Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

MONITORING DAN EVALUASI SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT (STBM)
UPT PUSKESMAS MANGARABOMBANG
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG


Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum, hygiene
dan sanitasi masih sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation Sector
Development Program (ISSDP) tahun 2006, menunjukkan 47 % masyarakat masih
berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat terbuka.
Berdasarkan studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia tahun 2006,
perilaku masyarakat dalam mencuci tangan adalah (i) setelah buang air besar 12 %,
(ii) setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9 %, {iii) sebelum makan 14 %, (iv)
sebelum memberi makan bayi 7 %, dan sebelum menyiapkan makanan 6 %.
Sementara studi BHS lainnya terhadap pengelolaan air minum rumah tangga
menunjukkan 99,20 % merebus air untuk mendapatkan air minum, tetapi 47,50 %
dari air tersebut mengandung Echericia Coli. implikasinya,diare yang merupakan
penyakit berbasis lingkungan, masih merupakan pembunuh nomor satu untuk
kematian bayi di Indonesia dan menyumbang 42 % dari penyebab kematian bayi
usia 0-11 bulan. Di Indonesia, sekitar 162 ribu balita meninggal setiap tahun atau
sekitar 460 balita setiap harinya (Riset Kesehatan Dasar 2009). Dari sudut pandang
ekonomi, Indonesia mengalami kerugian sekitar $6,3 milyar akibat buruknya kondisi
sanitasi dan higiene. Ini setara dengan 2,3 % dari besarnya produk domestik bruto.
Kondisi demikian dapat dikendalikan dengan intervensi terpadu melalui
pendekatan sanitasi total. Hal ini dibuktikan melalui hasil studi WHO tahun 2007,
yaitu kejadian diare menurun 32 % dengan meningkatkan akses masyarakat
terhadap sanitasi dasar, 45 % dengan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS),
dan 39 % perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga. Sedangkan
dengan mengintegrasikan ketiga perilaku intervensi tersebut kejadian diare menurun
hingga sebesar 94 %.
Laporan kemajuan Millenium Development Goals (MDGs) yang dikeluarkan
Bappenas tahun 2010 mengindikasikan bahwa peningkatan akses masyarakat
terhadap jamban sehat ini tergolong pada target yang membutuhkan perhatian
khusus, karena hingga tahun 2009, baru mencapai 34 %. Untuk itu harus ditemukan
cara untuk lebih mempercepat akses sanitasi baik di perdesaan maupun di
perkotaan yang lebih efektif dan inovatif karena terbatasnya anggaran pemerintah.
Mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia telah mengembangkan Dokumen Strategi Nasional
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/MENKES/SK/IX/2008
yang menjadikan STBM sebagai program Nasional. Ditindaklajuti dengan Peraturan
Menteri Kesehatan No.4 Tahun 2014 Tentang STBM.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk merubah
perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat melalui metode
pemicuan. Ada lima (5) pilar yang menjadi sasaran perubahan perilaku yaitu (i) tidak
buang air besar sembarangan, (ii) mencuci tangan pakai sabun, (iii) mengelola ar
minum dan makanan yang aman, (iv) mengamankan sampah dengan benar, dan (v)
mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ini berangkat dari
pelaksanaan kegiatan dengan pendekatan sektoral dan subsidi perangkat keras
selama ini tidak memberi daya ungkit terjadinya perubahan perilaku higienis dan
peningkatan akses sanitasi. Pelaksanaan STBM harus melibatkan lintas sektor
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dengan leading sector
Departemen Kesehatan.
Disamping itu Pemerintah telah memberikan perhatian di bidang higiene dan
sanitasi dengan menetapkan Open Defecation Free (ODF) dan peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat pada tahun 2009 dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mencapai
target Universal Acces tahun 2019, yaitu 100 % masyarakat mengakses sanitasi
dasar yang layak.
Dengan adanya komitmen pemerintah dalam mencapai target Universal Access
tersebut, maka Gubernur Jawa tengah, mengeluarkan surat edaran nomor
050/019604 tentang arahan kebijakan dan prioritas pembangunan serta pedoman
penyelenggaraan musrenbang RKPD tahun 2019 tanggal 27 Desember 2017.
Dimana didalamnya mencakup penyediaan basic life access untuk penduduk miskin
perkotaan dan perdesaan diantaranya terhadap layanan akses sanitasi layak dan
peningkatan capaian wilayah ODF (Open Defecation Free). Sedangkan capaian
akses sanitasi akhir tahun 2017 di Kabupaten Jepara baru mencapai 87 %. Dimana
capaian tersebut hanya meningkat sebesar 2 % dari capaian awal tahun yaitu
sebesar 85%.

II. TUJUAN
2.1 Tujuan Umum
Tercapainya target pelaksanaan STBM di wilayah puskesmas mangarabombang
2.2 Tujuan Khusus
a. Penyampaian hasil evaluasi capaian kegiatan STBM khususnya terhadap
capaian akses sanitasi selama tahun 2017.
b. Pembentukan Tim STBM tingkat kecamatan.
c. Sosialisasi pelaporan akses sanitasi oleh desa menggunakan aplikasi
SMART STBM Desa.
d. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) oleh desa sebagai dasar pelaksanaan program di
masing- masing stake holder.

III. SASARAN
Kegiatan Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berupa pertemuan
di tingkat kecamatan dengan sasaran stake holder dan masyarakat wilayah
Desa……..sebagaimana terlampir.

IV. LOKASI
Kegiatan Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dilaksanakan di
…………………..

V. LANGKAH KEGIATAN
a. Pertemuan Tingkat Kecamatan dengan peserta sebagaimana
terlampir.
b. Pelaporan
c. Monitoring dan evaluasi, dilaksanakan oleh petugas Dinas
Kesehatan dan Puskesmas.

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
dilaksanakan pada :
a. Senin 02 April 2018 di Kecamatan Welahan
b. Selasa, 03 April 2018 di Kecamatan Keling
c. Kamis, 05 April 2018 di Kecamatan Bangsri.
d. Rabu, 11 April 2018 di Kecamatan Kedung.
e. Senin, 16 April 2018 di Kecamatan Donorojo.
f. Selasa, 17 April 2018 di Kecamatan Pakisaji.

VII. BIAYA
Biaya Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
bersumber dari DPA kegiatan PABLP Dinas Kesehatan
Kabupaten Jepara tahun 2018.

VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dipergunakan
sebagai pelaksanaan pendampingan program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM), atas perhatian dan kerjasamanya
di ucapkan terima kasih.

DAFTAR PESERTA SOSIALISASI STBM


DI KECAMATAN
WELAHAN KABUPATEN JEPARATANGGAL 02 APRIL 2018

NO UNSUR/UTUSAN JUMLAH KETERANGAN


SUSUNAN ACARA
MONITORING DAN EVALUASI STBM TINGKAT KECAMATAN
KABUPATEN JEPATA TAHUN 2018

NO WAKTU MATERI NARASUMBER/


MODERATOR/
FASILITATOR

Registrasi / absensi peserta

Pembukaan
1.Menyanyikan Lagu Indonesia
Raya dan Mars Jepara
2.Prakata Panitia Pelaksana
3.Sambutan Cama

Istiraha

Anda mungkin juga menyukai