Anda di halaman 1dari 28

PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS SIBIRUANG


Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

PEMICUAN STOB BABS


DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Tantangan pembangunan sanitasi perdesaan yang dihadapi umumnya masih berkaitan
dengan perilaku dan budaya masyarakat Indonesia, yaitu perilaku penduduk yang terbiasa buang
air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke dalam badan air yang juga digunakan untuk
mencuci , mandi, dan kebutuhan higienis lainnya. Pendekatan Stop BABS merupakan suatu
pendekatan dalam perubahan perilaku higiene dan sanitasi secara kolektif melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metoda pemicuan untuk mencapai status Stop BABS. Hasil studi indonesia
sanitamtion sektor development program (ISSDP) tahun 2016, menunjukkan 47% masyarakat
masih berprilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat terbuka.
Kondisi terasebut berkontribusi terhadap tinggi angka kejadian diare diindonesia. Hal ini
terlihat dari angka kejadian diare nasional pada tahun 2006 sebesar 423 perseribu penduduk pada
semua umur dan 16 provinsi mengalami kejadian luar biasa (KLB) diare dengan Case Fertility
Rate (CFR) sebesar 2,52. Kondisi seperti ini dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu
melalui pendekatan sanitasi total. Hal ini dibuktikan melalui study WHO tahun 2007, kejadian
diare menurun 32% dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, 45% dengan
prilaku cuci tangan pakai sabun dan 395 prilku pengelolaan air minum yang aman di rumah
tangga.
Strategi penyelenggaraan STBM meliputi 3 komponen yang saling mendukung dengan
yang lain yaitu penciptaan lingkungan yang kondusif (Enabling Environment), Peningkatan
kebutuhan sanitasi (Demsnd Creation) dan peningkatan penyediaan akses sanitasi ( Supply
Improment). Tiga komponen sanitasi total untuk mencapai lima pilar STBM.
Dalam upaya memperkuat perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit
berbasis masyarakat, meningkatkan kemampuan masyarakat serta sanitasi dasar.

B. TUJUAN
Pendekatan untuk merubah perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan Melalui
Pemberdayaan Masyarakat dengan metode Pemicuan.

C. SASARAN
Masyarakat
I. WAKTU
Januari- Desember

II. LOKASI
3 desa yang belum ODF di wilayah kerja UPT PUSKESMAS SIBIRUANG

III. PELAKSANA
Sanitarian Puskesmas
Bidan Desa
Promkes

IV. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Penanggung jawab program melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut
dan disampaikan pada rapat dinas lintas sektor.

V. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan dibiayai oleh dana BOK UPT Puskesmas Sibiruang

VI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan dibuat untuk acuan dalam pembinaan pemicuan STOB BABS

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN FASILITAS PELAKSANAAN DESA


SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut STBM merupakan
pendekatan dan paradigma baru pembangunan sanitasi di Indonesia yang mengedepankan
pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku. STBM ditetapkan sebagai kebijakan nasional
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/MENKES/
SK/IX/2008 untuk mempercepat pencapaian MDGs tujuan 7C, yaitu mengurangi hingga
setengah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi pada tahun 2015.
Program ini dilakukan dengan pendekatan besbasis masyarakat dengan melibatkan seluruh
komponen masyarakat guna menumbuhkan prakarsa, inisiatif dan partisipatif aktif masyarakat
untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, peningkatan kebutuhan sanitasi dan penyediaan
akses sanitasi dalam penyiapan, melaksanakan, mengoprasionalkan dan memelihara secara
berkelanjutan.
Kegiatan monitoring dilakukan secara terus menerus sepanjang tahap program mulai dari
persiapan, perencanaan sosialisasi, pelaksanaan dan pelestarian. Hasil dari monitoring digunakan
untuk perbaikan kualitas pelaksanaan dan penyesuaian perencanaan, serta terjadi input evaluasi
pelaksanaan percepatan desa STBM maupun dasar pembinaan.

II. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mewujudkan perilaku masyarakat yang hygiene dan saniter secara mandiri dalam
rangka meningkatkan desarat kesehatan masyarakat
2. Tujuan khusus
a. Merumuskan masalah yang ada di desa STBM
b. Mengetahui penyebab masalah dan mengidentifikasi rencana aksi kegiatan desa
STBM
c. Meningkatkan teknologi tepat guna (TTG) di masyarakat sesuai kondisi wilayah
dan geografis
d. Penataan informasi dengan peningkatan media komunikasi
Universal Akses 2019
III. SASARAN
Masyarakat

IV. PELAKSANA
Sanitarian Puskesmas
Bidan Desa
Promkes

V. METODE
Melaksanakan Pemicuan STBM

VI. KEGIATAN
1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan untuk kegiatan pemicuan STBM
2. Pemicuan
- Perkenalan
- Bina suasana
- Pemetaan
- Transect walk (peninjauan langsung alur)
- Kontrak sosial
- Tanda tangan komitmen
- Diskusi kelompok
- Tindak lanjut
3. Petugas mencatat semua hasil pemicuan
4. Petugas menetukan tingkat resiko
5. Petugas memberikan sarana pembuatan jamban sehat
6. Petugas menyiapkan tandatangan daftar hadir
7. Petugas mencatat laporan kegiatan

VII. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan dibiayai oleh dana BOK UPT Puskesmas Sibiruang
VIII. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini kami buat agar di jadikan acuan dalam pelaksanaan
desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN SEKOLAH


DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Berdasarkn surat keputusan bersama menteri pendidikan nasional, menteri kesehatan,
mentri agama dan mentri dalam negeri republik indonesia tahun 2003 tanggal 23 juli 2003,
tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah. Bahwa pembinaan dan
pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah/ satuan pendidikan luar biaasa
dilaksanakan melalui tiga program pokok meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
Usaha Kesehatan Sekolah adalah wahana belajar mengajar untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik yang harmonis dan optimal, agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan kesehatan juga diarahkan untuk membiasakan hidup sehat agar memiliki
pengetahuan, sikap, ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta aktif
berpartisipasi dalam usaha kesehatan baik lingkungan sekolah, di lingkungan rumah tangga
maupun lingkungan masyarakat.
Masalah kesehatan sekolah sangat kompleks dan bervariasi. Kesehatan peserta didik
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan prilaku kesehatan perorangan, seperti ketersedian
sarana sanitasi dasar dan sarana air bersih, kebiasaan buang air besar di jamban, perilaku
cucitangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan kantin sekolah, pola hidup bersih dan
sehat dan lain sebagainya.

II. TUJUAN
Upaya kesehatan lingkungan sekolah untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat,
baik fisik , kimia maupun sosial yang memungkinkan setiap siswa mencapai derajad
kesehatan yang setinggi-tingginya.

III. SASARAN
1. Sarana dan prasarana di sekolah
2. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa

IV. KEGIATAN
1. Melakukan pengawasan terhadap sarana dan prasarana di lingkungan sekolah
2. Melakukan pengawasan terhadap sarana sanitasi dasar sekolah
3. Melakukan pengawasan terhadap bahaya rokok
4. Melakukan pengawasan terhadap kantin sekolah

V. WAKTU
Januari- Desember ( 2 kali dalam 1 tahun)

VI. LOKASI
Seluruh sekolah yang ada di wilayah kerja UPT PUSKESMAS SIBIRUANG

VII. PELAKSANA
Sanitarian Puskesmas

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Penanggung jawab program melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut
kepada kepala sekolah dan disampaikan pada rapat dinas lintas sektor.

IX. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan dibiayai oleh dana BOK UPT Puskesmas Sibiruang

X. PENUTUP
Demikian kerangka acuan dibuat untuk acuan dalam pembinaan dan pengawasan
lingkungan sekolah.

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KANTIN SEKOLAH


DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah yang
berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau personil
sekolah. Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education mengatakan bahwa:
“cafetaria a room or building in which public school pupuils or college student select
prepared food and serve themselves”. Kantin sekolah adalah suatu ruang atau bangunan
yang berada di sekolah maupun perguruan tinggi, di mana menyediakan makanan
pilihan/sehat untuk siswa yang dilayani oleh petugas kantin.
Laporan surveilen direktorat surveilen dan penyuluh keamanan pangn BPOM
menunjukkan selama 2004 diseluruh indonesia telah terjadi Kejadian Luar Biasa keracunan
makanan sebanyak 164 kejadian di 25 provinsi yang mencakup 7.366 kasus dan 51
diantaranya meninggal dunia. Berdasarkan kajian ini tahun 2009 kemendiknas melalui
permendiknas nomor 57 tahun 2009 mengembangkan program sekolah sehat melalui
pemberian pengembangan sekolah sehat yang slaah satu cirinya memiliki kantin sehat.
Pengelolaan kantin dan makanan sehat harus diperhatikan aspek penjamah , tempat,
bahan makanan dan alat/wadah tempat makanan dengan mengacu kepada penularan
penyakit yang ditularkan melalui makanan. Kegiatan tersebut mengacu pada Keputusan
Mentri Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/2003 tentang pedoman persyaratan Hgiene
Sanitasi Makanan Jajanan.

II. TUJUAN
Terwujudnya kantin sekolah yang bersih dan sehat serta jajanan sehat

III. SASARAN
Pemilik kantin sekolah

IV. KEGIATAN
1. Kegiatan pokok
Koordinasi dengan sekolah dalam kegiatan ini, dengan memeberikan informasi terlebih
dahulu
2. Rincian kegiatan
a. Petugas mempersiapkan alat dan bahan (Form IKL)
b. Petugas melakukan pengawasan terhadap Sanitasi Dasar
c. Petugas melakukan pengawasan terhadap Bagunan kantin
d. Petugas melakukan pengawasan terhadap prilaku hygiene penjamah
e. Petugas melakukan pengawasan terhadap penyimpanan bahan makanan maupun
makanan jadi
f. Petugas melakukan pengawasan terhadap vektor pembawa penyakit
g. Petugas melakukan pengawasan terhadap makanan jajanan yang dijual

V. WAKTU
Januari- Desember ( 2 kali dalam 1 tahun)

VI. LOKASI
Seluruh sekolah yang ada di wilayah kerja UPT PUSKESMAS SIBIRUANG

VII. PELAKSANA
Sanitarian Puskesmas

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Penanggung jawab program melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut
kepada kepala sekolah dan disampaikan pada rapat dinas lintas sektor.

IX. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan dibiayai oleh dana BOK UPT Puskesmas Sibiruang

X. PENUTUP
Demikian kerangka acuan dibuat untuk acuan dalam pembinaan dan pengawasan kantin
sekolah.
Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SURVEILENS KUALITAS AIR


MINUM DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Menurut Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang melalui syarat dan dapat langsung diminum. Air minum harus terjamin
dan aman bagi kesehatan, air minum aman bagi kesehatan harus memenuhi persyaratan
fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan
parameter tambahan.
Parameter wajib merupakan persyaratan kualitas air minum
yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum, sedangkan
parameter tambahan dapat ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kondisi
kualitas lingkungan daerah masing masing dengan mangacu pada parameter
tambahan yang ditentukan oleh Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.
Surveilens kualitas air adalah upaya analisis yang dilakukan secara terus menerus
dan sistematis melalui pengumpulan data penyakit yang disebabkan oleh air, jumlah sarana
air minum dan sanitasi, dan parameter kualitas air minum yang harus memenuhi syarat
sesuai Persyaratan kualitas air minum Permenkes RI nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, meliputi persyaratan
bakteriologis, kimiawi, radioaktif dan fisik.

II. TUJUAN
1. Umum
Melaksanakan program penyehatan lingkungan tentang survei kualitas air minum
2. Khusus
a. Mengetahui sumber air minum yang digunakan masyarakat
b. Mengetahui faktor resiko yang berkaitan dengan sarana air minum yang ada
dimasyarakat
c. Merencanakan tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mencegah masalah
kesehatan masyarakat
III. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup surveilens kualitas air minum meliputi pemetaan, inspeksi sanitasi,
pengambilan sampel air, pengujian kualitas air minum, analisia hasil uji kualitas air,
rekomendasi dan tindak lanjut, pemantauan tindak lanjut serta pencatatan dan pelaporan

IV. KEGIATAN
1. Petugas menydiakan form pemeriksaan
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan untuk pengambilan sampel air
3. Petugas melaksanakan inspeksi dan pengawasan sarana air minum
4. Petugas melakukan pemetaan sumber air minum
5. Petugas melakukan pengamatan lapangan dan komponen-komponen sarana
menggunakan formulir inspeksi
6. Petugas menghitung jumlah skor yang di peroleh dari from pemeriksan yang memiliki
4 kategori yaitu : Amat Tinggi (AT), Tinggi (T), sedang (S) dan Rendah (R) digunakn
untuk menunjukkan resiko pencemaran pada air minum
7. Petugas melakukan pengambilan sampel
8. Petugas melakukan pengujian kualitas air minum menggunakan Sanitarian KIT
9. Petugas menganalisa hasil uji kualitas air,
10. Petugas melakukan rekomendasi dan tindak lanjut

V. WAKTU
Januari- Desember ( 2 kali dalam 1 tahun)

VI. LOKASI
Seluruh desa yang ada di wilayah kerja UPT PUSKESMAS SIBIRUANG

VII. PELAKSANA
Sanitarian Puskesmas

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Penanggung jawab program melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut
dan disampaikan pada rapat dinas lintas sektor.

IX. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan dibiayai oleh dana BOK UPT Puskesmas Sibiruang
X. PENUTUP
Demikian kerangka acuan dibuat untuk acuan dalam pembinaan dan pengawasan
surveilans kualitas air minum.

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN INSPEKSI TEMPAT-TEMPAT UMUM


DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Tempat – tempat umum adalah : suatu tempat dimana orang banyak berkumpul untuk
melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun secara terus menerus. Mengingat banyaknya
orang-orang yang akan berkumpul dan akan melakukan suatu kegiatan berarti akan
meningkatkan juga hubungan/kontak antara orang yag satu dnegan yang lain, berarti
kemungkinan terjadinya penularan penyakit baik secara langsung atau tidak langsung yaitu
melalui perantara (berupa benda, alat - alat yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan) akan
lebih meningkat.
Untuk mencegah penularan penyakit di tempat-tempat umum perlu dilakukan pengawasan
terhadap : Manusianya, sebagai pelaksana kegiatan seperti di Tempat/lingkungan dimana
kegiatan dilakukan contoh di pasar, restoran, bioskop, masjid, tempat rekreasi, dll.
Sanitasi tempat-tempat umum, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup
mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat
dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh sebab itu tempat umum merupakan
tempat menyebarnya segala penyakit terutama penyakit yang medianya makanan, minuman,
udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi persyaratan
kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dalam hal ini pengelola, pengurus dan pemilik tempat tempat umum perlu diberikan
pengetahuan tentang kesehatan lingkungan tempat-tempat umum guna mendukung upaya
peningkatan kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar.

II. TUJUAN
a. Tujuan umum
Pengawasan dan pemantauan serta pemeriksaan terhadap faktor lingkungan dan faktor
manusia yang melakukan kegiatan di tempat-tempat umum
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui sanitasi lingkungan di tempat-tempat umum
2. Untuk mengetahui sanitasi dasar yang memenuhi syarat di tempat-tempat umum
3. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit berbasis lingkungan di tempat-tempat
umum
III. SASARAN
Seluruh tempat-tempat umum di wilayah kerja UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Yang meliputi :
1. Sarana Kesehatan (Puskesmas)
2. Sarana Sekolah (SD/MI, SMP/MTs, SLTA/MA)
3. Tempat ibadah
4. Tempat rekreasi
5. Salon Recantikan
6. Pangkas Rambut
7. Pusat Perbelanjaan ( Pasar )

IV. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Tempat pelaksanaan
Di eluruh wilayah kerja UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
2. Waktu pelaksanaan
Januari- Desember ( 2 kali dalam 1 tahun)

V. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Penanggung jawab program melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut
dilaksanakan setiap triwulan di puskesmas dan disampaikan pada rapat dinas lintas sektor.

VI. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan dibiayai oleh dana BOK UPT Puskesmas Sibiruang

VII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan dibuat untuk acuan dalam pembinaan dan pengawasan tempat
tempat umum.

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

KELINIK SANITASI
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian dan kunjungan penderita beberapa penyakit ke
sarana kesehatan. Penyakit tersebut meliputi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
tuberkulosis paru, diare, malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), keracunan makanan,
kecacingan, serta gangguan kesehatan akibat keracunan bahan kimia dan pestisida.
Klinik sanitasi adalah suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang berisiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh
petugas puskesmas bersama masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam
dan di luar gedung.
Integrasi upaya kesehatan lingkungan dan upaya pemberantasan penyakit berbasis
lingkungan semakin relevan dengan ditetapkannya paradigma sehat yang lebih menekankan
pada upaya promotif-preventif dibanding upaya kuratif-rehabilitatif. Melalui klinik
sanitasi, ketiga upaya pelayanan kesehatan yaitu promotif, preventif, dan kuratif
dilakukan secara terintergrasi dalam pelayanan kesehatan program pemberantasan
penyakit berbasis lingkungan, di dalam maupun di luar gedung.
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan lingkungan untuk pemberantasan penyakit dengan bimbingan,
penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai
unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan Puskesmas.
Dengan demikian petugas sanitarian sebagai pengelola klinik sanitasi di tuntut
mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam membantu menemukan masalah
lingkungan dan prilaku yang berkaitan dengan penyakit yang banyak di derita masyarakat
sehingga diharapkan mereka berperan dalam upaya memutus mata rantai penularan penyakit
dan dalam jangka panjang dapat mencegah serta memberantas penyakit berbasis lingkungan.

II. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan klinik sanitasi puskesmas
2. Tujuan khusus
a. Petugas klinik sanitasi tahu dan mampu melaksanakan kegiatan klinik sanitasi
b. Petugas klinik sanitasi mampu menggali dan menemukan masalah lingkungan dan
prilaku berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan
c. Petugas klinik sanitasi mampu memberikan saran tindak lanjut perbaikan
lingkungan dan perilaku yang tepat sesuai dengan masalah

III. SASARAN
1. Pasien/ keluarga pasien
2. Klien
3. Masyarakat

IV. LOKASI
Kegiatan dilaksanakan didalam mapun diluar gedung puskesmas

V. JADWAL
Dilakukan setiap hari

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

PEMERIKSAAN RUMAH SEHAT


DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Kebutuhan akan rumah dapat dikategorikan sebagai salah satu kebutuhan pokok atau
sebagai persyaratan minimal yang harus dipenuhi suatu keluarga selain pangan dan sandang.
Konsep rumah tidak sebatas bentuk bangunan fisik saja. Fungsi rumah adalah
sebagai tempat tinggal dalam suatu lingkungan yang seharusnya dilengkapi dengan
prasarana dan sarana yang diperlukan manusia untuk memasyarakatkan dirinya.
Menurut Undang-undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman, Rumah
adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak
huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya,
serta aset bagi pemiliknya.
rumah sehat adalah rumah yang memungkinkan para penghuninya dapat
mengembangkan dan membina fisik mental maupun sosial keluarga. Persyaratan kesehatan
rumah tinggal telah ditentukan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
829/Menkes/SK/VII/1999. Yaitu seperti Bahan Bangunan, Komponen dan penataan ruang
rumah, Pencahayaan, Kualitas Udara, Ventilasi, bebas dari Binatang Penular Penyakit, tersedia
Air dan lain-lain.

II. TUJUAN
Untuk mengetahui kriteria rumah sehat yang di huni oleh masyarakat agar terhindar dari
penyakit berbasis lingkungan

III. SASARAN
Rumah

IV. PELAKSANA
Sanitarian dan Bidan desa

V. JADWAL
Setiap Bulan

VI. KEGIATAN
1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
2. Petugas melakukan pemeriksaan rumah sehat berdasarkan form penilaian

VII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk pedoman dan acuan dalampemeriksaan rumah
sehat.

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS/LB3


UPT PUSKESMAS SIBIRUANG

I. PENDAHULUAN
Limbah medis adalah sisa-sisa produk baik itu biologis maupun non biologis yang
dihasilkan oleh rumah sakit, klinik, puskesmas, maupun fasilitas kesehatan lainnya termasuk
laboratorium kesehatan. Limbah medis bisa berupa darah, cairan tubuh, tubuh, maupun alat-alat
yang sudah terkontaminasi seperti jarum suntik, kain kasa, selang infus, dan lain-lain.
Limbah ini jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber kontaminasi. Pada
limbah darah, misalnya, jika berasal dari pasien yang mengidap penyakit infeksius, maka jika
tidak sengaja tersentuh orang, akan bisa menularkan penyakit. Begitu pula dengan limbah jarum
suntik yang bisa melukai orang lain jika dibuang sembarangan. Maka dari itu, pengelolaan
limbah medis adalah hal yang sangat penting dilakukan.
Pada beberapa prosedur perawatan penyakit, alat-alat yang tajam seperti jarum suntik,
pisau bedah sekali pakai, maupun silet akan digunakan. Bekas alat yang tajam tersebut, harus
dibuang di kotak tersendiri berwarna kuning terang dan bertuliskan khusus untuk benda tajam.
Perlakuan untuk limbah medis yang satu ini memang perlu dilakukan dengan sangat hati-hati.

II. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah medis
padat/ LB3 melalui vektor pembawa penyakit
2. Tujuan khusus
a. Monitoring pemilihan, pewadahan, dan pengumpulan limbah medis padat di
puskesmas
b. Monitoring pengangkutan dan pemusnahan limbah medis puskesmas oleh pihak
ketiga
c. Melindungi petugas yang menangani sampah dari kecelakaan yang tidak disengaja

III. SASARAN
1. Semua pelayanan yang menghasilkan limbah padat medis
2. Petuas pelayanan

IV. PELAKSANA
1. Sanitarian puskesmas
2. Petugas CS
V. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
a. Tempat pelaksanaan
Pelayanan yang mengasilkan limbah medis/LB3
b. Waktu pelaksanaan
- Untuk pengumpulan di lakukan setiap hari dari sumber
- Simpan ke TPS setiap hari Sabtu
- Untuk limbah UGD dilakukan setiap hari

VI. RENCANA EVALUASI


Dilaksanakan setiap tiga bulan

VII. DOKUMEN TERKAIT


1. Mou
2. Spj
3. Buku catatan penimbangan
4. Bukti pengiriman
5. Foto dokumentasi

VIII. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan pengelolaan limbah medis padat/ LB3 ke pihak ketiga ditanggung
oleh bendahara pengeluaran JKN.

IX. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk acuan pengelolaan limbah medis padat/ LB3

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN INSPEKSI TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM)


DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Kejadian keracunan makanan di sekitar kita, masih sering kita lihat dan dengar baik
langsung maupun melalui media. Kita dapat mengambil beberapa contoh keracunan makanan
yang menimpa banyak murid di beberapa sekolah karena mengkonsumsi makanan program
pemberian makanan tambahan di sekolah mereka. Kita juga sering mendengar kejadian
keracunan makanan pada saat dilakukan pesta dan hajatan. Kejadian keracunan makanan,
memang sering disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang dipersiapkan secara massal.
Dan salah satu tersangka utama yang diduga sebagai sumber penyebab keracunan makanan ini
(karena terkait dengan penyedian makanan secara massal), adalah usaha jasa boga atau catering.
Berdasarkan hal ini maka kegiatan penyehatan usaha jasa boga, sebagai salah satu usaha
mencegah dan meminimalisasi keracunan makanan ini sangat penting dilakukan.
Tempat Pengolahan Pangan (TPM) merupakan suatu bangunan yang dipergunakan untuk
mengelola makanan yang dimanfaatkan untuk masyarakat umum. TPM yang memenuhi syarat
harus memiliki sanitasi dasar yang layak seperti air bersih, jamban , saluran pembuangan air
limbah, dan pengelolaan sampah, terlaksananya pengendalian vektor, hygiene sanitasi makanan
minuman, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria persyaratan dan standar kesehatan.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003, tentang persyaratan higiene sanitasi rumah makan dan restoran,
penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan
peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan
penyajian.

II. TUJUAN
1. Tujuan umum
Pengawasan dan pemantauan serta pemerikasaan terhadap faktor lingkungan dan faktor
penjamah makanan yang melakukan kegiatan pada saat mengolah makanan sampai
penyajian makanan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui sanitasi lingkungan di tempat pengelolaan makanan
b. Mengetahui hygiene sanitasi pada penjamah makanan
c. Memutus mata rantai penuran penyakit
III. SASARAN
Seluruh tempat TPM yang ada di wilayah krja UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Meliputi:
1. Rumah Makan/restoran
2. Jasa Boga (Catering)
3. Warung Kopi
4. Tempat Makanan Terolah
5. Kantin
6. Makanan Jajanan

IV. PELAKSANA
Sanitarian Puskesmas

V. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Tempat pelaksanaan
Diwilayah kerja UPT Puskesmas Sibiruang
2. Waktu pelaksanaan
Dilakukan setiap bulan dengan sarana yang berbeda.
Setiap sarana di periksa 2 kali dalam 1 tahun

VI. RENCANA EVALUASI


Dilaksanakan setiap tri wulan

VII. DOKUMEN TERKAIT


- SPT
- Format Inspeksi
- Foto Dokumentasi

VIII. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan dibiayai oleh dana BOK UPT Puskesmas Sibiruang
IX. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
inspeksi sanitasi Tempat Pengolahan Makan.

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

PENGAMBILAN SAMPEL DEPOT AIR MINUM


DIWILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Usaha depot air minum isi ulang mulai muncul sekitar tahun 1999. Depot Air Minum Isi
Ulang (DAMIU) telah berkembang sangat pesat, ini dapat dikatakan telah membantu pemerintah
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat atas penyediaan air minum dengan harga yang
terjangkau. Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku
menjadi air minum dan menjual langsung kepada pembeli (KEPMEN, 2004).
Pengujian mutu produk wajib dilakukan oleh depot air minum di Laboratorium
Pemeriksaan Kualitas Air yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten/Kota sekurang-kurangnya 6
(enam) bulan sekali. Pengujian tersebut bertujuan menjamin mutu produk air
minum yang dihasilkan, mendukung terciptanya persaingan usaha yang
sehat, dan sebagai upaya perlindungan kepada konsumen. Proses pengolahan air yang dilakukan
pada DAMIU harus mampu menghilangkan semua jenis pencemar, baik fisik, kimia maupun
mikrobiologi. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimia dan radioaktif .
Proses pengolahan air minum di Depot Air Minum meliputipenampungan air baku,
penyaringan/ filterisasi, desinfeksi dan pengisian (KEPMEN, 2004). Pada proses penyaringan,
air akan melewati filter dari bahan pasir silica untuk menyaring partikel kasar. Setelah itu
memasuki
tabung karbon aktif untuk menghilangkan bau, rasa, warna, sisa khlor dan
bahan organik. Tahap berikutnya adalah penyaringan air dengan mata
saringan berukuran maksimal sepuluh mikron untuk menahan bakteri,
selanjutnya adalah tahap desinfeksi untuk mematikan bakteri yang tersisa
dengan menggunakan ozonisasi dan sinar ultraviolet.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum,
untuk parameter mikrobiologis jumlah total bakteri Coliform dan Escherichia coli kadar
maksimum yang diperbolehkan adalah 0 (nol) jumlah per 100 ml sampel.
Kecenderungan penduduk untuk mengonsumsi air minum yang sangat besar, sehingga perlu
dilakukan pengawasan, pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAMIU agar selalu aman
dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
II. TUJUAN
1. Tujuan umum
Terlindungnyaa masyarakat dari potensi akibat konsumsi air minum yang besarasl dari
depot air minum (DAM). Dengan demikian masyatakat lebih aman untuk
mengonsumsi air minum.
2. Tujuan khusus
a. Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum di seluruh masyarakat
b. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan
Kabupaten/kota sehingga dapat menjamin air minum yang dijual
c. Terlaksannya praktek penyelenggara depot air minum yang melaksanakan kaidah
hygiene sanitasi dalam melayani masyarakat
d. Teridentifikasinya masalah depot air minum yang harus di bina oleh pemerintah
daerah baik di Kabupaten/kota

III. SASARAN
Seluruh deput air minum yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Sibiruang

IV. PELAKSANA
-Sanitarian Puskesmas
-Petugas Lab Dinkes Kabupaten

V. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Tempat : diwilayah kerja UPT Puskesmas Sibiruang
Waktu pelaksanaan : Pengawasan dilakukan 2 kali dalam 1 tahun.

VI. EVALUASI
Dilaksanakan setiap tiga bulan sekali

VII. DOKUMEN TERKAIT


- SPT
- Hasil Pemeriksaan LAB

VIII. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan dibiayai oleh BOK UPT Puskesmas sibiruang
IX. PENUTUP
Demikian kerangka acuang dibuat sebagai pedoman dalam pengawasan Depot Air Minum

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013
PEMERINTAH KABUPATENKAMPAR DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
Jalan Raya Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kode Pos : 28453

KERANGKA ACUAN

PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS COVID-19


DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SIBIRUANG
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 saat ini telah mencapai proporsi global dan membutuhkan upaya
kolektif dan individu yang tak tertandingi untuk memperlambat penyebarannya.
Menghadapi COVID-19 yang penyebarannya sangat cepat dan mudah, penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) menjadi sebuah keharusan. APD, yang umumnya terdiri
dari masker, sarung tangan, baju, penutup kepala, sebagian besar berbahan dasar
plastik dengan masa penggunaan sekali pakai. Hal ini menyebabkan timbulnya
limbah medis bekas APD melonjak secara signifikan. Selain itu, limbah medis COVID-
19 juga dapat berupa spesimen, bahan farmasi bekas, alat kesehatan bekas, dan
kemasan bekas makanan dan minuman pasien COVID-19.
Bila tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan limbah medis tersebut akan menjadi
sumber penularan baru COVID-19 bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pemusnahan limbah infeksius COVID-19 secara tepat dan benar sangat penting,
untuk memutus mata rantai penularan. Penting untuk meminimalisir terjadinya
lonjakan limbah medis yang berisiko menjadi sumber penularan COVID-19 dan
menekan permasalahan baru di tengah upaya pemerintah memutus mata rantai
penularan COVID-19.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (2020), setiap harinya terdapat 290
ton limbah medis yang diproduksi oleh rumah sakit dan puskesmas di Indonesia. Penanganan
COVID-19, pemerintah menetapkan limbah penanganan COVID-19
sebagai limbah B3 berupa limbah infeksius (A337-1), sehingga perlu dikelola
sebagai limbah B3. Lampiran Peraturan Pemerintah No.101/2014 menyatakan
limbah A337-1 merupakan limbah klinis/medis yang memiliki karakteristik infeksius
yang berasal dari kegiatan rumah sakit dan fasyankes.

II. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh limbah medis COVID-
19.
2. Tujuan khusus
a. Monitoring pemilihan, pewadahan, dan pengumpulan limbah medis COVID-19 di
puskesmas
b. Monitoring pengangkutan dan pemusnahan limbah medis COVID-19 puskesmas
oleh pihak ketiga

III. SASARAN
Semua pelayanan yang menghasilkan limbah medis COVID-19.
IV. PELAKSANA
1. Sanitarian puskesmas
2. Petugas CS

V. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Tempat pelaksanaan
Pelayanan yang mengasilkan limbah medis COVID-19.
2. Waktu pelaksanaan
Dilakukan setiap hari setelah selesai kegiatan di puskesmas

VI. RENCANA EVALUASI


Dilaksanakan setiap tiga bulan

VII. DOKUMEN TERKAIT


1. Buku catatan penimbangan
2. Bukti pengiriman
3. Foto dokumentasi

VIII. SUMBER DANA


Sumber dana kegiatan pengelolaan limbah medis COVID-19 ke pihak ketiga ditanggung
oleh bendahara pengeluaran JKN.

IX. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk acuan pengelolaan limbah medis COVID-19

Ditetapkan di : Sibiruang
Pada Tanggal : 2022

Kepala UPT Puskesmas Sibiruang Penanggung Jawab Program Kesling

dr.Ilham Effendi Sri Wahyuni, A.Md.Kes


NIP.19801122 201405 1 001 NIP.19970616 202012 2 013

Anda mungkin juga menyukai