Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN PKL

PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS


DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
TAHUN 2023

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas
berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar Puskesmas dapat mengelola
upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka
Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas.
Kepala Puskesmas, penanggungjawab upaya kesehatan dan staf Puskesmas
harus melaksanakan manajemen Puskesmas agar pengelolaan sumberdaya dan upaya
Puskesmas dapat terlaksana secara maksimal. Oleh sebab itu, Kepala, Penanggung-
Jawab Upaya Kesehatan, dan staf Puskesmas harus mempunyai kompetensi dalam
melakukan manajemen Puskesmas, terutama dalam menindaklanjuti hasil program
Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, masalah kesehatan yang dialami
oleh keluarga-keluarga di satu wilayah administrasi, akan menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Hal ini harus dipahami oleh Kepala Puskesmas dan jajarannya tentang
pentingnya upaya memberdayakan keluarga untuk hidup sehat, melalui kunjungan
keluarga baik di dalam dan diluar gedung.
Praktik lapangan merupakan bagian dari rangkaian proses pembelajaran, karena
pada tahap ini dianggap sebagai suatu bentuk pengkayaan dari materi yang telah
diajarkan. Kegiatan praktik lapangan pada pelatihan pelatih ini, bertujuan agar peserta
dapat menggali situasi dan kondisi di Puskesmas, melaksanakan perencanaan
berdasarkan hasil analisis situasi, melaksanakan penggerakan, pelaksanaan dan
pengawasan, pengendalian, penilaian kinerja Puskesmas. Melalui proses manajemen
Puskesmas, diharapkan keluarga mampu mengenali masalah kesehatannya, upaya
mengatasinya serta memotivasi agar keluarga di wilayah kerja Puskesmas tersebut
mampu melakukan upaya pencegahan serta peningkatan status kesehatan keluarganya
dengan mengoptimalkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya.
Selain untuk pencapaian tujuan diatas, praktik lapangan juga mempunyai dasar
pertimbangan berdasarkan teori yang mengatakan bahwa proses belajar dapat terjadi
melalui 2 (dua) cara yang berbeda, yaitu:
1. Belajar melalui pemahaman, dimana seseorang mulai belajar ketika munculnya
pemahaman atau pengertian yang terjadi akibat adanya hubungan antara suatu hal
dengan hal lainnya. Dalam kegiatan ini peserta praktik lapangan akan mendapat
banyak pemahaman baru tentang bagaimana penerapan manajemen Puskesmas di
Puskesmas.
2. Belajar melalui contoh, seseorang mulai belajar melalui pengamatannya terhadap
tingkah laku orang lain dan secara tidak sadar orang tersebut kemudian meniru
tingkah laku yang baru itu. Dalam kegiatan ini peserta praktik lapangan akan banyak
melihat berbagai macam gambaran contoh yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan
pedoman tentang pelaksanaan manajemen Puskesmas pada umumnya secara
langsung dan hal ini tentunya akan dapat memperkaya pengetahuan dan
keterampilan menuju kondisi yang lebih baik lagi dikemudian hari.

B. TUJUAN PRAKTIK LAPANGAN


1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan praktik lapangan, peserta mendapatkan pengalaman
nyata tentang penerapan manajemen di Puskesmas dengan pendekatan keluarga
yang dikunjungi, dan mendapatkan informasi sejauh mana pelaksanaan
penggunaan data PIS-PK dalam siklus manajemen puskesmas.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai praktik lapangan, peserta dapat:
a. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan PIS-PK (persiapan kunjungan
rumah/pendataan (perencanaan sumber daya manusia, penganggaran,
sarana dan pra sarana), pelaksanaan kunjungan rumah, pengelolaan data
(manajemen dan analisis data), dan sosialisasi/diseminasi hasil PIS-PK lintas
program dan lintas sektor.
b. Menjelaskan bagaimana hasil analisis data (PIS-PK, Profil/Program, Data
Dasar, Data Survey dan sumber data lainnya) dimanfaatkan oleh Puskesmas
untuk menyusun rencana intervensi kegiatan, dengan langkah-langkah
perencanaan dalam manajemen Puskesmas sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah
2) Penentuan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menetapkan cara pemecahan masalah
5) Menyusun perencanaan Puskesmas
c. Menjelaskan bagaimana rencana intervensi tersebut dilaksanakan di
Puskesmas dengan prinsip Penggerakkan Pelaksanaan.
d. Menjelaskan bagaimana monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan
intervensi kegiatan di Puskesmas, dengan Prinsip Pengawasan dan
Pengendalian.
e. Menjelaskan bagaimana pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga di Puskesmas, kendala yang dihadapi, dan tindak lanjut
yang dilaksanakan.
f. Mendapatkan data Keluarga Sehat dan Profil Puskesmas, Data Dasar, dan
sumber data terkait sebagai bahan penyusunan laporan.

C. STRATEGI DAN METODE PRAKTIK LAPANGAN


1. Persiapan malam hari :
a) Mempelajari Permenkes dan peraturan perundangan terkait puskesmas
b) Mempelajari raw data PIS-PK puskesmas lokus dari Pusdatin yang didapat
dari Panitia pada malam harinya
2. Pelaksanaan :
Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar atau sesuai
dengan lokus observasi lapangan, yang beranggotakan 9 sampai dengan 10
orang. Masing-masing anggota di kelompok tersebut membagi tugas dengan
rincian sebagai berikut:
a) 4 orang menggali tentang P1 di Puskesmas
b) 3 orang menggali tentang P2 di Puskesmas
c) 2 orang menggali tentang P3 di Puskesmas
d) 1 Orang kepemimpinan di Puskesmas

Hal hal yang digali adalah sebagai berikut :


a) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di
Puskesmas, mulai dari perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, dan
pengawasan pengendaliannya, serta pembiayaannya termasuk kendala
yang dihadapi dan tindak lanjut yang akan ataupun telah dilaksanakan
b) Mendapatkan data Keluarga Sehat, Profil Puskesmas, dan Data Dasar
Puskesmas
c) Melakukan analisis berdasarkan permasalahan berdasarkan analisa data
Suvey Keluarga Sehat terkait 12 indikator dan sumber data lainnya (profil,
SDM, dsbnya) mulai dari proses analisa data – identifikasi masalah –
penentuan prioritas masalah – mencari akar penyebab masalah –
menetapkan cara pemecahan masalah – pelaksanaan intervensi nya –
pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan serta permasalahan
lainnya diluar 12 indikator tersebut bila memang menjadi permasalahan
besar di Puskesmas tersebut (trend analysis)

D. PEMBIMBING
Pembimbing dalam kegiatan praktik lapangan pelatihan manajemen Puskesmas ini
adalah:
1. Tim fasilitator dari program di Dinas Kesehatan Propinsi
2. Panitia Penyelenggara
3. MOT berasal dari Widyaiswara

E. PESERTA
Peserta praktik lapangan manajemen Puskesmas ini adalah seluruh peserta yang
sudah terdaftar sesuai dengan daftar hadir peserta.

F. WAKTU DAN LOKUS PRAKTIK LAPANGAN


1. Waktu Pelaksanaan : Selasa, 15 Agustus 2023 dari pukul 08.00 sd selesai.
2. Lokasi Praktik Lapangan adalah :
Kelompok 1 : Puskesmas Cipageran Lilis)
Kelompok 2 : Puskesmas Melong Asih ( Mhd.Rusydi)
Kelompok 3 : Puskesmas Pada Suka ( Mar’ah )

G. SASARAN PRAKTIK LAPANGAN


Kepala Puskesmas dan penanggungjawab program berikut hadir pada saat Praktik
Lapangan:
a) Penanggungjawab program KIA-KB
b) Penanggungjawab program gizi
c) Penanggungjawab imunisasi
d) Penanggungjawab TB
e) Penanggungjawab PTM (Hipertensi dan Kesehatan jiwa).
f) Penanggungjawab Promkes
g) Penanggungjawab kesehatan lingkungan
h) Penanggungjawab JKN
i) Penanggungjawab pengelola keuangan

H. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu pelaksanaan praktik lapangan pada pelatihan ini dilaksanakan setelah
penugasan komprehensif dilaksanakan, dan dilaksanakan melalui 5 tahap sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan, antara lain :
Mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktik
lapangan, penyampaian kepada Puskesmas lokus praktik lapangan hal-hal apa
yang akan diamati agar paparan singkat dan dokumen dipersiapkan. Dokumen
yang disiapkan oleh Puskesmas antara lain:
a. Hasil kunjungan keluarga untuk tahun 2021 dan 2023
b. Profil Puskesmas tahun 2020.
c. RUK Puskesmas untuk tahun 2022
d. RPK tahunan Puskesmas untuk tahun 2023
e. RPK bulanan Puskesmas untuk tahun 2023
f. Penilaian Kinerja Puskesmas dan feedback untuk tahun 2022
g. Notulensi lokmin bulanan dan lokmin tribulanan tahun 2023.
h. Dokumen usulan Musrenbang (bila ada)
i. Dokumen lainnya bila dianggap perlu
2. Tahap Pelaksanaan, antara lain :
a. Pemaparan singkat kepala Puskesmas terkait pelaksanaan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan
b. Proses pelaksanaan manajemen di Puskesmas (perencanaan, penggerakkan
pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja
Puskesmas).
3. Tahap Penyusunan Hasil Praktik Lapangan (lampiran 2).
4. Tahap Presentasi Hasil Praktik Lapangan. Yang harus dipresentasikan adalah
rekapitulasi hasil praktik lapangan (lampiran 2)
I. PENUTUP
Kesuksesan kegiatan praktik lapangan ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
diantaranya panitia penyelenggara, pengendali pelatihan, fasilitator, pendamping,
peserta, pihak tempat praktik lapangan dan sarana penunjang lainnya. Hal hal lain
yang belum tertera pada pedoman ini dapat dicantumkan kemudian. Daftar nama
kelompok dan nama Puskesmas lokasi praktik lapangan dilampirkan pada lampiran
tersendiri.
INSTRUMEN ASESMEN PRAKTEK KEPEMIMPINAN KELUARGA SEHAT
DI PUSKESMAS
Pendahuluan
Kepemimpinan puskesmas di masa yang akan datang membutuhkan
perubahan cara pandang dalam memandang lingkungan eksternal organisasi.
Kepemimpinan holistic akan menerapkan perspektif yang lebih sistematis dan
memberikan perhatian tentang cara kerja yang memberikan manfaat pada
lingkungan organisasi. Kepemimpinan holistik juga mampu memperbaiki
kerjasama, mengintegrasikan program/kegiatan dan menciptakan tempat yang
kondusif untuk bekerja. Untuk memperkuat manajemen puskesmas dalam
melakukan PIS-PK perhatian perlu lebih difokuskan untuk membangun
kapasitas kepemimpinan. Pada saat yang bersamaan Kepemimpinan holistic
berupaya agar organisasi mampu menarik bakat terbaik yang dan akan
memastikan keterlibatan setiap anggota organisasi dalam kerja secara
bermakna untuk membuat kesuksesan bagi organisasi dan masyarakat yang
lebih luas. Untuk mengantisipasi dan mempersiapkan Kapasitas
Kepemimpinan, maka seorang pemimpin perlu mengukur kapasitas dirinya.
Instrumen asesmen Kapasitas Kepemimpinan ini bisa diciptakan sesuai
kebutuhan dan situasi/kondisi di organisasi. Untukitu,
analisisKepemimpinanperludilakukandenganmenggunakan instrument
Kapasitas Kepemimpinan Holistik yang meliputi enam (6) elemen
Kepemimpinanya itu Kepemimpinan Pelanggan, Kepemimpinan Strategi
Bisnis, Kepemimpinan Budaya, Kepemimpinan Tim, Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinan Personal.
Penjelasan skala nilai:
1. Hampir tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Sesekali dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Sangat sering dilakukan
Kepemimpinan Pelanggan 1 2 3 4 5
Sensing 1. Mengetahui cara mengumpulkan informasi dari stakeholder;
Creating 2. Merancang pelayanan yang tepat untuk memuaskan pelanggan
Implementing 3. Melaksanakan pendekatan pelayanan yang terbaik untuk memuaskan
pelanggan.
Connecting 4. Organisasi mendorong hubungan yang kuat antar stakeholder/pelanggan
dalam bentuk dialog dengan pelanggan, membangun kepercayaan dan
mempengaruhi harapan pelanggan (Forum komunikasi antar stakeholder).
Advocating 5. Organisasi menyampaikan kebutuhan pelanggan kepada jajaran organisasi
dan mempengaruhi setiap individu untuk membuat keputusan berdasarkan
kepada kepentingan pelanggan.
Kepemimpinan Strategi Bisnis
Sensing 1. Mengetahui trend yang memiliki dampak secara bermakna dimasa yang
akan datang (misalnya; permasalahan KS dalam menghadapi kompetisi
meraih Kota /Kabupaten Sehat)
Creating 2. Menciptakan strategi untuk meningkatkan kapasitas internal dalam rangka
merespon era kompetisi;
Implementing 3. Menjabarkan strategi KS menjadi rencana operasional yang terintegrasi
dan relevan untuk mencapai isu isu prioritas (lintas program dan lintas
sektoral)
Connecting 4. Menggerakkan Lintas program, Lintas sektoral dan masyarakat dalam
mengintervensi masalah KS melalui forum Lokmin tribulanan untuk
memberikan manfaat Bersama.
Advocating 5. Memastikan pelaksanaan strategi advokasi merupakan criteria kunci dalam
pembuatan keputusan di organisasi.
Kepemimpinan Budaya
Sensing 1. Mengenali budaya di organisasi (Peka terhadap dinamika budaya di
organisasi)
Creating 2. Menciptakan dan menyepakati cara mengelola budaya (Membangun
kesepakatan tentang budaya organisasi)
Implementing 3. Nilai dan budaya terintegrasi dalam praktek organisasi (Menjalankan
budaya organisasi secara konsisten sesuai kesepakatan)
Connecting 4. Mensosialisasikan budaya yang disepakati bersama-sama
Advocating 5. Melobi anggota organisasi untuk meminta pertimbangan atas dampak
pembuatan keputusan berdasarkan budaya dan memastikan program dan
kebijakan searah dengan budaya organisasi;
Kepemimpinan Organisasi
Sensing 1. Mengapresiasi posisi anggota organisasi / stakeholder dengan berbagai
perspektif berbeda yang berasal dari luar maupun dari dalam organisasi;
Creating 2. Menciptakan visi organisasi yang dinamis dan memilih susunan/bentuk
yang tepat untuk mengoptimalkan proses bisnis.
Implementing 3. Cara memberdayakan / membawa anggota bekerjasama diorganisasi untuk
mencapai tujuan bersama (Membangun koordinasi dan kolaborasi lintas
program)
Connecting 4. Cara organisasi membangun hubungan dan membangun kepercayaan
sehingga terbentuk jejaring kerja antar pegawai yang kuat di dalam
organisasi (Membuat komunikasi lintas program)
Advocating 5. Cara organisasi membuat keputusan terbaik untuk kepentingan anggota
(Mendorong cara berpikir integratif dan menolak cara pembuatan
keputusan yang tidak berorientasi pada kepentingan anggota organisasi)
Kepemimpinan Tim
Sensing 1. informasi dari stakeholder ( keluarga dan masyarakat ) melalui Forum
SMD;
Creating 2. Memberikan solusi atas permasalahan stakeholder dan menyepakati solusi
atas permasalahan yang ada dalam forum MMD (Naskah kesepakatan)
Implementing 3. Melaksanakan kesepakatan secara konsisten (Forum Lokmin bulanan);
Connecting 4. Organisasi mendorong hubungan yang kuat antar stakeholder dalam
menjalankan kesepakatan/rencana kerja (Forum Lokmin tribulanan).
Advocating 5. Organisasi mengadvokasi stakeholder (Pemimpin melobi dan
mempromosikan rencana kerja pada pihak yang berkepentingan dalam
Forum LokminTribulanan)
Kepemimpinan TIM
Sensing 1. Menetapkan kebutuhan tim kerja dalam rangka pelaksanaan KS
Creating 2. Membentuk tim yang terdiri dari berbagai unsure untuk beradaptasi
terhadap perubahan kebijakan di lingkungan organisasi (KS)
Implementing 3. Organisasi mendorong kinerja tim secara optimal dalam rangka
pelaksanaan KS dengan menggunakan umpan balik dan pembimbingan
untuk meningkatkan hasil kerja.
Connecting 4. Cara organisasi mendorong hubungan antar tim dalam bekerja (Tim
melakukan pertemuan untuk membangun komunikasi secara kontiniu)
Advocating 5. Membangun kredibilitas tim dan menggali sumber daya dalam rangka
mencapai kinerja tim secara optimal.
Kepemimpinan Personal
Sensing 1. Organisasi menciptakan tools agar setiap individu memahami tentang
kemampuan dirinya.
Creating 2. Organisasi mendukung pemimpin untuk membangun karier mereka
(Program peningkatan kompetensi teknis bagi pengembangan karier
pemimpin secara terencana)
Implementing 3. Organisasi mendorong inisiatif dan Teknik Teknik untuk
meningkatkan kompetensi pemimpin (Melaksanakan peningkatan
kompetensi teknis dengan dan pembinaan kinerja pemimpin sesuai
rencana)
Connecting 4. Cara organisasi mendorong hubungan antar pemimpin untuk
membangun komitmen dalam bekerja. (Saling berbagi ilmu
pengetahuan dan pengalaman dalam momen momen tertentu)
Advocating 5. Mekanisme untuk mengomunikasikan harapan harapan dan .
mempertahankan nilai-nilai di organisasi untuk meningkatkan
kredibilitas pemimpin. (Mempromosikan dan mengadvokasi program
peningkatan kompetensi pemimpin secara berkesinambungan)
LAMPIRAN 1

TENTATIF JADWAL PRAKTIK LAPANGAN


PELATIHAN PELATIH MANAJEMEN PUSKESMAS

Jam
Kegiatan Tempat Penanggung Jawab
pelaksanaan
06.00 Peserta berkumpul di Halaman gedung Hotel / Balai Pelatihan Upekes Bandung (Panitia Upelkes )
07.00- 07.30 Perjalanan menuju ke 3 lokus Puskesmas. Puskesmas Panitia
07.30 – 08.00 Persiapan
08.00-08.15 Pembukaan : Melapor ke Kepala Puskesmas dan menyampaikan maksud dan tujuan Puskesmas yang telah Fasilitator PKL/MOT
dari PKL ditetapkan
08.15-10.30 Peserta mencari data dan informasi yang diperlukan melalui pengumpulan data Pusesmas Lokus Ketua Kelompok
sekunder (data yang ada di puskesmas), dan primer (wawancara dan diskusi) sekaligus
mengisi instrum
ent PKL
10.30-11.00 Penutupan : berupa masukan/ Overview hasil pengamatan disandingkan dengan Puskesmas Lokus Ketua Kelompok
proses pembelajaran Manajemen Puskesmas dengan pendekatan keluarga
Perjalanan Pulang (Panitia Upelkes & Panitia
11.00 – 13.30
Dinkes Kab. Bandung)
Contoh
FORMAT PENUGASAN PEMBAHASAN TATALAKSANA DAN METODA SURVEY MP
2023
Sumber
No BAB Esensi Pemberi Pertanyaan Observasi Kriteria Elemen Metoda Cara Alat
Informasi pemandu Penilaian pelaksanaan bantu
1 1 • Puskesmas Kepala Apakah membuat Lihat dokumen 1.1.4. 1. Ada Rencana Usulan • Wawancara • Menanyakan siapa saja RUK
menyusun Puskesmas RUK tahun ini? RUK. Perencanaan Kegiatan (RUK) disusun • Observasi yang terlibat dalam
Rencana 5 Operasional berdasarkan Rencana 5 penyusunan RUK.
tahunan Puskesmas tahunan Puskesmas, • Melihat dokumen RUK.
(Renstra) disusun secara melalui analisis kebutuhan
berdasarkan terintegrasi masyarakat.
analisis berdasarkan visi,
kebutuhan misi, tujuan
masyarakat, Puskesmas dan
• Penyusunan Apakah membuat Lihat dokumen Renstra Dinkes 2. Ada Rencana Pelaksanaan • Melihat dokumen RPK. RPK
bersama sektor RPK juga? RPK Kab/kota. Kegiatan (RPK) Puskesmas • Melihat penetapan
terkait dan sesuai dengan anggaran anggaran oleh Dinkes
masyarakat. yang ditetapkan oleh Kab/Kota untuk Puskesmas
• RUK disusun Dinkes Kab/ kota utk tahun tersebut.
secara berjalan.
terintegrasi.
Apakah Lihat notulen 3. Penyusunan RUK dan RPK • Melihat bukti keterlibatan Notulen dan daftar
pembuatan RPK rapat dilakukan secara lintas Lintas Sektor dalam hadir
dan RUK pertemuan program dan lintas sektoral. penyusunan RUK dan RPK. - Pertemuan
dilakukan secara Lintas sector • Melihat bukti keterlibatan Lintas Sektor.
lintas program Lihat Daftar lintas program dalam - Pertemuan
dan lintas sektoral Hadir. penyusunan RUK dan RPK. Lintas Program.
Lihat RUK dan 4. RUK dan RPK merupakan • Melihat isi RUK dan RPK RUK
RPK rencana terintegrasi dari apakah berisi semua RPK
berbagai Upaya Upaya Puskesmas dan
Puskesmas. terintegrasi.
Lihat RUK, 5. Ada kesesuaian antara • Melihat apakah isi RUK RPK
RPK dan Rencana Pelaksanaan dan RPK sesuai dengan RUK
Renstra Kegiatan (RPK) dengan Rentra 5 tahunan Renstra
Puskesmas. Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas. Puskesmas
(RUK) dan Rencana Lima
Tahunan Pusk.
LAMPIRAN 2

INSTRUMEN MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS DAN REKAPITULASI HASIL


OBSERVASI LAPANGAN
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
1. Puskesmas melakukan proses analisa Situasi
menggunakan Rekapitulasi IKS dan Profil
Pusesmas
2 Kepemimpinan di Puskesmas
3. Penyusunan Rencana Tahunan:
a. Rencana Usulan Kegiatan tahun 2023 dan
tahun 2024
b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun
berjalan
c. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan
4. Penggerakkan Pelaksanaan:
a. Lokakarya Mini Bulanan Pertama dan lokmin
bulanan selanjutnya
b. Dokumentasi Hasil Musren-bang
Desa/Kelurahan dari semua Desa/Kelurahan.
c. Lokakarya Mini Bulanan Midyear (tengah
tahun) 2023
d. Dokumentasi Hasil Musren-bang Kecamatan
e. Lokakarya Mini Triwulan I dan Triwulan
selanjutnya
5. Pengawasan & Pengendalian, yang dibahas
hasil dan tindak-lanjutnya dalam:
a. Lokakarya Mini Bulanan, Tri-wulanan Rutin
dalam evaluasi tengah tahun (Midyear
evaluation)
b. Rumusan tindak-lanjutnya, hasil-hasil Wasdal
sebagai lang-kah koreksi & pencegahan risiko
(Corective Preventive Action Request)
6. Penilaian Kinerja Puskesmas
7. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat.
Kegiatan ini mencakup:
a. Analisis Sumber Daya dan Potensi
Masyarakat yang dilakukan puskesmas
sebelum menyusun RUK.
b. Siklus Pemecahan Masalah yang dituangkan
dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
c. Kegiatan Pemberdayaan Individu, Kelompok
dan Masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan
UKM di Puskesmas
8. Manajemen Pengelolaan Sumberdaya Manusia
9. Manajemen Data dan Informasi
10. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
a. Kajian terhadap proses indikator “Keluarga
Mengikuti Program KB”
b. Kajian terhadap proses indikator “Ibu
No Hal Hasil Observasi Usul/Saran
(1) Lapangan (3)
(2)
melakukan persalinan di faskes”
c. Kajian terhadap proses indikator “Bayi
mendapat imunisasi dasar lengkap”
d. Kajian terhadap proses indikator “Bayi
mendapat ASI eksklusif”
e. Kajian terhadap proses indikator “Balita
mendapatkan pemantauan pertumbuhan”
f. Kajian terhadap proses indikator “Penderita
hipertensi melakukan pengobatan secara
teratur”
g. Kajian terhadap proses indikator “Penderita
gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
dan tidak ditelantarkan”
h. Kajian terhadap proses indikator “Anggota
keluarga tidak ada yang merokok”
i. Kajian terhadap proses indikator “Keluarga
Mengikuti Program KB”
j. Kajian terhadap proses indikator “Ibu
melakukan persalinan di faskes”
k. Kajian terhadap proses indikator “Bayi
mendapat imunisasi dasar lengkap”
l. Kajian terhadap proses indikator “Bayi
mendapat ASI eksklusif”
Keterangan:
1. Kolom (2). Hasil Observasi Lapangan diisi hasil yang didapatkan di Puskesmas terkait
proses manajemen Puskesmas yang dilaksanakan. Perhatikan data yang digunakan
dalam proses penyusunan RUK, RPK, waktu penyusunannya, dan sebagainya. Proses
manajemen yang dilaksanakan di Puskesmas tempat observasi lapangan dibandingkan
dengan proses manajemen Puskesmas dengan pendekatan keluarga yang telah
diajarkan dalam pelatihan. Selain itu, perlu dilihat kesinambungan dari proses
manajemen yang dilaksanakan di Puskesmas, apakah proses tersebut saling berkaitan,
dimulai dari analisa situasi sampai dengan penilaian kinerja Puskesmas.
2. Kolom (3). Usul/saran diisi usul dari kelompok untuk perbaikan proses manajemen yang
dilaksanakan oleh Puskesmas.
Waktu hanya 3 Jam, diharapkan dapat dihasilkan tanggapan yang realistik dan benar.
LAMPIRAN 3

SISTEMATIKA PENULISAN
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Waktu dan Tempat
BAB II : PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
BAB III: HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN
BAB IV: PEMBAHASAN (BANDINGKAN TEORI DENGAN KONDISI YANG
ADA)
BAB IV: KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Daftar Nama Peserta PKL


No PKM Caringin PKM Margahayu PKM M. Ramdan
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
1 Yandi Nurhadian, Erik Indrajaya,ST Luli Marlina, AM.Keb
S.Si., Apt
2 Suci Nopitri, S.Kep, Yanti Mirah Delima P, Dadang Sudarma,
Ners S.Tr.Kes SKM., MM
3 Hani Handayani,SKM Wulan Ariani,S.Tr.Keb Nancy Indriyani
Sihombing, SKM
4 Mila Priyani, dr.Zakaria dr. Harisnan Arbharian
AMd.Keb
5 dr. Rein Firstiana Asri Nur Aidah, S.Farm Tiara Dewintha
Khusnansyah Ryashani, S.Farm., Apt
6 dr. Sri Rejeki Siti Aisyah, S.Tr.Keb dr. Is Kundarti
7 Lili Rusbandi, AMK Yuni Ayuwidasih,AMK Nanang Taryana
8 Mubarkah Salamah,
AM.Keb
Fasilitator Pak Iwan Pak Rusydi dr. Rina

Anda mungkin juga menyukai