KELOMPOK 4 ANGKATAN II
A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan
dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas.
Puskesmas Rijali merupakan salah satu Puskesmas di kota Ambon. Kondisi geografis
wilayah kerja Puskesmas Rijali merupakan dataran tinggi, iklim yang berpengaruh adalah
iklim trofis. Wilayah kerja Puskesmas Rijali meliputi 1 desa 1 kelurahan yang seluruhnya
dapat dijangkau menggunakan alat transfortasi darat dengan akses jalan yang cukup baik
memungkinkan kemudahan masyarakat untuk dating mendapatkan pelayanan kesehatan.
Puskesmas Rijali membawahi 1 Puskesmas pembantu, 1 klinik 1 Rumah Sakit dan 8 dokter
praktek,5 klinik bidan, dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif dan kuratif.
Puskesmas Rijali beralamat Jl. Jl.Pertokoan Ruko Batu Merah Ambon dengan
penduduk 45.959 Jiwa. Puskesmas Rijali dengan karyawan 30 PNS terdiri dari Kepala
Puskesmas, Kasubbag Kepegawaian, 3 Orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 17 orang
perawat, 1 orang perawat gigi, 7 orang bidan, 2 orang Farmasi, 3 orang analist kesehatan, 2
orang sanitarian,2 orang Administrasi keuangan,3 Prakarya, 3 CS,1 orang sopir.
Kepala Puskesmas, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas agar pengelolaan sumberdaya dan upaya Puskesmas
dapat terlaksana secara maksimal. Oleh sebab itu, Kepala, Penanggung-Jawab Upaya
Kesehatan, dan staf Puskesmas harus mempunyai kompetensi dalam melakukan
manajemen Puskesmas, terutama dalam menindaklanjuti hasil program Indonesia Sehat
dengan pendekatan keluarga.
1
B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan pengalaman
nyata tentang penerapan manajemen di Puskesmas dengan pendekatan keluarga
yang dikunjungi, dan mendapatkan informasi sejauh mana pelaksanaan
penggunaan data PIS-PK dalam siklus manajemen puskesmas.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan PIS-PK (persiapan kunjungan
rumah/pendataan (perencanaan sumber daya manusia, penganggaran, sarana
dan pra sarana), pelaksanaan kunjungan rumah, pengelolaan data (manajemen
dan analisis data), dan sosialisasi/diseminasi hasil PIS-PK lintas program dan
lintas sektor.
b. Menjelaskan bagaimana hasil analisis data (PIS-PK, Profil/Program, Data
Dasar, Data Survey dan sumber data lainnya) dimanfaatkan oleh Puskesmas
untuk menyusun rencana intervensi kegiatan, dengan langkah-langkah
perencanaan dalam manajemen Puskesmas sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di Puskesmas
dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan intervensi
kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi, dan tindak lanjut
yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, Data Dasar, dan
sumber data terkait.
3. Visi dan Misi Puskesmas RIJALI
a. Visi
“Menjadi Puskesmas Dengan Pelayanan Prima Menuju Desa Batu Merah
Dan Kelurahan Pandan Kasturi Sehat”
2
b. Misi
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Meningkatkan pembinaan program berbasis masyarakat
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas
MOTTO
“ Kepuasaan Anda adalah Kebahagian Kami ”
TATA NILAI
(Ramah, Inovatif, Jujur, Akuntabel, Loyal, Ikhlas)
C. SASARAN
Puskesmas Rijali
3
BAB II
PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
A. PERSIAPAN
1. Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait puskesmas
2. Mempelajari raw data PIS-PK puskesmas lokus
B. PELAKSANAAN
Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar atau sesuai dengan
lokus observasi lapangan, yang beranggotakan 8. Masing-masing anggota di kelompok
tersebut membagi tugas dengan rincian sebagai berikut:
1. 2 orang menggali tentang P1 di Puskesmas Lokus
2. 2 orang menggali tentang P2 di Puskesmas Lokus
3. 1 orang menggali tentang P3 di Puskesmas Lokus
Hal hal yang digali adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas,
mulai dari perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, dan pengawasan
pengendaliannya, serta pembiayaannya termasuk kendala yang dihadapi dan tindak
lanjut yang akan ataupun telah dilaksanakan
b) Mendapatkan data Keluarga Sehat, Profil Puskesmas, dan Data Dasar Puskesmas
c) Melakukan analisis berdasarkan permasalahan berdasarkan analisa data Suvey
Keluarga Sehat terkait 12 indikator dan sumber data lainnya (profil, SDM, dsbnya)
mulai dari proses analisa data – identifikasi masalah – penentuan prioritas masalah
– mencari akar penyebab masalah – menetapkan cara pemecahan masalah –
pelaksanaan intervensi nya – pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan
serta permasalahan lainnya diluar 12 indikator tersebut bila memang menjadi
permasalahan besar di Puskesmas tersebut (trend analysis).
4
akan diamati agar paparan singkat dan dokumen dipersiapkan. Dokumen yang
disiapkan oleh Puskesmas antara lain:
a. Hasil kunjungan keluarga untuk tahun 2020
b. Profil Puskesmas tahun 2020.
c. RUK Puskesmas untuk tahun 2019
d. RPK tahunan Puskesmas untuk tahun 2020
e. RPK bulanan Puskesmas untuk tahun 2020
f. Penilaian Kinerja Puskesmas dan feedback untuk tahun 2020.
g. Dokumen usulan Musrenbang
h. Dokumen lainnya bila dianggap perlu
2. Tahap Pelaksanaan, antara lain :
a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan, penggerakkan
pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas).
3. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan (lampiran 2).
4. Tahap Presentasi Hasil Praktik Lapangan.
5
BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
6
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
b. Rencana Pelaksanaan 1. RPK tahun 2021 1. RPK hasilnya harus ada di
Kegiatan Tahun berjalan ditemukan namun Puskesmas namun dalam
hanya dalam bentuk pelaksanaan program belum
Draft berjalan karena
perubahan juknis BOK
7
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
7. Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat. Kegiatan ini Pada pertemuan pertama
mencakup : tingkat desa dan
a. Analisis Sumber Daya
kelurahan dilakukan
dan Potensi Masyarakat
yang dilakukan oleh puskesmas untuk
puskesmas sebelum menyampaikan masalah
menyusun RUK. kesehatan,diskusi
menentukan rencana
kegiatan SMD sekaligus
bersama-sama menyusun
kuisioner
8
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
2.Alat pelayanan
pengaduan melalui
telepon, sms, kotak
pengaduan, email, dan
lain-lain
3.MMD
4.Survey kepuasan
masyarakat
Kegiatan UKBM
c. Kegiatan Pemberdayaan 1. Posyandu Balita
Individu, Kelompok dan 2. Posyandu Lansia
Masyarakat dalam
3. Posbindu PTM
pelaksanaan kegiatan
4. Semua untuk
UKM di Puskesmas
kegiatan berbasis
masyarakat
9
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
JKN
a. Kajian terhadap proses ada
indikator “Keluarga
Mengikuti Program
KB”
b. Kajian terhadap proses ada
indikator “Ibu
melakukan persalinan
di faskes”
c. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi
mendapat imunisasi
dasar lengkap”
d. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi
mendapat ASI
eksklusif”
e. Kajian terhadap proses ada
indikator “Balita
mendapatkan
pemantauan
pertumbuhan”
f. Kajian terhadap proses ada
indikator “Penderita
hipertensi melakukan
pengobatan secara
teratur”
g. Kajian terhadap proses ada
indikator “Penderita
gangguan jiwa
mendapatkan
pengobatan dan tidak
ditelantarkan”
h. Kajian terhadap proses ada
indikator “Anggota
keluarga tidak ada
yang merokok”
i. Kajian terhadap proses ada
indikator “Keluarga
Mengikuti Program
KB”
j. Kajian terhadap proses ada
indikator “Ibu
melakukan persalinan
di faskes”
k. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi
mendapat imunisasi
dasar lengkap”
l. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi
10
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
mendapat ASI
eksklusif”
11
BAB IV
PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI DENGAN KONDISI YANG ADA)
12
dapat berjalan dengan baik. System komunikasi yang dibangun mengutamakan
komunikasi dua arah, yang memberi peran kepada pegawai Puskesmas untuk
mengungkapkan pendapat dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
Kapus tidak otoriter dalam menyampaikan gagasan ataupun kebijakan, namun
mendiskusikan terlebih dahulu kepada bawahannya. Kapus dalam melaksanakan
manajemen selalu meningkatkan peran dalam siklus Plan Do Check dan Action ini
terbukti dari setiap kebijakan yang diambil dilakukan secara komperhensip, hanya
saja pada beberapa aspek terkait dalam anailsis data dan evaluasi masih
terkendala dalam fungsi validasi, dimana data yang dikirim ada yang belum
lengkap.
Manajemen Data
Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas dimana pada peraturan tersebut setiap Puskesmas wajib
menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas, paling sedikit mencakup:
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;
b. survei lapangan;
c. pelaporan lintas sektor terkait; dan
d. pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Dari hasil penelusuran di Puskesmas Rijali, pencatatan dan pelaporan
disampaikan kepada Dinkes dan lintas sector terkait ( desa,kelurahan,kecamatan)
Pelaporan data dari Puskesmas atau SP3 dikumpulkan satu pintu pada
bagian Tata Usaha Puskesmas Ambon. Data tersebut wajib dikumpulkan sebelum
tanggal 5 tiap bulannya sebelum dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Ambon,
dengan tujuan agar data yang dihasilkan lengkap untuk setiap program di
Puskesmas. Hanya saja setelah data dikumpulkan dari masing-masing program,
belum ada kegiatan validasi data oleh petugas di Tata Usaha Puskesmas,
sehingga data yang dikirim terkadang masih ada yang belum lengkap secara
administrative, sehingga hal ini perlu dibuat tim validasi data di Puskesmas Rijali
agar data yang dihasilkan lebih baik lagi.
Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan yang
dilaksanakan kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang disusun
berdasarkan pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan di Puskesmas dan
jaringannya. Laporan disusun oleh setiap pelaksana atas koordinasi Kepala Sub
Bagian Tata Usaha. Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan. Umpan Balik Laporan dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kota Ambon dengan membuat dan menginformasikan umpan balik
terhadap pelaporan data Puskesmas dan jaringannya. Umpan balik disampaikan
13
paling lambat tanggal 28 pada bulan diterimanya laporan. Umpan balik laporan
Puskesmas berupa surat pemberitahuan yang memuat keterangan:
1. absensi laporan;
2. kelengkapan isi laporan;
3. ketepatan waktu penyampaian laporan;
4. hasil validasi isi laporan; dan/atau
5. rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan atau
ketidaklengkapan pelaporan.
Dari hasil observasi, diketahui bahwa feedback atau umpan balik dari Dinas
Kesehatan Kota Ambon sudah dilakukan, sehingga pemegang program dan
puskesmas dapat melakukan perbaikan atas pelaporan yg tidak lengkap.
14
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Puskesmas Rijali telah melakukan pendataan IKS, tetapi rekapitulasi kegiatan
PIS PK belum 100 % ( Namun belum diupdate pada aplikasi )
2. Kepemimpinan yang dilakukan di Puskesmas secara Holistik dan efisien
3. Kegiatan Manajemen Puskesmas :
a. P1 (Perencanaan) dilakukan sesuai teori
b. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) dilakukan sesuai teori
c. P3 (Pengawasan, pengendalian, dan penilaian) dilakukan sesuai teori
4. PKP sudah dilaksanakan dengan baik, dengan menggunakan indicator SPM
disertai dengan pengawasan mutu secara terpadu
5. Hasil data Program PIS-PK dalam data manual belum terupdate pada aplikasi
REKOMENDASI
o Hasil data program PIS PK sebaiknya diupdate pada aplikasi.
o Kepada Dinas Kesehatan Kota Ambon Sebaiknya memberikan
kewenagan kepada Puskesmas untuk dapat mengelola keuangan
sendiri sehingga puskesmas dapat melaksanakan program dan
anggaran sesuai dengan kebutuhan (Kepala Puskesmas sebagai KPA).
15
FOTO KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN
PUSKESMAS RIJALI
16
17
PEMERINTAH KOTA AMBON
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RIJALI
Jln. Pertokoan Ruko Batu Merah – Ambon, No HP: 082239964626, Email : PuskesmasRijaliambon@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS RIJALI
NOMOR : 002 / SK KAPUS / PKM RJL / I / 2020
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN PUSKESMAS RIJALI
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS RIJALI
NOMOR : 001 / SK KAPUS / PKM RJL / I / 2020
TENTANG
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
18
KUESIONER SURVEYMAWAS
DIRI
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Alamat :
Tanggal Wawancara :
19
20