Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengembangan

Pengembangan video pembelajaran sejarah melalui Wondershare Filmora

pada penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan ADDIE,

yang terdiri dari 5 tahap yaitu: Analisis, Desain, Development, Implementasi, dan

Evaluasi. Hasil pengembangan atua produk dari penelitian ini adalah berupa

sebuah video pembelajaran sejarah yang dikemas dalam CD pembelajaran. video

tersebut berisikan materi sejarah dan gambar ilustrasi yang dibuat dan didesain

dengan menggunakan Software Wondershare Filmora.

Produk atau video pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini

dinilai oleh tim ahli yaitu ahli materi dan ahli media sebagai validator.

Selanjutnya penilaian dilakukan pada tahap ujicoba produk yang meliputi ujicoba

kelompok kecil dan kelompok besar. Penilaian ini bertujuan untuk melihat layak

tidaknya media tersebut digunakan untuk proses pembelajaran. Penelitian ini

dilakukan pada siswa kelas X di SMAS Islam Al-Falah Kota Jambi.

4.1.1 Tahap Analisis

1. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi serta angket

kebutuhan Bdi SMAS Islam Al-Falah Kota Jambi khususnya kelas X didapatkan

data sebagai berikut (1) 82.2% responden menggunakan komputer/laptop untuk

browsing, 6.7% untuk Social Media, 8.9% untuk membuka Youtube, dan sisanya

2.2% untuk mencari referensi/e-book, (2) 17.8% responden mengatakan kalau

guru pernah menggunakan laptop dalam pembelajaran sedangkan sisanya 82.2%

64
65

mengatakan tidak pernah, (3) 95.6% siswa mengatakan guru selalu menggunakan

media buku paket saja dalam pembelajaran, 4.4% mengatakan menggunakan

power point dan belum pernah menggunakan media berbasis video pembelajaran,

(4) siswa mudah bosan dan tidak tertarik dalam belajar sejarah, (5) 57.8%

responden mengatakan belajar sejarah itu sulit, dan (6) 95.6% reponden

mengatakan bahwa dengan video pembelajaran akan mudah memahami materi

sejarah sehingga dinilai penting untuk dikembangkan. Alasan pemilihan SMA Al-

Falah sebagai objek dalam penelitian ini adalah karakteristik siswanya yang

memiliki minat belajar sejarah cukup rendah. Selain itu faktor lainnya adalah

kurangnya pemanfaatana sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah tersebut.

Untuk mengatasi beberapa permasalah yang telah dipaparkan tersebut salah satu

cara untuk memaksimalkan pembelajaran sejarah yaitu dengan melakukan

pengembangan media menggunakan video pembelajaran.. Untuk karakteristik dan

keadaan siswa di SMAS Islam Al-Falah Kota Jambi cukup memadai karena

terlihat pada data analisis kebutuhan mereka diatas rata-rata memiliki smartphone

dan laptop.

2. Analisis Materi

Terkait dengan materi pembelajaran, berdasarkan hasil wawancara dengan

guru sejarah SMAS Islam Al-Falah Kota Jambi ditemui bahwa salah satu materi

yang cukup sulit untuk diajarkan di kelas X adalah materipra aksara di Indonesia

kerana menuntut kemampuan rekonstruksi peristiwa. Penentuan ini berdasarkan

hasil analisis angket pra penelitian dimana materit tersebut mendapat skor

tertinggi dalam pernyataan materi yang dianggap sulit untuk dipelajari. Materi ini
66

membutuhkan kemampuan nalar dan rekonstruksi yang cukup tinggi untuk dapat

memahami dengan baik.

4.1.2 Tahap Desain

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan berbagai bahan yang diperlukan

untuk proses pembuatan produk, setelah tekumpul maka produk siap didesain

serta mengeditingnya agar menjadi lebih menarik.

Adapun tahap desain produk video pembelajaran sejarah dalam penelitian

ini yaitu mengumpulkan bahan-bahan seperti materi, konten, teks, gambar

ilustrasi, video ilustrasi, audio, Soundtrack dan komponen lainnya untuk proses

pengembangan produk. Melakukan Download dan instalasi Software

Wondershare Filmora. di komputer. Melakukan Editing dan desain produk pada

Software Wondershare Filmora. dengan menggabungkan antara tulisan gambar,

transisi, Animation Green Screen, Narator Voice dan Backsound menjadi satu,

serta menambah kesan efek pada video pembelajaran. Setelah selesai mendesain,

media akan di Convert menjadi video dan di Burning ke CD-ROM, sehingga

menjadi sebuah produk CD pembelajaran yang berisikan video atau dapat pula

melalui media penyimpanan lainnya seperti flashdisk.

Berikut langkah-langkah/storyboard dari pengembangan produk ini:

1. Instalasi Software

2. Pengumpulan bahan

3. Pembuatan storyboard (opening, pengantar, isi, penutup)

4. Tahap editing dan produksi produk

Berikut disajikan beberapa contoh dari desain awal video yang dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
67

Gambar 4.1 Opening

Memuat informasi tentang judul media, pembuat media serta materi yang

akan disampaikan dalam video.

Gambar 4.2 Kompetensi Dasar

Berisikan tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar dari materi yang

dikembangkan menjadi video pembelajaran.


68

Gambar 4.3 Tujuan Pembelajaran

Berisikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah menonton video

pembelajaran.

Gambar 4.4 Pembentukan Planet

Berisikan informasi tentang list tujuh teori pembentukan alam semesta.


69

Gambar 4.5 Teori Big Bang

Berisikan informasi tentang teori big bang.

Gambar 4.6 Teori Bintang Kembar

Berisikan materi tentang teori bintang kembar.


70

Gambar 4.7 Teori keadaan tetap

Berisikan materi tentang teori keadaan tetap.

Gambar 4.8 Teori nebula

Berisikan tentang materi teori nebula.


71

Gambar 4.9 Teori pasang surut

Berisikan tentang materi teori pasang surut.

Gambar 4.10 Teori Planetesimal

Berisikan tentang teori planetesimal.


72

Gambar 4.11 Teori Proto Planet

Berisikan tentang teori proto planet.

Gambar 4.12 Pembabakan zaman pra sejarah

Berisikan tentang list pembabakan zaman pra sejarah.


73

4.13 Zaman-zaman pra sejarah

Berisikan list zaman pra sejarah.

4.14 Arkaikum

Berisikan informasi materi Arkaikum.


74

4.15 Paleozoikum

Berisikan materi tentang zaman paleozoikum.

Gambar 4.16 Palaezoikum


75

Gambar 4.17 Neozoikum

Berisikan informasi tentang materi zaman Neozoikum.

4.1.3 Tahap Development/Pengembangan

1. Hasil Validasi Ahli Materi

Setelah video pembelajaran selesai didesain dengan semenarik mungkin,

selanjutnya video pembelajaran tersebut divalidasi oleh tim ahli materi yaitu

Isrina Siregari, S.Pd., M.Pd. sebagai staf dosen pendidikan sejarah. Adapun aspek

yang dinilai adalah kesesuaian, kemudahan, kemenarikan, kesederhanaan, dan

8keterpaduan penekanan. Sedangkan hasil dari validasi materi disajikan pada

tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Validasi Angket Materi

No. Pernyataan Skor

1. Kesesuaian antara meteri, KI dan KD 4

2. Kesesuaian materi dengan indikator pembelajaran 4

3. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 4

4. Kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa 3


76

5. Kemanfaatan materi untuk menambah wawasan dan 3

pengetahuan siswa

6. Kemudahan memahami isi materi 3

7. Kebenaran substansi dalam materi pembelajaran 3

8. Kemenarikan informasi atau materi yang digunakan 4

dalam pembelajaran

9. Materi dapat memotivasi peserta didik 3

10. Bahasa yang digunakan bersifat sederhana 2

11. Kejelasan informasi 3

12. Manfaat materipra aksara di Indonesia bagi ssiwa 3

maupun untuk pembelajaran

13. Keterpaduan isi dengan ruang lingkup pencapaian 3

14. Pengembangan materi pembelajaran 4

Jumlah 46

Berdasarkan hasil validasi ahli materi yang tertera di tabel 4.1 di atas

didapat skor untuk penilaian materi sebanyak 46 dengan persentase

dengan rentang penilaian sangat baik.

Tabel 4.2 Tingkat Kualifikasi Penilaian Angket

No. Persentase Tingkat Respon

1. 81-100% Sangat Baik/Sangat Menarik/Sangat Sesuai/Sangat


Tepat/Sangat Efektif/Sangat Layak
2. 61-80% Baik/Menarik/Sesuai/Tepat/Efektif/Layak
3. 41-60% Cukup Baik/Cukup Menarik/Cukup Sesuai/Cukup
Tepat/Cukup Efektif/Cukup Layak
4. 21-40% Kurang Baik/Kurang Menarik/Kurang Sesuai/Kurang
Tepat/Kurang Efektif/Kurang Layak
77

5. 0-20% Sangat Kurang Baik, Sangat Kurang Baik/Sangat Kurang


Sesuai/Sangat Kurang Tepat/Sangat Kurang
Efektif/Sangat Kurang Layak

Dapat disimpulkan bahwa materi dikategorikan sangat baik. Akan tetapi

ada beberapa aspek yang harus diperbaiki oleh peneliti diantaranya pemilihan

bahasa diperhatikan agar pesertda didik dapat dengan mudah memahami isi video.

Materi yang disampaikan lebih dirincikan lagi.

2. Hasil Validasi Ahli Media

Setelah video pembelajaran divalidasi oleh ahli materi, penilaian

selanjutnya adalah validasi ahli media. Adapun validator dari penilaian media

yaitu bapak Dr. Tedjo Sukmono., S.Si., M.Si. Penilaian terhadap media yang

dikembangkan dinilai dari beberapa aspek yang meliputi, tampilan, desain,

kemudahan, kesederhanaan, tulisan dan bahasa. Adapun hasil validasi ahli media

disajikan pada ditabel 4.3 dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Validasi Angket Media

Skor
Skor
Validasi
No. Pernyataan Validasi
Tahap
Tahap I
II
1. Tampilan awal video menarik 4 4

2. Desain tampilan video menarik 3 3

3. Kemudahan mengoperasikan video secara 4 4

keseluruhan

4. Kesederhanaan video pembelajaran 2 3

5. Desain video pembelajaran secara keseluruhan 2 2

6. Kerapian video pembelajaran 3 3


78

7. Daya informatif dalam video pembelajaran 4 4

8. Gambar dalam video mendukung pembelajaran 4 4

9. Kelengkapan komponen video dalam mendukung 3 3

pembelajaran

10. Kejelasan instruksi dalam video pembelajaran 3 3

11. Kejelasan tulisan dalam video pembelajaran 3 3

12. Komposisi warna yang digunakan menarik 2 2

13. Jenis huruf yang digunakan mudah dilihat 3 3

14. Ukuran huruf yang digunakan mudah terbaca 4 4

Jumlah 44 45

Tabel 4.4 Tingkat Kualifikasi Penilaian Angket

No. Persentase Tingkat Respon


1. 81-100% Sangat Baik/Sangat Menarik/Sangat Sesuai/Sangat
Tepat/Sangat Efektif/Sangat Layak
2. 61-80% Baik/Menarik/Sesuai/Tepat/Efektif/Layak
3. 41-60%. Cukup Baik/Cukup Menarik/Cukup Sesuai/Cukup
Tepat/Cukup Efektif/Cukup Layak
4. 21-40% Kurang Baik/Kurang Menarik/Kurang Sesuai/Kurang
Tepat/Kurang Efektif/Kurang Layak
5. 0-20% Sangat Kurang Baik, Sangat Kurang Baik/Sangat Kurang
Sesuai/Sangat Kurang Tepat/Sangat Kurang
Efektif/Sangat Kurang Layak

Berdasarkan hasil validasi ahli media yang tertera di tabel 4.3 di atas

didapat skor untuk penilaian media sebanyak 44 dengan persentase

dengan rentang penilaian baik. Terdapat beberapa revisi dari ahli media

diantaranya pemilihan font diperhatikan, durasi video dipendekkan serta usahakan

setiap suara narator terdapat subtitle. Selain itu masukkan daftar pustaka.

Sesuaikan suara narator dengan background musik yang digunakan. Pada tahap
79

validasi kedua didapatkan skor sebanyak 45 dengan persentase

dengan rentang penilaian sangat baik.

3. Hasil Validasi Ahli Desain

Setelah video pembelajaran divalidasi oleh ahli materi dan ahli media,

penilaian selanjutnya adalah validasi ahli desain. Adapun validator dari penilaian

desain yaitu Ibu Anny Wahyuni, SPd., M.Pd. Penilaian terhadap media yang

dikembangkan dinilai dari beberapa aspek yang meliputi, tampilan, desain,

kemudahan, kesederhanaan, tulisan dan bahasa. Adapun hasil validasi ahli media

disajikan pada ditabel 4.3 dibawah ini sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Validasi Angket Desain

Skor
No. Pernyataan Validasi
Tahap I
1. Kesesuaian dengan KI dan KD 4

2. Materi disajikan secara sistematis, logis dan 4

runtut

3. Materi disajikan secara sederhana dan jelas 4

4. Desain video secara keseluruhan dapat menarik 3

minat belajar siswa untuk belajar sejarah

5. Pemaparan model mudah dipahami 4

6. Terdapat petunjuk penggunaan 3

7. Terdapat petunjuk pembelajaran 3

8. Kesesuaian materi dengan media yang digunakan 4

9. Terdapat latihan yang menuntut siswa melakukan 4

kegiatan
80

10. Materi pembelajaran bisa diulang 4

11. Latihan bisa dimengerti 3

12. Kualitas video 4

13. Kesesuaian tata letak pada media 4

14. Pengembangan desain menarik 4

Jumlah 52

Tabel 4.6 Tingkat Kualifikasi Penilaian Angket

No. Persentase Tingkat Respon


1. 81-100% Sangat Baik/Sangat Menarik/Sangat Sesuai/Sangat
Tepat/Sangat Efektif/Sangat Layak
2. 61-80% Baik/Menarik/Sesuai/Tepat/Efektif/Layak
3. 41-60%. Cukup Baik/Cukup Menarik/Cukup Sesuai/Cukup
Tepat/Cukup Efektif/Cukup Layak
4. 21-40% Kurang Baik/Kurang Menarik/Kurang Sesuai/Kurang
Tepat/Kurang Efektif/Kurang Layak
5. 0-20% Sangat Kurang Baik, Sangat Kurang Baik/Sangat Kurang
Sesuai/Sangat Kurang Tepat/Sangat Kurang
Efektif/Sangat Kurang Layak

Berdasarkan data ditabel 4.5 didapatkan skor penilaian ahli desain sebesar
52 dengan persentase didapatkan penilaian dengan tingkat

sangat baik. Adapun saran dan masukan dari ahli desain yaitu dibagian desain
disesuaikan warna agar tidak terlalu kontras dan perhatikan pencahayaan yang
digunakan.
Berikut ini disajikan data hasil validasi ahli materi, ahli media serta ahli
desain:
81

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli

95,00%

90,00%

85,00%
Tahao 1

80,00% Tahap 2

75,00%

70,00%
Ahli Materi Ahli Media Ahli Desain

4. Hasil Ujicoba Kelompok Kecil


Ujicoba kelompok kecil yang dilakukan meliputi 5 orang siswa kelas X

MIPA 2 di SMAS Islam Al-Falah Kota Jambi. Peneliti membagikan angket

kepada siswa yang berisikan tanggapan dan saran siswa terhadap media yang

dikembanngkan peneliti. Adapun hasil dari angket tersebut disajikan pada tabel

4.8

Tabel 4.8 Hasil Ujicoba Kelompok Kecil

Pernyataan
No. Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Ainah Jarsania Maiwan 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 44
2 Raka Maulana Permata Lucky 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 39
3 Bernan 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 4 41
4 Ratih Ariska 2 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 39
5 Gebrina Zahra Arsa 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 45
Jumlah 208
Rata-rata 41,6
82

Tabel 4.9 Tingkat Kualifikasi Penilaian Angket

No. Persentase Tingkat Respon

1. 81-100% Sangat Baik/Sangat Menarik/Sangat Sesuai/Sangat


Tepat/Sangat Efektif/Sangat Layak
2. 61-80% Baik/Menarik/Sesuai/Tepat/Efektif/Layak
3. 41-60% Cukup Baik/Cukup Menarik/Cukup Sesuai/Cukup
Tepat/Cukup Efektif/Cukup Layak
4. 21-40% Kurang Baik/Kurang Menarik/Kurang Sesuai/Kurang
Tepat/Kurang Efektif/Kurang Layak
5. 0-20% Sangat Kurang Baik, Sangat Kurang Baik/Sangat Kurang
Sesuai/Sangat Kurang Tepat/Sangat Kurang
Efektif/Sangat Kurang Layak

Berdasarkan hasil ujicoba kelompok kecil diperoleh keseluruhan skor

sebanyak 208 dengan persentase dengan rata-rata skor 41,6

dengan nilai baik maka dapat disimpulkan bahwa media dikategorikan baik. Akan

tetapi ada beberapa saran dan perbaikan dari siswa yaitu suara narator lebih

dikuatkan daripada suara latar, pemilihan font dan ukuran huruf, serta durasi yang

terlalu panjang.

5. Hasil Ujicoba Kelompok Besar

Ujicoba kelompok besar yang meliputi 20 orang siswa kelas X IPS di

SMAS Islam Al-Falah Kota Jambi. Dari ujicoba kelompok besar peneliti

membagikan angket kepada siswa yang berupa tanggapan dan saran terhadap

media yang dikembangkan peneliti. Adapun hasil dari angket tersebut

sebagaimana disajikan pada tabel 4.10

Tabel 4.10 Hasil Ujicoba Kelompok Besar

Pernyataan
No Nama Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Rita Kurnia 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 43
2 Zahwa Nur Aqilla 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 44
3 Siti Almukiani 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 42
83

4 Ardina 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 42
5 Aura Natasya 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 47
6 M. Farel Zafran 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
7 Prabowo pangestu 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 41
8 Azra Zikrina 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 42
9 Siti Risa Amelia 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 49
10 Desi Marlina 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
11 Masayu Azizul Qitfira 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 46
12 Zaddilla Putri Cahyani 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 41
13 Azzahra Putri Regifta 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 48
14 Alfan Andani Hidayat 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51
15 Syafiq Nugrah Madi 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 44
16 M. Rauff 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 47
17 Rini Febri Wahyu N. 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 42
18 Guesma Azhanna Putri F. 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 48
19 Annisa Adwiyani 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 47
20 Nurafiah 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 48
Jumlah 903
Rata-rata 45,15

Tabel 4.11 Tingkat Kualifikasi Penilaian Angket

No. Persentase Tingkat Respon

1. 81-100% Sangat Baik/Sangat Menarik/Sangat Sesuai/Sangat


Tepat/Sangat Efektif/Sangat Layak
2. 61-80% Baik/Menarik/Sesuai/Tepat/Efektif/Layak
3. 41-60% Cukup Baik/Cukup Menarik/Cukup Sesuai/Cukup
Tepat/Cukup Efektif/Cukup Layak
4. 21-40% Kurang Baik/Kurang Menarik/Kurang Sesuai/Kurang
Tepat/Kurang Efektif/Kurang Layak
5. 0-20% Sangat Kurang Baik, Sangat Kurang Baik/Sangat Kurang
Sesuai/Sangat Kurang Tepat/Sangat Kurang
Efektif/Sangat Kurang Layak

Berdasarkan hasil ujicoba kelompok kecil diperoleh keseluruhan skor

sebanyak 903 dengan persentase dengan rata-rata 45.15

maka dapat disimpulkan bahwa media dikategorikan sangat baik dan ujicoba

kelompok besar berjalan dengan lancar dan tidak ada revisi dari siswa.
84

4.1.4. Tahap Implementasi

1. Uji Lapangan

Uji lapangan atau pengujian video pembelajaran dilakukan kepada siswa

kelas X MIA 3 sebanyak 27 Orang Siswa. Langkah pengujian produk tersebut

dilakukan dengan memberi Pre-Test dan Post-Test kepada siswa. Adapun

pemberian Pre-Test dilakukan sebelum menggunakan media pembelajaran,

sedangkan pemberian Post-Test dilakukan setelah menggunakan media

pembelajaran yang telah selesai divalidasi dan diujicobakan. Tujuannya adalah

untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan

media dan untuk melihat layak atau tidaknya media pembelajaran yang

dikembangkan untuk proses belajar. Adapun hasil dari Pre-Test dan Post-Test dari

siswa kelas X MIA 3 sebagaimana disajikan pada tabel 4.5 dibawah ini sebagai

berikut:

Tabel 4.12 Hasil Pre Test dan Post Test

No Nama Pre Test Post Test Peningkatan


1 Dewinta T 40 90 125%
2 Alya Dwi Syafitri 30 80 166.7%
3 Nurmala Dyfa 40 80 100%
4 Susilawati 30 80 166.7%
5 Suci Rinjani Putri 40 100 150%
6 Putri Nindya 40 100 150%
7 Irvan Afianto 70 80 14.2%
8 Ahmad Zahwan 30 100 233.3%
9 Afdhal Afan Alfurqon 50 80 60%
10 Rizqi Bhamaryuda 20 80 300%
11 Amanda Tri Leviasari 30 100 233.3%
12 Rahma Fitriyani 10 80 700%
13 Indah Kumala Sari 30 100 233.3%
14 M. Fachri Rozm 40 100 150%
15 Irviana Cantika 20 100 400%
16 Novi Medina Fitrih 30 100 233.3%
17 Raffi Muhammad 20 100 400%
85

18 M. Riqi Dwirafi Y 10 70 600%


19 Azzahrah Aurelya 10 80 700%
20 Haiqa Zahwa Kamilla 30 90 200%
21 Parsa Nazanin 30 100 233.3%
22 M. Farhan Zidan 40 90 125%
23 Nabilah Shahada Putri 20 100 400%
24 Tiar Cahyo Pratama 40 100 150%
25 Amanda Sanrisana Zahrani 40 100 150%
26 Rahmi Syarima Afdhol 30 80 166.7%
27 Putri Aliyya 40 80 100%
Jumlah 860 2440 183,70%
Rata-rata 31,85185 90,37037

Berdasarkan hasil nilai dari Pre-Test dan Post-Test, didapatkan peningkatan

nilai rata-rata dari 31,85 menuju 90,3 maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan

sebelum menggunakan media pembelajaran dan media pembelajaran yang

dikembangkan melalui Software Wondershare Filmora layak dan efektif

digunakan dalam proses pembelajaran. Berikut tabel peningkatan nilai peserta

didik.

Tabel 4.13 Hasil Pre Test dan Post Test

100
90
80
70
60
50 Pre Test
40 Post Test
30
20
10
0
Uji Lapangan
86

4.1.5 Tahap Evaluasi

Adapun Evaluasi dari Pengembangan video pembelajaran sejarah melalui

Software Wondershare Filmora yaitu secara keseluruhan penilaian media dari tim

ahli mendapat kategori sangat baik dan layak untuk diujicoba kepada siswa. Dari

hasil ujicoba produk, penilaian media pembelajaran medapatkan kategori sangat

baik dan untuk hasil uji lapangan didapatkan bahwa hasil belajar siswa meningkat,

maka dapat disimpulkan video pembelajaran sejarah yang dibuat melalui Software

Wondershare Filmora layak dan efektif untuk proses pembelajaran. Berdasarkan

pengembangan dan penelitian yang dilakukan didapatkan refleksi diantara

penelitian ini membutuhkan peralatan komputer yang memadai. Selain itu untuk

pemula dalam dunia editing video harus berani banyak mencoba dan belajar untuk

menguasai teknik editing yang baik sehingga dapat mendapatkan hasil yang

maksimal. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa media yang

dikembangkan sudah dapat mengakomodasi kebutuhan siswa. Hal ini terlihat dari

hasil ujicoba lapangan yang mengalami peningkatan yang signifikan.

Untuk hasil/produk pengembangan bisa digunakan di berbagai komputer

maupun laptop yang memenuhi spesifikasi dan memiliki aplikasi untuk memutar

video seperti windows media player, K Lite Code Pack, Gom Media Player dan

pemutar video lainnya. Kelebihan dari produk ini ialah dapat merekonstruksikan

pembelajaran sejarah dengan lebih baik, disertai penjelasan, gambar dan video

yang menunjang pembelajaran. Kelebihan lainnya yaitu dapat disimpan dalam

flash disk, Smartphone, maupun dalam CD. Dapat pula disimpan di penyimpanan

awan/cloud seperti google drive, drop box, serta media lainnya. Kelemahannya
87

yaitu membutuhkan alat seperti komputer dan infokus dalam penayangannya

untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

4.2 Pembahasan

Pengembangan video pembelajaran sejarah melalui Wondershare Filmora

pada penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan ADDIE,

yang terdiri dari 5 tahap yaitu: Analisis, Desain, Development, Implementasi, dan

Evaluasi. Hasil pengembangan atua produk dari penelitian ini adalah berupa

sebuah video pembelajaran sejarah yang dikemas dalam CD pembelajaran. video

tersebut berisikan materi sejarah, gambar ilustrasi, serta soal latihan yang dibuat

dan didesain dengan menggunakan Software Wondershare Filmora.

Pada pengembangan media ini, tahap pertama adalah tahap analisis, yaitu

menganalisis kebutuhan dan analisis materi. Analisis bertujuan untuk menentukan

masalah dan solusi yang bertujuan untuk membuat produk yang ingin

dikembangkan. Sesuai yang dikemukakan Tegeh (2014:42) bahwa tahap analisis

meliputi analisis pembelajaran baik itu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Berkenaan dengan analisis materi berupa materi pokok dan sub bagian dari materi

pokok. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa siswa sangat membutuhkan sebuat

inovasi baru untuk belajar yaitu media pembelajaran yang bervariasi, sehingga

kegiatan untuk belajar menggunakan smartphone dan laptop tidak hanya

berptokan untuk membaca ebook dan materi saja. Untuk karakteristik dan keadaan

siswa di SMAS Islam Al-Falah Kota Jambi cukup memadai karena terlihat pada

data analisis kebutuhan mereka diatas rata-rata memiliki smartphone dan laptop.

Terkait dengan materi pembelajaran, ditemui bahwa salah satu materi yang cukup

sulit untuk diajarkan di kelas X adalah pra aksara di Indonesia.


88

Pada tahap desain produk video pembelajaran sejarah dalam penelitian ini

yaitu yang pertama mengumpulkan bahan-bahan seperti materi, konten, teks,

gambar ilustrasi, video ilustrasi, audio, Soundtrack dan komponen lainnya untuk

proses pengembangan produk. Melakukan Download dan instalasi Software

Wondershare Filmora. di komputer. Melakukan Editing dan desain produk pada

Software Wondershare Filmora. dengan menggabungkan antara tulisan gambar,

transisi, Animation Green Screen, Narator Voice dan Backsound menjadi satu,

serta menambah kesan efek pada video pembelajaran. Setelah selesai mendesain,

media akan di Convert menjadi video dan di Burning ke CD-ROM, sehingga

menjadi sebuah produk CD pembelajaran yang berisikan video. Menurut Arsyad

(2015) terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam segi desain yaitu

kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan bentuk dan warna.

Sedangkan untuk materi kriteria yang baik dalam pemilihan media adalah

kemudahan dalam materi untuk dipeajari dan dipahami Arsyad, (2014:68).

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut diperoleh media pembelajaran

berupa CD pembelajaran yang mendapat nilai sangat baik dari vaidator dan siswa.

Setelah semuanya selesai maka dilakukan pengembangan.

Pada tahap pengembangan media yang telah didesain divalidasi oleh tim

ahli yaitu ahli materi dan ahli media dengan tujuan guna mendapatkan saran dan

perbaikan tentang produk yang dikembangkan. Hasil semua validasi dari tim ahli

yang didapatkan bahwasannya video pembelajaran sejarah yang dibuat melalui

Software Wondershare Filmora. mendapat komentar dan saran sangat baik oleh

validator dan layak untuk melakukan uji coba produk disekolah.


89

Media ini dikatakan layak karena pada penilaiannya dinilai baik pada

aspek tampilan media, isi materi dan manfaat media. Media ini juga bermanfaat

sebagai alat bantu bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran dan dapat

meningkatkan motivasi siswa untuk belajar sejarah. Dengan adanya

pengembangan video pembelajaran sejarah yang dibuat melalui Software

Wondershare Filmora. ini dapat menciptakan susana pembelajaran sejarah

menjai menarik dan mudah dipahami. Hal ini sesuai dengan apa yang

dikemukakan Sadiman dkk (2014:74-75) bahwa video dapat menarik perhatian

untuk periode-periode signifikan dan rangsangan luar lainnya, menghemat waktu

dan rekaman dapat diputar berulang-ulang, gambar proyeksi bisa di-“beku”-kan

untuk diamati dengan seksama dan uru bisa mengatur di mana dia akan

menghentikan gerakan gambar tersebut.

Sementara itu Arsyad (2010: 50-51) juga menjelaskan keuntungan

daripada digunakannya film maupun video dalam pembelajaran diantaranya:

1. Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari

siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain. Film

merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek

yang secara normal tidak dapat dilihat.

2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan

disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.

3. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video

menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.

4. Film dan video yang mengandung nilai positif dapat mengundang

pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.


90

5. Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat

secara langsung.

6. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok

kecil, heterogen maupun homogen.

Senada dengan Arsyad, Asyhar (2011:74) juga menjelaskan manfaat dari

video pembelajaran diantaranya media ini dapat mengungkapkan objek atau

peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya. Selain itu media video dirancang

untuk menghasilkan suatu gambaran yang realistis dunia sekitar kita. Media video

memungkinkan untuk memanipulasi waktu (meningkat atu mengurangi waktu)

yang diperlukan untuk mengamati suatu peristiwa atau objek. Melalui media

video, foto dan gambar dapat diperbesar maupun diperkecil. Selain itu, video juga

dapat melakukan animasi, yaitu teknik canggih membuat gambar lebih menarik

dan hidup.

Pada hasil ujicoba produk dapat diketahui bahwa video pembelajaran

sejarah yang dibuat melalui Software Wondershare Filmora terdapat peningkatan

nilai yang cukup tinggi pada hasil pre test dan post test dengan rata-rata awal 31

menjadi 90 sehingga dapat dikategorikan sangat baik. Dan dapat disimpulkan

bahwa video pembelajaan sejarah yang dibuat melalui Software Wondershare

Filmora. mampu menambah variasi pembelajaran dan menambah minat serta

motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Selanjutnya pada tahap implementasi dilaksanakan uji lapangan kepada

siswa kelas X sebanyak 27 siswa dengan tujuan untuk melihat peningatan hasil

belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media, dan dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan media dibandingkan


91

tidak menggunakan media. Oleh karena itu video pebeajaran sejarah yang dibuat

melalui Software Wondershare Filmora. layak dan efektif digunakan dalam

proses pembelajaran.

Bukti yang menunjang dari penelitian ini dapat dilihat dari peneltian yang

dilakukan Erwan Santoso dan Kiswoyo Dosen PGSD Universitas PGRI

Semarang. Pengembangan Media Video pembelajaran berbantu wondershare

filmora berbasis kearifan lokal mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa

semester 1 SDN Dondong 04 Cilacap. Tujuan yang dicapai dalam penelitian

adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa. Penelitian

dengan prosedur penelitian ADDIE. Studi pendahuluan dengan wawancara dan

Observasi. Pengembangan dengan Analisis kebutuhan, Desain produk,

Pengembangan produk, Implementasi media, Evalusi media. Populasi penelitian

SDN Dondong 04 Cilacap sampel 17 Siswa kelas III. Dan media video

pembelajaran dinyatakan baik sebagai media pembelajaran menulis deskripsi.

Hasil angket validasi Ahli Media sangat layak dengan presentase yaitu 90,3%

dan ahli materi layak dengan presentase 79,53% angket siswa sangat layak degan

presentase 86%. Nilai siswa dengan rata-rata 53 atau tuntas. N-Gain 0,3 yaitu

sedang. Kesimpulannya bahwa pengembangan media Video Pembelajaran

terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi siswa kelas III semester 1 SDN

Dondong 04 Cilacap dinyatakan ternomalisasi baik.

Anda mungkin juga menyukai