I. Pendahuluan
Kampanye Hygiene Sanitasi Sekolah adalah kegiatan
mengedukasi siswa sekolah tentang pentingnya sanitasi dan dapat
mendorong siswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu
diharapkan para siswa juga dapat mempengaruhi orang tuanya dan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat karena terpicu
dengan pendidikan Hygiene Sanitasi yang didapat di sekolah.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Siswa dapat memahami tentang Hygiene Sanitasi di sekolah
B. Tujuan Khusus
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian Hygiene Sanitasi
2. Siswa dapat mengetahui tujuan dari kampanye Hygiene Sanitasi
3. Siswa dapat menjelaskan pentingnya mencuci tangan pakai
sabun dengan benar.
4. Siswa dapat menjelaskan waktu yang tepat untuk mencuci
tangan dengan benar
5. Siswa dapat mendemonstrasikan langkah-langkah mencuci
tangan pakai sabun.
I. Pendahuluan
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sehingga
perlu dijaga kualitasnya agar tidak menjadi penyebabterjadinya
peningkatan kasus-kasus penyakit yang berhubungan dengan air.
Selain itu karena air dan sanitasi merupakan salah satu penggerak
utama kesehatan masyarakat, maka apabila kita dapat menjamin
penyediaan air bersih dan santasi yang memadai untuk setiap orang
maka berbagai jenis penyakit akibat air dan sanitasi serta hidup bersih
dan sehat dapat dikurangi bahkan mungkin dapat dihilangkan.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengamanan kualitas air untuk berbagai kebutuhan
dan kehidupan masyarakat.
B. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya kualitas air melalui upaya perbaikan
3. Meningkatkan pengertian, kesadaran, kemauan melakukan
pengawasan kualitas air.
VI. Sasaran
Sasaran Surveilans Kualitas Air adalah sumber/ sarana air bersih dan
air minum.
I. Pendahuluan
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan
yang di sediakan di luar rumah,maka produk produk makanan yang
sediakan oleh perusahaan dan peroranganyang bergerak dalam usaha
penyediakan makanan untuk kepentingan umum, harus terjamin
kesehatan dan keselamatan hal ini dapat terwujud bila di tunjukan izin
dan sanitasi tempat pengolahan makanan yang baikdan dipelihara
secara bersama oleh pengusaha dan masyarakat. TPM yang meliputi
rumah makan ,jasa boga atau cetering, kantin sekolah dan warung dan
makanan jajanan dan sebagainya.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengolahan
makan (TPM) dan mampu menerapkan persyaratan dan teknik
pembersihan atau memelihara di ruangan tempat pengolahan makanan
(TPM) agar terhindar dari risiko pencemaran.
2. Tujuan Khusus
- mengetahui lokasi/letak bangunan
- Mengetahui ruangan pengolahan
- Mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
- Mengetahui tempat sampah
- Mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
- Mengetahui tempat cuci tangan
- Mengetahui sarana air bersih
- Mengetahui sanitasi kulitas bangunanyang terpilihara dengan
baik memenuhui syarat
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
NO TAHAPAN RINCIAN KEGIATAN
1. Persiapan 1. Indentifikasi pada tempat
pengolahan makanan
2. Pembekalan kesehatan
3. Monitoring
4. Evaluasi dan pelaporan
2. Pelaksanaan Pertugas melakukan Pendataan
Pembinaan
Penyuluhan
Pemerikasaan secara fisik
evaluasi
VI. Sasaran
Sasaran Kantin Sekolah dan warung-warung, makan jajanan ada di
wilayah kerja Puskesmas Kelong.
I. Pendahuluan
Menurut WHO rumah adalah skruktur fisik atau bangunan
untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk
kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan social baik untuk
kesehatan keluarga dan individu.
Perumahaan sehat merupakan konsep dari rumah sebagai factor
yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Dikatakan
rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat
serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan
kehidupan sehat secara fisik mental dan social.
VI. Sasaran
Total rumah di wilayah kerja di UPTD PUSKESMAS KELONG. Desa
Mapur, Kelong dan Air Glubi
VII. Jadwal Kegiatan
2023
N
Kegiatan Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
o
n b r r i n l t p t v s
1 Pemeriksa
an Rumah
Sehat
I. Pendahuluan
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat
umum dimana semua orang dapat masuk ke tempat tersebut untuk
berkumpul melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun terus
menerus. Jadi tempat –tempat umum adalah sesuatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari TTM terutama yang erat
hubungan dengan timbul atau menular suatu penyakit.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk meningkat pengertian dan pengetahuan masyarakat serta
memelihara akan keberadaan dan kebersihan tempat-tempat umum di
wilyah puskesmas
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui kondisi kelayakan fisik dari tempat –tempat umum
2. Untuk mengetahui sanitasi sarana air bersih di tempat-tempat
umum
3. Untuk mengetahui fasiltas system pembuagan
kotoran,pengolahan limbah cair dan tempat pengolahan
sampah
4. Untuk mengetahui fasilitas sanitasi bangunanyang terpelihara
dengan baik.
VI. Sasaran
Sasaran inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
1. Tempat ibadah( masjid,gereja dll)
2. Sarana kesehatan ( puskesmas)
3. Sekolah ( SD,SMP,SMA)
4. Pasar
A. PENDAHULUAN
Program penyehatan lingkungan sesuai Rencana Strategis
kementerian Kesehatan serta dalam upaya pencapaian target MDGs
, maka salah satu aksi nyata yang telah berlangsung adalah
peningkatan penyediaan air minum ,sanitasi , meningkatkan
perilaku higyenis masyarakat dengantujuan utama untuk
menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lain yang
diltularkan melalui air dan lingkungan.
Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852
tahun 2008 telah diluncurkan strategi nasional sanitasi total
berbasis masyarakat (STBM) yang meliputi lima pilar yaitu 1) Stop
Buang Besar Sembarangan, 2) Cuci Tangan Pakai sabun dan air
Mengalir, 3) Pengelolaan air minum dan dan makanan di Rumah
Tangga, 4) Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga , dan 5)
Pengelolaan Limbah Cair di Rumah Tangga.
Dalam pelaksanaan STBM di lapangan ,metode yang digunakan
adalah advokasi , orientasi dan pemicuan yaitu suatu kegiatan
memunculkan rasa butuh akan sanitasi pada diri individu di
masyarakat dengan cara menganalisa situasi lingkungan dan
perilaku masyarakat itu sendiri sehingga muncul kesadaran
internal dari masyarakat dan terdorong untuk mewujudkan dalam
perilaku yang sehat serta membangun sarana sanitasinya secara
mandiri.
B. LATARBELAKANG
Program sanitasi total berbasis masyarakat menitik beratkan
pemberdayaan dengan cara masyarakat mengidentifikasi masalah
sanitasi memetakan dan mengatasi permasalahan sanitasi melalui
pemberdayaan.
Dari 5 pilar yang ada pada tahan pertama dititik beratkan pada pilar
I Stop BABS . Kecamatan Prambanan terdiri dari 6 Desa yaitu
Desa Bokoharjo, Desa Madurejo, Desa Sumberharjo, Desa
Wukirhajo, Desa Sambirejo dan desa Gayamharjo. Hasil pendataan
sarana sanitasi dasar bahwa cakupan akses jamban keluarga
Kecamatan Prambanan sebesar 93,3 %. Desa yang telah
melaksanakan Deklarasi STBM adalah Desa Madurejo (pada
tahun 2015), untuk desa yang lain ( 5 desa) direncanakan pada
tahun 2016.
Kegiatan STBM meliputi kegiatan Advokasi , Orientasi dan
Pemicuan di tingkat desa dan dusun. Advokasi memperkenalkan
kegiatan kepada pemangku kebijakan ditingkat desa dan meminta
dukungan sehingga kegiatan berjalan dengan lancar.
Kegiatan orientasi melibatkan kader tingkat dusun untuk memberi
gambaran rencana kegaiatan di masyarakat dan mendapatkan fasilitator
tingkat desa sehingga kegiatan dapat terlaksana tepat sasarandan tapat
waktu.
C. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan Umum : Untuk merubah perilaku masyarakat dari
buang air besar sembarangan menjadi
gerakan Stop BABS
Tujuan Khusus :
1. Untuk menimbulkan rasa malu,jijik masyarakat
buang air sembarangan
2. Menumbuhkan rasa butuh masyarakat terhadap
akses sanitasi yang sehat
3. Menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk
menciptakan sarana sanitasi yang sehat.
Bulan / th
No Kegiatan 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemicuan
2 Verifikasi
I. PENCATATAN PELAPORAN
Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ini antara lain:
1. Data Sasaran Pemicuan
2. Data rencana tindaklanjut
3. Data Pertemuan pemicuan (Undangan, daftar hadir dan notulen)
I. Pendahuluan
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan
kesehatan, khususnya bidang hygiene sanitasi masih sangat besar.
Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi
total berbasis masyarakat. Pemerintah merubah pendekatan
pembangunan sanitasi nasional dari pendekatan sektoral dengan
penyediaan subsidi perangkat kerja yang selama ini tidak memberi daya
ungkit terjadinya perubahan perilaku higienis dan peningkatan akses
sanitasi menjadi pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang
menekankan pada lima perubahan perilaku higienis.
VI. Sasaran
Masyarakat yang terpicu untuk mebangun jamban dan masyarakat yang
mau berubah perilaku.
VII. Jadwal Kegiatan
2020
N
Kegiatan Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ag Se Ok No De
o
n b r r i n l t p t v s
1 Monitorin × × × × ×
g Pasca
Pemicuan
I. Pendahuluan
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sehingga perlu
dijaga kualitasnya agar tidak menjadi penyebabterjadinya peningkatan kasus-
kasus penyakit yang berhubungan dengan air. Selain itu karena air dan sanitasi
merupakan salah satu penggerak utama kesehatan masyarakat, maka apabila
kita dapat menjamin penyediaan air bersih dan santasi yang memadai untuk
setiap orang maka berbagai jenis penyakit akibat air dan sanitasi serta hidup
bersih dan sehat dapat dikurangi bahkan mungkin dapat dihilangkan.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengamanan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan
kehidupan masyarakat.
B. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya kualitas air melalui upaya perbaikan
3. Meningkatkan pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan
kualitas air.
VI. Sasaran
Sasaran Surveilans Kualitas Air adalah sumber/ sarana air bersih dan air minum.