Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi

Coronavirus Disease (COVID-19) ysng disebabkan oleh virus Severe Acute


Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV2) merupakan penyakit yang dapat
ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Covid-
19 telah memberikan dampak yang besar pada aspek kehidupan manusia, seperti aspek
kesehatan, social, ekonomi termasuk dunia pendidikan. Mulai dari masalah ekonomi yang
berdampak pada perubahan pola konsumsi pangan menjadi tidak tepat selama pandemi
covid-19 ini dapat minimbulkan malnutrisi. Malnutrisi merupakan suatu kondisi yang terjadi
karena ketidakseimbangan asupan gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit dan meningkatkan risiko terhadap
kematian. Laporan dari Gugus Penanganan Covid-19 di Indonesia menyebutkan bahwa
kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 pada anak semakin meningkat bahkan
menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara, (Eli Indawati, Yulia Agustina and Asep
Rusman, 2021). Kondisi seperti ini, secara langsung dapat menyebabkan tingginya
prevalensi balita stunting, dan begitupun sebaliknya dimana jumlah balita stunting yang
tinggi meningkatkan risiko paparan dan fatalitas dari covid-19 pada anak.
Hasil wawancara dengan Ketua Kader Posyandu Cempaka Desa Pondok Meja,
menyatakan bahwa di posyandu cempaka Desa Pondok Meja, Muaro Jambi sendiri terdata
10 orang anak yang stunting dan mendapatkan bantuan dari desa sendiri. Kejadian ini
membuat permasalahan stunting menjadi masalah penting dan harus diupayakan di
Posyandu Cempaka ini. Ketidak rutinan semua ibu balita yang mengukur TB, BB, dan lain-
lain tiap bulannya membuat ketidaktahuan tenaga kesehatan/ petugas yang ada disana akan
jumlah pasti balita yang stunting. Dari bidan desa sendiri sudah mengupayakan ibu-ibu yang
anaknya terdata stunting ini dengan memberikan sosialisasi, pelatihan, ataupun pemahaman
kepada ibu balita mengenai keadaan bayinya guna lebih memperhaikan makanan yang
dikonsumsi balita agar tidak stunting. Akan tetapi, karena kurangnya kepercayaan warga
terhadap kader membuat para kader memberikan tugas penuh kepada bida desa untuk
memberikan pemahaman tersebut kepada para ibu balita. Padahal sebenarnya para kader
bisa turut andil membantu bidan desa dalam kegiatan tersebut. Selain menambah SDM yang
menjadi tim sosialisasi, hal tersebut juga berguna agar para kader dapat lebih memahami
serta memberikan pemahaman kepada ibu balita mengenai stuntung, baik pencegahan
maupun upaya yang bisa dilakukan.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan sikap kader dan ibu balita yang
berkunjung ke Posyandu Cempaka mengenai stunting, maka akan dilakukannya kegiatan
berupa pelatihan emodemo tentang makanan tambahan balita di Posyandu Cempaka, Desa
Pondok Meja.

B. Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil analisis diatas , maka dapat disimpulkan permasalahan yang akan
digali untuk dicarikan solusi adalah :
1. Terdapat balita yang stunting dan mendapat bantuan dari Desa Pondok Meja.
2. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga pola makan anak.
3. Perlunya pendampingan dari kesehatan dalam memberi pemahaman tentang stunting
dan pencegahannya.
4. Perlunya Pehamaman kader dalam upaya pencegahan stunting guna dapat membantu
bidan dalam memberikan pelatihan dan pemahaman kebada ibu balita.

REFERENSI :
Eli Indawati, Yulia Agustina and Asep Rusman (2021) ‘Edukasi Gizi Seimbang Bagi Kader
Posyandu Pada Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Pencegahan Balita Stunting Di Kabupaten
Bekasi’, Jurnal Antara Abdimas Keperawatan, 4(1), pp. 1–10. doi:
10.37063/abdimaskep.v4i1.552.
BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

A. Solusi yang ditawarkan


1. Edukasi Kesehatan Bagi guru dan tenaga Kependidikan tentang penerepan Protokol
Kesehatan. Tujuan agar guru dapat menjalanak Protokol kesehatan karena sebagain
Guru ada yang tidak menginap di lingkungan sekolah .
2. Memberikan Pemahaman kepada siswa/siswi tentang pentingnya selalu
memperaktekkan Protokol kesehatan, dengan cara pemakain masker, cuci tangan
denga benar, mengatur jarak dan tidak berkerumun di sekolah .
3. Melakukan Pendampingan terhadap sekolah dalam menjalanakan Protokol kesehatan .

B. Target Luaran
Sebagai target luaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat sesuai indikator penilaian
pada panduan penelitian dan pengabdian (Universitas Jambi, 2021) adalah :
Target 2.1. Rencana Target Capaian Luaran
BAB No Jenis Luaran Indikator Capaian III
1 Publikasi ilmiah di jurnal berissn/prosiding jurnal Submitted
nasional
2 Publikasi pada media cetak/online/recipatory PT Ada
3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas Tidak ada
sumberdaya lainnya
4 Peningkatan penerapan IPTEK di masyarakat Ada
(manajemen)
5 Peningkatan pemahaman dan keterampilan Ada
masyarakat
6 Perbaikan tata nilai masyarakat (pendidikan, Ada
kesehatan
7 Jasa : metode atau sistem Tidak ada
8 Buku ber ISBN Draf
METODE PELAKSANAAN

Solusi yang dirancang dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, sesuai dengan tahapan sebagai
berikut :
3.1. Metode Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan dengan cara komunikasi dan diskusi. Proses perencanaan
dan kegiatan akan selalau melibatkan mitra di harapakan tahapan kegiatan berjalan sesuai
dengan yang di rencanakan.

3.2.Kegiatan
1. Melakukan Koordinasi dengan Puskesmas Simpang sungai Duren
2. Melakukan Koordinasi dengan sekolah SMA Titian Teras Jambi
3. Mempersiapkan peralatan edukasi berupa alat peraga dan media cetak kaitannya dengan
Protokol Kesehatan
4. Menyusun Materi edukasi penerapan Protokol kesehatan Covid-19
5. Melakukan Penyuluhan kepada Guru, tenaga pendidikan tentang penerapan Protokol
kesehatan covid 19 di sekolah
6. Melakukan Penyuluhan kepada siswa/siswi tentang Protokol kesehatan
7. Melakukan Pendampingan Penerapan Protokol kesehatan

3.3.Kontribusi Partisipasi Mitra


1. melakukan mediasi dengan sasaran kegiatan dalam penenrapan Protokokl kesehatan
2. membantu memobilisasi dalam menjalakan kegiatan eduksi
3. Membantu dalam proses pelaksanaan kegiatan berupa penyedian sarana prasarana
4. Melakukan evaluasi kegiatan secara bersama-sama dengan Tim pengabdian masyarakat .
3.4.Kegiatan yang dilaksanakan

Berikut kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat :

Tabel 3.1 Kegiatan pengabdian masyarakat


No Kegiatan Target Luaran Tolok Ukur Pelaksana
1. Melakukan melakukan Peningkatan Nilai pre-pos test Tim Pengabmas
edukasi bagi Guru dan tendik pemahamn
dalam penerapan
Protokol
kesehatan
2. Melakukan edukasi bagi Peningkatan Nilai pre-pos test Tim Pengabmas
siswa /siswi pemahamn
dalam penerapan
Protokol
kesehatan
3. Melalukan edukasi bagi Peningkatan Nilai pre-pos test Tim Pengabmas
tenagan pendukung di pemahamn Pundi Sumatera
sekolah ( Satpam, Juru dalam penerapan
masak, dan tenaga pamog Protokol
lainya) kesehatan

3.5. Keterkaitan
Kegiatan yang dilaksnakan ini akan mendukung program-program sebagai berikut :
a. Menjalankan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan
fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian corona virus disease 2019
(covid-19)
b. Surat Edaran Nomor 2 tahun 2020 tentang pencegahan dan penanganan corona virus
t/seast (covid-19) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
c. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor
516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020
Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
d. Mendukung Program Tugas Tim Gugus Covid Kecamatan Jambi Luar kota

3.6. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi pelaksanan kegiatan edukasi dan pelatihan senam kaki diabetes
yaitu :
a. Menilai pencapaian kegiatan yang ditelah direncanakan
b. Menilai pengetahuan guru, siswa/siswa mengenai mengenai Protokol kesehatan
c. Menilai keterampilan guru, siswa/sisiwi dalam penenrapan Protokol Kesehatan
d. Menilai keberlanjutan program yang telah disepakati antara tim pengabdian masyarakat
dan mitra.

3.7. Indikator Keberhasilan


Tolok ukur dari keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan penerapan protocol kesehatan sebagai berikut :
1. Indikator Input
a. Dukungan dan komitmen Sekolah
b. Tersedianya kelompo siswa dan guru
c. Adanya media dan peralatan.

2. Indikator proses
a. Melakukan Perencanaan kegiatan bersama dengan puskesmas simpang sungai duren
b. Terlaksananya kegiatan yang sudah direncanakan
c. partisipasi guru, tenaga pendididkan dan warga sekolah lainya

3. Indikator Output
a. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang penerapan Protokol kesehatan
b. Meningkatknya keterampilan warga sekolah Titian Teras tentang Penerapan Protokol
kesehatan
c. Output sasaran : 20 guru , 100 siwa/siswi

Anda mungkin juga menyukai