I. Pendahuluan
Remaja merupakan peralihan dari masa anak – anak menuju masa dewasa. Masa ini sering disebut
pubertas. Pada masa pubertas, rasa ingin tahu terhadap perkembangan dirinya muncul. Ada tiga aspek yang
perlu dipahami mengenai kesehatan remaja yaitu pengetahuan, persepsi dan sikap/perilaku. Pengetahuan
mengenai kesehatan remaja yaitu pemberian informasi yang benar tentang kesehatan sehingga remaja
mengetahui hal-hal yang seharusnya di lakukan dan hal-hal yang seharusnya di hindari.
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum
menikah.
Tinggi aktivitas fisik dan aktivitas otak serta dengan masa pertumbuhan yang sedang terjadi, sehingga
harus diimbangi dengan konsumsi makanan yang cukup. Sering kali, pada usia remaja terjadi peningkatan nafsu
makan. Gizi berlebih pada remaja yang disebabkan kebiasaan makan yang kurang baik sehingga jumlah energi
yang masuk berlebih. Gizi kurang terjadi karena jumlah konsumsi energi dan zat –zat lain tidak memenuhi
kebutuhan tubuh. Akan tetapi, para remaja putri yang mengalami gizi kurang, umumnya terjadi karena
keterbatasan diet atau membatasi sendiri asupan makanannya. Masalah gizi pada remaja pada umumnya seperti
anemia, stunting, remaja kurus dan kegemukan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018
menyebutkan anemia pada usia 5-14 tahun sebesar 26,8 persen dan usia 15-24 tahun sebesar 32 persen. Anemia
merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa dialamioleh balita, remaja, ibu hamil, bahkan usia lanjut.
Dibandingkan dengan standar WHO, anak laki-laki Indonesia lebih pendek 12,5 cm dan perempuan 9,8 cm. Hal
ini berdampak terhadap penurunan fungsi kognitif, gangguan sistem metabolisme tubuh, menurunnya kekebalan
tubuh, meningkatkan risiko penyakit degeneratif.
Pencegahan timbulnya masalah gizi tersebut memerlukan serangkaian kegiatan Germas (Gerakan
masyarakat hidup sehat). Salah satunya dengan menggalakkan aksi bergizi di sekolah. Gerakan Aksi Bergizi
merupakan rangkaian program gizi remaja di sekolah yang bertujuan memperbaiki status gizi dan kesehatan
remaja melalui peningkatan pola hidup sehat. Dalam kegiatan kegiatan ini diberikan penyuluhan tentang gizi
dalam daur kehidupan, isi piringku, jajanan sehat, pentingnya aktifitas fisik dan minum tablet tambah darah bagi
remaja putri.
1
II. Tujuan
A. Tujuan umum
Meningkatkan literasi warga sekolah mengenai materi-materi yang berkaitan dengan gizi dan
kesehatan remaja.
B. Tujuan khusus
1. Siswa memiliki keterampilan, sikap positif, dan kemampuan untuk mengajak serta
memotivasi temanny auntuk mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat
2. Siswa dapat meningkatkan perilaku dalam hal penyampaian informasi kesehatan di antara
remaja.
III. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Pelaksanaan Germas a. Sebelum Kegiatan
melalui Gerakan Aksi 1). Pemegang program menentukan tanggal kegiatan
Bergizi di Sekolah 2). Pemegang Program membuat surat pemberitahuan kepada
sekolah
3). Pemegang Program membuat paparan
b. Pelaksanaan Kegiatan
1). Pemegang Program membuka kegiatan penyuluhan
2). Pemegang Program memberikan materi sesuai dengan
paparan yang telah dibuah
3). Pemegang program memberikan pertanyaan kepada peserta
4). Pemegang program menutup kegiatan
c. Setelah Kegiatan
1). Pembuatan laporan hasil kegiatan
2). Evaluasi dan rencana tindak lanjut kegiatan
V. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah kelas V dan VI di Sekolah Dasar.
2
VI. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tempat : SDN 4 Ketringan
Hari /Tanggal : Senin, 29 Mei 2023
Waktu : pukul 10.00 s/d selesai
3
Sektor Terkait Uraian Peran Lintas Sektor Terkait
Petugas PKPR Sebagai narasumber
B. Peran Lintas Sektor
Sektor Terkait Uraian Peran Lintas Sektor Terkait
Sekolah Membantu mengawasi siswa dalam menerapkan aksi bergizi di sekolah