Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MODAL SOSIAL DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu : Lissa Ervina, S.Kep.MKM

Disusun Oleh :

Sutiara Khairu Ummah

PO5170020074

PRODI D-IV JURUSAN PROMOSI KSEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BENGKULU

TAHUN 2023
JURNAL NASIONAL

“MENELAAH JURNAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI


PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT UNTUK
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT”

A. Tujuan Dari Jurnal

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman


masyarakat untuk memiliki kesadaran dan potensi diri untuk menjaga kesehatan
melalui pengenalan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

B. Strategi Pemberdayaan

Salah satu strategi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat adalah


dengan memberikan pemahaman, pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk
menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga,
lingkungan sekolah dan masyarakat luas.

C. Spesifikasi Kegiatan Tersebut

1. Melakukan penyuluhan tentang praktek PHBS di tingkat rumah tangga,

2. Melakukan penyuluhan tentang PHBS tingkat institusi pendidikan

3. Mempraktekkan cuci tangan yang benar pada murid sekolah

4. Pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

D. Peranan Fasilitator

1. Puskesmas kelurahan Barombong

2. Sekolah dasar (SD)

3. Sekolah menengah pertama (SMP)


E. Tahapan - Tahapan Pemberdayaan Dilakukan

Tahapan kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Tahapan persiapan meliputi identifikasi masalah yang dilakukan dengan teknik
wawancara dan observasi, penyiapan materi, dan persiapan media penyuluhan berupa
presentasi melalui powerpoint (PPT). Tahapan pelaksanaan dilakukan dengan metode
ceramah yakni penyampaian materi penyuluhan berupa sosialisasi, pendampingan,
dak bimbingan. Tahapan evaluasi meliputi penilaian pengetahuan peserta mengenai
materi yang disampaikan.

F. Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan program pengabdian


masyarakat ini maka perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi. Pemantauan
dilakukan selama pelaksanaan hingga selesai kegiatan dan dilanjutkan dengan
evaluasi kegiatan. Metode yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan
penyuluhan adalah dengan mengukur tingkat pengetahuan tentang PHBS seperti yang
telah diuraikan di atas. Dari hasil pemantauan untuk ketiga program kerja yang
dilakukan, yaitu penyuluhan PHBS di rumah tangga pada masyarakat, penyuluhan
dan praktik PHBS pada siswa sekolah dasar dan pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan diketahui bahwa tingkat partisipasi masyarakat
untuk kegiatan ini cukup baik. Hal ini dapat diketahui dari tingkat partisipasi
masyarakat dalam menyimak dan berdiskusi dengan tim penyuluhan.

G. Link Jurnal

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&as_ylo=2022&q=pemberd
ayaan+masyarakat+kesehatan&oq=pemberdayaan+masyarakat+kes#d=gs_qabs&t=16
82429779522&u=%23p%3DyiuugsgLS-8J
“MENELAAH JURNAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE MELALUI PEMBENTUKAN
KAMPUNG BERBATIK DI KELURAHAN PANCORAN MAS DAN BEJI KOTA
DEPOK”

A. Tujuan Dari Jurnal

Tujuan pengendalian demam berdarah dengue adalah untuk mengurangi


morbiditas dan mortalitas, karena belum ditemukan obat yang efektif untuk
membunuh virus dengue.

B. Strategi Pemberdayaan

Strategi pengendalian penyakit DBD dicanangkan oleh Dinas Kesehatan Kota


Depok melalui kampung bersih dan bebas jentik (Berbatik) merupakan inovasi dalam
pencegahan dan pemberantasan DBD dengan melibatkan secara aktif seluruh elemen
masyarakat yaitu diluar pemerintah daerah, termasuk masyarakat, peneliti, swasta dan
media melalui pendekatan pentahelix dalam semangat pemberdayaan masyarakat.

C. Spesifikasi Kegiatan Tersebut

Tahap awal kegiatan adalah koordinasi dan persiapan, dalam tahap ini
dilakukan rapat koordinasi yang lintas sektor di wilayah kelurahan Pancoran mas dan
Beji, lintas program dari dinas kesehatan, kader jumantik, badan pelaku usaha,
akademisi dan masyarakat. Pada tahap awal ini dilakukan survei survei pertama untuk
mengetahui perilaku PSN DBD dan kepadatan jentik. Tahap kedua melakukan
sosialisasi, pengembangan keterampilan, pelatihan pembuatan ovitrap dan cara
pengisian laporan digital. Tahap ketiga adalah pelaksanaan kegiatan dan pada tahap
akhir monitoring dan evaluasi. Tahap akhir ini untuk memonitor pelaksanaan
jumantik keluarga serta untuk melihat perubahan perilaku PSN dan kepadatan jentik
di wilayah tersebut.

D. Peranan Fasilitator

1. Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan Kota Depok

2. Pemerintah Daerah
E. Tahapan - Tahapan Pemberdayaan Dilakukan

Beberapa tahapan dan melibatkan beberapa pihak untuk menjamin


keberlangsungan dan keberhasilan kegiatan ini antara lain ; Dinas Kesehatan,
puskesmas, pimpinan kelurahan, kecamatan, kader kesehatan jumantik dan serta
masyarakat di wilayah tersebut.

F. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan pengendalian BPD bergantung pada peran serta berbagai elemen


untuk mencapai hasil yang diharapkan. Jumantik lebih efektif jika setiap rumah
memiliki satu anggota keluarga jumantik baik di rumahnya maupun di sekitarnya atau
lebih dikenal dengan istilah satu rumah satu jumantik.

G. Link Jurnal

https://scholar.google.com/scholar?as_ylo=2023&q=pemberdayaan+masyarakat+bida
ng+kesehatan&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1682698636690&u=%23p%3Dm5F
Y9Ro0ZvgJ
“MENELAAH JURNAL EDUKASI PROMOSI KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19”

A. Tujuan Dari Jurnal

Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat


dalam penerapan protokol kesehatan dan pemberdayaan bagi UMKM pada masa
pandemi covid 19.

B. Strategi Pemberdayaan

1. Pemerintah berupaya melakukan langkah sosialisasi dan edukasi untuk


meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam penerapan protokol
kesehatan di masa pandemi Covid-19.

2. Untuk program pemberdayaan ekonomi UMKM dapat membantu meningkatkan


promosi usaha UMKM yang berdampak akibat pandemi Covid-19.

C. Spesifikasi Kegiatan Tersebut

1. Membuat video tutorial sebagai sarana sosialisasi dan edukasi promosi kesehatan

2. Membuat video company profile untuk membantu promosi industri kecil dan
UMKM

D. Peranan Fasilitator

Pemerintah Indonesia

E. Tahapan - Tahapan Pemberdayaan Dilakukan

Tahapan kegiatan secara garis besar terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan

2. Pelaksanaan

3. Evaluasi program

F. Indikator Keberhasilan
Konten yang menarik dan interaktif yang mudah dipahami menjadi kunci
keberhasilan penyebaran informasi melalui media sosial.

G. Link Jurnal

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pemberdayaan+promos
i+kesehatan&oq=#d=gs_qabs&t=1682597523243&u=%23p%3DViAf-5buKAEJ

“MENELAAH JURNAL ANALISIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG


KESEHATAN MELALUI POSYANDU LANSIA : LITERATURE REVIEW”

A. Tujuan Dari Jurnal

Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengetahui jenis kegiatan yang dilakukan
di posyandu lansia dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan posyandu
lansia.

B. Strategi Pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah program yang dirancang


sebagai strategi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui proses
peningkatan kapasitas, inisiatif dari berbagai pihak, dan partisipasi masyarakat.

C. Spesifikasi Kegiatan Tersebut

Kegiatan yang dilakukan di posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan,


konsultasi, penyuluhan, dan kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan lansia.

D. Peranan Fasilitator

Pemerintah

E. Tahapan - Tahapan Pemberdayaan Dilakukan

Tahapan pemberdayaan masyarakat melalui posyandu lansia sangat


bermanfaat untuk memandikan Asia dan merugikan derajat kesehatan yang optimal
melalui berbagai kegiatan yang disediakan, tetapi pemanfaatan posyandunansia masih
belum berjalan maksimal dengan berbagai faktor yang mempengaruhi seperti tingkat
pendidikan, sikap, dukungan keluarga, peran kader, dan jarak rumah lansia ke tempat
posyandu.

F. Indikator Keberhasilan

Antusias lansia untuk berperan aktif dalam kegiatan di posyandu lansia dan
dukungan keluarga menjadi faktor pendukung keberhasilan kegiatan posyandu lansia.
Selain itu, partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang diadakan di posyandunansia
harus aktif dan memenuhi 3 prinsip utama yaitu, dalam pengambilan keputusan
pelaksanaan program posyandu dan saya harus terdapat partisipasi aktif masyarakat
setempat agar masyarakat paham dengan apa yang menjadi fokus program
kedepannya.

G. Link Jurnal

https://scholar.google.com/scholar?as_ylo=2019&q=%22pemberdayaan+masyarakat+
bidang+kesehatan%22&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1682841625861&u=%23p
%3Dc81Cs6PE0JcJ

“MENELAAH JURNAL PERAN KEPEMIMPINAN, MODAL SOSIAL, AKSES


INFORMASI SERTA PETUGAS DAN FASILITATOR KESEHATAN DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN”

A. Tujuan Dari Jurnal

Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis peran kepemimpinan,


modal sosial, akses informasi kesehatan, petugas, dan fasilitas kesehatan dalam
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

B. Strategi Pemberdayaan

Penelitian menyimpulkan bahwa pemberdayaan disajikan dan dibandingkan


dengan modal sosial dan kapasitas masyarakat sebagai strategi untuk memperkuat
faktor perlindungan sosial.
C. Spesifikasi Kegiatan Tersebut

Kegiatan poskesdes mencakup upaya pelayanan kesehatan dasar secara


menyeluruh secara promotif, preventif, dan kuratif, termasuk pengamatan dan
kewaspadaan dini, penanganan hal yang bersifat gawat darurat, dan kesiapsiagaan
terhadap bencana.

D. Peranan Fasilitator

Peran fasilitator adalah katalis, yaitu mendorong timbulnya perasaan tidak


puas di masyarakat mengenai hasil pembangunan yang ada penemu solusi, yaitu
memberikan kejelasan gagasan pembangunan yang direkomendasikan kepada sasaran
perubahan, pendamping yaitu mendampingi proses penentuan solusi masalah sebagai
aplikasi inovasi pembangunan, perantara yaitu mempersatukan antara dua
kepentingan yakni membuat kebijakan dan sasaran pembangunan dengan membuat
keputusan terbaik.

E. Tahapan - Tahapan Pemberdayaan Dilakukan

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pelaksanaan

F. Indikator Keberhasilan

Berdasarkan observasi tampak bahwa kepemimpinan dan modal sosial


berperan dalam keberhasilan pemberdayaan masyarakat melalui gotong royong
masyarakat, adanya organisasi kelompok yasinan, pertemuan rukun tetangga (RT),
dan pertemuan forum Desa Siaga sebagai media komunikasi dan kerjasama antara
warga dengan pemimpin desa dan petugas kesehatan.

G. Link Jurnal

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=modal+sosial+dan+stra
tegi+pemberdayaan+masyarakat+&btnG=#d=gs_qabs&t=1682861515081&u=%23p
%3DScr0nAFJmYsJ
JURNAL INTERNASIONAL

"MENELAAH JURNAL MEASURING COMMUNITY EMPOWERMENT A FRESH


LOOK AT ORGANIZATIONAL DOMAINS"

(Mengukur Pemberdayaan Masyarakat: Pandangan Baru Pada Domain Organisasi)

A. Tujuan Dari Jurnal

Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengangkat pertanyaan teoritis dan praktis
untuk penilaian pemberdayaan masyarakat, dengan fokus pada masalah organisasi,
dan untuk menawarkan pandangan baru tentang cara membuat konsep ini beroperasi
dalam konteks program promosi kesehatan.

B. Strategi Pemberdayaan

Menggunakan strategi evaluasi pemberdayaan oleh Stevenson et al.


Menunjukkan pentingnya memperjelas peran dan tanggung jawab semua pemangku
kepentingan program. Mereka menggunakan pernyataan terhincing untuk menentukan
harapan dari berbagai pemangku kepentingan dan ini dikomunikasikan kepada semua
pihak yang berkepentingan dalam program.

C. Spesifikasi Kegiatan Tersebut

Orang-orang yang memiliki energi, waktu dan motivasi untuk terlibat dalam
kegiatan program mungkin pada kenyataannya tidak didukung oleh anggotanya dan
malah dianggap sebagai elit. Minoritas dominan dapat menikmati kebutuhan
komunitas kecuali tindakan pencegahan yang memadai diambil untuk mendapatkan
sebanyak mungkin orang.

Hal ini tercermin dalam kemampuan mereka untuk bergerak ke arah kegiatan
kelompok kecil, struktur organisasi, dan hubungan dengan orang lain di luar
komunitas dengan peningkatan kesadaran akan penyebab sosial dan politik yang lebih
luas dari ketidakberdayaan mereka.
D. Peranan Fasilitator

Pemerintah yang berpihak pada individu dan kelompok yang berkumpul di


sekitar program dan tindakan masyarakat.

E. Tahap Pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat paling konsisten dilihat dalam literatur sebagai


proses dalam bentuk kontinum dinamis yang melibatkan :

1. Pemberdayaan pribadi

2. Pengembangan kelompok kecil yang saling menguntungkan

3. Organisasi masyarakat

4. Kemitraan

5. Dan aksi sosial dan politik.

Potensi pemberdayaan masyarakat secara bertahap dimaksimalkan


seiring kemajuan orang dari tindakan individu ke tindakan kolektif
sepanjang kontinen ini.

F. Indikator Keberhasilan

Dalam makalah ini kami berpendapat bahwa desain metodologi untuk


pengukuran pemberdayaan harus dimulai dengan pemahaman teoritis yang jelas
tentang konsep tersebut, baik sebagai proses maupun sebagai hasil, berbagai tingkat
analisisnya ( individu, organisasi, dan masyarakat), dan domain atau faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan dan efektivitasnya.

G. Link Jurnal

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=%22community+empo
werment+health+promotion%22&btnG=#d=gs_qabs&t=1682914368910&u=%23p%
3D6y2BRpa_nBQJ
"MENELAAH JURNAL COMMUNITY EMPOWERMENT OF PARENTS
CONCERNED ABOUT ADOLESCENT REPRODUCTIVE HEALTH IN KRUCIL
DISTRICT PROBOLINGGO WITH CBR APPROACH ( COMMUNITY - BASED
RESEARCH)”

"Pemberdayaan masyarakat orang tua peduli Kesehatan reproduksi remaja di


kecamatan kerucut Probolinggo dengan pendekatan CBR (Community Based Research)

A. Tujuan Dari Jurnal

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah


dengan menggunakan strategi community baset research CBR

B. Strategi Pemberdayaan

Strategi pemberdayaan memiliki empat tahapan yaitu peletakan dasar,


perencanaan penelitian, pengumpulan, dan analisis data serta tindakan atas temuan.

Tahap pertama peletakan pondasi dilakukan dengan studi pendahuluan di


kawasan krucil. Kemudian melakukan diskusi dengan petugas kesehatan, pendidik
dan tokoh masyarakat tentang permasalahan di wilayah kucur terkait kesehatan
reproduksi. Selanjutnya dilakukan perencanaan penelitian untuk pengumpulan data
dan analisis data. Pengambilan data dilakukan kepada 60 orang tua remaja. Hasil
pengumpulan dan analisis data didiskusikan dengan pemangku kepentingan.
Selanjutnya disepakati untuk menindaklanjuti temuan analisis tersebut dengan
pembentukan komunitas orang tua peduli Kesehatan reproduksi remaja.

C. Spesifikasi Kegiatan Tersebut

Kegiatan pengabdian masyarakat bidang kesehatan reproduksi dilakukan


dengan menggunakan strategi community based research atau CBR. Tahapan kegiatan
diawali dengan melakukan peletakan pondasi atau peletakan pondasi di tempat
pengabdian. Tim pengabdi uinsa melakukan studi pendahuluan ke wilayah provinsi
Probolinggo dengan menemui kepala Puskesmas, bidan dan tokoh masyarakat
setempat.
D. Peranan Fasilitator

Pemerintah, kepala Puskesmas, dan Bidan

E. Tahapan - Tahapan Pemberdayaan Dilakukan

Tahapan dalam proses pengabdian kepada masyarakat adalah tindak lanjut


temuan atau tindakan terhadap temuan. Berdasarkan hasil pendataan dan pembahasan
disepakati adanya komunitas orang tua yang peduli terhadap Kesehatan reproduksi
remaja di desa krucil Probolinggo.

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilannya yaitu terjadinya perubahan sikap dan perilaku orang


tua setelah diberikan penyuluhan tentang Kesehatan reproduksi. Para orang tua yang
awalnya malu berbicara tentang Kesehatan reproduksi menjadi lebih berani
mengungkapkan pendapatnya ketika ditanya tentang perannya dalam mendampingi
anak di masa pubertas. Orang tua yang pada awalnya menganggap pernikahan usia
dini sebagai hal yang wajar untuk lebih memahami tentang pernikahan.

G. Link Jurnal

http://engagement.fkdp.or.id/index.php/engagement/article/download/1301/190
“MENELAAH JURNAL COMMUNITY EMPOWERMENT FOR HEALTH VISTING
AND OTHER PUBLIC HEALTH NURSING”

“Pemberdayaan Masyarakat Untuk Kunjungan Kesehatan dan Keperawatan


Kesehatan Masyarakat Lainnya”

A. Tujuan Dari Jurnal

Tujuan ini untuk memajukan versi yang sedikit dimodifikasi dari kerangka
promosi kesehatan keperawatan asli untuk keperawatan kesehatan masyarakat untuk
menyoroti bagaimana pemberdayaan masyarakat berbeda dan unik.

B. Strategi Pemberdayaan

Untuk membantu membangun masyarakat besar dengan fokus pada Kesehatan


sebagai pengalaman sosial dan aset kesehatan masyarakat.

C. Spesifikasi Kegiatan Tersebut

Memfasilitasi pembentukan komunitas atau kelompok lingkungan yang


memberikan dukungan dukungan kepada anggota dan mempengaruhi kebijakan
kesehatan lokal, perencanaan layanan, pengembangan dan penyampaian. Dan
membantu anggota atau kelompok masyarakat menemukan tempat untuk bertemu dan
cara untuk mendanai kegiatan masyarakat, proyek dan pelatihan.

D. Peranan Fasilitator

Melibatkan pengembangan hubungan dengan perwakilan terpilih lokal dan


nasional, pejabat pemerintah daerah, tokoh masyarakat, kelompok lokal, manajer
perawatan kesehatan dan sosial dan organisasi sukarela.

E. Tahapan - Tahapan Pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat menyatu dengan praktik strategis ketika fokus


intervensi berada pada tingkat populasi, tetapi di sini basis kekuatan bergeser ke arah
masyarakat.
F. Indikator Keberhasilan

Makalah ini telah membahas promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat


untuk pengunjung kesehatan perawat kesehatan masyarakat lainnya yang konsisten
dengan agenda kesehatan masyarakat yang berkembang dan masyarakat besar. Telah
ditekankan bahwa model praktik ini lebih mementingkan proses daripada hasil.
Dengan kata lain, menyangkut penggunaan strategi mungkin untuk pengembangan
masyarakat, modal sosial dan pengembangan kapasitas pembangunan aset masyarakat
dan agenda subjektif.

G. Link Jurnal

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=%22community+empo
werment+health+promotion%22&btnG=#d=gs_qabs&t=1682914418956&u=%23p%
3DqhEKxvHtPIgJ

Anda mungkin juga menyukai