Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PEMICU (STBM) SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

DI WILAYAH KECAMATAN SIBOLGA KOTA

TAHUN 2016

A. LATAR BELAKANG

Kondisi kesehatan Indonesia masih didominasi oleh penyakit lingkungan khususnya


penyakit yang dibawa oleh air (water borne disease), seperti DBD, Diare, kecacingan dan polio.
Penyebab utama tingginya penyakit penyakit terseut adalah perilaku hidup yang belum bersih
dan sehat, terutama masih banyak masyarakat yang uang air besar di tempat terbuka (open
defecation), seperti di kebun, sungai, dan sebagainya.

Upaya upaya peningkatan cakupan jamban yang telah dilakukan bertahun tahun
melalui berbagai proyek dan pendekatan, tetapi belum memberikan hasil yang signifikan dengan
besarnya biaya yang telah dikeluarkan. Tolak ukur yang digunakan dalam pelaksanaan program
program adalah peningkatan jumlah jamban yang dibangun. Namun demikian, pada kenyataanya
belum mampu menurunkan prevalensi penyakit berbasis lingkungan, karena banyak masyarakat
yang tetap buang air besar di tempat terbuka.

Kementrian Kesehatan kususnya Direktorat Penyehatan Lingkunagn bersama Pokja


WASPOLA mengembangkan teknik pendekatan perilaku hidup bersih dan sehat, yaitu dengan
pendekatan Community Led Total Sanitation (CLTS) atau istilah lain adalah Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM). Pendekatan CLTS ini menitik beratkan kepada fasilitas atas suatu
proses untuk menyemangati serta memberdayakan masyarakat setempat untuk tidak buang air
besar di tempat terbuka serta membangun dan menggunakan jamban atas kemauan sendiri tanpa
subsidi dari luar. Melalui pendekatan CLTS anggota masyarakat diajak menganalisa masalah
sekaligus mencari solusinya sendiri.

Pendekatan CLTS ini pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di India dan
Bangladesh dengan hasil yang luar biasa. Dengan hasil seperti itu, kegiatan disebarluaskan ke
berbagai pelosok di negara negara tersebut, bahkan kini telah diadopsi dan di sebarluaskan di
berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia pendekatan ini awalnya diujicobakan
pendekatan ini ternyata memberikan hasil dalam peningkatan akses sanitasi secara spektakuler
karena berlangsung dalam waktu yang sangat cepat. Dengan persentasi keberhasilan mudah dan
cepat, maka diras perlu diadopsi kegiatan tersebutmelalui kegiatan pemicuan STOP BABS
terhadap masyarakat di Wilayah kec. Sibolga Kota.

STBM yang disebut juga Community Led Total Sanitasi (CLTS) merupakan pendekatan
untuk merubah pola pikir dan perilaku higine dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan. STBM merupakan salah satu konsep untuk mempercepat pencapaian
target MDGs poin ketujuh.

Saat ini STBM adalah sebuah program nasional di bidang sanitasi berbasis masyarakat

Yang bersifat lintas sektora. Program ini dicanangkan pada bulan Agustus 2008 oleh Menteri
kesehatan RI. Pada bulan September 2008 STBM dikukuhkan sebagai Strategi Nasional melalui
Kepmenkes No. 852/Menkes/SK/IX/2008 bahwa dalam rangka memperkuat upaya
pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkunga,
meningkatkan kemampuan masyarakat, serta mengimlementasikan komitmen Pemerintah untukn
meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang berkesinambungan dalam pencapaian
MDGs tahun 2015. Strategi Nasional STBM memiliki indikator outcome yaitu menurunnya
kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan
sanitasi dan perilaku.

STBM memiliki 5 (lima) pilar utama yakni bebas buang air besar sembarangan atau
Open Defacation Free (ODF), mencucui tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan
makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah
tangga.

Indikator output 5 PILAR STBM : setiap individu dan komunitas mempunyai akses
terhadap sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air
di sembarang tempat (ODF), setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan
amkanan yang aman di rumah tangga, setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam
suatu komunikasi (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia
fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan) sehingga semua orang mencuci tangan
dengan benar, setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar, setiap rumah tangga
mengelola sampahnya dengan benar.

Dalam Kepmenkes No.852/Menkes/SK/IX/2008 disebutkan bahwa terdapat 6 (enam)


strategi dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 9STBM), yaitu : penciptaan lingkungan yang
kondusif (enabling environment). Peningkatan kebutuhan (demand creator), peningkatan
penyediaan (supply improvement), pengelolaan pengetahuan (knowladge management),
pembiayaan, pemantauan dan evaluasi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kepedulian dan kesadaran masyarakat diwilayah kec. Sibolga Kota yang
bebas dari buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pemilahan sampah,
pengolahan air minum rumah tangga, pengolahan air limbah rumah tangga.
2. Tujuan Khusus
Perubahan perilaku masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat.
C. KELUARAN YANG DIHARAPKAN

Keluaran yang diharapkan setelah kegiatan ini dilaksanakan adalah perubahan perilaku
masyarakat dan dapat merubah pola hidup oleh masyarakat di wilayah kecamatan Sibolga Kota.

D. SARANA YANG DIPERLUKAN


1. Surat Tugas
2. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)
3. LCD
4. Materi Paparan

E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Rencana kegiatan Pemicuan STBM mulai dilaksanakan bulan amret 2016 adapun jadwal
dapat berubah sesuai situasi dan kondisi yang ada.

No Bulan Pelaksanaan Tempat


Uraian
. 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pemicu STBM Kel. Pan Gerobak
Kel. Psr. Baru
Kel. Psr. Belakang
Kel. Santeong
Kel. Santeong
F. MEKANISME

Mekanisme yang akan digunakan dalam kegiatan ini ada dengan pemicuan ke warga
masyarakat Melakuakn evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya, setelah seluruh
kegiatan dilaksanakan akan dilakukan Rencana Tindak Lanjut, selesai dilakukan Tindak Lanjut
maka akan dilakukan monitoring hasil RLT.

G. KEPANITIAN PENYELENGGARAAN
Penanggung Jawab :
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Anggota :

H. SUMBER ANGGARAN

Biaya penyelenggaraan dibebankan pada Dana BLUD tahun 2016 dengan rincian sebagai
berikut : Belanja Makan dan Minum (Makan dan minum peserta/Petugas/Panitia) : 55 Orang /
hari x 35.000 x 4 kelurahan = Rp. 9.625.000

I. PELAPORAN

Dilaporkan setelah selesai pelaksanaanya.

Sibolga, Maret 2016


Kepala UPTD Puskesmas Sambas
Kota Sibolga

TUTI H. BATUBARA
NIP. 19820303 201001 2 023

Anda mungkin juga menyukai