Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN

MANAJEMEN PUSKESMAS DI PUSKESMAS RIJALI

KELOMPOK 4 ANGKATAN II

1. AMRAM S SAMBONO Amd Kep


2. M TAUFIQ MADAUL Amd Kep
3. FARIDA LATUCONSINA Amd Kep
4. JULIANA RAHAYAAN Amd Keb
5. AINIA R REUBUN SKM

BALAI PELATIHAN KESEHATAN MALUKU


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan
dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas.
Puskesmas Rijali merupakan salah satu Puskesmas di kota Ambon. Kondisi geografis
wilayah kerja Puskesmas Rijali merupakan dataran tinggi, iklim yang berpengaruh adalah
iklim trofis. Wilayah kerja Puskesmas Rijali meliputi 1 desa 1 kelurahan yang seluruhnya
dapat dijangkau menggunakan alat transfortasi darat dengan akses jalan yang cukup baik
memungkinkan kemudahan masyarakat untuk dating mendapatkan pelayanan kesehatan.
Puskesmas Rijali membawahi 1 Puskesmas pembantu, 1 klinik 1 Rumah Sakit dan 8 dokter
praktek,5 klinik bidan, dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif dan kuratif.
Puskesmas Rijali beralamat Jl. Jl.Pertokoan Ruko Batu Merah Ambon dengan
penduduk 45.959 Jiwa. Puskesmas Rijali dengan karyawan 30 PNS terdiri dari Kepala
Puskesmas, Kasubbag Kepegawaian, 3 Orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 17 orang
perawat, 1 orang perawat gigi, 7 orang bidan, 2 orang Farmasi, 3 orang analist kesehatan, 2
orang sanitarian,2 orang Administrasi keuangan,3 Prakarya, 3 CS,1 orang sopir.
Kepala Puskesmas, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas agar pengelolaan sumberdaya dan upaya Puskesmas
dapat terlaksana secara maksimal. Oleh sebab itu, Kepala, Penanggung-Jawab Upaya
Kesehatan, dan staf Puskesmas harus mempunyai kompetensi dalam melakukan
manajemen Puskesmas, terutama dalam menindaklanjuti hasil program Indonesia Sehat
dengan pendekatan keluarga.

1
B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan pengalaman
nyata tentang penerapan manajemen di Puskesmas dengan pendekatan keluarga
yang dikunjungi, dan mendapatkan informasi sejauh mana pelaksanaan
penggunaan data PIS-PK dalam siklus manajemen puskesmas.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan PIS-PK (persiapan kunjungan
rumah/pendataan (perencanaan sumber daya manusia, penganggaran, sarana
dan pra sarana), pelaksanaan kunjungan rumah, pengelolaan data (manajemen
dan analisis data), dan sosialisasi/diseminasi hasil PIS-PK lintas program dan
lintas sektor.
b. Menjelaskan bagaimana hasil analisis data (PIS-PK, Profil/Program, Data
Dasar, Data Survey dan sumber data lainnya) dimanfaatkan oleh Puskesmas
untuk menyusun rencana intervensi kegiatan, dengan langkah-langkah
perencanaan dalam manajemen Puskesmas sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di Puskesmas
dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan intervensi
kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi, dan tindak lanjut
yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, Data Dasar, dan
sumber data terkait.
3. Visi dan Misi Puskesmas RIJALI
a. Visi
“Menjadi Puskesmas Dengan Pelayanan Prima Menuju Desa Batu Merah
Dan Kelurahan Pandan Kasturi Sehat”

2
b. Misi
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Meningkatkan pembinaan program berbasis masyarakat
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas

MOTTO
“ Kepuasaan Anda adalah Kebahagian Kami ”
TATA NILAI
(Ramah, Inovatif, Jujur, Akuntabel, Loyal, Ikhlas)

C. SASARAN
Puskesmas Rijali

D. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu pelaksanaan praktek lapangan pelatihan manajemen Puskesmas dengan
pendekatan keluarga pada hari rabu tanggal 23 Maret 2021 di Puskesmas Rijali
yang beralamat di Jl.Pertokoan Ruko Batu Merah Ambon.

3
BAB II
PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

A. PERSIAPAN
1. Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait puskesmas
2. Mempelajari raw data PIS-PK puskesmas lokus

B. PELAKSANAAN
Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar atau sesuai dengan
lokus observasi lapangan, yang beranggotakan 8. Masing-masing anggota di kelompok
tersebut membagi tugas dengan rincian sebagai berikut:
1. 2 orang menggali tentang P1 di Puskesmas Lokus
2. 2 orang menggali tentang P2 di Puskesmas Lokus
3. 1 orang menggali tentang P3 di Puskesmas Lokus
Hal hal yang digali adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas,
mulai dari perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, dan pengawasan
pengendaliannya, serta pembiayaannya termasuk kendala yang dihadapi dan tindak
lanjut yang akan ataupun telah dilaksanakan
b) Mendapatkan data Keluarga Sehat, Profil Puskesmas, dan Data Dasar Puskesmas
c) Melakukan analisis berdasarkan permasalahan berdasarkan analisa data Suvey
Keluarga Sehat terkait 12 indikator dan sumber data lainnya (profil, SDM, dsbnya)
mulai dari proses analisa data – identifikasi masalah – penentuan prioritas masalah
– mencari akar penyebab masalah – menetapkan cara pemecahan masalah –
pelaksanaan intervensi nya – pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan
serta permasalahan lainnya diluar 12 indikator tersebut bila memang menjadi
permasalahan besar di Puskesmas tersebut (trend analysis).

C. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu pelaksanaan praktik lapangan pada pelatihan ini dilaksanakan setelah
penugasan komprehensif dilaksanakan, dan dilaksanakan melalui 5 tahap sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan, antara lain :
Mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktik
lapangan, penyampaian kepada Puskesmas lokus praktik lapangan hal-hal apa yang

4
akan diamati agar paparan singkat dan dokumen dipersiapkan. Dokumen yang
disiapkan oleh Puskesmas antara lain:
a. Hasil kunjungan keluarga untuk tahun 2020
b. Profil Puskesmas tahun 2020.
c. RUK Puskesmas untuk tahun 2019
d. RPK tahunan Puskesmas untuk tahun 2020
e. RPK bulanan Puskesmas untuk tahun 2020
f. Penilaian Kinerja Puskesmas dan feedback untuk tahun 2020.
g. Dokumen usulan Musrenbang
h. Dokumen lainnya bila dianggap perlu
2. Tahap Pelaksanaan, antara lain :
a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan, penggerakkan
pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas).
3. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan (lampiran 2).
4. Tahap Presentasi Hasil Praktik Lapangan.

5
BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

Berdasarkan hasil kegiatan observasi di lapangan yang dilakukan oleh kelompok II


Angkatan ke 1 pada Puskesmas Rijali Kota Ambon adalah :

No Hal Hasil Observasi Usul/Saran


(1) Lapangan (3)
(2)
1. Puskesmas melakukan proses 1.Data matriks PIS PK dan
analisa Situasi dengan Profil
menggunakan Rekapitulasi IKS
dan Profil Puskesmas
Kepemimpinan di Puskesmas 1.Kapus mampu 1. Kepemimpinan merupakan
meningkatkan role models, untuk suksesi
pemahaman visi dan kepemimpinan berikutnya
misi perlu didukung oleh semua
2.kepada seluruh petugas petugas di Puskesmas
Puskesmas 2. Pimpinan sebaiknya
3.Pimpinan Puskesmas mengadovokasi ke dinas
dapat mendelegasikan kesehatan terkait
wewenang kepada pengelolaan keuangan
pegawai sesuai Puskesmas
kompetensinya
4.Hubungan kerja
pimpinan dengan
bawahannya cukup baik,
dan beberapa petugas
Puskesmas berpendapat
bahwa Kapus nya
tanggap, adil, humble
dan bertanggungjawab
5.Komunikasi terjalin
dengan baik antara
kapus dan petugas di
Puskemas
6.Kapus sudah
menerapkan Siklus
manajemen Puskesmas:
Plan Do Check Action
(PDCA) terbukti dari
hasil pemahaman dari
petugas puskesmas
7.Kapus ikut dalam
kegiatan di Puskesmas
dan mendorong pada
peningkatan capaian di
Puskesmas

3. Penyusunan Rencana Tahunan:


a. Rencana Usulan Kegiatan 1.RUK 2022 ada RUK 2022

6
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
b. Rencana Pelaksanaan 1. RPK tahun 2021 1. RPK hasilnya harus ada di
Kegiatan Tahun berjalan ditemukan namun Puskesmas namun dalam
hanya dalam bentuk pelaksanaan program belum
Draft berjalan karena
perubahan juknis BOK

c. Rencana Pelaksanaan 1. RPK bulanan yg Advokasi dengan dinas


Kegiatan Bulanan ada dilaksanakan kesehatan terkait kendala
hanya untuk yang dihadapi
kegiatan yang
dianggarkan pada
anggaran JKN
4. Penggerakkan Pelaksanaan:
a. Lokakarya Mini Bulanan 1. Lokmin bulanan
Pertama dan lokmin bulanan pertama di minggu
selanjutnya ke dua bulan
januari
2. Lokmin bulanan
untuk minggu
selanjutnya
dilakukan di awal
minggu pertama
setiap bulan.
3. Lokmin Tribulan
Pertama di lakukan
hari terakhir
minggu pertama
bulan februari
4. Pelaksanaan siklus
manejemen pada
P2 (penggerkan dan
pelaksanaan)
menggunakan SPM
b. Dokumentasi Hasil Musren- 1. Puskesmas dilibatkan
bang Desa/Kelurahan dari dalam Musrembang
semua Desa/Kelurahan. Kelurahan dan
kecamatan dan diikuti
oleh kepala puskesmas

7
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)

5. Pengawasan & Pengendalian, 1. Pengawasan dan Lokakarya mini dilakukan


yang dibahas hasil dan tindak- pengendalian dilakukan sesuai jadwal
lanjutnya dalam: oleh tim dan Kapus
a. Lokakarya Mini Bulanan, pada saan Lokmin
Tri-wulanan Rutin dalam berikutnya
evaluasi tengah tahun 2.Tindak lanjut dilakukan
(Midyear evaluation) untuk program yang
bermasalah

b. Rumusan tindak-lanjutnya, 1. Ada tindak lanjut


hasil-hasil Wasdal sebagai
lang-kah koreksi &
pencegahan risiko (Corective
Preventive Action Request)
6. Penilaian Kinerja Puskesmas 1. PKP dilakukan oleh
manejemen 2x setahun
(dilakukan persemester)
2. Penilaian mutu di
puskesmas Rijali
dilakukan secara
berkesinambungan.

7. Manajemen Pemberdayaan
Masyarakat. Kegiatan ini Pada pertemuan pertama
mencakup : tingkat desa dan
a. Analisis Sumber Daya
kelurahan dilakukan
dan Potensi Masyarakat
yang dilakukan oleh puskesmas untuk
puskesmas sebelum menyampaikan masalah
menyusun RUK. kesehatan,diskusi
menentukan rencana
kegiatan SMD sekaligus
bersama-sama menyusun
kuisioner

b. Siklus Pemecahan 1. Permasalahan yang ada


Masalah yang di masyarakat di
dituangkan dalam tingkatkan dengan
kegiatan Pemberdayaan Pemberdayaan UKMB
Masyarakat. dan kegiatan tersebut
bisa untuk menunjang
progam kegiatan
Puskesmas

8
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
2.Alat pelayanan
pengaduan melalui
telepon, sms, kotak
pengaduan, email, dan
lain-lain
3.MMD
4.Survey kepuasan
masyarakat

Kegiatan UKBM
c. Kegiatan Pemberdayaan 1. Posyandu Balita
Individu, Kelompok dan 2. Posyandu Lansia
Masyarakat dalam
3. Posbindu PTM
pelaksanaan kegiatan
4. Semua untuk
UKM di Puskesmas
kegiatan berbasis
masyarakat

8. Manajemen Pengelolaan 5.Data kompetensi


Sumberdaya Manusia masing-masing tenaga
kesehatan
6.Adanya pelimpahan
kewenangan antar
program pada saat
pergantian pengelola
program.
9. Manajemen Data dan Informasi 1.Pelaksanaan program 1.
PIS-PK dengan
Pendekatan Keluarga
disesuaikan dengan
defenisi operasional dan
data program yang
terintegrasi
2.Data program juga
didapatkan dari data
jejaring
10. Pelaksanaan Program Indonesia 1. Pendataan sudah
Sehat dengan Pendekatan dilakukan dan terupdate
Keluarga. 2. Program sudah sampai
pada tahap sosialisasi di
kecamatan.
3. Tahap awal
pelaksanaan kunjungan
rumah PIS PK akan
dilaksanakan pada
bulan oktober dengan
menggunakan dana

9
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
JKN
a. Kajian terhadap proses ada
indikator “Keluarga
Mengikuti Program
KB”
b. Kajian terhadap proses ada
indikator “Ibu
melakukan persalinan
di faskes”
c. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi
mendapat imunisasi
dasar lengkap”
d. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi
mendapat ASI
eksklusif”
e. Kajian terhadap proses ada
indikator “Balita
mendapatkan
pemantauan
pertumbuhan”
f. Kajian terhadap proses ada
indikator “Penderita
hipertensi melakukan
pengobatan secara
teratur”
g. Kajian terhadap proses ada
indikator “Penderita
gangguan jiwa
mendapatkan
pengobatan dan tidak
ditelantarkan”
h. Kajian terhadap proses ada
indikator “Anggota
keluarga tidak ada
yang merokok”
i. Kajian terhadap proses ada
indikator “Keluarga
Mengikuti Program
KB”
j. Kajian terhadap proses ada
indikator “Ibu
melakukan persalinan
di faskes”
k. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi
mendapat imunisasi
dasar lengkap”
l. Kajian terhadap proses ada
indikator “Bayi

10
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
mendapat ASI
eksklusif”

11
BAB IV
PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI DENGAN KONDISI YANG ADA)

Dalam organisasi kepemimpinan bisa berkembang dengan luas sehingga


makna kepemimpinan secara umum berasal dari istilah organum yang berarti
tubuh manusia dengan berbagai fungsi yang digunakan dalam istilah
kepemimpinan. Kepemimpinan berasal darikata pimpin yang memuat dua hal
pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek.
Kepemimpinan efektif adalah keterampilan managerial dalam pelaksanaan
kerja bersama. Seorang pemimpin diharapkan memiliki kecakapan teknis maupun
manajerial yang profesioanal. Kecakapan teknis tersebut sesuai dengan
bidangnya, sedangkan kecakapan manajerial menuntut perannya dalam
memimpin orang lain.
Dalam organisasi yang dalam hal ini adalah Puskesmas. Pemimpin harus
dapat mengawal visi dan misi puskesmas dengan melibatkan seluruh sumber
daya yang ada demi terwujudnya visi dan misi tersebut.
Puskesmas Rijali dipimpin oleh seorang pimpinan Puskesmas yang dalam
hal ini mampu mengkomunikasikan visi dan misi kepada bawahannya, sehingga
mereka dapat memahami kegiatan dan memiliki upaya dalam peningkatan
pelayanan kesehatan. Jam 07.35 wit pimpinan beserta seluruh staf Puskesmas
dari senin-kamis melaksanakan apel pagi yang dipimpin oleh Puskesmas, Pada
apel pagi tersebut pimpinan Puskesmas menginstruksikan beberapa hal yang
berhubungan dengan kondisi situasional Puskesmas yang perlu mendapatkan
perhatian bersama. Kegiatan apel pagi dan apel pulang didokumentasi dan
disampaikan ke Dinkes Kota Ambon, sedangka untuk hari jum’at kegiatan
olahraga pagi untuk seluruh pegawai Puskesmas agar jasmani selalu fit. Jam
08.00 wita Kegiatan pelayanan di Puskesmas dimulai. Dari hal tersebut diketahui
bahwa Kepala Puskesmas sebagai pimpinan menerapkan pendekatan
kepemimpinan tim, karena tim yang baik dapat akan dapat menyelesaikan
masalah dengan optimal. Selain itu kepemimpinan tim ini akan dapat lebih mudah
untuk mengelola konfilk yang terjadi, sebelum menjadi permasalahan yang
sifatnya strategis
Kepemimpinan yang baik juga mampu mendelegasikan kewenangannya
kepada orang yang tepat, dan ini dilakukan juga oleh pimpinan kepala
Puskesmas, ini terbukti dari hasil observasi ke lokus. Yang ditunjuk kapus mampu
menjawab terhadap permasalahan yang ada, sehingga pelayanan kesehatan

12
dapat berjalan dengan baik. System komunikasi yang dibangun mengutamakan
komunikasi dua arah, yang memberi peran kepada pegawai Puskesmas untuk
mengungkapkan pendapat dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
Kapus tidak otoriter dalam menyampaikan gagasan ataupun kebijakan, namun
mendiskusikan terlebih dahulu kepada bawahannya. Kapus dalam melaksanakan
manajemen selalu meningkatkan peran dalam siklus Plan Do Check dan Action ini
terbukti dari setiap kebijakan yang diambil dilakukan secara komperhensip, hanya
saja pada beberapa aspek terkait dalam anailsis data dan evaluasi masih
terkendala dalam fungsi validasi, dimana data yang dikirim ada yang belum
lengkap.
Manajemen Data
Didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas dimana pada peraturan tersebut setiap Puskesmas wajib
menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas, paling sedikit mencakup:
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;
b. survei lapangan;
c. pelaporan lintas sektor terkait; dan
d. pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Dari hasil penelusuran di Puskesmas Rijali, pencatatan dan pelaporan
disampaikan kepada Dinkes dan lintas sector terkait ( desa,kelurahan,kecamatan)
Pelaporan data dari Puskesmas atau SP3 dikumpulkan satu pintu pada
bagian Tata Usaha Puskesmas Ambon. Data tersebut wajib dikumpulkan sebelum
tanggal 5 tiap bulannya sebelum dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Ambon,
dengan tujuan agar data yang dihasilkan lengkap untuk setiap program di
Puskesmas. Hanya saja setelah data dikumpulkan dari masing-masing program,
belum ada kegiatan validasi data oleh petugas di Tata Usaha Puskesmas,
sehingga data yang dikirim terkadang masih ada yang belum lengkap secara
administrative, sehingga hal ini perlu dibuat tim validasi data di Puskesmas Rijali
agar data yang dihasilkan lebih baik lagi.
Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan yang
dilaksanakan kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang disusun
berdasarkan pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan di Puskesmas dan
jaringannya. Laporan disusun oleh setiap pelaksana atas koordinasi Kepala Sub
Bagian Tata Usaha. Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan. Umpan Balik Laporan dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Kota Ambon dengan membuat dan menginformasikan umpan balik
terhadap pelaporan data Puskesmas dan jaringannya. Umpan balik disampaikan

13
paling lambat tanggal 28 pada bulan diterimanya laporan. Umpan balik laporan
Puskesmas berupa surat pemberitahuan yang memuat keterangan:
1. absensi laporan;
2. kelengkapan isi laporan;
3. ketepatan waktu penyampaian laporan;
4. hasil validasi isi laporan; dan/atau
5. rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan atau
ketidaklengkapan pelaporan.
Dari hasil observasi, diketahui bahwa feedback atau umpan balik dari Dinas
Kesehatan Kota Ambon sudah dilakukan, sehingga pemegang program dan
puskesmas dapat melakukan perbaikan atas pelaporan yg tidak lengkap.

14
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
1. Puskesmas Rijali telah melakukan pendataan IKS, tetapi rekapitulasi kegiatan
PIS PK belum 100 % ( Namun belum diupdate pada aplikasi )
2. Kepemimpinan yang dilakukan di Puskesmas secara Holistik dan efisien
3. Kegiatan Manajemen Puskesmas :
a. P1 (Perencanaan) dilakukan sesuai teori
b. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan) dilakukan sesuai teori
c. P3 (Pengawasan, pengendalian, dan penilaian) dilakukan sesuai teori
4. PKP sudah dilaksanakan dengan baik, dengan menggunakan indicator SPM
disertai dengan pengawasan mutu secara terpadu
5. Hasil data Program PIS-PK dalam data manual belum terupdate pada aplikasi

REKOMENDASI
o Hasil data program PIS PK sebaiknya diupdate pada aplikasi.
o Kepada Dinas Kesehatan Kota Ambon Sebaiknya memberikan
kewenagan kepada Puskesmas untuk dapat mengelola keuangan
sendiri sehingga puskesmas dapat melaksanakan program dan
anggaran sesuai dengan kebutuhan (Kepala Puskesmas sebagai KPA).

15
FOTO KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN
PUSKESMAS RIJALI

16
17
PEMERINTAH KOTA AMBON
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RIJALI
Jln. Pertokoan Ruko Batu Merah – Ambon, No HP: 082239964626, Email : PuskesmasRijaliambon@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS RIJALI
NOMOR : 002 / SK KAPUS / PKM RJL / I / 2020

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN PUSKESMAS RIJALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS RIJALI,

Menimbang : a. bahwa sebagai Institusi Pemerintah Puskesmas Rijali Perlu


mewujudkan kebijakan Pemerintah yang baik dengan
memberikan Pelayanan yang sesuai dengan Visi Puskesmas
Rijali yaitu Puskesmas Rijali menjadi unit pelayanan kesehatan
yang utama untuk mensejahterakan masyarakat di wilayah
kerjanya;

b. bahwa untuk menjadikan Puskemas Rijali sebagai unit pelayanan


kesehatan yang utama harus melakukan berbagai perbaikan mutu
layanan salah satunya dengan mengikuti Akreditasi Puskesmas;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada


poin a dan b, perlu ditetapkan Surat Keputusan tentang
Pembentukan Tim Manajemen Puskesmas Rijali;

Mengingat : 1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Puskesmas;

PEMERINTAH KOTA AMBON


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RIJALI
Jln. Pertokoan Ruko Batu Merah – Ambon, No HP: 082239964626, Email : PuskesmasRijaliambon@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS RIJALI
NOMOR : 001 / SK KAPUS / PKM RJL / I / 2020

TENTANG
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS RIJALI,

Menimbang : a. bahwa Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama


yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat dan
bertanggung jawab di wilayah kerjanya;
b. bahwa Puskesmas menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
diwilkayah kerja secara terintegrasi dan berkesinambungan;
c. bahwa dalam menyelenggarakan fungsi UKM, UKP
Puskesmas perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan
masyarakat akan pelayanan kesehatan.
d. bahwa untuk mewujudkan penyelenggaran upaya kesehatan
yang terintegrasi dan berkesinambungan sesuai dengan
kebutuhan dan harapan masyarakat dapat terlaksana secara
optimal dengan manajemen yang baik yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta pengawasan
dan penilaian kinerja;
e. bahwa Perencaaan Tingkat Puskesmas merupakan hal
mendasar untuk membuat penyusunan RUK dan RPK
Puskesmas;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan diatas dianggap perlu untuk
membuat Surat Keputusan tentang Perencaan Tingkat
Puskesmas dan Pedoman Manajemen Puskesmas sebagai
acuan Perencanaan tingkat Puskesmas yang diberlakukan di
Puskesmas Rijali;

18
KUESIONER SURVEYMAWAS
DIRI

I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Alamat :
Tanggal Wawancara :

II. DATA KELUARGA


1. Nama KK : ……………………………….............................................
2. Umur : …………………….........................................................…
3. Jenis Kelamin : L/ P
4. Agama :
5. Pendidikan : ...........................................................................................
6. Pekerjaan : ..........................................................................................
7. Anggota keluarga
No Nama Status dlm klrg L/P Umur Pendidikan

7. Jumlah penghasilan per bulan : Rp. .....................................................................


8. Apakah penerima BLT : 1. Ya 2. Tidak

A. AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN


1. Bila Anda atau anggota keluarga lainnya sakit, di mana berobatnya?
a. Tenaga kesehatan
b. Tradisional (dukun atau alternatif)
c. Diobati sendiri
d. Lain-lain, sebutkan : .............................................................................................
2. Berapa jarak dari rumah Anda sampai ke fasilitas kesehatan (Puskesmas,
Pustu, Polindes, Praktek Swasta) yang ada?
a. Kurang dari 1 km c. 6-10 km, ke
....................................
b. 1-5 km d. >10 km, ke ....................................
3. Apa sarana transportasi yang Anda gunakan?
a. Jalan kaki
b. Kendaraan pribadi
c. Angkutan umum
4. Apakah keluarga Anda adalah peserta :
a. Jamkesmas : 1. Ya 2. Tidak
b. Iuran dana sehat : 1. Ya 2. Tidak
c. Askes /Asuransi lain : 1. Ya 2. Tidak
d. Tidak mengikuti sama sekali
B. KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB, GIZI DAN IMUNISASI

19
20

Anda mungkin juga menyukai