Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Sri Mahyuni, AMKL

ANGKATAN :5
KELOMPOK :1
NDH : 09
JABATAN : Sanitarian Terampil
INSTANSI : UPTD Puskesmas Kelong

ANALISIS ISU MANAJEMEN ASN DAN


SMART ASN DI UNIT KERJA UPTD
PUSKESMAS KELONG
A. IDENTIFIKASI ISU
Identifikasi isu merupakan tahapan pengamatan dan observasi di UPTD
Puskesmas Kelong diperoleh beberapa temuan isu sebagai berikut :
KONDISI KONDISI YANG IDENTIFIKASI
NO PENGELOMPOKAN ISU
SAAT INI DIHARAPKAN ISU
Manajemen ASN
Dengan terlaksananya Pengelolaan
limbah medis, Petugas dapat
Masih adanya melakukan tugas pokoknya dalam
petugas mencegah terjadi pencemaran
Belum
membuang Dapat melakukan lingkungan dan penularan penyakit
optimalnya
sampah tanpa pemilahan akibat limbah medis.
pengelolaan
pemilahan sampah medis Whole Of Government Terbentuknya
1 limbah medis
limbah medis dan non medis integrasi antar lintas program-program
di UPTD
dan non medis yang benar di di puskesmas dalam meningkatkan
Puskesmas
dengan benar ruang pelayanan derajat kesehatan
Kelong
di ruang Pelayanan Publik
pelayanan Terlaksananya upaya pelayanan
pencegahan pencemaran lingkungan &
penularan Penyakit yang diakibatkan
oleh limbah medis
Manajemen ASN
Terlaksananya Penggunaan IPAL,
Petugas dapat mencegah terjadi
pencemaran lingkungan serta memutus
rantai penularan penyakit akibat tidak
adanya Instalasi Pembuangan Air
Tidak adanya Adanya bangunan Belum Limbah (IPAL)
pembuangan pembuangan air terpenuhinya Whole Of Government
air limbah limbah (IPAL) penggunaan Terbentuknya integrasi antar lintas
2 (IPAL) di sehingga dapat Instalasi program-program di puskesmas serta
UPTD mencegah terjadi Pembuangan pemerintah setempat dalam
Puskesmas pencemaran Air Limbah meningkatkan derajat kesehatan
Kelong lingkungan (IPAL) masyarakat
Pelayanan Publik
Terlaksananya pelayanan upaya
pencegahan penularan penyakit yang
diakibatkan oleh tidak adanya Instalasi
Pembuangan Air
Limbah (IPAL)
Manajemen ASN
Dengan tercapainya TPM bersertifikat
laik hygiene, Petugas dapat melakukan
tugas pokoknya dalam mencegah
Semua TPM Belum
terjadi keracunan pangan
belum ada Tercapainya tercapainya
Whole Of Government
keinginan semua TPM TPM
Terbentuknya integrasi antar lintas
3 untuk tersertifikasi surat tersertifikat
program-program di puskesmas serta
membuat laik hygiene surat laik
pemerintah setempat dalam
sertifikat laik sanitasi hygiene
meningkatkan derajat kesehatan
hygiene sanitasi
masyarakat
Pelayanan Publik
Terlaksananya upaya pembinaan
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
B. DESKRIPSI ISU

1. Belum Optimalnya Pengelolaan Limbah Medis di UPTD Puskesmas Kelong


Deskripsi:
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan Kesehatan yang setiap
pelayanannya menghasilkan limbah medis dalam jumlah yang tidak sedikit. Dengan
adanya kebijakan pengelolaan limbah medis maka diharapkan bagi setiap
puskesmas dapat menerapkan kegiatan pengelolaan limbah medis yang sesuai dan
terpadu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 agar tidak
menimbulkan kerugian terhadap Kesehatan manusia dan lingkungan

Untuk mengetahui timbulan limbah dilakukan dengan pengukuran laju timbulan


setiap minggunya Berdasarkan hasil observasi, wadah tersebut terdiri dari limbah
infeksius non benda tajam, limbah infeksius benda tajam dan limbah non medis.
Sumber limbah yaitu ruang LAB, Poli gigi,Poli KIA. Dan UGD Banyaknya timbulan
yang dihasilkan perhari tergantung pada banyaknya pasien yang datang.

Data dan Fakta :


 Pada saat ini UPTD Puskesmas Kelong sudah memiliki wadah tempat
sampah namun tidak diberi stiker pemilahan limbah
 Tidak terdapatnya pemilahan wadah dengan menggunakan plastic
berwarna kuning dan hitam
 Tidak adanya tempat penyimpanan limbah di UPTD Puskesmas
Kelong sehingga ditempatkan di belakang UGD dikarenakan tidak ada
bangunan TPS.

2. Belum terpenuhinya penggunaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di


UPTD Puskesmas Kelong
Deskripsi:
Instalasi Pengolahan Air Limbah atau disingkat 𝙄𝙋𝘼𝙇 adalah sarana
pengolahan air limbah agar tidak mencemari lingkungan dan puskesmas sebagai
salah satu penghasil limbah cair di berbagai kegiatan seperti cuci alat kesehatan,
MCK dan Laboratorium sehingga puskesmas wajib memiliki 𝙄𝙋𝘼𝙇 yang bertujuan
sebagai penyaring. IPAL Puskesmas adalah salah satu hal penting yang harus
diperhatikan Pemerintah telah menekankan peraturan khusus. Hal ini perlu
dilakukan karena limbah cair dari kegiatan puskesmas merupakan golongan limbah
medis. Sedangkan limbah medis sendiri termasuk kategori limbah cair yang cukup
berbahaya. Disamping mengandung bakteri infeksius. Bakteri patogen lainnya juga
dapat mempengaruhi kesehatan jika terkontaminasi dalam air.Oleh karena itu untuk
menanggulanginya diperlukan suatu Sistem pengolahan Limbah cair Ipal
Puskesmas di setiap fasilitas kesehatan yang baru dibangun

Data dan Fakta :

 Bangunan instalasi pengelolaan limbah (IPAL) ada tapi sudah tidak beroperasi
lagi

 Limbah cair dari kegiatan UPTD Puskesmas Kelong hanya di salurkan ke


septiktank tanpa ada pengolahan selanjutnya

3. Belum tercapainya TPM tersertifikat surat laik hygiene sanitasi di UPTD


Puskesmas Kelong
Deskripsi:
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) terdiri dari rumah makan / restoran, jasa
boga / catering, penjaja makanan, depot air minum dan kantin. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Hygiene Sanitasi Jasa Boga, maka perlu
dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Tempat Pengelolaan Makanan
tersebut. Kejadian keracunan makanan di sekitar kita, masih sering kita lihat dan
dengar baik langsung maupun melalui media sehingga tempat pengelolaan
makanan perlu dilakukan pembinaan dan pemiliknya harus membuat surat laik
hygiene.
Data dan Fakta:

 Adanya pemilik tempat pengelolaan makanan (TPM) tidak


bersedia di ambil sampel agar mendapat sertifikat laik hygiene.
 Adanya pemilik tempat pengelolaaan makanan (TPM) tidak
bersedia dilakukan pembinaan TPM

C. DAMPAK JIKA ISU TIDAK DISELESAIKAN

1. Belum Optimalnya Pengelolaan Limbah Medis di UPTD Puskesmas Kelong


Dampak : Jika limbah medis tidak dikelola dengan baik diwilayah UPTD Puskesmas
Kelong mengakibatkan petugas medis ataupun pasien yang datang berobat bisa
terkontaminasi limbah medis seperti darah atau cairan tubuh lainnya. Hal ini akan
mengakibatkan kesakitan dan kematian yang tinggi.

Pihak yang terdampak : Petugas medis dan pasien

2. Belum terpenuhinya penggunaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di


UPTD Puskesmas Kelong

Dampak: Pengolahan air limbah puskesmas bertujuan untuk menekan limbah cair
medis yang memiliki kandungan pengotor pencemar bakteri patogen cukup tinggi jika
tidak terjadi pengolahan dengan baik maka akan terjadi pencemaran lingkungan
sekitar.

Pihak yang terdampak : Instansi Puskesmas, ASN dan masyarakat


3. Belum tercapainya TPM tersertifikat surat laik hygiene sanitasi di UPTD
Puskesmas Kelong
Dampak : Tempat Pengolahan Makanan (TPM) memiliki potensi yang cukup besar
untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari
makanan yang dihasilkannya.
Pihak yang terdampak : Masyarakat

D. HUBUNGAN ISU DENGAN MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN

NO IDENTIFIKASI ISU MANAJEMEN ASN SMART ASN


1 Belum Optimalnya Sanitarian melakukan Sanitarian mampu melakukan
Pengelolaan limbah medis tugasnya sesuai pengelolaan limbah medis sesuai dengan
di UPTD Puskesmas dengan SOP yang kompetensi kinerjanya.
Kelong sudah ada
2 Belum terpenuhinya Sanitarian melakukan Sanitarian mampu beradaptasi
penggunaan instalasi tugasnya sesuai terhadap prosedur pengelolaan limbah
pengelolaan air limbah dengan tupoksi yang ada
(IPAL) di UPTD Puskesmas sebagai ASN
Kelong

3 Belum tercapainya TPM Sanitarian harus Sanitarian berintegritas dalam


tersertifikat laik hygiene di mampu untuk mengedukasi pemilik TPM untuk
UPTD Puskesmas Kelong mengedukasi setiap pentingnya mendapatkan sertifikat laik
Tempat hygiene
Pengelolaan
makanan (TPM)
agar selalu menjaga
kualitas makanan
dan memiliki
sertifikat laik
hygiene

E. ANALISIS ISU DENGAN METODE USG

N IDENTIFIKASI ISU TOTAL PRIORITAS


U S G
O
1 Belum Optimalnya pengelolaan limbah
5 5 5 15 I
di UPTD Puskesmas Kelong
2 Belum terpenuhinya penggunaan instalasi
pengelolaan air limbah (IPAL) di UPTD 3 3 2 8 III
Puskesmas Kelong
3 Belum tercapainya TPM tersertifikasi
surat laik hygiene di UPTD Puskesmas 4 4 3 11 II
Kelong
F. ANALISIS ISU FISHBONE

MAN METODE

 Kurangnya kesadaran
petugas dalam Tindakan  Tidak adanya stiker
pembuangan limbah medis atau informasi
 Kurangnya sosialisasitentang tentang pemilahan
pengelolaan limbah limbah Belum
Optimalnya
Pengelolaan
Limbah Medi
di UPTD
Masih kurangnya Sarana Puskesmas
 Belum adanya media dan prasarana Kelong
sosialisasi pengelolaan pengelolaan limbah
limbah medis medis

MACHINE MATERIAL

G. GAGASAN KREATIF PEMECAHAN ISU


1. Melaksankan sosialisasi dan memberikan informasi tentang pentingnya
pemilahan limbah yang baik dan benar
2. Mereview SOP dan membuat alur proses pengelolaan limbah
3. Memberikan plastic berwarna kuning dan hitam di setiap wadah tong sampah
4. Memberikan stiker pada tempat sampah limbah medis

Anda mungkin juga menyukai