Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS ISU INSTANSI

PESERTA LATSAR CPNS KEMDIKBUD

Nama : Fatmawati Marasabessy, S.Pi.,M.Si


Kelompok :I
Fasilitator : Drs. Muhammad Akhyar Ahmad, SKM, M.Kes
Lokasi Penyelenggara : Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar

Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul di unit kerja
penyusun yaitu di Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI). Penyusun
merumuskan isu berdasarkan hasil pengamatan penyusun selama masa percobaan
(CPNS). Setelah itu, penyusun mengkonsultasikan isu tersebut kepada rekan kerja, ketua
program studi, mentor dan coach untuk dapat dianalisis secara mendalam sehingga
mendapatkan sebuah core issue. Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkanlah 5 buah isu
sebagai berikut :
1. Kurangnya kerjasama untuk Praktek Kerja Lapangan mahasiswa Prodi TPI
Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan merupakan program studi baru sehingga
kerjasama dengan pihak luar terutama untuk kegiatan Praktek Kerja Lapangan mahasiswa
masih perlu ditingkatkan. Dengan banyaknya kerjasama untuk Praktek Kerja Lapangan yang
dijalin, maka mahasiswa Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan akan memiliki banyak
pilihan tempat dalam rangka peningkatan keterampilan dan penerapan ilmu pengetahuan
yang telah didapat selama proses perkuliahan. Selain itu, peningkatan jumlah kerjasama
dapat pula meningkatkan poin akreditasi.
2. Kurangnya pembinaan minat dan bakat mahasiswa Prodi TPI
Kurangnya pembinaan minat dan bakat mahasiswa program studi Teknologi penangkapan
Ikan menyebabkan mahasiswa masih memiliki minat yang sangat rendah dalam mengikuti
kompetisi-kompetisi seperti Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM), Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM), Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM), Olimpiade Sains Nasional (OSN), Parade
Cinta Tanah Air (PCTA) dan kegiatan lain yang sejenis, yang mana akan berdampak pula
pada kualitas luaran program studi. Oleh karena itu, perlu dilakukan manajeman dalam
pembinaan minat dan bakat mahasiswa Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan.
3. Kurangnya publikasi jurnal Program Studi TPI
Salah satu fungsi tridharma Perguruan Tinggi oleh dosen adalah melaksanakan penelitian
dan mempublikasikan hasil penelitian tersebut. Kinerja dosen dalam melakukan publikasi
yang selanjutnya menjadi kinerja Program Studi akan sangat mempengaruhi hasil akreditasi.
Oleh karena itu, publikasi oleh dosen Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan perlu
ditingkatkan lagi.
4. Kurangnya efektivitas pembimbingan akademik Prodi TPI
Pembimbingan Akademik merupakan suatu bentuk pelayanan bimbingan akademik yang
diberikan oleh seorang Pembimbing Akademik kepada mahasiswa selama menjalani masa
studinya. Pembimbing Akademik memiliki tugas yang cukup penting yaitu membantu
mahasiswa untuk dapat menyelesaikan studinya dengan baik sesuai dengan minat dan
kemampuan. Kurangnya efektivitas dalam Pembimbingan Akademik dapat menyebabkan
terhambatnya studi mahasiswa dan permasalahan yang lain seperti rendahnya motivasi
belajar dan etika mahasiwa. Hal tersebut diduga disebabkan belum adanya aturan maupun
mekanisme yang jelas dalam pembimbingan akademik di tingkat Fakultas maupun Program
Studi.
5. Kurangnya tersedianya buku ajar Prodi TPI
Salah satu tugas dosen dalam tridharma Perguruan Tinggi bidang pendidikan adalah
mengembangkan bahan pengajaran misalnya buku ajar. Buku ajar merupakan salah satu
instrumen penting dalam proses belajar mengajar yang menjadi panduan bagi mahasiswa.
Selain itu, buku ajar merupakan salah satu unsur dalam Audit Mutu Internal (AMI). Hingga
saat ini, program studi Teknologi Penangkapan Ikan belum memiliki buku ajar.

Analisis Isu
Core Issue didapatkan dari analisis kualitas masing-masing isu. Proses analisis isu tersebut
menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas issue. Kriteria pertama adalah
APKL dan kriteria kedua adalah USG. APKL merupakan singkatan dari Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
komples, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut
hajat hidup orang banyak. Sedangkan Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Rentang penilaian yang
digunakan pada matriks APKL adalah 1-5. Analisis isu dengan kriteria APKL tersaji pada
Tabel 1.
Tabel 1. Analisis Isu dengan kriteria APKL
No Isu Kriteria APKL Total Peringkat
A P K L Skor
1. Kurangnya kerjasama
untuk Praktek Kerja 5 2 5 4 16 3
Lapangan mahasiswa
Prodi TPI
2. Kurangnya
pembinaan 5 5 5 3 18 2
minat dan bakat
mahasiswa Prodi TPI
3. Kurangnya publikasi 5 3 2 4 14 5
jurnal Prodi TPI
4. Kurangnya efektivitas
Pembimbingan 5 5 5 5 20 1
Akademik Prodi TPI
6. Kurang tersedianya 5 2 2 4 15 4
buku ajar Prodi TPI

Berdasarkan hasil analisis isu pada Tabel 1, menunjukkan bahwa 3 isu dengan peringkat
tertinggi adalah kurangnya kerjasama untuk Praktek Kerja Lapangan mahasiswa Prodi TPI,
kurangnya pembinaan minat dan bakat mahasiswa Prodi TPI, dan kurangnya efektivitas
pembimbingan akademik Prodi TPI. Selanjutnya isu terpilih diidentifikasi lagi menggunakan
kriteria USG. USG merupakan singkatan dari Urgency, Seriousness, dan Growth. Urgency
artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan. Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani segera. Rentang penilaian yang digunakan pada matriks
USG adalah 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan
sangat serius untuk segera ditangani. Identifikasi isu dengan kriteria USG tersaji pada Tabel
2.
Tabel 2. Analisis Isu dengan kriteria USG
No Isu Kriteria USG Total Peringkat
U S G Skor
1. Kurangnya kerjasama untuk Praktek
Kerja Lapangan mahasiswa Prodi TPI 4 4 2 12 2
2. Kurangnya pembinaan minat dan
bakat mahasiswa Prodi TPI 3 3 4 10 3
3. Kurangnya efektivitas Pembimbingan
Akademik Prodi TPI 5 5 5 15 1
Berdasarkan hasil Analisis pada Tabel 2, menunjukkan bahwa yang mendapat peringkat
tertinggi adalah isu kurangnya efektivitas Pembimbingan Akademik di Prodi TPI. Selanjutnya
dilakukan penetapan isu berdasarkan hasil analisis isu menggunakan kriteria APKL dan
USG.
Penetapan Isu
Melalui proses analisis isu menggunakan kriteria APKL dan USG maka ditetapkan isu, yaitu
: Kurangnya efektivitas Pembimbingan Akademik di Program Studi Teknologi Penangkapan
Ikan. Hal ini dikarenakan isu tersebut seluruhnya memenuhi kriteria aktual, problematik,
kekhalayakan, kelayakan, urgensi, tingkat keseriusan dan harus segera ditangani.
Selanjutnya, penulis merancang gagasan pemecahan isu melalui kegiatan kreatif yang
pelaksanaannya dijiwai oleh nilai-nilai BERAKHLAK. Adapun gagasan pemecahan isu
adalah Penguatan Instrumen Pembimbingan Akademik di Program Studi Teknologi
Penangkapan Ikan.

Gagasan Pemecahan Isu


Penguatan Instrumen Pembimbingan Akademik di Prodi TPI
Unit Kerja : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Identifikasi Isu :
1. Kurangnya kerjasama untuk Praktek Kerja Lapangan mahasiswa Prodi TPI
2. Kurangnya pembinaan minat dan bakat mahasiswa Prodi TPI
3. Kurangnya publikasi jurnal Prodi TPI
4. Kurangnya efektivitas pembimbingan akademik Prodi TPI
5. Kurangnya tersedianya buku ajar Prodi TPI
Isu yang Diangkat : Kurangnya Efektivitas Pembimbingan Akademik di Prodi TPI
Tabel 3. Uraian Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan Kegiatan dengan terhadap Nilai
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 Penyusuna Melakukan Draf Berorientasi Menyelengg Memperkuat
n draf koordinasi/kons SOP Pelayanan: ar akan nilai
SOP ultasi/diskusi Pembi Melakukan pendidikan kepedulian
Pembimbin dengan coach, mbinga komunikasi dan dan responsif
gan mentor, dan n dengan sikap pengajaran terhadap
Akademik pimpinan Akade sopan santun dengan permasalaha
Membentuk tim mik kepada orang standar n
penyusun lain mutu lulusan unit kerja,
Mengumpulkan Akuntabel : yang dapat dan
data berupa membuat bersaing berorientasi
dokumen laporan secara secara pada mutu
dokumen sistematis global
existing maupun (kejelasan)
pendukung Kompeten :
lainnya Menyusun SOP
Menyusun draf berorientasi
SOP mutu yaitu
Pembimbingan sesuai dengan
akademik kaidah-kaidah
Melakukan yang berlaku
sosialisasi awal Harmonis :
Melakukan Membangun
perbaikan lingkungan kerja
Membuat yang kondusif
laporan kegiatan Loyal :
Melaksanakan
semua tahap
kegiatan
(tanggung
jawab)
Adaptif : Terus
berinovasi dan
mengembangka
n kreativitas
Kolaboratif :
Melakukan
kerjasama tim
dalam kegiatan
2. Penyusuna Melakukan draf Berorientasi Menyelengg Memperkuat
n draf koordinasi/kons Petunju Pelayanan: arakan nilai
Petunjuk ultasi/diskusi k Menyampaikan pendidikan kepedulian
Teknis dengan coach, Teknis hasil sesuai data dan dan
Pembimbin mentor, dan Pembi yang didapatkan pengajaran responsif
gan pimpinan mbinga (jujur) dengan terhadap
Akademik Mengumpulkan n Akuntabel: standar permasalaha
data berupa Akade Melakukan mutu lulusan n
dokumen- mik sosialisasi hasil yang dapat unit kerja,
dokumen penyusunan bersaing dan
existing dan (transparasi) secara berorientasi
pendukung Kompeten: global pada mutu
lainnya Mengarsipkan
Menyusun draf dokumen-
Petunjuk Teknis dokumen agar
Pembimbingan mudah dicar
Akademik (efisien)
Melakukan Harmonis :
sosialisasi awal Menghargai
Melakukan setiap orang
perbaikan apapun latar
Membuat belakangnya.
laporan Loyal:
kegiatan Melakukan
diskusi untuk
memecahkan
masalah
Adaptif :
Melaksanakan
kegiatan sesuai
dengan waktu
yang ditentukan
(disiplin)
Kolaboratif
:Menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk
tujuan bersama
3. Penyusuna Melakukan Draf Berorientasi Menyelengg Memperkuat
n draf buku koordinasi/kons buku Pelayanan: arakan dan nilai
“sakti” ultasi/diskusi “sakti” Menyelesaikan mengemban kepedulian
Pembimbin dengan coach, Pembi penyusunan tiap gkan sarana dan
gan mentor, dan mbinga lembar form prasarana responsif
Akademik pimpinan n menjadi satu pendidikan terhadap
Mengumpulkan Akade buku (tekun) yang sesuai permasalaha
data berupa mik Akuntabel: bahkan n
dokumen- Membuat melampaui unit kerja,
dokumen laporan kegiatan standar inovatif dan
existing dan (tanggung nasional berorientasi
pendukung jawab) pendidikan pada mutu
lainnya Kompeten: tinggi
Menyusun draf Mengubah kartu
buku “sakti” konsultasi
Pembimbingan berupa lembaran
Akademik menjadi buku
Melakukan agar
sosialisasi awal terdokumentasi
Melakukan dengan baik
perbaikan (inovatif)
Membuat Harmonis :
laporan Membantu orang
kegiatan lain dalam
penyelesaian
tugas
Loyal:
Menghargai
pendapat dan
masukkan dari
orang lain
(menghargai)
Adaptif :
Mengumpulkan
berbagai
referensi untuk
menyempurnaka
n buku (bekerja
keras)
Kolaboratif
:Memberi
kesempatan
kepada berbagai
pihak untuk
berkontribusi
4. Pembuatan Melakukan x- Berorientasi Membangun Memperkust
x-banner koordinasi/kons banner Pelayanan: sumber nilai integritas
tentang ultasi/diskusi Menggunakan daya dan
tugas dan dengan coach, diksi yang tepat pendidik dan profesionalita
tanggungja mentor, dan dan bahasa kependidika s
wab pimpinan yang sopan n terhadap
Pembimbin Mengumpulkan Akuntabel: berstandar tugas dan
g data berupa Membuat konten nasional dan tanggungjawa
Akademik dokumen- banner sesuai internasional b organisasi
dokumen dengan
existing dan dokumen
pendukung tertulisnya
lainnya (konsisten)
Membuat desain Kompeten:
x-banner Menyampaikan
Sosialisasi awal informasi dalam
Melakukan bentuk banner
perbaikan agar mudah
Membuat dibaca (efektif)
laporan Harmonis :
kegiatan Membantu orang
lain dalam
penyelesaian
tugas
Loyal:
Melakukan
koordinasi yang
mencerminkan
nilai
nasionalisme
Adaptif :
Membuat desain
semenarik
mungkin agar
menarik untuk
dibaca dan
dipahami
(peduli)
Kolaboratif
:Memberi
kesempatan
kepada berbagai
pihak untuk
berkontribusi

Anda mungkin juga menyukai