3 piring
Sayuran 1/3 piring
Buah 1/6 piring
Lauk pauk 1/6 piring
ISI PIRINGKU ORANG
DEWASA

Contoh Isi Piringku Orang


Dewasa: Nasi putih 150
gr
Ikan 100 gr
Tahu 50 gr
Sayur bayam 150 gr Pepaya

150 gr
Nilai gizi : Energi 700 Kkal dan
Protein 44,2 gr
MASALAH GIZI DEWASA
>18 TAHUN 2007 2013
2018
21,8
 Masalah ini dapat
diakibatkan oleh konsumsi
makanan/minuman yang 14,8
berlebih. Oleh karena itu 13,6
11,5
penerapan gizi seimbang 10,5
harus dilakukan 8,6

Berat badan Lebih Obesitas


KECUKUPAN GIZI ORANG DEWASA

 Untuk orang dewasa kebutuhan gizi dihitung


berdasarkan jenis kelamin dan usia
 Dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019
diketahui bahwa laki-laki dengan kelompok
umur 19-29 tahun mempunyai kecukupan
energi sebesar 2650 kkal
 Sedangkan perempuan dengan kelompok
umur yang sama sebesar 2250 kkal
 Kebutuhan energi karbohidrat yaitu 50-
60%, protein 10-20%, sedangkan total
lemak sebesar 20-30%
 Konsumsi gula dibatasi hanya 5% dari total
energi
PRINSIP MAKAN
ORANG DEWASA :
1. Makan beraneka ragam
2. Banyak makan sayur
dan cukup buah
3.Batasi konsumsi makanan:
terlalu manis, berlemak
dan asin
4.Biasakan sarapan pagi
5.Minum air putih minimal 8
gelas sehari
6.Mengatur makanan sesuai diit yang
dianjurkan, bagi yang menderita
penyakit tertentu
K E C U K U P A N GIZI REMAJA
 Untuk remaja, kebutuhan gizi dihitung
berdasarkan jenis kelamin dan usia
 Dalam AKG 2019 diketahui laki-
laki dengan kelompok umur 10-18
tahun mempunyai kecukupan energi
sebesar 2000-2650 kkal
 Sedangkan perempuan dengan kelompok
umur yang sama sebesar 1900-2100 kkal
 Kebutuhan energi karbohidrat yaitu 50-
60%, protein 10-20%, sedangkan total
lemak sebesar 20-30%
PRINSIP MAKANAN REMAJA:

1.Makan beraneka ragam


2.Perhatikan aktivitas fisik
3.Minum air putih minimal 8
gelas sehari
4.Selalu sarapan pagi
5.Banyak makan sayur dan
buah
KURANG KONSUMSI SAYUR/BUAH

 Pada Riskesdas 2018

diketahui proporsi
penduduk usia >5
tahun di Indonesia
kurang konsumsi
sayur/buah yakni
95,5%

 Kurang konsumsi
sayur/buah jika
mengkonsumsi
kurang dari 5
porsi/hari
Mengapa sayur dan buah
sangat diperlukan?

 Sumber : vitamin, mineral,


antioksidan
 Banyak serat
 Memperlancar buang air
besar
 Mempertahankan berat
badan seimbang
 Membuat kulit dan mata sehat
 Sumber air
CARA MENYUSUN
MENU:
1. Pilih aneka ragam makanan
2.Pilih cara memasak yang tepat (untuk
mempertahankan kandungan zat
gizinya)
3. Perhatikan warna, tekstur, rasa,
dan penampilan
4.Pertimbangkan harga sesuai
dengan kemampuan

Contoh menu siang:


Nasi Putih (Sumber Karbohidrat)
Ikan balado (Sumber Protein Hewani dan Fe)
Tahu Goreng (Sumber Protein Nabati)
Bening Bayam +Jagung Muda (Sumber Vit + Min )
Pepaya ( Sumber Vit + Min)

Anda mungkin juga menyukai