I. PENDAHULUAN
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan khusus bidang
hygiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui
pendekatan sanitasi total. Pemerintah merubah pendekatan pembangunan sanitasi nasional dari
pendekatan sektoral dengan penyediaan subsidi perangkat keras yang selama ini tidak memberi
daya ungkit terjadinya perubahan perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi, menjadi
pendekatan sanitasi total berbasisi masyarakat yang menekankan pada 5 perubahan perilaku
hygienis.
I. PENDAHULUAN
Kampanye Hygiene Sanitasi Sekolah adalah kegiatan mengedukasi siswa sekolah dasar dan
siswa menengah pertama tentang pentingnya sanitasi dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat. Diharapkan para siswa dapat mempengaruhi orang tuanya dan masyarakat
untuk berperilaku bersih dan sehat. Karena terpicu dengan pendidikan hygiene sanitasi yang
didapatnya di sekolah.
III. SASARAN
Anak Sekolah Dasar (SD) Moasi sebanyak 20 orang di wilayah desa Moasi (Puskesmas Towea)
IV. PELAKSANAAN
1. Fungsi dan peran tenaga kesehatan lingkungan Puskesmas dalam kampanye hygiene sanitasi
lingkungan sekolah adalah :
a. Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab kegiatan
b. Tenaga kesehatan lingkungan bertanggung jawab sebagai pelaksana kegiatan kampanye
hygiene sanitasi sekolah
2. Sarana dan Prasarana
a. Materi penyuluhan
b. Alat – alat penyuluhan seperti poster, pengeras suara, alat peraga, alat transportasi dengan
perlengkapannya.
V. TATA LAKSANA
1. Persiapan
Hal – hal yang perlu dipersiapkan sebelum pelaksanaan kegiatan :
a. Pendataan/ daftar hadir siswa
b. Mempersiapkan sarana dan prasarana
c. Pelaksaan melakukan kegiatan kampanye hygiene sanitasi lingkungan sekolah
2. Pelaksnaan
Pelaksanaan kegiatan kampanye hygiene sanitasi lingkungan sekolah adalah :
a. Mengadakan rapat untuk membicarakan kegiatan kampanye hygiene sanitasi dengan
tenaga kesling untuk melakukan penyuluhan di Sekolah Dasar di wilayah binaan tenaga
kesling
b. Menetukan lokasi/ tempat pelaksanaan kegiatan kampanye hygiene sanitasi
c. Menentukan jadwal kegiatan
d. Serta materi yang akan diberikan pada kegiatan kampanye hygiene sanitasi
e. Pelaksaan kegiatan penyuluhan kampanye hygiene sanitasi :
1) Menentukan tanggal kegiatan
2) Membuat surat undangan dengan diketahui kepala UPTD Puskesmas
3) Memberikan surat undangan ke sekolah dasar
4) Petugas datang ke sekolah dasar sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah disusun
5) Petugas memberitahu maksud dan tujuan penyuluhan kampanye hygiene sanitasi
6) Menyampaikan materi penyuluhan kampanye hygiene sanitasi dengan menggunakan
metode ceramah, tanya jawab dan demontrasi/ peragaan yaitu tentang cuci tangan
pakai sabun, stop BABS, pencegahan penyakit karena air dan sanitasi, perilaku hidup
bersih dan sehat di lingkungan sekolah.
7) Menganalisa hasil penyuluhan kampanye hygiene sanitasi untuk merencanakan
kegiatan berikutnya serta membuat laporan
f. Evaluasi kegiatan penyuluhan kampanye hygiene sanitasi
1) Melakukan analisa serta mengulang kembali dengan mempraktekkan kembali 6
langkah cuci tangan pakai sabun yang benar dan menanyakan kembali materi yang
telah disampaikan kepada siswa.
2) Membuat laporan hasil penyuluhan kampanye hygiene sanitasi kepada kepala UPTD
Puskesmas Towea.
VI. DOKUMENTASI
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kampanye hygiene sanitasi, maka dilakukan
pencatatan dan pelaporan sebagai berikut :
1. Buku catatan harian petugas
2. Laporan hasil pelaksanaan
3. Surat tugas
4. Foto dokumentasi kegiatan penyuluhan kampanye hygiene sanitasi
LIRIH, S.Kep, Ns
PEMICUAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah
penyebaran penyakit berbasis lingkungan meningkatkan kemampuan masyarakat , serta
mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi
dasar yang berkesinambungan dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun
2017, perlu disusun strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang ditetapkan dengan
keputusan Menteri Kesehatan.
III. TUJUAN
1. Umum
Untuk memicu masyarakat guna merubah perilaku hygiene dan sanitasi masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat sehingga terbentuk desa ODF/ desa STBM.
2. Khusus
Terjadinya perubahan perilaku STBM
a. Untuk menurunkan angka kejadian diare
b. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar
c. Untuk membiasakan masyarakat cuci tangan pakai sabun
d. Untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak BAB sembarangan
e. Pengelolaan sampah yang benar
f. Pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman.
VI. SASARAN
Sasaran dari kegiatan pemicuan STBM yaitu masyarakat yang masih BABS (Buang Air
Besar Sembarangan). Cakupan desa Moasi sebanyak 15 orang diwilayah kerja Puskesmas Towea.
LIRIH, S.Kep, Ns
SURVEILANS KUALITAS AIR
I. PENDAHULUAN
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan air, masyarakat sangat memerlukan air yang
berkualitas untuk dikonsumsinya. Agar air terjaga kualitasnya maka perlu dilakukan pengawasan
kualitas air secara terus menerus dan cermat. Salah satu cara yang dilakukan yaitu melakukan
kegiatan surveilans kualitas air. Surveilans kualitas air merupakan suatu upaya analisis yang
dilakukan terus menerus dan sistematis melalui pengumpulan data penyakit yang disebabkan oleh
air.
III. TUJUAN
1. Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi semua yang terkait dengan air yang dapat merupakan
risiko bagi kesehatan masyarakat
2. Untuk mengetahui factor risiko dan tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mencegah
problema/ massalah kesehatan masyarakat
3. Untuk mengidentifikasi sumber KLB penyakit-penyakit melalui air dan tindakan koreksi
IV. SASARAN
Berdasarkan hasil Surveilans kualitas air yang dilakukan di beberapa desa wilayah kerja
Puskesmas Towea, salah satunya yaitu desa Moasi yang cakupan kualitas airnya telah mencapai
60%. Angka capaian tersebut masih tergolong rendah, sekitar 40% kualitas air yang masih
tergolong buruk. Kondisi ini perlu terus di picu untuk meningkatkan kualitas air di masyarakat.
Pelaksanaan Surveilans kualitas air ini dilaksanakan guna meningkatkan sanitasi
masyarakat lebih baik serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih
dan sehat.
LIRIH, S.Kep, Ns
SANITASI PASAR
I. PENDAHULUAN
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan khusus bidang
hygiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu
melalui pendekatan sanitasi total pada tempat tempat umum seperti pasar, terminal dan
lain-lain.
Pasar merupakan tempat umum berkumpul atau melakukan kegiatan orang banyak
yang mana akan meningkatkan hubungan atau kontak antara orang yang satu dengan yang
lainnya, berarti memungkinkan terjadinya penularan penyakit baik secara langsung maupun
tidak langsung akan lebih meningkat.
Sanitasi pasar adalah usaha pengendalian melaui kegiatan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan oleh pasar yang erat hubungannya
dengan timbul atau merebaknya suatu penyakit.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum yaitu untuk mengetahui factor factor yang mempengaruhi kondisi pasar
yang tidak hygienis
2. Tujuan Khusus yaitu :
a. Untuk mengetahui manfaat sanitasi dikalangan masyarakat khususnya warga pasar
b. Untuk mengetahui pentingnya pengetahuan dan sikap di kalangan masyarakat saat
mengunjungi pasar khususnya para pedagang di pasar.
IV. SASARAN
I. PENDAHULUAN
Masalah air bersih merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupsn manusia,
dimana setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci
dan sebagainya.
Agar air yang digunakan untuk keperluan manusia tidak berdampak negativ bagi
manusia maka perlu dilakukan upaya pengawasan terhadap sarana air bersih yang
digunakan masyarakat. Salah satu upaya untuk mengetahui kualitas sarana penyediaan air
bersih diantaranya dengan melakukan pengawasan atau inspeksi terhadap kualitas sumber
air.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengamankan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia
2. Tujuan Khusus
a. Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
b. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
c. Meningkatkan kualitas air melaui upaya perbaikan
d. Meningkatkan pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas air.
IV. SASARAN
Berdasarkan hasil Surveilans kualitas air yang dilakukan di beberapa desa wilayah
kerja Puskesmas Towea, salah satunya yaitu desa Moasi yang cakupan kualitas airnya telah
mencapai 60%. Angka capaian tersebut masih tergolong rendah, sekitar 40% kualitas air
yang masih tergolong buruk. Kondisi ini perlu terus di picu untuk meningkatkan kualitas air
di masyarakat.
Pelaksanaan Surveilans kualitas air ini dilaksanakan guna meningkatkan sanitasi
masyarakat lebih baik serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup
bersih dan sehat.
V. KEGIATAN POKOK
1. Pendataan
2. Menentukan lokasi inspeksi sanitasi sarana air bersih
3. Melakukan inspeksi sanitasi sarana air bersih sesuai jenisnya
4. Mencatat hasil inspeksi dan menentukan factor resikonya.
I. PENDAHULUAN
Strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat ini merupakan acuan dalam
penyusunan, pemacanaan, pemantauan serta verifikasi yang terkait dengan sanitasi total
berbasis masyarakat untuk mencapai desa ODF.
Sanitasi total berbasis masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah
pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memantau masyarakat sasaran secara bertahap telah menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat untuk mencapai desa ODF.
2. Tujuan Khusus
Untuk melihat apakah masyarakat telah melakukan perbaikan perilaku sesuai harapan
yang telah diharapkan, yaitu:
a. Peningkatan akses jamban sehat dan efektifitas penggunaan sarana
b. Penilaian perubahan perilaku untuk stop BABS