I
PENDAHULUAN
Program Pamsimas merupakan aksi nyata pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan menyediaan air minum, sanitasi,
serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka penyakit, diare dan penyakit lainnya yang
ditularkan melalui air dan lingkungan.
Tujuan dari pada Program PAMSIMAS secara umum adalah meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi
masyarakat miskin perdesaan dan peri urban, serta menerapkan praktek hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan membangun model
penyediaan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan mampu diadaptasi oleh
masyarakat. Memperbaiki status kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup masyarakat pedesaan berpenghasilan rendah, khususnya
mereka yang miskin melalui perubahan perilaku kesehatan dan pelayanan kesehatan. Hal ini meliputi kerjasama dengan masyarakat
untuk menyediakan fasilitas sanitasi dan sistem air bersih yang aman, relatif murah dan mudah dijangkau. Program juga mendorong
partisipasi masyarakat dan sekolah dalam kegiatan kesehatan, higenis dan sanitasi.
Salah satu tujuan proses perencanaan masyarakat pada Program PAMSIMAS adalah untuk membantu masyarakat
mengembangkan pengelolaan dalam pelayanan sarana air bersih dan sanitasi yang berkesinambungan dan digunakan secara efektif
oleh masyarakat sendiri.
Program Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, produktivitas dan kualitas hidup masyarakat
yang berpenghasilan rendah melalui:
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang aman, cukup dan mudah dijangkau.
Pendekatan program adalah pemberdayaan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengambilan
keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan pengalaman kegiatan ditingkat desa. Dalam proses pemberdayaan diperlukan pendampingan
intensif yang dilakukan oleh aparat pemerintah dan konsultan kesehatan, serta mempertimbangkan akses masyarakat miskin dalam
pertemuan terhadap keputusan yang diambil, perencanaan kegiatan yang disepakati dan yang akan diusulkan, Proses pemberdayaan
dengan meningkatkan akses kelompok miskin dan perempuan merupakan salah satu unsur.
Aspek kesinambungan dan proses kegiatan menjadi fokus utama dalam proses. Aspek kebutuhan masyarakat merupakan dasar
pertimbangan untuk menetapkan lokasi proyek yang dapat direfleksikan pada beberapa data desa antara lain : kasus diare, indeks
kemiskinan, cakupan air minum dan sanitasi, adanya program sejenis dan kesanggupan berkontribusi/partisipasi masyarakat.
2|P age
Sumber pendanaan Pamsimas bersumber dari dana Sharing daerah melalui APBD (Rp 490.000.000) dan bantuan pemerintah
pusat melalui APBN (Rp. 1.960.000.000).
Pelaksanaan kegiatan Program PAMSIMAS di Provinsi Maluku Utara terdiri dari 6 Kabupaten yaitu :
Kabupaten Halmahera Barat adalah merupakan Kabupaten di Maluku Utara (Kabupaten induk) yang berubah nama setelah
menjadi pemekaran berdasar UU No.1 Tahun 2003, dan terletak di pulau Halmahera. Secara administratif Kabupaten Halmahera Barat
dibagi atas8 Kecamatan dan 170 Desa, Kecamatan yang wilayahnya terluas adalah Kecamatan Loloda, sedangkan yang terkecil adalah
Kecamatan Ibu. Ibu kota Kabupaten Halmahera Barat terletak di Kecamatan Jailolo yang dapat ditempuh dari seluruh Kecamatan
dengan perjalanan darat kecuali dari Kecamatan Loloda yang harus menempuh jalur laut. Dari 170 Desa, yang mendapat bantuan
untuk Program Nasional PAMSIMAS yang disingkat dengan “Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat”.
Program PAMSIMAS di Kabupaten Halmahera Barat terdapat 9 desa pada tahun 2008, 14 desa pada tahun 2009,11 desa pada
tahun 2010, 8 desa tahun 2011 dan 10 desa pada tahun 2017. Pelaksanaan kegiatan program desa tahun anggaran 2008- 2011 telah
selesa 100%. Untuk tahun 2017 sementara dalam proses pelaksanaannnya.
3|P age
Program Pamsimas mempunyai komitmen untuk mendorong proses keberlanjutan pemanfaatan sarana air minum dan sanitasi
dapat berlangsung secara mandiri oleh masyarakat, oleh karena itu melalui Village Incentive Grant (HID) dan dukungan Pemerintah
Daerah memberikan kesempatan kepada desa untuk mengembangkan/meningkatkan layanan akses air minum dan sanitasi kepada
masyarakat setempat. Untuk itu program Pamsimas menyiapkan tambahan dana
untuk desa yang dinilai mampu untuk melaksanakan kegiatan keberlanjutan secara efektif dan efisien melalui dana Hibah. Setiap desa
yang terpilih dengan kinerja terbaik akan diberikan dana pengembangan besar Rp. 100.000.000,00. sampai dengan Rp.
200.000.000,00.
Pada Tahun Anggaran 2017, desa-desa Pamsimas Propinsi Maluku Utara yang berkompetisi adalah desa-desa Pamsimas yaitu
Desa Aru Jaya dan Bobane Dano yang ditetapkan sebagai penerima Dana Hibah.
Pada Tahun Anggaran 2017, desa-desa Pamsimas Propinsi Maluku Utara yang berkompetisi penerima Dana Hibah dengan
pertimbangan sebagai berikut :
1. Berstatus ODF, hal ini dapat dilihat dari jumlah warga yang memiliki jamban pribadi dan beberapa jamban umum yang
bisa digunakan masyarakat dalam membuang air besar. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan kesehatan dan sanitasi
sekolah bisa diadopsi sedemikian rupa oleh masyarakat.
2. Kualitas sarana air minum dan sanitasi yang terbangun sampai sekarang ini masih terjaga dengan baik.
3. Pemanfaatan sarana air minum dan sanitasi, kepuasan masyarakat terhadap layanan air minum dan sanitasi.
4. Kecukupan biaya perbaikan dan pemeliharaan dari penetapan tarif iuran air.
4|P age
1.2 Cakupan Wilayah Program Pamsimas Propinsi Maluku Utara
Program Nasional PAMSIMAS Propinsi Maluku Utara wilayah Provincial Management Advisory Consultant Package C-17
(PMAC C-17).
Tabel Wilayah Program Pamsimas Propinsi Maluku Utara desa(Reguler) dan (Replikasi) Tahun 2017 per-kabupaten :
5|P age
BAB. II
RENCANA KERJA TAHUNAN DAN BULANAN
6|P age
1.2 Rencana Kerja Bulanan
MEI
NO KEGIATAN OUTPUT
PIHAK YANG TERLIBAT
I II III IV
7|P age
BAB III.
STATUS PEKERJAAN
a. Demand
Pemicuan STBM di kabupaten Halmahera Barat, dimana hanya 4 Desa dari 10 Desa
lokasi Pamsimas baru dilakukan pemicuan pada bulan Mei dan Juni.
b. Supply
Persiapan Monitoring pasca Pemicuan STBM pada Desa yang sudah dilakukan
pemicuan.
c. Enabling
Koordinasi dan advokasi lintas sector (intens) terkait efektifitas kinerja Fasilitator
Kabupaten pada lokasi PAMSIMAS tahun 2017.
8|P age
3.2. Rencana Kerja Bulan Depan
Waktu
No. Nama Kegiatan Tujuan Lokasi PJ Ket.
I II III IV
1. Demand
a. Pemicuan STBM Dapat bertambahnya KK terpicu agar dapat Puskesmas Faskab LOKASI
berubah prilaku dari BABS menjadi BAB di Sasaran PAMSIM
jamban Pamsimas AS 2017
TA. 2017
b. Monitoring Pemicuan memastikan kegiatan kesehatan yang berkaitan Puskesmas Faskab LOKASI
STBM Bagi sanitarian/ dengan peningkatan akses sanitasi pada program Sasaran PAMSIM
Faskab Pamsimas berjalan. Pamsimas AS 2017
TA. 2017
c. monitoring smart STBM Untuk mengurangi progres data kemajuan akses Puskesmas Faskab LOKASI
bagi sanitarian Jamban pada website STBM. Se-Kab. PAMSIM
Maluku AS 2017
utara
2 Supply
9|P age
3. Enabling
a. Koordinasi dan Advokasi Untuk mengenalkan program STBM kepada semua Faskab LOKASI
Lintas Sektor stakeholder yang terkait program STBM. PAMSIM
AS 2017
b. Advokasi penggunaan Untuk memudahkan pelaksanaan STBM di tingkat Desa / Faskab LOKASI
Alokasi Dana Desa Desa/Kelurahan serta memudahkan DinKes dalam Kelurahan STBM PAMSIM
perencanaan anggaran APBD . lokasi dan AS 2017
Pamsimas Fasilitator
tahun 2017 Pamsimas
10 | P age
BAB 4
1 Faskab agak terhambat saat ini untuk Akan dilakukan Koordinasi ulang terkait
melakukan kegiatan Pemicuan STBM masalah ini.
-
di kabupaten sula (Sanana) lokasi
Pamsimas karena anggaran belum cair
sehingga sampai saat ini kegiatan
Pemicuan STBM belum berjalan
maksimal.
11 | P age
II. TINDAK LANJUT DAN REKOMENDASI
12 | P age
LAMPIRAN
13 | P age