Anda di halaman 1dari 37

TERM OR REFERENCE

PEMETAAN SARANA KESEHATAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN

Sanitasi menurut WHO adalah suatu upaya pengendalian semua faktor-faktor


fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang
merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan tubuh hidup manusia.
Sanitasi merupakan salah satu tantangan yang paling utama di negara
berkembang karena menurut WHO,penyakit diare membunuh satu anak didunia ini
setiap 15 detik, karena acces pada sanitasi masih terlalu rendah.Hal ini menimbulkan
masalah kesehatan lingkungan yang besar.
Pemerintah telah memberikan perhatian dibidang hygene dan sanitasi dengan
menetapkan Open Defecation Free (ODF) dan peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat pada tahun 2009 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahun 2004-2009. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam mencapai
target Millennium Depelopment Goals (MDGs) tahun 2015 yaitu meningkatkan akses air
minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi
penduduk yang belum mendapatkan akses.
Adapun pedoman yang mendasari inspeksi sanitasi adalah adanya upaya
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.852/MENKES/SK/IX/2008 yang telah ditetapkan dalam Strategi Nasional Total
Berbasis Masyarakat.
Program CLTS ( Community Led Total Sanitation ) merupakan cikal bakal gerakan
sanitasi total yang dipimpin oleh masyarakat yang juga merupakan proses untuk
menyemangati serta membudayakan masyarakat untuk menghentikan buang air besar
ditempat terbuka, membangun serta menggunakan jamban dan menganalisa pofil
sanitasinya.
II.TUJUAN
Tujuan Program Pemetaan Sarana Kesehatan Lingkungan yaitu melakukan
pemetaan terhadap sarana kesehatan lingkungan yang ada dalam wilayah kerja
Puskesmas Madisning Na Mario mencakup sarana Air Bersih, Sarana Air Minum, Sarana
Jamban Keluarga ,Sarana Pembuangan Air Limbah.

III. SASARAN

Yang menjadi sasaran Inspeksi Sanitasi adalah sarana sanitasi dasar yang meliputi
sarana Buang Air Besar, sarana pengelolaan sampah, sarana air bersih, Sistem
Pembuangan Air Limbah, sarana air minum serta perilaku masyarakat dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Madising Na Mario.
IV. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu Pelaksanaan : Bulan DESEMBER 2011.

V. PEMBIAYAAN
Dana diperoleh dari TP dana Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) Tahun 2011.
VI.PENUTUP
Demikian Laporan ini dibuat sebagai acuan perencanaan yang akan datang.

Parepare, Desember
2011

Mengetahui:
Kepala PPG Madising Na Mario Pelaksana Program

dr.Hj. Linda Iriani Raflus Supri Sise


Nip.19711030 200312 2 004 Nip.19661013 199803
1 003

KERANGKA ACUAN KEGIATAN INSPEKSI SANITASI


I. PENDAHULUAN

Sanitasi menurut WHO adalah suatu upaya pengendalian semua faktor-faktor


fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang
merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan tubuh hidup manusia.
Sanitasi merupakan salah satu tantangan yang paling utama di negara
berkembang karena menurut WHO,penyakit diare membunuh satu anak didunia ini
setiap 15 detik, karena acces pada sanitasi masih terlalu rendah.Hal ini menimbulkan
masalah kesehatan lingkungan yang besar.
Pemerintah telah memberikan perhatian dibidang hygene dan sanitasi dengan
menetapkan Open Defecation Free (ODF) dan peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat pada tahun 2009 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) tahun 2004-2009. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam mencapai
target Millennium Depelopment Goals (MDGs) tahun 2015 yaitu meningkatkan akses air
minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari proporsi
penduduk yang belum mendapatkan akses.
Adapun pedoman yang mendasari inspeksi sanitasi adalah adanya upaya
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.852/MENKES/SK/IX/2008 yang telah ditetapkan dalam Strategi Nasional Total
Berbasis Masyarakat.
Program CLTS ( Community Led Total Sanitation ) merupakan cikal bakal gerakan
sanitasi total yang dipimpin oleh masyarakat yang juga merupakan proses untuk
menyemangati serta membudayakan masyarakat untuk menghentikan buang air besar
ditempat terbuka, membangun serta menggunakan jamban dan menganalisa pofil
sanitasinya.
II.TUJUAN
Tujuan Program Inspeksi Sanitasi ini adalah
 Memantau masalah masalah kesehatan lingkungan yang ada dalam
masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Madising Na Mario.
 Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
kesehatan khususnya kesehatan lingkungan sekitar.
 Mencarikan solusi terhadap masalah –masalah sanitasi kesehatan
lingkungan dengan bekerjasama sektor terkait.
III. SASARAN

Yang menjadi sasaran Inspeksi Sanitasi adalah sarana sanitasi dasar yang meliputi
sarana Buang Air Besar, sarana pengelolaan sampah, sarana air bersih, Sistem
Pembuangan Air Limbah, sarana air minum serta perilaku masyarakat dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Madising Na Mario.

IV. WAKTU PELAKSANAAN


Waktu Pelaksanaan : Bulan Mei 2013

V. PEMBIAYAAN
Dana diperoleh dari dana Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) Puskesmas
Pusat Gugus Madising Na Mario Tahun 2013.

Parepare, Mei 2013

Mengetahui:
Kepala PPG Madising Na Mario Pelaksana Program

dr.Hj. Linda Iriani Raflus Supri Sise


Nip.19711030 200312 2 004 Nip.19661013 199803 1
003
TERM OF REFERENCE

A. PENDAHULUAN

Layanan kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus
disekolah yang berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh
siswa atau personil sekolah. Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education
mengatakan bahwa : “ Cafetaria a room or building in which public school pupuils or
college student select prepared food and serve themselves “. Kantin adalah suatu ruang
atau bangunan yang berada di sekolah maupun perguruan tinggi, dimana menyediakan
makanan pilihan atau sehat untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin.
Sasaran utama yang menjadi inti pokok pembinaan kantin sekolah adalah
himbauan kepada pengelola kantin tentang jenis-jenis makanan dan minuman yang layak
dijual atau dikonsumsi agar memenuhi syarat kesehatan. Mengelola, meyiapkan dan
menutup makanan agar tidak terhinggap debu, kotoran atau serangga yang beresiko
menjadi sumber penularan penyakit. Menjaga kebersihan bahan dan alat penyediaan
makanan serta kesehatan lingkungan kantin sekolah, agar tetap bersih dan asri.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
“ Mewujudkan kualitas makanan pada kantin sekolah agar konsumen yang berada pada
lingkungan sekolah dapat terlindungi dari segala kemungkinan kejadian yang dapat
menimbulkan gangguan atau bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan yang lebih
baik”.
2. Tujuan Khusus
 Memantau pesyaratan kesehatan dan lingkungan bangunan kantin sekolah baik
dari segi letak atau lokasi bangunan ,konstruksi bangunan kantin,fasilitas sanitasi
maupun ruang pengolahan makanan.
 Memantau jenis-jenis makanan baik makanan olahan maupun makanan jadi/
makanan kemasan yang diperjual belikan dikantin sekolah.
C. SASARAN
Yang menjadi sasaran kegiatan adalah seluruh sekolah yang berada dalam wilayah
kerja puskesmas yang memiliki kantin sekolah:
1. Taman Kanak Kanak ( TK ) sebanyak 1 Sekolah.
2. SD sebanyak 4 Sekolah
3. SLTP sebanyak 2 Sekolah
4. SLTA / Kejuruan sebanyak 2 Sekolah
D. PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan adalah Petugas Sanitasi Puskesmas Pusat Gugus Madising Na
Mario Kota
Parepare.

E. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu Pelaksanaan : Bulan September Tahun 2012.

F. PEMBIAYAAN
Dana diperoleh dari Dana Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) Puskesmas Pusat
Gugus Madising Na Mario Tahun 2012.

G. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat sebagai acuan dalam perencanaan yang akan datang.

Mengetahui:
Kepala PPG Madising Na Mario Pelaksana
Program

dr.Hj LINDA IRIANI RAFLUS Hj.FADRIA


INDAYANI, SKM Nip.19711030 200312 2 004
Nip.19780601 201101 2 001

PEMERINTAH KOTA PAREPARE


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KERJA


IKL ( INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN ) DAN RAPOR SEKOLAH
A. PENDAHULUAN

Hygene dan sanitasi sekolah adalah perilaku hidup bersih dan sehat
disekolah dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan guna
terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat dan bersih dan nyaman dan
terbebas dari ancaman penyakit. Sekolah adalah lembaga yang mempunyai
peran strategis terutama mendidik dan menyiapkan sumber daya manusia.
Sekolah harus memenuhi syarat-syarat kesehatan tidak saja dari
bangun fisik tetapi masyarakat sekolah terutama peserta didik.Salah satu
bagian yang memegang peran penting dalam menciptakan kesehatan peserta
didik adalah lingkungan sekolah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Kebijakan dalam penyelenggaraan sanitasi dan hygene sekolah sejalan
dengan kebijakan program lingkungan sehat, Kepmenkes
No.1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang pedoman penyelenggaraan kesehatan
lingkungan disekolah. Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan
( AMPL ) berbasis masyarakat dan Kepmenkes
No.582/Menkes/SK/IX/2009 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat.
Sasaran utama yang menjadi pokok pembinaan pemeriksaan sanitasi
sekolah terwujudnya sekolah yang sehat, bersih dan nyaman terbebas dari
ancaman penyakit baik dari segi lokasi, konstriksi bangunan secara umum,
ruang bangunan yang terdiri dari ruang kelas, ruangan kepala sekolah,
ruangan guru, ruang bimbingan dan konseling, ruang UKS, ruang
laboratorium, ruang perpustakaan, tempat ibadah, kantin sekolah, dari segi
fasilitas sanitasi lingkungan sekolah termasuk sarana air bersih, toilet, sarana
pembuangan air limbah, pembuangan sampah , halaman sekoah, bebas jentik
nyamuk serta bebas asap rokok.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
“ Terwujudnya sekolah yang sehat, bersih, nyaman terbebas dari
ancaman penyakit sehingga dapat menjadi lembaga yang mempunyai
peran strategis dalam menciptakan dan mendidik sumber daya
manusia”
b. Tujuan Khusus
1. Melakukan pemantauan dari segi lokasi banguan apakah masuk
dalam RTRW ( Rencana Tata Ruang dan Wilayah),Bukan daerah
rawan bencana, bukan bekas TPA, Eks lokasi pertambangan dan
aman dari jaringan listrik tegangan tinggi.
2. Melakukan pemantauan dari segi konstruksi bangunan baik dari
segi atap dan talang, tangga, dan pembuangan air hujan.
3. Melakukan pemantauan ruang bangunan yang terdiri atas ruang
kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang bimbingan dan
konseling, ruang UKS, ruang laboratorium, ruang perpustakaan,
tempat ibadah serta kantin sekolah.
4. Melakukan pemantauan fasilitas sanitasi sekolah termasuk sarana
air bersih, toilet ( kamar mandi, WC dan Urinoir ).
5. Pemantauan Sarana Pembuangan Air Limbah ( SPAL )
6. Melakukan pemantauan Pembuangan sampah
7. Pemantauan halaman sekolah, bebas jentik nyamuk serta bebas
asap rokok.
C. SASARAN
Yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh sekolah yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Madising Na Mario, meliputi kel
Labukkang dan kelurahan Mallusetasi.
D. PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan adalah petugas sanitarian puskesmas pusat gugus
Madising Na Mario Kota Parepare.
E. PEMBIAYAAN
Pembiayaan dibebankan pada dana Bantuan Operasional Kesehatan
PPG Madising Na Mario Tahun 2013.
F. PENUTUP
Demikian laporan ini dibuat sebagai acuan dalam perencanaan yang akan
dating.

Mengetahui:
Kepala PPG Madising Na Mario Pelaksana Program

dr.Hj LINDA IRIANI RAFLUS Supri Sise


Nip.19711030 200312 2 004 Nip.19661013 199803
1 003

ll
PEMERINTAH KOTA PAREPARE
DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN KESEHATAN PEKERJA INFORMAL
YANG MEMILIKI FAKTOR TINGKAT RESIKO

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan Kerja adalah Suatu layanan untuk peningkatan dan


pemeliharaan Derajat Kesehatan ( Fisik ,Mental, Sosial ) yang setinggi
tingginya bagi pekerja di semua jabatan, Pencegahan penyimpangan
kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerja ,perlindungan pekerja dari
resiko kesehatan dan resiko akibat faktor penempatan dan pemeliharaan
pekerja dalam lingkungan kerja yaitu adaptasi pekerjaan dengan manusia
serta manusia dengan Jabatannya.( ILO/WHO ,1995 )
Upaya Kesehatan Lingkungan kerja adalah Upaya pencegahan
masuknya atau terpajannya bahaya potensial di lingkungan kerja terhadap
pekerja yang dapat menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit
akibat kerja pada pekerja.
Upaya kesehatan kerja meliputi Beban Kerja ( fisik dan mental ) ,
lingkungan kerja ( fisika,kimia,biologi,ergonomi,psikososial), Kapasitas kerja
meliputi Keterampilan, Kesegaran Jasmani dan Rohani, Status Kesehatan ,
Usia dan Ukuran Tubuh.
Pengenalan akan bahaya potensial di lingkungan kerja merupakan hal
yang sangat penting dalam penerapan upaya kesehatan kerja ,untuk itu
diperlukan pemahaman dan kapasitas Sumber daya Manusia ( SDM ) dalam
mengenali, menilai dan mengendalikan resiko yang mungkin terjadi dalam
pekerjaan seorang pekerja.
II. TUJUAN
Tujuan Kegiatan Pembinaan Kesehatan Pekerja Informal yang memiliki
faktor tingkat Resiko adalah
1. Melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
2. Mencegah Timbulnya Penyakit Akibat Kerja pada pekerja.
3. Mencegah timbulnya Kecelakaan Akibat Kerja pada pekerja.
III. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah pekerja Informal di Wilayah Kerja
Puskesmas Madising Na Mario di Kelurahan Labukkang dan Kelurahan
Mallusetasi.

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


Melaksanakan Kegiatan pembinaan dengan melakukan kunjungan ke
tempat kerja Pekerja Informal di 30 Tempat Kerja dengan melihat variabel
Jenis Alat Keselamatan/Alat Pelindung Diri ( APD ), Sarana Sanitasi Dasar,
Faktor Resiko /Hazard , Jumlah Karyawan pada pekerja Informal.

V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Tempat Pelaksanaan Kegiatan yaitu Tempat Kerja Informal yang berada
di wilayah Kerja Puskesmas meliputi Usaha Perbengkelan , Industri Rumah
Tangga , Perkantoran, Tempat Hiburan, Perhotelan, Rumah Makan/Cafe.

2.Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan April , Februari dan November
Tahun 2017.
VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2017 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung Jawab Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001
PEMERINTAH KOTA PAREPARE
DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN HSP ( HYGENE SANITASI PANGAN)/ TPM

A. LATAR BELAKANG

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat


dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermamfaat bagi
tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah “ Food include all
substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform,
which are part ofhuman diet “. Batasan makanan tersebut tidak termasuk air,
obat-obatan, dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan
pengobatan.
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang
disediakan diluar rumah, maka produk-produk makanan yang disediakan oleh
perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha penyediaan makanan
untuk kepentingan umum, haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya.
Hal ini dapat terwujud bila ditunjang dengan keadaan hygene dan sanitasi
tempat pengolahan makanan yang baik dan terpelihara secara bersama oleh
pengusaha dan masyarakat.
Hygene Sanitasi Pangan/ TPM yang dimaksud meliputi rumah makan
dan restoran, jasa boga atau catering, industri Rumah Tangga, Makanan
Jajanan atau Sentra Makanan Jajanan. Sebagai salah satu jenis tempat
pelayanan umum yang mengolah dan menyediakan makanan bagi masyarakat
banyak, maka tempat pengolahan makanan memiliki potensi yang cukup besar
untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan
akibat dari makanan yang dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan
yang dihasilkan, disajikan dan dijual oleh tempat pengolahan makanan harus
memenuhi syarat kesehatan.
II. TUJUAN
“Tujuan kegiatan ini adalah memantau dan atau memonitoring
Implementasi kegiatan Hygene Sanitasi Pangan/ TPM untuk peningkatan
tingkat mutu kesehatan tempat pengolahan makanan dengan variabel penilaian
meliputi:
a. Persyaratan Lokasi dan bangunan
b. Penggunaaan ruang
c. Konstruksi bangunan
d. Fasilitas Sanitasi
e. Persyaratan Hygene Sanitasi Makanan
f. Melakukan Test Kit Garam pada TPM
III. SASARAN
Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah semua tempat tempat
Pengelolaan Hygene Sanitasi Pangan meliputi meliputi rumah makan dan
restoran, jasa boga atau catering, industri Rumah Tangga, Makanan Jajanan
atau Sentra Makanan Jajanan, yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas
Madising Na Mario meliputi Kelurahan Labukkang dan Kelurahan Mallusetasi.
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pengumpulan Data
PelaksanaanKegiatan dilaksanakan dengan melakukanpembinaan
dengan berpedoman pada Lembar Inspeksi sanitasi berdasarkan jenis Hygene
Sanitasi Pangan masing masing baik pada rumah makan dan restoran, jasa
boga atau catering, industri Rumah Tangga, Makanan Jajanan atau Sentra
Makanan Jajanan, untuk selanjutnya dilakukanproses pengolahan data untuk
menyimpulkan apakah memenuhi Syarat atau Tidak.
Selaindilakukan kegiatan Inspeksi Sanitasi Pelaksana juga melakukan
pemeriksaan Garam / Test Kit Garam untuk mengetahu ikandungan Yodium
pada garam yang digunakan pada HSP tersebut .
2. Pencatatan dan Pelaporan
Petugas melakukan pencatatan dan selanjutnya dilakukan pelaporan
per Triwulan dengan sistem E- MONEV suatu sistem informasi yang membantu
proses pengumpulan,pengelolaan dan penyajian data dengan website
http://emonevhsp.ppl.depkes.go.id
V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Kegiatan dilaksanakan pada Hygene Sanitasi Pangan dengan jumlah
keseluruhan 48 sarana meiputi Rumah Makan/ Restoran , Makanan jajanan
2.Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Maret,Juni,September dan
Oktober 2019.
VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2019 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung JawabKegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001
TERM OF REFERENCE PEMERIKSAAN KUNJUNGAN
KLINIK SANITASI

I. PENDAHULUAN
Upaya kesehatan di bidang kesehatan lingkungan dimaksudkan sebagai
pencegahan timbulnya suatu penyakit yang berhubungan dengan lingkungan antara lain
malaria, diare,kecacingan, ispa dan lain-lain. Mencegah lebih baik daripada mengobati
bila terjadi suatu penyakit untuk itu diperlukan adanya perilaku hidup bersih dan sehat.

Menurut ahli kesehatan Hendrik L Blum Derajat kesehatan masyarakat


dipengaruhi oleh Empat factor yaitu Lingkungan, perilaku, Pelayanan Kesehatan dan
Keturunan. Sampai saat ini diketahui bahwa permasalahan penyakit terbanyak yang
terdapat diwilayah kerja puskesmas didominasi penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan kesehatan lingkungan.

Kunjungan Klinik Sanitasi merupakan wahana untuk mengatasi masalah kesehatan


masyarakat melalui upaya terintegrasi antara kesehatan lingkungan pemberantasan
penyakit dengan bimbingan, penyuluhan dan kunjungan kerumah-rumah penderita
untuk mengetahui kondisi sanitasi perumahan/permukiman penderita dan masyarakat
sekitar.

II. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya Preventif yang dilaksanakan
secara terpadu dan terarah.
b. TUJUAN KHUSUS
 Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat (penderita ) dan
masyarakat sekitar akan pentingnya lingkungan dan perilaku hidup bersih
dan sehat.
 Masyarakat mampu memecahkan masalah kes yang berhubungan dengan
kesehatan lingkungan.
 Terciptanya keterpaduan antar program-program kesehatan dan antar
sector terkait yang dilaksanakan di puskesmas dengan pendekatan secara
holistic terhadap penyakit berbasis lingkungan.
 Meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit-penyakit berbasis
lingkungan dengan tindakan pencegahan ( preventif) terhadap timbulnya
suatu penyakit.
III. SASARAN

Rumah Penderita penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan yang datang
berobat ke puskesmas dan masyarakat sekitar rumah penderita”.

IV. WAKTU PELAKSANAAN


Waktu Pelaksanaan Kunjungan : BULAN DESEMBER 2012.

V. PEMBIAYAAN

Pembiayaan dibebankan kepada dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas


Pusat Gugus Madising Na Mario Tahun Anggaran 2012.

VI. PENUTUP

Demikian Laporan ini dibuat sebagai bahan acuan Perencanaan yang akan
datang.

Mengetahui:
Kepala PPG Madising Na Mario Pelaksana Program

dr.Hj. Linda Iriani Raflus Supri Sise


Nip.19711030 200312 2 004 Nip.19661013 199803 1
003
PEMERINTAH KOTA PAREPARE
DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SIMULASI CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI PAUD/ TK DAN
SD

A. LATAR BELAKANG

Hari CTPS sedunia adalah sebuah kampanye global yang di


canangkan oleh PBB dengan orang-orang lainnya baik pemerintah
maupan swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan
sabun oleh masyarakat untuk menurunkan tingkat kematian balita dan
pencegahan penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas
hidup manusia.
Salah satu tujuan penurunan angka kematian pada anak-anak
penderitaan dan biaya yang harus ditanggung karena sakit dapat
dikurangi dengan melakan perubahan perilaku sederhana Cuci Tangan
Pakai Sabun, yang menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian
terkait penyakit diare hingga hampir 50%.
Disamping itu kampanye dilakukan sebagai upaya peningkatan
pembangunan fasilitas sanitasi disekolah, penyediaan air bersih dan
perilaku sanitasi yang baik disekolah juga salah satu cara mencapai tujuan
pembangunan Universal Access.

B. TUJUAN
Dengan adanya kegiatan ini memberikan pemahaman kepada anak
sekolah tentang pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun ( CTPS ) sebagai
suatu perubahan perilaku sederhana sebagai upaya meningkatkan
kewaspadaan dini terhadap penyakit berbasis lingkungan.

C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah sekolah Taman Kanak-kanak/PAUD ,Sekolah
Dasar yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Madising Na Mario,
Yaitu:
1. TK Kristen Katolik Parepare
2. TK Islam Bandar Madani
3. TK UMDI Al Ittihad
4. Raodhatul Athfal Al Furqan Parepare
5. TK Nurul Huda Parepare
6. SD Katolik Parepare
7. SD Negeri 1 Parepare
8. SD Negeri 5 Parepare
9. SD Negeri 55 Parepare
10. Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Parepare

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksana Simulasi CTPS adalah petugas Sanitarian Puskesmas
Madising Na Mario dengan sasaran sebagian siswa ataupun
keseluruhan siswa PAUD,SD di air mengalir dengan terlebih
dahulu memberikan pengarahan cara cuci tangan yang benar untuk
selanjutnya melaksanakan Simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun.
Pelaksanaan Kegiatan Dilaksanakan pada Bulan Oktober
dirangkaikan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang
diperingati tiap Tanggal 15 Oktober.
Kegiatan pelaksanaan Simulasi CTPS (Cuci TanganPakai
Sabun) dengan mengajak sasaran/peserta didik untuk melakukan
cuci tangan pakai sabun dengan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah.
E. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Kegiatan dilaksanakan di Sekolah PAUD/TK,SD diwilayah kerja
Puskesmas Madising Na Mario.
2. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019

F. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2019 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung Jawab Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001
PEMERINTAH KOTA PAREPARE
DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SIMULASI CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI POSYANDU

A. LATAR BELAKANG

Hari CTPS sedunia adalah sebuah kampanye global yang di


canangkan oleh PBB dengan orang-orang lainnya baik pemerintah
maupan swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan
sabun oleh masyarakat untuk menurunkan tingkat kematian balita dan
pencegahan penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas
hidup manusia.
Salah satu tujuan penurunan angka kematian pada anak-anak
penderitaan dan biaya yang harus ditanggung karena sakit dapat
dikurangi dengan melakan perubahan perilaku sederhana Cuci Tangan
Pakai Sabun, yang menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian
terkait penyakit diare hingga hampir 50%.
Disamping itu kampanye dilakukan sebagai upaya peningkatan
pembangunan fasilitas sanitasi disekolah, penyediaan air bersih dan
perilaku sanitasi yang baik disekolah juga salah satu cara mencapai tujuan
pembangunan Universal Access.

B. TUJUAN
Dengan adanya kegiatan ini memberikan pemahaman kepada anak
sekolah tentang pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun ( CTPS ) sebagai
suatu perubahan perilaku sederhana sebagai upaya meningkatkan
kewaspadaan dini terhadap penyakit berbasis lingkungan.

C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah anak anak /balita yang berkunjung di
Posyandu yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Pusat Gugus
Madising Na Mario, Yaitu:
1. Posyandu Mattiro Bulu I
2. Posyandu Mattiro Bulu IV
3. Posyandu Mattiro Bulu VII
4. Posyandu Mattiro Bulu VIII
5. Posyandu Mario
6. Posyandu Nurul Huda I
7. Posyandu Nurul Huda II
8. Posyandu Nurul Huda III

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksana Simulasi CTPS adalah petugas Sanitarian Puskesmas
Pusat Gugus Madising Na Mario dengan sasaran keseluruhan
anak balita di Posyandu di air mengalir dengan terlebih dahulu
memberikan pengarahan cara cuci tanganyang benar untuk
selanjutnya melaksanakan Simulasi Cuci Tangan Pakai Sabun.
Pelaksanaan Kegiatan Dilaksanakan pada Bulan Oktober
dirangkaikan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang
diperingati tiap Tanggal 15 Oktober.
Kegiatan pelaksanaan Simulasi CTPS (Cuci TanganPakai
Sabun) dengan mengajak sasaran untuk melakukan
cuci tangan pakai sabun dengan sarana dan prasarana yang ada di
Posyandu.

E. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Kegiatan dilaksanakan di Posyandu diwilayah kerja Puskesmas Madising
Na Mario.
3. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019

2. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2019 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung Jawab Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001
TERM OF REFERENCE
PEMERIKSAAN MAKANAN JAJANAN KAKI LIMA

I. PENDAHULUAN

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat


dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermamfaat bagi
tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah “ Food include all
substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform,
which are part ofhuman diet “. Batasan makanan tersebut tidak termasuk air,
obat-obatan, dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan
pengobatan.

Makanan jajanan adalah makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran


jalan, stasiun, pasar,ditempat permukiman serta lokasi yang sejenis.Sedang
menurut KepMenKes RI No.942/ Menkes/SK/VII/2003 Makanan jajanan adalah
makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan ditempat
penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi
umum selain disajikan oleh jasa boga, rumah makan/ restoran dan hotel.

Adapun bahaya yang mengancam akibat makanan yang tidak hygene


berupa:
 Zat pewarna seperti Rhodamin, jika dikonsumsi secara berlebihan akan
menyebabkan kanker hati beberapa tahun mendatang.
 Vetsin atau mono sodium glutamate (MSG) yang dikonsumsi secara
berlebihan bisa menyebabkan kanker.Dalam jangka pendek bisa juga
menyebabkan pusing dan mual.
 Formalin dan boraks bisa membuat gangguan pencernaan, muntah-
muntah, hingga defresi system saraf.
 Pencemaran Timbal (Pb) pada makanan yang dijajakan dipinggir jalan
tidak bisa diremehkan karena bisa mengakibatkan infertilitas,
kelumpuhan, mual, dan muntah-muntah, sakit kepala hingga kesulitan
berfikir.
 Selain timbale, makanan jajanan yang tidak hygene sangat mungkin
tercemar bakteri E.Coli yang dapat menyebabkan sakit perut, diare dan
gangguan pencernaan lainnya.

II. TUJUAN
“Tujuan kegiatan inspeksi ini adalah memantau dan atau memonitoring
kegiatan penjaja makanan meliputi variabel penilaian meliputi:
a. Persyaratan Letak terdiri dari apakah terhindar dari pencemaran kimia,
fisika, bakteriologi, tidak terletak di daerah banjir dan tempat
pembuangan sampah.
b. Ruang pengolahan/penjualan atau penyajian.

c. Persediaan Air.
d. Pembuangan air bekas.
e. Wadah atau alat pengolahan.
f. Melakukan Test Kit Garam
g. Hygene perorangan karyawan.

III. SASARAN
Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah semua penjaja makanan yang
berada dalam wilayah kerja Puskesmas Madising Na Mario meliputi wilayah
kelurahan Labukkang dan kelurahan Mallusetasi.

IV. WAKTU PELAKSANAAN


Pelaksanaan kegiatan : Bulan JANUARI Tahun 2014.

V. PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan ini adalah petugas sanitasi Puskesmas Pusat
Gugus Madising Na Mario.

VI. PEMBIAYAAN
Pembiayaan dibebankan kepada Dana Bantuan Operasional Kesehatan
Puskesmas Pusat Gugus Madising Na Mario Tahun 2014.

VII. PENUTUP
Demikian Laporan ini dibuat sebagai bahan acuan perencanaan yang
akan datang.

Mengetahui:
Kepala PPG Madising Na Mario Pelaksana Program
Kota Parepare
dr.Hj LINDA IRIANI RAFLUS Hj.FADRIA INDAYANI,
SKM Nip.19711030 200312 2 004 Nip.19780601 201101
2 001

PEMERINTAH KOTA PAREPARE


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SOSIALISASI HYGENE SANITASI PANGAN ( HSP )

A. LATAR BELAKANG

Hygene Sanitasi Pangan di Rumah Tangga dan Sekolah yang


dimaksud meliputi rumah makan dan restoran, jasa boga atau catering, industri
Rumah Tangga, Kantin Sekolah , Makanan Jajanan atau Sentra Makanan
Jajanan, Depot Air Minum. Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum
yang mengolah dan menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka
tempat pengolahan makanan memiliki potensi yang cukup besar untuk
menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari
makanan yang dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan yang
dihasilkan, disajikan dan dijual oleh tempat pengolahan makanan harus
memenuhi syarat kesehatan.
Sosialisasi HSP merupakan proses pembelajaran atau penyebaran
Informasi mengenai pengendalian faktor Pengawasan Makanan dan Minuman
meliputi Pemilihan Bahan Makanan,Penyimpanan Bahan
Makanan,Pengolahan,penyimpanan makanan matang,pengangkutan sampai
pada tahap Penyajian ke Pengelola Makanan ataupun Yang bertanggung jawab
terhadap Pengelolaan makanan.

II. TUJUAN
“Tujuan sosialisasi dilaksanakan untuk menyebarkan informasi kegiatan
Pembinaan HSP pada pengelola baik pada pengelola rumah makan dan
restoran, jasa boga atau catering, industri Rumah Tangga, Kantin Sekolah ,
Makanan Jajanan atau Sentra Makanan Jajanan, Depot Air Minum yang
berada dalam wilayah kerja Puskesmas Madising Na Mario meliputi Kelurahan
Labukkang dan Kelurahan Mallusetasi agar pengelola Mengetahui Kegiatan
yang dilaksanakan oleh Petugas.
III. SASARAN
Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Pengelola ataupun
Penanggung jawab Hygene Sanitasi Pangan meliputi meliputi Pengelola
rumah makan dan restoran, jasa boga atau catering, industri Rumah Tangga,
Kantin Sekolah , Makanan Jajanan atau Sentra Makanan Jajanan, Depot Air
Minum sebanyak 40 Orang.
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan 1 kali dalam setahun dengan cara
menghadirkan pengelola HSP untuk selanjutnya diberikan Informasi mengenai
Materi Sosialisasi meliputi :
 Pencucian Peralatan Pengolahan Makanan
 Hygene Perorangan
 Pengawetan dan Bahan Tambahan Makanan
 Pembuangan Limbah dan Sampah
 Prinsip Hygene Sanitasi Makanan dan Minuman

V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Kegiatan Sosialisasi dilaksanakan di Ruang Tunggu Puskesmas Pusat
Gugus Madising Na Mario atau Tempat Pengelolaan HSP di wilayah Kerja
Puskesmas Pusat Gugus Madising Na Mario.
2.Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan April Tahun 2017.
VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non
Fisik Tahun 2017 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung Jawab
Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001
PEMERINTAH KOTA PAREPARE
DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN MASYARAKAT PASCA VERIFIKASI
KELURAHAN ODF ( OFEN DEFECATION FREE )

A. LATAR BELAKANG

Inspeksi sanitasi adalah adanya upaya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


(STBM) dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.852/MENKES/SK/IX/2008
yang telah ditetapkan dalam Strategi Nasional Total Berbasis Masyarakat.
Program CLTS ( Community Led Total Sanitation ) merupakan cikal bakal
gerakan sanitasi total yang dipimpin oleh masyarakat yang juga merupakan
proses untuk menyemangati serta membudayakan masyarakat untuk
menghentikan buang air besar ditempat terbuka, membangun serta
menggunakan jamban dan menganalisa pofil sanitasinya.
Proses Verifikasi adalah serangkaian kegatan penilaian yang dilakukan
oleh tim Verifikasi terhadap pernyataan bahwa telah terjadi perubahan perilaku
Stop Buang Air Besar Sembarang yang telah dilaksanakan di 2 Kelurahan .
Dari Hasil Penilaian yang dilakukan oleh Tim Verifikasi masih ada item
penilaian yang masih memerlukan Pembinaan sehingga petugas sanitarian
masih perlu memastikan kualitas dan kesinambungan status ODF pada
kelurahan yang telah dideklarasikan sebagai Kelurahan ODF.

II. TUJUAN
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan sebagai pembinaan
kepada masyarakat Pasca Verifikasi ODF ( Ofen Defecation Free ) untuk
meningkatkan perubahan perilaku PHBS khususnya perilaku Stop Buang Air
Besar Sembarang pada Pilar Pertama Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
( STBM ).

III. SASARAN
Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Kepala Keluarga atau Rumah
tangga yang telah dilakukan sampel atau titik Verifikasi sebanyak 40 rumah
yang berada di Kelurahan ODF meliputi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan
Labukkang dan Kelurahan Mallusetasi.
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pengumpulan Data
PelaksanaanKegiatan dilaksanakan dengan melakukan pembinaan
dengan berpedoman pada Lembar Penilaian Verifikasi ODF dengan
memonitoring Perubahan Perilaku masyarakat pada titik /Sasaran Verifikasi
Kelurahan ODF.
2. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan oleh Petugas Sanitarian dengan proses merekap
hasil kegiatan Pembinaan masyarakat pasca Verifikasi ODF untuk
selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan.

V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Tempat Pembinaan dilaksanakan di 40 Rumah Tangga/Kepala
Keluarga .
2.Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Juli Tahun 2017.
VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non
Fisik Tahun 2017 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung Jawab Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001
PEMERINTAH KOTA PAREPARE
DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELABELAN RUMAH KELURAHAN ODF

I.LATAR BELAKANG

Open Defecation Free (ODF) adalah kondisi ketika setiap individu dalam
komunitas tidak buang air besar sembarangan, Pembuangan tinja yang tidak
memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis
lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan
rekayasa pada akses ini. Agar usaha tersebut berhasil, akses masyarakat pada
jamban (sehat) harus mencapai 100% pada seluruh komunitas. Sedangkan
Desa/Kelurahan ODF (Open Defecation Free) adalah Desa/kelurahan yang 100%
masyarakatnya telah buang air besar di jamban sehat, yaitu mencapai perubahan
perilaku kolektif terkait Pilar 1 dari 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Satu komunitas/masyarakat dikatakan telah ODF jika :
a. Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang
tinja/kotoran bayi hanya ke jamban.
b.      Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
c.       Tidak ada bau tidak sedap akibat pembuangan tinja/kotoran
manusia.
c. Ada peningkatan kualitas jamban yang ada supaya semua menuju
jamban sehat.
e.       Ada mekanisme monitoring peningkatan kualitas jamban.
f.       Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat
untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat.
h. Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat untuk
mencapai 100% KK mempunyai jamban sehat.
i. Di sekolah yang terdapat di komunitas tersebut, telah tersedia
sarana jamban dan tempat cuci tangan (dengan sabun) yang dapat
digunakan murid-murid pada jam sekolah.
j. Analisa kekuatan kelembagaan di Kabupaten menjadi sangat
penting
k. untuk menciptakan kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan
kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan masyarakat ODF
dapat tercapai.
Pelabelan Rumah Kelurahan ODF adalah kegiatan pemberian
identifikasi/penandaan berupa gambar,tulisan atau kombinasi keduanya pada
rumah yang telah dideklarasikan sebagai kelurahan yang Stop Buang Air Besar
sembarang yakni pada 2 kelurahan yaitu Kelurahan Labukkang dan Kelurahan
Mallusetasi.
II. TUJUAN
Pelabelan dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi rumah kelurahan
Stop Buang Air Besar Sembarang/ODF dengan rumah atau Kelurahan yang
lain.
III. SASARAN
Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Seluruh rumah yang berada
di Kelurahan ODF meliputi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Labukkang dan
Kelurahan Mallusetasi dengan jumlah total 2000 rumah.
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pendataan/Verifikasi berdasarkan Hasil Tim Verifikasi Kelurahan
ODF

V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Kegiatan Pelabelaan dilaksanakan diseluruh rumah di Kelurahan
Labukkang dan Kelurahan Mallusetasi. .
2.Waktu
Kegiatan Pelabelan dilaksanakan pada Bulan Mei Tahun 2017.
VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2017 berupa Biaya Pengadaan Label.

Penanggung Jawab Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001
PEMERINTAH KOTA PAREPARE
DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


INSPEKSI SANITASI RUMAH SEHAT

A. LATAR BELAKANG

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan


pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan manusia.
Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani
serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu.
Perubahan Sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat
meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan
sosiologis dan tehnik pengelolaan faktor resiko dan berorientasi pada lokasi,
bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan
rumah dilingkungan sekitarnya.
Sarana Lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
Prasarana Lingkungan adalah fasilitas penunjang yang memungkinkan
lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan
demikian dapat dikatakan rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan
beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan
kehidupan sehat secara fisik, mental, dan sosial sehingga seluruh anggota
keluarga dapat bekerja secara produktif.
Oleh karena itu keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat
diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
Jadi Sanitasi Perumahan adalah menciptakan keadaan lingkungan perumahan
yang baik dan bersih untuk kesehatan.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Inspeksi Sanitasi Rumah Sehata bertujuan sebagai upaya
mewujudkan sebuah rumah menjadi sehat dan juga tempat
berlindung untuk beristirahat sehingga menimbulkan kehidupan
yang sempurna baik fisik, rohani, maupun sosial budaya.

B. Tujuan Khusus
a. Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy
yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan
penghuni rumah, adanya ruangan khusus untuk istirahat bagi masing-
masing penghuni.
b. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar
penghuni rumah dan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan
limbah rumah tangga, vektor penyakit dan kepadatan hunian yang
tidak berkeliaran.
c. Memenuhi persyaratan penchayaan terjadinya kecelakaan baik
yang timbul karena pengaruh luar dan dalam rumah.
III. SASARAN
Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah rumah warga yang berada
diwilayah kerja Puskesmas Madising Na Mario

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pengumpulan Data
Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan dengan melakukan pembinaan
dengan berpedoman pada Formulir Penilaian Rumah Sehat.
2. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh Petugas Sanitarian dengan
proses merekap hasil kegiatan Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat .
Hasil Penilaian Rumah = Nilai x Bobot
- Rumah Sehat = ≥ 1068-1200
- Rumah Tidak Sehat = ≤ 1068
V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Tempat Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat dilakukan di Rumah
Warga Yang ada di wilayah kerja PPG Madising Na Mario.
2.Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan 1x dalam Setahun yaitu pada Bulan
Februari Tahun 2018.
VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2018 berupa Dana Transfor Petugas.
Penanggung Jawab Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001

PEMERINTAH KOTA PAREPARE


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

PEMERINTAH KOTA PAREPARE


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN SARANA AIR BERSIH DAN AIR MINUM

A. LATAR BELAKANG

Air Merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam


kehidupan manusia. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memjaga
kualitas air agar aman dikonsumsi. Dalam bidang kesehatan, air merupakan
salah satu media lingkugan yang berperan dalam penularan penyakit yang
disebabkan oleh air, karena dapat menjadi media pertumbuhan mikrobiologi.
Agar bersih dan air minum terjaga kualitasnya maka perlu dilakukan
pengawasan kualitas air secara terus menerus dan cermat melalui kegiatan
Inspeksi Sanitasi Sarana air Bersih dan Air Minum.
Inspeksi sanitasi Sarana air adalah suatu upaya analisis yang
dilakukan secara terus menerus dan sistematis melaui pengumpulan data
penyakit yang disebabkan oleh air, jumlah sarana air bersih dan air minum
serta sanitasi, data inspeksi sarana air bersih dan air minum serta sanitasi,
dan parameter kualitas air bersih dan air minum seperti mikrobiologi, fisik,
kimia, serta penyebarluasan informasi hasil analisis kepada pihak yang
berkepentingan dalam ranga pengambilan keputusan, tindakan perbaikan,
dan atau pengembangan suatu kebijakan. Untuk standarisasi mplementasi
bagi pengelola program penyehatan lingkungan khususnya penyehatan air
dan sanitasi dasar dibutuhkan suatu acuan. Oleh karena itu dibutuhkan
panduan dalam rangka pelaksanaan Inspeksi sanitasi sarana air bersih dan
air minum dan sanitasi dasar.
II. TUJUAN
 Mengeahui sumber air dan kualitas air yang digunakan masyarakat
 Untuk mengetahui factor resiko yang berkaitan denagn saran air
bersih dan air minum dan sanitasi yang digunakan masyarakat
 Merencanakan tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk
mencegah maslah kesehatan masyarakat

III. SASARAN
Semua sarana Air Bersih dan Saraa Air Minum yang ada di rumah warga di
wilayah kerja PPG Madising Na Mario

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pengumpulan Data
 Setiap lokasi akan mendapat pendamping dari Petugas Kesling
Puskemas Kabupaten/Kota untuk melakukan proses pengambilan
data / sampel
 Proses pengambilan data / sampel dilakukan oleh Sanitarian
Puskesmas
 Jumlah sarana air berih dan air minum dan penyehatan lingkungan
yang diambil data dan diperiksa mencakup sarana air bersih dan air
minum dan penyehatan lingkungan dengan rincian teridentifikasi
jumlah sarana, jumlah sampel yang diambil, jumlah yang memenuhi
syarat dan tidak memenuhi syarat.
2.Pencatatan dan Pelaporan
Isi laporan minimal memuat tentang :
a) Waktu pelaksanaan
b) Nama KK
c) Jumlah Jiwa
d) Alamat Sarana
e) Jenis Sarana Air Bersih
f) Tingkat Resiko
g) Jenis S
h) Sarana Air Minum
i) Jenis WC
j) Jumlah TPS
k) Jenis SPAL

V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Tempat Inspeksi Sanitasi untuk Tempat-tempat Umum (TTU)
dilakukan di semua Tempat_tempat Umum Yang ada di wilayah kerja
PPG Madising Na Mario.
2.Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan 2x dalam Setahun yaitu pada Bulan Maret
dan Juni Tahun 2018.
VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2018 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung Jawab Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001

PEMERINTAH KOTA PAREPARE


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN RUMAH TIDAK SEHAT
YANG DIBINA TAHUN LALU

A. LATAR BELAKANG

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan


pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi
derajat kesehatan manusia.
Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani
serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu.
Perubahan Sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat
meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan
sosiologis dan tehnik pengelolaan faktor resiko dan berorientasi pada lokasi,
bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan
rumah dilingkungan sekitarnya.
Pembinan Rumah Tidak sehat yang dibina tahun lalu merupakan kegiatan
dimana petugas sanitarian melakukan evaluasi kembali terhadap penghuni
rumah yang rumahnya dinilai tidak tergolong rumah sehat yang dibina ditahun
sebelumnya, sehingga terjadi perubahan dari rumah yang tidak sehat menjadi
rumah sehat.

II. TUJUAN
a. Memvalidasi data Rumah Tidak Sehat yang sudah dibina tahun lalu.
b. Pembinaan sasaran atau rumah tangga yang tidak sehat

III. SASARAN
Semua Rumah Warga yang dikategorikan Rumah tidak Sehat yang dibina
tahun lalu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Madising Na Mario

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pengumpulan Data
Data Rumah Tidak sehat dilihat dari data sebelumnya yaitu
pada waktu melakukan pemeriksaan rumah sehat ditahun
sebelumnya dengan tetap memakai format penilaian rumah sehat
2.Pencatatan dan Pelaporan
Pelaporan dilakukan dengan merekap hasil penilaian rumah pada
rumah yang digolongkan kategori rumah tidak sehat dan melakukan
perhitungan seperti pada penilaian rumah sehat dengan menampilkan
hasil penilaian rumah sehat.
merekap hasil kegiatan Inspeksi Sanitasi Rumah Sehat .
Hasil Penilaian Rumah = Nilai x Bobot
- Rumah Sehat = ≥ 1068-1200
- Rumah Tidak Sehat = ≤ 1068

V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Tempat pelaksanaan kegiatan pembinaan dilakukan di rumah
penduduk dengan melihat item item variable penilaian pada rumah yang
dikategorikan rumah tidak sehat yang berada diwilayah kerja puskesmas
meliputi Kelurahan Labukkang dan Mallusetasi.

2.Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan 3 x dalam Setahun yaitu pada Bulan Maret
dan Juni dan September Tahun 2019.

VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2019 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung Jawab Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001

PEMERINTAH KOTA PAREPARE


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGAWASAN DEPOT AIR MINUM

I. LATAR BELAKANG

Depot Air Minum adalah usaha industri yang melakukan proses


pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada
konsumen.Proses pengolahan air pada depot air minum pada prinsipnya adalah
filtrasi dan desinfeksi.Proses filtrasi dimaksud selain untuk memisahkan
kontaminan tersuspensi juga memisahkan campuran yang berbentuk koloid
termasuk mikroorganisme dari dalam air, sedangkan disinfeksi untuk
membunuh mikroorganisme yang tidak tersaring pada proses sebelumnya.
Sedangkan peralatan pengolahan meliputi Storage Tank, Stainless Water
Pump, Tabung Filter, Mikro Filter, Flow Meter, Lampu Ultravioletdan ozon serta
Galon isi Ulang.
Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling
berhubungan.Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan
derajat kesehatan masyarakat tersebut khususnya pada air yang
diminum.Persoalan saat ini kualitas air minum dikota besar khususnya kota
Parepare memprihatinkan.Kepadatan penduduk, tata ruang yang salah sangat
berpengaruh terhadap kualitas air.Menurut hasil pemeriksaan kualitas air
minum pada depot air minum masih sering dijumpai pemeriksaan kualitas air
minum yang tidak memenuhi syaratkhususnya pada pemeriksaan dengan
Parameter Bakteriologis maupun parameter E.Coli.
Sehingga Pengawasan terhadap Depot Air Minum menjadi
tanggung jawab Dinas Kesehatan khususnya pada tatanan Puskesmas.Hasil
pemeriksaan Kualitas Air Minum Tahun 2016 menunjukkan 40 % dari sampel
air Yang diperiksa masih mengandung bakteri E.Coli/E.Tinja.

II. TUJUAN
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan Pengawasan /monitoring
pada seluruh Depot Air Minum yang berada pada wilayah kerja Puskesmas
Madising Na Mario meliputi Kelurahan Labukkang dan Kelurahan Mallusetasi .

II. SASARAN
Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Pengelola ataupun
Penanggung jawab Depot Air Minum serta seluruh Peralatan Pengolahan Depot
Air Minum.
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan acuan Formulir/Checklist
dengan kriteria penilaian meliputi Tempat, Peralatan, Penjamah, Air Baku dan
Air Minum, serta berdasarkan pada pemeriksaan kualitas air minum yang
dilakukan dengan tekhnik pengambilan sampel air untuk selanjutnya dilakukan
pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Kota Parepare.

V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Pengawasan dilakukan pada tempat /Lokasi Depot Air Minum meliputi
DAM Sanwa, DAM Ilham, DAM Ulfa, DAM Citra dan DAM Nurul Adirah Raya ,
Depot Air Minum Es Kristal Teddy yang berada di wilayah Kerja Puskesmas
Madising Na Mario.
2.Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak Empat Kali sepanjang Tahun 2019
VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2019 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung Jawab Kegiatan

Hj.FADRIA INDAYANI, SKM


Nip.19780601 201101 2 001

PEMERINTAH KOTA PAREPARE


DINAS KESEHATAN DAERAH
PUSKESMAS PUSAT GUGUS MADISING NA MARIO
JL.MATTIROTASI NO. 18 TELP. (061-0421) 26855 / FAX 0421-26462
Kode Pos 91111 Email: Puskesmasmadisingnamario@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KESEHATAN PEDULI PASAR

I. LATAR BELAKANG

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,


hubungan sosial dan infastruktur dimana usaha menjual barang , jasa dan
tenaga kerja untuk orang orang dengan imbalan uang. Barang dan Jasa yang
dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini
merupakan bagian dari perekonomian. Pasar adalah tempat bertemunya
pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa .
Pemeriksaan Kesehatan pada penjual ataupun pembeli serta
sistem lainnya pada institusi pasar serta kegiatan dalam bentuk penyuluhan
sangat penting dimana dapat meningkatkan kesejahteraan maupun derajat
kesehatan masyarakat pada lingkungan pasar.
Penjual ataupun pedagang ataupun pekerja informal lainnya sangat
membutuhkan penyuluhan baik dalam bentuk pelayanan , cara kerja /
Ergonomi yang baik, pemeriksaan kesehatan dianggap sebuah hal yang
penting untuk proses pelaksanaan pada pekerjaannya.

II. TUJUAN
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan Kunjungan Pemeriksaan
Kesehatan pada lingkungan Pasar, Memberikan Penyuluhan Kesehatan baik
tata cara Kerja, Kebersihan Perorangan, Kebersihan Lingkungan
Pasar ,Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada kelompok
penjual/Pedagang ,Pembeli yang melakukan kunjungan Pasar.

III. SASARAN
Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Pembeli ataupun Penjual serta
kelompok Pekerja Informal Lainnya yang berkunjung di Pasar.
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh 3 orang pelaksana yaitu
Tenaga Kesehatan kerja, Promosi Kesehatan, pelaksana Posbindu yang
dilaksanakan dalam bentuk:
 Pemeriksaan Kesehatan meliputi Pemeriksaan Tekanan darah,
Penimbangan berat badan, Pengukuran Tinggi Badan, Pengukuran
Lingkar Pinggang.
 Penyuluhan Kesehatan pada pekerja meliputi Tata Cara Kerja
/Ergonomi, Faktor Resiko pekerjaan , Keluhan, Penggunaan APD.
 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Konsumsi Sayur dan
Buah, Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun.
 Serta Pengisian Format yang sudah ada.

V. JADWAL KEGIATAN
1. Tempat
Kegiatan dilaksanakan di lingkungan Tempat Umum yaitu Pasar.
2.Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua Belas kali.
VI. BIAYA
Sumber Dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) /DAK
Non Fisik Tahun 2017 berupa Dana Transfor Petugas.

Penanggung Jawab Kegiatan


Hj.FADRIA INDAYANI, SKM
Nip.19780601 201101 2 001

Anda mungkin juga menyukai