PEMICUAN STBM
A. PENDAHULUAN
Perilaku BABS dan tidak memiliki jamban sehat dapat dikendalikan dengan
intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). STBM
adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan. Pendekatan STBM terbukti telah mampu mempercepat
akses sanitasi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013,
peningkatan rata-rata akses sanitasi dari tahun 1993-2006 mencapai 0,78% per tahun.
Namun, indikator keberhasilan STBM belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena
data yang diperoleh mengindikasikan masih banyak masyarakat yang belum
mengimplementasikan SBS dan memiliki jamban sehat (Kemenkes RI, 2018).
B. LATAR BELAKANG
Tantangan yang dihadapi Indonesia dengan masalah air minum, hygiene dan sanitasi masih
sangat besar. Hasil penelitian Indonesian Sanitastion Sector Development Program (ISSDP)
pada tahun 2006, sebanyak 47% masyarakat Indonesia masih berperilaku buang air besar di
sungai, sawah, kebun, dan tempat terbuka. Kondisi seperti ini dapat dikendalikan melalui
intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Hal ini dibuktikan melalui hasil studi
WHO tahun 2007, yaitu kejadian diare menurun 32 % dengan meningkatkan akses
masyarakat terhadap sanitasi dasar, 45 % dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun, dan
39 % perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga.
Pemicuan STBM, sebagaimana didefinisikan dalam Permenkes No.3/2014 adalah
cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas
kesadaran sendiri dengan menyetuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu
atau masyarakat. Salah satu cara pendekatan yang dilakukan untuk mewujudkan stop BABS
dengan cara pemicuan kepada masyarakat yang dibantu kader kesehatan. Suatu desa
dikatakan ODF (Open Defication Free) bila sudah diverifikasi dan hasil verifikasinya 100%.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memicu masyarakat guna merubah perilaku higiene dan sanitasi masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat sehingga terbentuk desa ODF / Desa STB.
2. Tujuan Khusus
Terjadinya perubahan perilaku STBM ;
a. Untuk menurunkan angka kejadian diare
b. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar
c. Untuk membiasakan masyarakat cuci tangan pakai sabun
d. Untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap pengelolaan air minum yang aman
di rumah tangga
e. Untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak BAB sembarangan
f. Pengelolaan sampah yang benar
g. Pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman
E. SASARAN
Sasaran dari kegiatan pemicuan STBM yaitu masyarakat yang masih BABS.