Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

KELOMPOK 2
PUSKESMAS PACET

PENUGASAN KHUSUS BATCH XXVI


TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pusat menyelenggarakan Kesehatan upaya Masyarakat kesehatan atau yang disingkat
bersifat Puskesmas menyeluruh adalah terpadu, organisasi merata. fungsional dapat diterima
dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran- serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
Pengembangan imu pengetahuan dan teknologl tepat guna, dengan biaya yang dapat lipikul
oleh pemerintah dan masyarakat. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kosehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan lingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventiv untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dengan demikian
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam era globalisasi saat ini, Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang
maksimal dan bermutu sehingga dapat meningkatkan citra pelayanan publik di wilayah kerja
Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Oleh karena itu perlu dilakukan pembenahan baik dari
bidang manajemen, SDM dan sarana prasarana pendukung. Dalam bidang anggaran pun
dibutuhkan perubahan dari penganggaran biasa ke penganggaran berbasis kinerja, mengingat
kebutuhan dana yang tinggi dengan sumber dana yang terbatas sehingga kita dituntut untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin. Fungsi Puskesmas meliputi
penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan. penyelenggaraan UKP
tingkat pertama di wilayah kerjanya. Untuk menunjang pelaksanaan fungsinya Puskesmas
ilengkapi dengan instrument manajemen yaitu perencanaan tingkat Puskesmas, lokakarya
mini Puskesmas, dan penilalian kinerja Puskesmas dan menajemen sumber daya.
Penilaian kinerja Puskesmas adalah upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja /
prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai li tingkat Puskesmas sebagai instrument
mawas dini. Puskesmas melakukan penilaian secara mandin, kemudian dinas kesehatan
melakukan proses verifikasi hasilnya, Aspek penilaian meliputi hasil pencapalian cakupan
dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan. Berdasarkan hasil verifikasi, Dinas
Kesehatan Kabupaten /Kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas ke dalam
kelompok sesuai dengan pencapaian kinerjanya.
Praktek lapangan merupakan bagian dari rangkaian proses pembelajaran, karena pada
tahap ini dianggap sebagai suatu bentuk pengkayaan dari materi yang telah diajarkan. Tujuan
yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi peserta
dalam mempelajari serta menerapkan kegiatan puskesmas secara nyata di lapangan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta penugasan khusus mendapatkan
pengalaman nyata tentang penerapan pelayanan kesehatan di puskesmas serta mampu
menyajikan dan memberikan rekomendasi terkait pelaksanaan Manajemen
Puskesmas, INM, Akreditasi Puskesmas, Promosi Kesehatan, Surveilans yang
diperoleh pada saat praktik lapangan

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktik lapangan, peserta mampu :
a. Memahami pelaksanaan manajemen puskesmas.
b. Melakukan penyusunan dokumentasi akreditasi puskesmas.
c. Melakukan manajemen pendekatan keluarga sehat dari pendataan, intervensi
awal hingga analisis data.
d. Melakukan pemberdayaan masyarakat di luar gedung puskesmas dengan
melakukan survey mawas diri.
e. Melakukan penyuluhan kesehatan di dalam gedung puskesmas berdasarkan
data hasil analisis.
f. Melakukan pemberdayaan masyarakat di luar gedung puskesmas dengan
melakukan musyawarah masyarakat dessa/kelurahan.
g. Melakukan lokakarya mini bulanan.
h. Melakukan pemicuan lima pilar STBM kesehatan lingkungan.

C. Sasaran
Sasaran : Puskesmas, Posyandu wilayah kerja Puskesmas dan masyarakat wilayah
kerja Puskesmas Pacet.

D. Waktu dan Tempat


Waktu dan Tempat : Selasa, 3 Oktober 2023 dan Puskesmas, Posyandu wilayah kerja
puskesmas.
BAB II
PROSES KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN

Tenaga kesehatan tugas khusus angkatan 2 berangkat dari BBPK Ciloto secara
bersamaan didampingi oleh fasilitator dan alumni menuju Puskesmas Pacet. Sesampainya di
puskesmas pacet disambut oleh petugas puskesmas, kemudian dilanjutkan dengan acara
penyambutan di Aula Puskesmas Pacet dengan beberapa rangkaian acara yaitu : SOP
keamanan, kata sambutan dan penjelasan singkat tentang profil puskesmas Pacet oleh kepala
puskesmas.
Proses kegiatan PKL Manajemen Puskesmas, Akreditasi Puskesmas dan Indikator
Mutu Nasional bertempat di Puskesmas Pacet Cianjur meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Pembekalan PKL
Pembekalan PKL dilaksanakan di Puskesmas Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada
tanggal 3 Oktober 2023. Pembekalan ini dilakukan oleh kepala Puskesmas dan
dilaksanakan di ruang office Puskesmas Pacet.
2. Pembagian kelompok PKL
Kemudian, kelompok dibagi dalam 3 kelompok:
- Kelompok 1: Membahas tentang Akreditasi/Manajemen Puskesmas meliputi
pembuatan profil singkat Puskesmas, penelusuran data-data Puskesmas (Rencana lima
tahunan, Rencana Usulan Kegiatan (RUK), Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
dan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA). Selain itu, membahas tentang standard
akreditasi Puskesmas
- Kelompok 2: Membahas tentang program promosi kesehatan (promkes)
- Kelompok 3: Membahas tentang program surveilans
3. Koordinasi dengan masing-masing kelompok dan PJ Puskesmas untuk mendapatkan
data tentang Puskesmas
Kegiatan ini bertujuan untuk sharing dokumen antara tim PKL dengan pihak
Puskesmas sebagai narasumber untuk melihat jenis dokumen yang ada dan memvalidasi
dokumen yang ada. Selain itu, koordinasi ini bertujuan untuk menyatukan visi antara tim
sehingga saat PKL di lapangan (oleh tim promosi kesehatan/promkes dan surveilans)
Setelah menyelesaikan diskusi dan telaah dokumen, kemudian berdiskusi membuat
pemaparan dan laporan praktik lapangan.
Proses kegiatan PKL Promosi Kesehatan bertempat di Puskesmas Pacet Cianjur
meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Dimana di tahap persiapan ini peserta masuk ke dalam ruangan pada pukul 07.30 WIB lalu
di buka dengan doa pembuka yang dipimpin oleh peserta pelatihan dan dilanjutkan dengan
pemaparan tentang Puskesmas oleh Bapak Agus Shendar, SAP, M.Kes selaku kepala
Puskesmas Pacet.

2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peserta diantar ke posyandu Sawo didampingi oleh kader puskesmas, dan
kader puskesmas mengarahkan untuk mengamati proses pelaksanaan posyandu dan peserta
melakukan pengamatan yang dimana sesuai urutan mulai dari registrasi, pengukuran bayi
dan balita, pencatatan, pelayanan, dan penyuluhan. Selanjutnya peserta diantar oleh kader
untuk melakukan kunjungan kerumah masyarakat sekitar posyandu.

3. Tahap penyusunan laporan PKL


Pada tahap ini peserta berdisikusi hasil observasi terkait pemaparan tentang Promkes yang
disampaikan oleh tim dari Posyandu Sawo. Kemudian peserta melanjutkan penyusunan
laporan.

Pada Proses Kegiatan Praktik Lapangan Surveilans ini terdiri dari 4 tahap sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Dimana di tahap persiapan ini peserta masuk ke dalam ruangan pada pukul 07.30
WIB lalu di buka dengan doa pembuka yang dipimpin oleh peserta pelatihan dan
dilanjutkan dengan pemaparan tentang Puskesmas oleh Bapak Agus Shendar, SAP,
M.Kes selaku kepala Puskesmas Pacet
2. Tahap pelaksanan
Pada tahap pelaksanaan praktek lapangan ini peserta didalam ruangan diberikan
pemaparan materi terkait Profile puskesmas yang dilakukan oleh tim dari puskesmas
Pacet. Proses pelaksanaan diskusi dengan PJ UKM Surveilans selanjutnya peserta
berdiskusi dengan kelompok.
3. Tahap penyusunan laporan PKL
Pada tahap ini peserta berdisikusi hasil observasi terkait pemaparan tentang
Surveilans yang disampaikan oleh tim dari Puskesmas Pacet. Kemudian peserta
melanjutkan penyusunan laporan yang terdiri dari 4 BAB.
4. Tahap persentasi Hasil Praktek Lapangan
Tahap ini adalah kegiatan yang menampilkan hasil dari setiap pembahasan hasil
diskusi yang nantinya kekurangan dan kelebihan untuk hasil presentasi akan di nilai
oleh Penilai dan mengetahui sejauh mana ilmu yang diperoleh selama kegiatan PKL.
BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

3.1. Manajemen Puskesmas


Profil Puskesmas Pacet
Profil puskesma pacet berada di kabupaten cianjur provinsi jawabarat dengan luas wilayah
279.7km dan memiliki 4 desa, 17 dusun, 42 RW, dan 186 RT. Puskesmas Pacet memiliki
data kepegawaian sebanyak 20 orang untuk ASN di antaranya 2 orang P3k dan 25 orang Non
ASN

P1. Perencanaan
Puskesmas pacet memiliki dokumen perencanaan 5 tahunan dan perencanaan tahunan dengan
memiliki beberapa dokumen yaitu, dokument RUK, dokumen RKA, serta RPK tahunan dan
bulanan

P2. Penggerkan dan Pelaksanaan


Puskesmas Pacet memiliki jadwal minilokarya bulanan dan tribulanan, yang fungsinya untuk
melihat problem pada program.
dimana dalam penggerakan pelaksanaan puskesmas pacet memiliki peningkatan kapasitas
pegawai puskesmas dengan adanya surat tugas pada pegawai

P3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian


dalam P3 Puskesmas pacet memiliki SK dalam pengendali mutu puskesmas serta adanya
dokumen hasil penilaian kinerja puskesmas dan dokumen feedback dari dinkes serta
puskesmas memiliki hasil feedback penyusunan RTL dan tersediannya media untuk
menerima masukan dalam bentuk kotak saran serta survey masyarakat dan media sosial
seperti facebook

3.2. Indikator Nasional Mutu dan Akreditasi Puskesmas


Hasil dari diskusi dan telaah dokumen didapatkan sudah terdapat regulasi yang mengatur
tentang pengukuran dan pelaporan di Puskesmas Pacet yang jelas dan terarah, regulasi yang
tersedia masih merupakan regulasi eksternal dan belum terdapat regulasi internal yang
mengatur tentang pengukuran indikator nasional mutu.
Rencana Tindak Lanjut tentang indikator nasional mutu dilakukan per-triwulan, dan
perbulan untuk internal Puskesmas. Pengaturan petugas yang bertanggung jawab terhadap
Indikator nasional mutu dievaluasi oleh per-1 tahun dan dapat dilakukan evaluasi situasional
jika terdapat hal-hal seperti petugas pindah, petugas pensiun, dsb.
Kriteria petugas indikator nasional mutu sesuai kebutuhan, petugas indikator tb dilakukan
oleh program tb diambil melalui SITB, dan petugas indikator ibu hamil : melalui e-kohort.
Petugas Observer indikator nasional dan mutu, dengan indikator KKT, APD, Identifikasi
dilakukan oleh orang yang sama oleh Kang Dedi.
Hasil dari kegiatan praktik lapangan didapatkan dokumentasi akreditasi puskesmas Pacet
lengkap. Adapun penilaian yang dilakukan dalam akreditasi puskesmas pacet tersebut
berdasarkan KMK 165 tahun 2022 tentang standar akreditasi puskesmas khususnya pada
kriteria 1.6.3. yaitu ;
1. SK Tim Audit Internal beserta uraian tugas dan tanggung jawab yang dapat
terintegrasi dengan SK penanggungjawab upaya pelayanan di puskesmas pada
kriteria 1.2.1 : Ada Lengkap

2. Kerangka Acuan Audit Internal


a. Rencana Audit internal (audit plan) : Ada Lengkap
b. Bukti pelaksanaan audit internal : Ada Lengkap

c. Instrumen audit internal : Ada Lengkap


3. Laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada kepala puskesmas, tim mutu,
pihak yang diaudit dan unit terkait
a. Laporan hasil audit internal : Ada Lengkap

b. Bukti umpan balik hasil audit internal kepada kepala puskesmas, tim mutu
puskesmas, pihak yang di audit dan unit terkait : Ada,tetapi langsung ditindak
lanjuti pada saat audit itu juga
4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal
baik oleh kepala puskesmas, penanggung jawab maupun pelaksana
a. bukti pelaksanaan tindak lanjut dan rekomendasi hasil audit internal : Ada,tetapi
langsung ditindak lanjuti pada saat audit itu juga
5. Kepala Puskesmas Bersama Dengan Tim Mutu Merencanakan Pertemuan Tinjauan
Manajemen dan Pertemuan Tinjauan Manajemen tersebut dilakukan dengan agenda
a. Jadwal pertemuan tinjauan manajemen : Ada Lengkap
b. Undangan pertemuan tinjauan manajemen : Ada Lengkap

c. Notula hasil pertemuan tinjauan manajemen yang disertai dengan foto kegiatan :
Ada Lengkap

d. Daftar hadir peserta pertemuan tinjauan manajemen : Ada Lengkap


6. Rekomendasi Hasil Pertemuan Tinjauan Manajemen ditindaklanjuti dan dievaluasi
a. Bukti pelaksanaan tindaklanjut rekomendasi hasil pertemuan tinjauan
manajemen : Bukti tindaklanjut belum ada (On Proses)

3.3 Promosi Kesehatan


Hasil Pengamatan Posyandu
 Meja 1 :
Pencatatan identitas peserta posyandu: nama, jenis kelamin, tanggal lahir, dan alamat
di kertas kecil
Buku KMS tidak diberikan di meja 1 tetapi langsung dikumpulkan ke kader dan
hanya membawa kertas kecil ke meja selanjutnya
Ibu kader tidak mengarahkan ke meja 2
 Meja 2 :
Pengukuran antropometri BB, TB/PB, LILA, LK
Pada saat penimbangan BB, Ibu kader lupa membuka topi bayi/balita dan sepatu
Pada saat pengukuran TB, kepala balita tidak tegak lurus dan tidak menempel di
stadiometer
 Meja 3 :
Pencatatan rekapan data lengkap, rapi, dan sesuai
Belum selesai pengukuran sudah menuju meja 3
Pencatatan grafik KMS hanya BB saja, dan masih ada yang salah dalam penulisan
buku KMS
 Meja 4 & 5 :
Meja 4 & 5 digabung karena ruangan sempit
Pelayanan Kesehatan meliputi : imunisasi (bayi, balita), pemberian vit A (bayi,
balita), ANC (bumil), tekanan darah (lansia)
Posyandu remaja dilaksanakan pada Jum’at sore (minggu ketiga) -> lebih ke program
penyuluhan tentang kesehatan remaja, pemeriksaan fisik, pemberian TTD, kader dari
remaja juga
Konseling hanya diberikan kepada bayi/balita yang bermasalah seperti BB tidak naik
atau sakit.
Tambahan : melakukan sweeping kepada bayi/balita yang tidak datang posyandu

Hasil 10 Sasaran Posyandu.


No Sasaran Usia Hasil
1. Bayi 9 bulan Kunjungan posyandu rutin 1x/bulan
BB normal tapi Tidak Naik, TB normal, LK normal,
LILA normal
ASI eksklusif, MPASI umur 6 bulan, imunisasi sesuai,
mendapatkan vitamin A, tidak konsumsi obat cacing
2. Anak pra sekolah 5 tahun 3 bulan Kunjungan posyandu rutin 1x/bulan
BB naik dan normal, TB Naik dan normal, LK normal
Skrining TBC tidak ada indikasi, tidak konsumsi obat
cacing
3. Remaja 1 18 tahun 11 bula Kunjungan posyandu rutin 1x/bulan
n IMT normal 20,5
Ada riwayat keluarga hipertensi
4. Remaja 2 17 tahun 7 bulan Kunjungan posyandu rutin 1x/bulan
IMT kurang 17,1
Terdapat masalah lambung (maagh)
5. Bumil 1 28 tahun 10 bula Kunjungan hanya 5x (Juni-Oktober)
n Tekanan darah normal 120/80 mmHg/dl
LILA 32 -> normal, tidak KEK
Pemberian TTD 12 tablet dimakan 1x/hari
6. Bumil 2 28 tahun 4 bulan Kunjungan posyandu 4x (Juli-Oktober)
BB sesuai kurva kenaikan
Lila normal
Tekanan darah normal 120/80
Pemberian TTD 24 tablet 1x/hari
Tidak mengikuti kelas ibu hamil
7. Usia produktif 1 33 tahun 2 bulan IMT normal 22.7
Tekanan darah normal 118/90
Tidak ada Riwayat TBC
9. Lansia 1 72 tahun Kunjungan ke posyandu rutin
Tekanan darah tinggi 169/80
Lingkar perut >80 cm
Tidak ada gangguan penglihatan dan pendengaran
Kadang batuk dan pencernaan terganggu
Lelah setelah melakukan kegiatan seperti cuci baju
Responden masih semangat menjalani aktivitas
10. Lansia 2 61 tahun Kunjungan ke posyandu rutin
Tekanan darah tinggi 160/90
Kadang merasa sakit kepala dan merasa takut

4. Dokumentasi Posyandu

MEJA 1 MEJA 2
MEJA 3 dan 4 WAWANCARA IBU HAMIL

A. HASIL KUNJUNGAN KELUARGA


No Sasaran Usia Hasil
1. Bumil 29 tahun Pemberian edukasi/ kunjungan nakes rutin
Usia kehamilan trimester 3
Isi piringku ibu hamil sesuai -> pola makan sesuai
Trimester 1 tidak ikut ANC
2. Usia dewasa 53 tahun Tersedia air bersih lingkungan rumah dan jamban kelua
rga tersedia dan saniter
Ventilasi yang cukup
Hipertensi dan tidak aktif berobat
3. Usia sekolah 8 tahun Isi piringku tidak sesuai -> anak tidak makan sayur, ika
n, ayam, hanya makan telur dan mie
Suhu tubuh <37
Sering flu
BB dan TB tidak diketahui
4. Balita 1 tahun 1 bulan Bayi sedang sakit demam, jadi tidak bisa bertemu
Imunisasi lengkap, kurang DPT-HB lanjutan dan camp
ak rubella lanjutan
Vitamin A belum karena masih sakit, nanti disweeping
Tidak rutin ke posyandu
Balita aktif bergerak
Makanannya baik
Tersedia air bersih lingkungan rumah dan jamban kelua
rga tersedia dan saniter
Ventilasi yang cukup

2. Dokumentasi Kunjungan Rumah

3.5 Surveilans
3.5.1 Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
1. Surveilans Epidemiologi
Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap penyakit
atau masalah-masalah Kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah Kesehatan tersebut, agar
dapat melakukan Tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
penyelenggara program Kesehatan (Kepmenkes RI.)

2. Sumber Data Surveilans


- Hasil Pelayanan Puskesmas
- Pencarian Aktif Petugas di lapangan
1. Survei
2. Penelitian
- Laporan Masyarakat

3. Jejaring Surveilans
1. Unit surveilans dengan yankes, laboratorium, dan unit penunjang lainnya
2. Unit surveilans dengan Puslit/ kajian/ program intervensi Kesehatan lainnya
3. Antara Kabupaten/ Kota, Provinsi dan pusat
4. Berbagai sektor terkait nasional, bilateral, regional, dan internasional
4. Indikator Kinerja Surveilans
Pelaporan Setiap perminggu, jika kasus KLB yang di temukan berpotensi menular
maka harus di laporkan sebelum 1x24 Jam. Permasalahan yang ada yaitu pelaporan
(kecepatan, ketepatan, kelengkapan, keakuratan). Data yang terkumpul tidak diolah
dan dianalisa, tidak ada umpan balik, beban kerja petugas, perhatian pimpinan.
5. Pengertian KLB, Wabah, Dan Penyelidikan Epidemiologi
Kejadian Luar Biasa yaitu Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/
kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu (Peraturan Menteri Kesehatan RI, No.1501/MENKES/PER/X/2010). Wabah
yaitu Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata (UU No.4/1984). Penyelidikan Epidemiologi
yaitu Suatu tindakan atau kegiatan penyelidikan yang dilakukan segera setelah
mengetahui adanya laporan KLB berdasarkan waktu, tempat dan orang. Penyelidikan
epidemiologi dapat pula dilakukan setelah KLB berakhir
6. Kriteria KLB
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1501/MENKES/PER/X/2010 kriteria
KLB, yaitu:
1. Timbulnya suatu penyakit/ menular yang sebelumnya tidak ada/ tidak dikenal
disuatu daerah, seperti Difteri, AFP, Avian Infkuenza, TN, Flu baru H1N1,
Kolera
2. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, bulan)
3. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian, 2 kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, minggu, bulan, tahun)
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat
atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun
sebelumnya
5. Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali
lipat atau lebih dibanding dengan angka rata-rata perbulan dari tahun
sebelumnya
6. Case fatality rate suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode sebelumnya
7. Proportional rate (PR) penderita dari suatu periode tertentu menunjukkan
kenaikan dua atau lebih dibanding periode, kurun waktu atau tahun sebelumnya
8. Kriteria Khusus, contoh KLB Campak atau Rubella jika ditemukan 5 kasus
campak klinis dalam kurun waktu 4 minggu berturut-turut di suatu wilayah yg
memiliki hubungan epidemiologis dan minimal 2 diantaranya positif
campak/rubella secara laboratorium
9. Beberapa penyakit, seperti keracunan pangan, menetapkan 2 kasus atau lebih
sebagai KLB (sesuai dengan PP Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan
Pangan)
- Keracunan makanan
- Keracunan pestisida

7. Penetapan KLB
Penetapan KLB menurut PERMENKES No. 1501/ 2010 pasal 6, penetapan KLB
dilakukan oleh Kadinkes Kabupaten/ Kota, KAdinkes Provinsi, dan Menteri

8. Penyakit Menular yang berpotensi Wabah


Menurut PERMENKES No. 1501/Menkes/Per/X/2010 meliputi :
1. Kolera 14. Influenza A baru (H1N1)/
2. Pes Pandemi 2009
3. Demam Berdarah Dengue 15. Meningitis
(DBD) 16. Yellow Fever
4. Campak 17. Chikungunya
5. Polio 18. Penyakit menular tertentu yang
6. Difteri ditetapkan Menteri Kesehatan
7. Pertusis
8. Rabies
9. Malaria
10. Avian Influenza H5N1
11. Antraks
12. Leptospirosis
13. Hepatitis A
9. Tujuan Penyelidikan KLB
Tujuan khusus penyelidikan KLB, yaitu :
1. Memastikan bahwa terjadi KLB/wabah
2. Memastikan Diagnosal
3. Menggambarkan variabel orang, tempat, & waktu
4. Mengidentifikasi penyebab penyakit dan menggambarkan sumber penyebab penyakit,
cara penularan
5. Mengidentifikasi populasi rentan & terpapar
6. Memberikan rekomendasi tindakan penanggulangan dan pengendalian

10. Langkah- langkah Penyelidikan Epidemiologi (KLB)

Pengumpulan Data Penyajian Data Analisis


Pengolahan Data
Pengolahan dan Interpretasi data

Pembuatan Laporan,
Tindakan Pencegahan
Rekomendasi Tindaklanjut
dan Penanggulangan
dan diseminasi Informasi

11. Program Pencegahan dan Penanggulangan KLB dan Bencana


Surveilans Epidemiologi dan Penanganan KLB dan Bencana di Puskesmas Pacet,
1. Peningkatan surveilans PD3I dan penyakit khusus lainnya
a. Surveilans (STP)
1) Identifikasi/ Rekapitulasi
2) Penyampaian Laporan STP KLB (Bulanan)
3) Analisis STP
4) Respon STP
5) Intensifikasi pelaksanan STP
6) Pelaporan hasil Respon STP
b. Surveilans PD3I
1) Penjaringan kasus PD3I
2) Pengambilan spesimen
3) Pengiriman sampel ke
4) Intensifikasi PE dan penanggulangan PD3I
5) Surveilans PD3I terintegrasi
6) Pelacakan kasus PD3I
7) Penanggulangan KLB PD3I
c. Surveilans Diare Akut
1) Penjaringan kasus Diare
2) Pengambilan specimen Diare (50%)
3) Pengiriman sampel
4) Intensifikasi PE dan penganggulangan PD3I
5) Surveilans
6) Pelacakan kasus
7) Penanggulangan KLB

Data 6 penyakit menular terbesar di UPTD Puskesmas Pacet tahun 2022 berbasis SKDR :

No Jenis penyakit Total


1 Diare Akut 159
2 Suspek Demam Tifoid 8
3 Suspek Dengue 12
4 Diare Berdarah/ Disentri 93
5 Gigitan Hewan Penular Rabies 3
6 Suspek Campak 1

Data penyakit SKDR yang di laporkan di puskesmas pacet minggu 1-39 tahun 2023
No Jenis penyakit Total
1 Diare Akut 100
3 Suspek Dengue 2
4
Diare Berdarah/ Disentri
m? 22
Berdasarkan dari data di atas total dari penyakit SKDR adalah 124 dengan beberapa
jenis penyakit yang berpotensi KLB

CAPAIAN SKDR SURVAILENS BERDASARKAN PENYAKIT


PUSKESMAS PACET TAHUN 2022
60
50
48
40
30
20
10 12
0 2
DIARE AKUT SUSPEK PNEUMONIA 1
CAMPAK
DENGUE

JUMLAH
CAPAIAN SKDR SURVAILENS BERDASARKAN
KELENGKAPAN DAN KETEPAN
PUSKESMAS PACET TAHUN 2022
100.5
100
100
99.5
99
98.5
98
98
97.5
97
KELENGKAPAN KETEPATAN

CAPAIAN SKDR SURVAILENS BERDASARKAN PENYAKIT


PUSKESMAS PACET
MINGGU KE-1 SAMPAI MINGGU KE- 9 TAHUN 2023
7
6 6
5 5 5 5
4 4 4 4 4
3 3
2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9

DIARE AKUT DIARE BERDARAH


PNEUMONIA SUSPECT CAMPAK
CAPAIAN SKDR SURVAILENS BERDASARKAN PENYAKIT
PUSKESMAS PACET
MINGGU KE-10 SAMPAI MINGGU KE- 23 TAHUN 2023

6
5 5
4 4
3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M22 M23

DIARE AKUT DIARE BERDARAH


PNEUMONIA SUSPECT CAMPAK

CAPAIAN SKDR SURVAILENS BERDASARKAN PENYAKIT


PUSKESMAS PACET
MINGGU- 24 SAMPAI MINGGU KE- 37 TAHUN 2023
3.5
3 3 3 3
2.5
2 2 2 2 2 2 2 2
1.5
1 1 1 1 1 1 1 1
0.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37

DIARE AKUT DIARE BERDARAH


PNEUMONIA SUSPECT CAMPAK
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Berdasarkan penelusuran dokumen yang dilakukan di puskesmas pacet dilihat dari parameter
perencanaan, pelaksanaan (p1) , pengawasan (p2) pengendalian dan penilaian (p3) bersama
staf puskesmas atau tim akreditasi puskesmas, sehingga bisa dikatakan semua dokumen
lengkap dan valid dan puskesmas bisa siap untuk melakukan kegiatan akreditasi dengan baik.
2. Dokumentasi akreditasi puskesmas pacet lengkap beserta dengan bukti fisiknya dan
pelaksanaan INM di puskesmas pacet berjalan dengan baik.
3. Kesimpulan dari hasil kegiatan PKL yang dilakukan adalah pelayanan posyandu sudah baik,
kunjungan rumah juga sudah aktif, untuk kegiatan sweeping juga sudah dilakukan dengan
baik.Tetapi masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya.
4. Target pelaporan SKDR Puskesmas Pacet dari 100% hanya mencapai 98% (ketepatan
pelaporan) sedangkan untuk kelengkapan administrasi pelaporan sudah mencapai 100%
5. Dari 24 kasus terlapor di SKDN hanya 6 kasus penyakit menular muncul di puskesmas pacet
6. Hasil laporan SKDR minggu 1 sampai minggu ke 39 puskesmas pacet, penyakit tertinggi
KLB ialah Diare Akut sebanyak 159 kasus. Berdasarkan data yang di laporkan dari 2 desa
tertinggi kasus diare yaitu desa sukatani dan desa ciputri

Anda mungkin juga menyukai