Anda di halaman 1dari 29

Faktor Penyebab Tingginya Persentase Desa

Siaga Tidak Aktif Di Kabupaten Situbondo


Tahun 2011

Oleh:
Shonafiri JB
Desa Siaga Di Situbondo
Tahun 2011
 Target 80% menjadi Desa Siaga Aktif
 136 desa siaga di 17 kecamatan
 78 desa (57%)  tahap Bina (desa siaga
tidak aktif)
 58 desa (43%)  desa siaga aktif
 Kabupaten terendah ke-2 di Jawa Timur
Faktor Kemungkinan Penyebab

8 indikator
desa siaga

Masyarakat Lingkungan
Desa
siaga tidak
aktif

Petugas
Petugas
Dinas
PKM
Kesehatan
Rumusan Masalah
1. Bagaimana faktor fasilitator meliputi tingkat pendidikan,
kemampuan teknis dan motivasi kerja dalam menjalankan
program pelaksanaan desa siaga di Kabupaten Situbondo?
2. Bagaimana faktor masyarakat meliputi tingkat pendidikan
kader, kemampuan teknis kader, motivasi kerja kader,
dukungan dari tokoh masyarakat, persepsi kader mengenai
jarak tempuh dan kemudahan transportasi dalam
menjalankan program pelaksanaan desa siaga di Kabupaten
Situbondo?
3. Bagaimana pelaksanaan desa siaga dengan indikator FMD,
Pembinaan Puskesmas PONED, UKBM, Sistem
Penanggulangan Bencana, SBM, Pembiayaan Kesehatan
Berbasis Masyarakat, Kajian Lingkungan Sehat ber-PHBS di
Kabupaten Situbondo?
4. Apakah faktor fasilitator, faktor masyarakat dan pelaksanaan
8 indikator desa siaga menjadi penyebab tingginya persentase
desa siaga tidak aktif di Kabupaten Situbondo?
Tujuan
Tujuan Umum
 Mengidentifikasi faktor penyebab tingginya
persentase desa siaga tidak aktif di
Kabupaten Situbondo
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi faktor fasilitator meliputi tingkat pendidikan,
kemampuan teknis dan motivasi kerja dalam menjalankan
program pelaksanaan desa siaga di Kabupaten Situbondo.
2. Mengidentifikasi faktor masy. meliputi tingkat pendidikan
kader, kemampuan teknis kader, motivasi kerja kader,
dukungan dari tokoh masyarakat, persepsi kader mengenai
jarak tempuh dan kemudahan transportasi dalam
menjalankan program pelaksanaan desa siaga di Kabupaten
Situbondo.
3. Mengidentifikasi pelaksanaan desa siaga dengan indikator
FMD, Pembinaan Puskesmas PONED, UKBM, Sistem
Penanggulangan Bencana, SBM, Pembiayaan Kesehatan
Berbasis Masyarakat, Kajian Lingkungan Sehat ber-PHBS di
Kabupaten Situbondo
4. Mengidentifikasi faktor fasilitator, faktor masyarakat dan
pelaksanaan 8 indikator desa siaga sebagai penyebab tingginya
persentase desa siaga tidak aktif di Kabupaten Situbondo
Kerangka Konseptual
Input Process Output
Faktor Dinas Kesehatan
1. Kemampuan petugas penanggungjawab Pelaksanaan delapan indikator desa
program dalam: siaga meliputi : Kategori Desa Siaga
a. Menjalankan dan mensosialisasikan 1. Pelaksanaan FMD
desa siaga 2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
b. Melakukan inovasi program sebagai Dasar
upaya pengembangan desa siaga. 3. Pemberdayaan UKBM yang ada
c. Memonitor dan mengevaluasi program 4. Pelaksanaan SBM
desa siaga guna peningkatan output.
5.Pembinaan Puskesmas PONED
2. Tingkat Pendidikan petugas
3. Sistem pendanaan yang tepat waktu
6.Pelaksanaan sistem siaga bencana
4. Kebijakan program 7. Pembiayaan berbasis masyarakat
8. Pelaksanaan Lingkungan sehat ber-
Faktor Petugas Puskesmas PHBS
1. Tenaga Kesehatan Puskesmas
a. Kemampuan petugas dalam membina
kader untuk memfungsikan poskesdes
dan menjalankan UKBM di desa siaga
b. Seringnya pergantian petugas kesehatan
c. Tingkat Pengetahuan petugas
2. Bidan Desa (Fasilitator)
a. Kemampuan petugas
b.Tingkat pendidikan petugas
c. Motivasi kerja petugas

Faktor Masyarakat
Keterangan :
1. Kader
a. Kemampuan kader
b. Tingkat pendidikan kader
c. Tingkat Motivasi kerja kader : Diteliti
d. Persepi jarak ke Poskesdes
e. Persepsi kemudahan transportssi
Poskesdes
2. Dukungan dari tokoh masyarakat : Tidak diteliti
3. Warga setempat
a. Pendidikan masyarakat setempat.
b. Jenis pekerjaan masyarakat setempat.
c. Budaya masyarakat setempat.
d. Peran aktif masyarakat setempat
.
Lingkungan:
1. Jarak ke tempat Poskesdes (desa siaga).
2. Kemudahan transportasi.
Metode Penelitian
 Penelitian Deskriptif Observasional
 Wawancara dengan Kuesioner
 Rancang Bangun Cross sectional

Populasi dan Sampel


 Populasi : 136 Fasilitator dan 543 Kader di
136 desa siaga - 17 kecamatan Kab.
Situbondo
 Sampel : 78 desa siaga tidak aktif di Kab.
Situbondo
Pengambilan Sampel
 Purposive dengan kriteria :
1. Kecamatan dengan jumlah desa siaga
aktif paling rendah (0%)
2. Kecamatan dengan jumlah desa siaga
aktif rendah (0,7%)

 Responden
 1 orang fasilitator & 1 orang Kader
Besar Sampel

Desa Siaga
Tidak Aktif

Kec. Desa Siaga Kec. Desa Siaga


Aktif 0% Aktif 0.7%

Sumber Malang: Kendit: Mlandingan: Jati Banteng:


9 Desa 7 Desa 7 Desa 7 Desa
Lokasi & Waktu Penelitian
 Kabupaten Situbondo
◦ Kabupaten dengan tingkat perkembangan desa
siaga yang rendah pada tahun 2011
◦ Belum ada penelitian serupa sebelumnya

 Pengambilan Data : Juni – Juli 2012

 Penelitian Oktober – Desember 2012


Kerangka Operasional
Faktor Fasilitator Mengidentifikasi faktor
a. Mengidentifikasi Tingkat Masyarakat
pendidikan fasilitator 1. Kader
b. Mengidentifikasi a. Tingkat pendidikan kader
kemampuan fasilitator b. Kemampuan kader
c. Mengidentifikasi tingkat c. Tingkat motivasi kerja kader
motivasi kerja fasilitator d. Persepsi kader mengenai
jarak tempuh ke Poskesdes
Mengdentifikasi pelaksanan e. Persepsi kader mengenai
desa siaga dg indikator : kemudahan transportasi
1 Pelaksanakan FMD secara rutin menuju Poskesdes
2 Optimalisasi pemanfaatan 2. Dukungan dari Kepala Desa
pelayanan kesehatan dasar
3 Pelaksanaan dan Pemanfaatan
UKBM sesuai fungsi
4 Pelaksanaan SBM dan tindak
lanjutnya
5 Pembinaan oleh Puskesmas
PONED
6 Pelaksanaan sistem siaga
bencana
7 Pelaksanaan program
pembiayaan berbasis
masyarakat
8 Pengkajian lingkungan sehat
masyarakat ber PHBS

Identifikasi Kategori Desa Siaga

Persentase Desa Siaga Tidak Aktif


Variabel Penelitian
1. Variabel Dependent
◦ Kategori Desa Siaga

2. Variabel Independent
◦ Faktor Masyarakat
◦ Faktor Fasilitator
◦ Faktor Pelaksanaan 8 Indikator Desa Siaga
Variabel, Definisi Operasional,
Cara&Hasil Pengukuran
 Minimal 40% Variabel yang diteliti pada
Fasilitator dan Masyarakat berada pada
Kategori Baik/Tinggi

 Minimal 40% Variabel yang diteliti pada 8


Indikator Desa Siaga dilaksanankan sesuai
dengan pedoman yang ada. (berada pada
kategori baik)
Teknik & Instrumen Pengambilan
Data
 Data Primer : Kuesioner
 Data Sekunder : Dokumen Desa Siaga di
Poskesdes dan Dinkes

Teknik Pengolahan dan


Analisis Data
 SPSS 11,5
 Hasil disajikan dalam tabel dan narasi
 Analisis secara Deskriptif
Hasil Penelitian
Variabel Hasil
Tingkat Pendidikan Fasilitator Tamat D4/S1  90%

Kemampuan Teknis Fasilitator Rendah  50%, Cukup  33,33%

Motivasi Kerja Fasilitator Sedang  33,33%, Tinggi  53,33%

Tingkat Pendidikan Kader SD  6.67%, SMP  50%

Kemampuan Teknis Kader Rendah  83,33%, Cukup  13,33%

Motivasi Kerja Kader Rendah  23,33%, Sedang  76,67%

Persepsi Jarak Tempuh Jauh  60%

Persepsi Kemudahan Transport Cukup  33,33%, Sulit  50%

Dukungan Kepala Desa Tidak Ada  53,33%


Cont’d Hasil Penelitian
Variabel Hasil
FMD Tidak Berjalan  33,3%
Berjalan Tidak Rutin  56,67%
Yankesdas Tidak Dimanfaatkan  16,67%

UKBM Tidak Ada  36,67%


Ada,Tidak Berjalan  43,33%
SBM Tidak Ada  66,67%
Ada, Tidak Berjalan  23,33%
Pembinaan PKM PONED Tidak Ada  60%
Ada, Tidak Berjalan  20%
Sist. Siaga Bencana Tidak Ada  66,67%
Ada, Tidak Berjalan  23,33%
Pembiayaan Berbasis Masy. Tidak Ada  70%
Ada, Tidak Berjalan  23,33%
Pengkajian Lingk. Sehat Ber-PHBS Tidak Ada  70%
Ada, Tidak Berjalan  23,33%
Hambatan Pelaksanaan 8 Indikator
Desa Siaga
Indikator % Hambatan
FMD 76,67 Kader Pasif mensosialisasikan program

Yankesdas 86,67 Biaya Yankesdas lebih mahal


UKBM 90,00 Tidak Ada Dana Operasional
SBM 76,67 Tidak Ada Dana Operasional
Pembinaan PKM 60,00 Tidak Ada Koordinasi yg baik antara PKM dg
PONED Desa dan Bukan PKM PONED

Sist. Siaga 76,67 Tidak Ada Dana Operasional


Bencana

Pembiayaan 70,00 Tidak Ada Dukungan Kepala Desa


Berbasis Masy
Kajian Lingk. 33,33 Pengurus tdk Aktif, Kurang Sarana Prasarana,
Ber-PHBS Kader tdk mampu
Rekapitulasi Faktor Penyebab
Variable Penyebab ≠ Penyebab

Tingkat Pendidikan Fasilitator - √


Kemampuan Fasilitator √ -
Motivasi Kerja Fasilitator - √
Tingkat Pendidikan Kader √ -
Kemampuan Kader √ -
Motivasi Kerja Kader √ -
Persepsi Jarak Tempuh ke Poskesdes √ -
Persepsi Kemudahan Transport ke Poskesdes √ -
Dukungan Kepala Desa √ -
FMD √ -
Yankesdas - √
UKBM √ -
SBM √ -
Pembinaan PKM PONED √ -
Sist. Siaga Bencana √ -
Pembiayaan Berbasis Masyarakat √ -
Pengkajian Lingk. Sehat Ber-PHBS √ -
Kesimpulan
1. Faktor Fasilitator :
a. Tingkat Pendidikan: cukup baik
b. Motivasi Kerja: tinggi
c. Kemampuan Teknis: rendah

2. Faktor Masyarakat :
a. Tingkat Pendidikan kader: cukup rendah
b. Kemampuan Teknis kader: rendah
c. Motivasi Kerja kader: cukup rendah
d. Persepsi Jarak Tempuh: jauh
e. Persepsi Kemudahan Transport: sulit
f. Dukungan Kepala Desa: rendah
Cont’d Kesimpulan
3. Faktor Pelaksanaan 8 Indikator Desa Siaga
a. FMD: tidak berjalan
b. Yankesdas: dimanfaatkan cukup baik
c. UKBM: tidak berjalan
d. SBM: tidak berjalan
e. Pembinaan Puskesmas PONED: tidak berjalan
f. Sist. Siaga Bencana: tidak berjalan
g. Pembiayaan Berbasis Masy.: tidak berjalan
h. Pengkajian Lingk. Sehat ber-PHBS: tidak berjalan
Cont’d Kesimpulan
4. Faktor Penyebab Tingginya Persentase
Desa Siaga Tidak Aktif
a. Faktor Fasilitator
1. Kemampuan Teknis
b. Faktor Masyarakat
1. Tingkat Pendidikan Kader
2. Kemampuan Teknis Kader
3. Motivasi Kerja Kader
4. Persepsi Mengenai Jarak Tempuh
5. Persepsi Mengenai Kemudahan Transport
6. Dukungan Kepala Desa
Cont’d Kesimpulan
c. Faktor pelaksanaan 8 indikator desa siaga
1. FMD
2. UKBM
3. SBM
4. Pembinaan Oleh Puskesmas PONED
5. Sistem Siaga Bencana
6. Pembiayaan Kesehatan Berbasis Masy.
7. Pengkajian Lingkungan Sehat Ber-PHBS
Saran
1. Pelatihan dan Sosialisasi berkala kepada
Fasilitator
2. Pre-Test & Post Test mengukur
kemampuan Kader  Pelatihan Berkala
3. Pendekatan dan Motivasi kpd Kader 
Reward
4. Pembangunan Poskesdes mudah
dijangkau
Cont’d Saran
5. Pendekatan Intensif kpd Kepala Desa,
Sosialisasi, FGD lintas sektor/lintas
program
6. Pengaktifan Pembiayaan berbasis Masy,
Pengolahan keuangan transparan
7. Penelitian lanjutan

Anda mungkin juga menyukai