1. Judul Kegiatan
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak Dini pada anak usia sekolah
dasar di Desa Jatiluwih, kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
2. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi
semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi
kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Paradigma sehat tersebut dijabarkan dan
dioperasionalkan dalam bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yaitu dalam
budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, serta
bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik,
mental maupun sosial.
Kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap perorangan
serta diperjuangkan oleh semua pihak. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah
perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat
dalam kehidupan sehari-hari, baik rumah tangga, sekolah dan lingkungan umum.
PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta
didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Untuk itu
perlu dilakukan sosialisasi mengenai PHBS pada anak sekolah di Desa Jatiluwih,
karena penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya
berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 10 tahun), yang
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS.
3. Tujuan
Adapun tujuan dari program ini adalah:
a. Untuk meningkatkan kesadaran anak usia sekolah dasar akan pentingnya PHBS
dalam kehidupan sehari-hari di Desa Jatiluwih.
b. Untuk memperkenalkan cara personal hygiene yang baik dan benar pada anak usia
sekolah dasar di Desa Jatiluwih.
c. Untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dasar di Desa Jatiluwih.
4. Manfaat
Adapun manfaat dari program ini antara lain:
a. Agar dapat meningkatkan motivasi anak usia sekolah dasar dalam penerapan
PHBS sejak dini.
b. Agar dapat membantu memperkenalkan personal hygiene yang baik dan benar
pada anak sekolah dasar.
c. Agar dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah dasar
Nama
Ni Wayan Supriyanti
Fakultas
Ekonomi
NIM
1106305055
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Kedokteran
Kedokteran
Kedokteran
Kedokteran Hewan
Kedokteran Hewan
MIPA
MIPA
MIPA
Pertanian
Sastra
Teknik
Teknik
Teknik
Teknik
Teknik
Teknik
Teknik
Teknologi Pertanian
1106305093
1106305032
1106305041
1106305051
1002305014
1002105074
1002105073
1009005031
1009005073
1008105017
1008605040
1008105034
1105315042
1001405009
1004405049
1004405052
1004105007
1004405054
1004405035
1004405048
1004405032
1011205044
7. Lingkup Kegiatan
a. Kelompok Sasaran
Siswa sekolah dasar kelas IV-V di Desa Jatiluwih, meliputi SDN 1 Jatiluwih,
SDN 2 Jatiluwih, dan SDN 3 Jatiluwih.
b. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM
Survey lapangan
Survey lapangan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dan
permasalahan yang terjadi di lapangan
lainnya. Persiapan alat berupa media penyuluhan, seperti poster, leaflet, dan
sebagainya.
Pelaksanaan penyuluhan
Pelaksanaan penyuluhan dilakukan selama satu bulan dihitung dari persiapan
hingga evaluasi. Pelaksanaan dilakukan di ruang kelas dengan media yang
telah ditentukan sebelumnya. Selain penyampaian materi, diberikan pula
demonstrasi mengenai materi PHBS yang diberikan. Media sosialisasi PHBS
tersebut juga diberikan kepada pihak sekolah untuk ditindaklanjuti sehingga
dapat dijangkau oleh seluruh warga sekolah
Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan observasi di lingkungan
sekolah.
Pembuatan Laporan
Pembuatan
laporan
dilaksanakan
sebagai
wujud
laporan
dan
No
Nama Kegiatan
Sumber
Dana
13.1.1.55
13.1.1.56
Mahasiswa
Evaluasi Kegiatan
Pembuatan Laporan
Nama Kegiatan
Tempat
Jumlah
Waktu
SDN 1
18 orang
2 jam
Jatiluwih,
SDN 2
Jatiluwih,
SDN 3
3 orang
1 jam
1 jam
3 orang
2 jam
8 orang
1 jam
46 orang
3 jam
Jatiluwih
2
Puskesmas
Pembantu
Jatiluwih
PHBS
3
Posko
KKN
Puskesmas
Bubuk Abate
I Penebel
SDN 1
Izin Sosialisasi
Jatiluwih,
SDN 2
Jatiluwih,
SDN 3
Jatiluwih
SDN 1
Jatiluwih
SDN 2
Jatiluwih
SDN 3
Jatiluwih
Evaluasi Kegiatan
Posko
22 orang
3 jam
50 orang
4,5 jam
2 jam
2 jam
KKN
10
Pembuatan Laporan
Posko
KKN
TOTAL
482 jam
Pengeluaran
Print Materi
Penyuluhan
2.
3.
Print Poster
Sabun Cuci
Tangan
4.
5.
6.
7.
Pasta Gigi
Sikat Gigi
Rincian
50
lembar
lembar
botol
buah
10
0
buah
Gelas Plastik
bungkus
Hadiah
buah
Total
Harga Satuan
R
p
R
p
R
p
R
p
R
p
R
p
R
p
Jumlah
300,00 Rp
15.000,00
30.000,00 Rp
270.000,00
20.000,00 Rp
60.000,00
15.000,00 Rp
45.000,00
1.500,00 Rp
150.000,00
8.000,00 Rp
8.000,00
10.000,00 Rp
60.000,00
608.000,00
2. Latar Belakang
Sebagai daerah pariwisata, Desa Jatiluwih secara bertahap melakukan
pengembangan dari segi sumber daya manusia guna mencapai peningkatan kualitas
hidup masyarakat yang sehat. Salah satu usaha yang dilakukan dan terus
dikembangkan adalah Usaha Kesehatan Sekolah atau yang disebut UKS. Pembinaan
UKS ini dilaksanakan pada semua jenis dan tingkat pendidikan, baik sekolah negeri
ataupun swasta, dari tingkat dasar hingga menengah atas, khususnya pembinaan UKS
dilaksanakan pada tingkat dasar di Desa Jatiluwih. UKS merupakan tempat utama
pendidikan kesehatan yang ada di sekolah untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan mampu membentuk perilaku hidup sehat sejak dini, yang selanjutnya
mampu menghasilkan kesehatan peserta didik secara optimal. Adanya pembinaan
UKS sejak dini di sekolah dasar merupakan langkah utama untuk memberikan
pendidikan kesehatan, dimana pada akhirnya bukan masyarakat sekolah saja yang
mampu menjalankan hidup sehat, akan tetapi masyarakat sekitar khususnya orang tua
peserta didik juga akan menjalankan hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya.
3. Tujuan
Adapun tujuan dari program ini adalah
a. Untuk mengajarkan anak-anak sekolah dasar pentingnya UKS di sekolah
b. Untuk membentuk perilaku hidup sehat pada peserta didik di sekolah dasar
4. Manfaat
Adapun manfaat dari program ini adalah
a, Mampu menambah wawasan peserta didik tentang pentingnya UKS di sekolah
dasar.
b. Mampu mewujudkan hidup sehat di masyarakat khusus di sekolah dasar
5. Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut:
a. Diharapkan anak-anak mampu mempergunakan UKS dengan baik
b.
Nama
Ni Wayan Supriyanti
I G A N Bayu Darma Putra
Ni Putu Desy Ratna Dewi
Ni Made Sinta Pradnyani
Putu Intan Yuliartini
Lingga Yogi Prasetya
Ni Made Candra Yundarini
Ayu Indah Carolina
I Wayan Fandhi Wibawa Lostapa
Kristiana Yoaltiva Jinorati
Ni Luh Putu Devi Sintia Dewi
I Wayan Parwita
Ade Ayu Wulan Suci
Ida Ayu Candra Dewi
I Gusti Agung Pt Retno Saputra
I Gusti Made Widiarsana
Muhammad Audy Bazly
I Wayan Hendra Gunawan `
Muhamad Nordiansyah
Bagus Kurniawan
I Wayan Alit Wigunawan
I Putu Dimas Darma Laksana
I Wayan Putra Adiyasa
Fakultas
NIM
1106305055
1106305093
1106305032
1106305041
1106305051
1002305014
1002105074
1002105073
1009005031
1009005073
1008105017
1008605040
1008105034
1105315042
1001405009
1004405049
1004405052
1004105007
1004405054
1004405035
1004405048
1004405032
1011205044
Lingkup Kegiatan
a. Kelompok sasaran
Siswa sekolah dasar yang ada di kelas satu dan dua. Di desa Jatiluwih terdapat 3
SD yaitu, SD 1, SD 2, SD 3 di desa Jatiluwih.
b. Perencanaan, Pelaksanaan, dan evaluasi Partisipatif KKN-PPM
Persiapan
dalam kotak P3K, penggunaan alat kesehatan lainnya dan materi penyuluhan
tentang lingkungan sehat.
4) Simulasi materi P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) dan materi
lingkungan sehat (deteksi jentik nyamuk & penggunaan serbuk abate)
5) Pemberian kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) pada masingmasing UKS di setiap sekolah.
Pelaksanaan
Melaksanakan sosialisasi tentang P3K dan lingkungan sehat kepada siswa kelas 4
dan 5 di 3SD yang ada di sekitar desa juga mengadakan simulasi dan pengadaan
kotak P3K di ruang UKS masing-masing sekolah
Evaluasi
8.
Metode Pelaksanaan
No. Sektor
13. 1.3.11
No
1
Nama Program
Berkomunikasi dan
Bahan
Sumber Dana
Mahasiswa
memohon izin
dengan pihak Desa
Jatiuwih terutama
pada pihak desa
dalam pembinaan
UKS.
2
Melakukan diskusi
Mahasiswa
mengenai materi
pelatihan dengan
pihak sekolah dan
pukesmas
3
Melakukan
permohonan izin ke
SD sebagai sasaran
Mahasiswa
pembinaan UKS
4
Pemberian Materi
Materi penyuluhan
Mahasiswa
Simulasi P3K,
1.Materi
Mahasiswa
penerapan
penyuluhan,
lingkungan sehat,
pengadaan kotak
P3K pada masing-
masing UKS
4. Kotak P3K
6
Evaluasi dan
Mahasiswa
pembuatan Laporan
Nama Kegiatan
Tempat
Jumlah
Waktu
Berkomunikasi dan
Kantor
6 orang
2 jam
6 orang
2 jam
6 orang
3 jam
Kepala Desa,
SDN 1 Jatiluwih,
SDN 2 Jatiluwih,
SDN 3 Jatiluwih
Melakukan diskusi
SDN 1 Jatiluwih,
SDN 2 Jatiluwih,
SDN 3
pukesmas
Jatiluwih,
Puskesmas
Melakukan permohonan
Sekolah Dasar
pembinaan UKS
Jatiluwih
Ruang kelas
Sekolah Dasar
media lainnya
15 orang
6 jam
23 orang
12 jam
3 jam
Jatiluwih
5
Sekolah Dasar
lingkungan sehat,
Jatiluwih
Posko dan
Laporan
pemondokan
Total
25 jam
Pengeluaran
Print Materi
10
lembar
Print Poster
lembar
Kotak P3K
kotak
Penyuluhan
2.
3.
Rincian
Total
Harga Satuan
R
p
R
p
R
p
Jumlah
300,00 Rp
3.000,00
30.000,00 Rp
90.000,00
150.000,00 Rp
450.000,00
R
p
543.000,00
PROGRAM BANTU
1. Rancangan Program Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Penanaman tanaman obat keluarga pada lingkungan sekolah merupakan salah satu
program bantu yang dihimbau oleh pihak desa kepada mahasiswa. Tanaman obat
keluarga ini ditanam dan diberikan papan nama ilmiah dan khasiatnya sehingga para
siswa dapat mengetahuinya. Adapun TOGA yang diberikan adalah cocor bebek,
kunyit, sirih, purna jiwa, dan kayu manis.
1.1 Tujuan
Adapun tujuan dari program ini adalah :
a. Memperkenalkan jenis-jenis tanaman toga dan khasiatnya pada anak sekolah dasar
b. Memotivasi masyarakat kembali mempergunakan tanaman obat keluarga sebagai
penanganan penyakit
1.2 Manfaat
Adapun manfaat dari program ini adalah:
a. Anak usia sekolah dasar mengetahui apa itu TOGA dan khasiatnya
b. Masyarakat dapat termotivasi mempergunakan TOGA kembali
1.3 Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai
berikut:
a. TOGA dapat kembali dipergunakan oleh masyarakat khususnya warga Desa
Jatiluwih
b. TOGA dapat diperkenalkan sejak dini pada anak usia sekolah dasar
1.4 Mahasiswa yang terlibat
No
1
2
3
4
Nama
Ni Wayan Supriyanti
I G A N Bayu Darma Putra
Ni Putu Desy Ratna Dewi
Ni Made Sinta Pradnyani
Fakultas
NIM
1106305055
1106305093
1106305032
1106305041
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1106305051
1002305014
1002105074
1002105073
1009005031
1009005073
1008105017
1008605040
1008105034
1105315042
1001405009
1004405049
1004405052
1004105007
1004405054
1004405035
1004405048
1004405032
1011205044
Nama Kegiatan
Berkomunikasi
Tempat
SDN 1 Jatiluwih
dan melakukan
SDN 2 Jatiluwih
perizinan terkait
SDN 3 Jatiluwih
penanaman TOGA
Penanaman TOGA
SDN 1 Jatiluwih
Jumlah
6
Waktu
0,5 jam
14
1 Jam
3 jam
SDN 2 Jatiluwih
3
Evaluasi dan
SDN 3 Jatiluwih
Posko dan Pemondokan
Pembuatan
Laporan
Total : 17 jam
1.6 Rincian Anggaran Biaya
No
Pengeluaran
Rincian
Harga Satuan
Jumlah
.
1.
Transportasi
R
(Pengambilan
20.000,00 Rp
20.000,00
p
TOGA)
BAB III
PELAKSANAAN KKN
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak Dini pada Anak Usia Sekolah Dasar
di Desa Jatiluwih, kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
Latar belakang dilakukannya penyuluhan dan simulasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di Desa Jatiluwih sebagai tempat KKN Mahasiswa Unud yaitu Pada Sosiialisai oleh
perangkat desa mengatakan kebersihan menjadi masalah yang paling penting dan dari data
observasi dari mahasiswabahwa belum adanya tempat pembuangan sampah akhir oleh
karena itu masalah kebersihan menjadi masalah utama yang mengakibatkan mudahnya
warga terinfeksi penyakit dan keindahan Desa menjadi menurun. Sehingga pentingnya
penyadaran kesersihan diri dan lingkungan terhadap warga Desa Jatiluwih secara dini.
Sehingga ditetapkan sasaran dari penyuluhan ini yaitu Siswa Sekolah Dasar.
Penyuluhan PHBS ini merupakan pemberian informasi mengenai perilaku hidup bersih
dan sehat yang terdiri dari penyuluhan cuci tangan pakai sabun, cara mnggosok gigi dengan
benar dan membuang sampah pada tempatnya serta dilakukan simulasi cuci tangan pakai
sabun dan air mengalir dan dilakukan simulasi menggosok gigi yang baik dengan benar
yang dibantu dengan replika gigi.
Sasaran dari Penyuluhan PHBS ini merupakan siswa SD se-jatiluwih yaitu, SDN 1, SDN
2 dan SDN 3 Jatiluwih yang duduk di kelas 4 dan 5. Penyuluhan dan simulasi PHBS ini
bertujuan untuk pendidikan kesehatan secara dini serta bertujuan untuk pencegahan penyakit
seperti diare dan caries gigi. Sehingga penyuluhan ini diharapakan meningkatkan
pengetahuan anak secara dini dan tidak tertular penyakit infeksi yang dapat mengakibatkan
penurunan produktifitas.
Dalam pelaksanaan
program. Berikut secara umum tahapan pelaksanaan program Penyuluhan dan Simulasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Khususnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan
Kesehatan Gigi Sekolah (KGS) pada Siswa SD N 1, 2 dan 3 Jatiluwih, Penebel, Tabanan
yaitu,
a. Persiapan, Pembuatan Materi Penyuluhan
Persiapan Kegiatan penyuluhan ini telah dilakukan sebelum melakukan pemondokan
di Desa KKN. Persiapan tersebut berupa pengumpulan informasi yang akan disusun
menjadi materi penyuluhan, peminjaman alat-alat penyuluhan, pembuatan materi
penyuluhan berupa power point, poster dan leaflet, pembuatan surat pemberitahuan
kepada kepala desa dan kepala sekolah, pembelian alat-alat simulasi seperti sabun cair,
sikat gigi, pasta gigi dan tisu. Selain itu, Peserta KKN Unud juga melakukan rapat rutin
untuk memantapkan persiapan program, dalam rapat juga dibentuk PIC program serta
panitia yang bertugas agar mempermudah dan pelaksanaan tugas lebih terarah.
Sasaran
Persiapan kegiatan
Kepala Sekolah
17-21 Februari
PHBS (persiapan
SD, petugas
2014
materi presentasi,
Puskesmas
proyektor, poster
PHBS, peralatan
simulasi cuci
tangan yang baik
dan benar (sabun
cair, tissue),
peralatan gosok
gigi (sikat gigi,
Waktu
Tempat
Penebel.
Pengajuan surat
permohonan izin
ke masing-masing
sekolah dan
Permohonan
bantuan serbuk
abate.
Sosialisasi PHBS
Sejak Dini
&5
Sosialisasi PHBS
Sejak Dini
&5
Sosialisasi PHBS
Sejak Dini
&5
SDN 1 Jatiluwih
SDN 3 Jatiluwih
SDN 2 Jatiluwih
d. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dimulai dari minggu pertama ketika peserta KKN PPM ada di
Desa Jatiluwih. .Kegiatan secara berjenjangyaitu pertama dilaksanakan pada hari Sabtu,
22 Februari 2014 dari pukul 09.00 hingga 12.00 di SD N 1 Jatiluwih, kedua dilaksanakan
pada hari Rabu, 26 Februari 2014 dari pukul 08.00 hingga 11.00 di SD N 3 Jatiluwih,
ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari dari pukul 09.00 hingga 13.30 di SD N
2 Jatiluwih. Kegiatan ini dilaksanakan dengan 2 metode, yaitu sosialisasi dan simulasi
bersama siswa-siswi SD N se-Jatiluwih. Materi yang diberikan didapatkan dari
kumpulan materi-materi yang ada di internet dan dibuat dalam power point sehingga
akan lebih mudah diserap oleh para siswa dan diberikan poster tahap-tahap cuci tanga
yang akan ditempel di lingkungan sekolah.
Pada metode penyuluhan dilaksanakan dengan 2 metode, yaitu dengan berbicara
langsung melalui presentasi power point dan dilanjutkan dengan menonton video
kesehatan yang berhubungan dengan marteri penyuluhan. Pada sesi Tanya jawab
diberikan penghargaan kepada siswa-siswai yang berani bertanya ataupun maju kedepan
untuk melakukan simulasi. Untuk kegiatan simulasi dilaksanakan serentak oleh siswasiswi kelas I, II dan III SD yang didampingi oleh Mahasiswa KKN PPM dan para guruguru dari masing-masing SD. Simulasi yang dilakukan yaitu, simulasi sikat gigi yang
baik dan benar dicontohkan oleh mahasiswa KKN selanjutnya siswa meniru gerakan
yang dicontohkan secara serentak sebelumnya dipilih siswa-siswi yang mau menjadi
volunteer untuk menjadi contoh untuk siswa-siswi lainnya. Sama seperti pada
penyuluhan sikat gigi, penyuluhan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir juga
dicontohkan oleh mahasiswa KKN dan dipilih volunteer sebagai contoh sambil
menyanyikan lagu burung kakak tua sambil mempraktekan 7 langkah cuci tangan.
Selanjutnya pada akhir simulasi siswa-siswi yang berani tampil menjadi contoh diberikan
hadiah. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama.
e.Kendala dan Solusi
Adapun permasalahan yang terjadi adalah :
1. Sulit menyeleksi siswa SD yang pada awalnya diingikan kelas 4 dan kelas 5
sehingga peserta acak dari kelas 1-6
2. Anak-anak kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan setelah pemberian
materi
3. Prasarana saat simulasi cuci tangan dan gosok gigi yang kurang memadai berupa
tempat cuci tangan/wastafel.
4. Guru-guru yang kurang partisipatif saat pemberian sosialisasi.
Solusi yang diperoleh adalah :
1. Koordinasi dengan guru mengenai jadwal dan siswa yang terlibat sehingga target
peserta dari kelas 4 dan kelas 5 tercapai.
2. Pemberian materi yang inovatif disertai dengan motivasi sehingga anak-anak lebih
tertarik mendengarkan materi.
3. Persiapan prasarana dari mahasiswa lebih dipersiapkan misalnya seperti selang air
dan gelas sehingga tempat simulasi cuci tangan dan gosok gigi lebih kondusif.
Sasaran
Waktu
Persiapan kegiatan
Kepala Sekolah
17-25 Februari
pembinaan UKS
SD
2014
(persiapan materi
Tempat
Penebel.
Pengajuan surat
permohonan izin
ke masing-masing
sekolah
Pembinaan kader
Perwakilan
UKS
Anak SD kelas 4
&5
26 Februari 2014
SDN 3 Jatiluwih
Pembinaan kader
Perwakilan
UKS
Anak SD kelas 4
27 Februari 2014
SDN 2 Jatiluwih
28 Februari 2014
SDN 1 Jatiluwih
&5
Pembinaan kader
Perwakilan
UKS
Anak SD kelas 4
&5
d. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan dimulai dari minggu pertama ketika peserta KKN PPM ada di
Desa Jatiluwih. Kegiatan ini dilaksanakan dengan 2 metode, yaitu pemberian materi dan
praktek mengenai P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), perawatan luka,
penatalaksanaan sprain dan strain, penggunaan bubuk abate, dan penatalaksanaan
demam. Untuk kegiatan simulasi dilaksanakan oleh perwakilan masing-masing 5 orang
setiap sekolah. Selanjutnya pada akhir simulasi, siswa diberikan semacam evaluasi untuk
mempraktekkan sendiri kompetensi yang diberikan. Mahasiswa KKN juga memberikan
isi kotak P3K kepada masing-masing sekolah.
e.Kendala dan Solusi
Adapun permasalahan yang terjadi adalah :
1. Tidak semua sekolah memiliki ruangan tersendiri untuk UKS atau Unit Kesehatan
Sekolah sehingga pembinaan UKS menjadi pelatihan kadek dokter cilik di
ruangan kelas.
2. Sekolah tidak memiliki fasilitas P3K yang memadai
3. Tidak semua sekolah ini memiliki Pembina UKS.
Solusi yang diperoleh adalah :
1. Berkoordinasi dengan pihak sekolah dari jauh hari untuk pengadaan ruangan UKS
dan kader dokter cilik.
2. Berkoordinasi dengan pihak puskesmas sebagai lini pelayanan kesehatan pertama
di masyarakat untuk optimalisasi UKS.
3. Mencari sponsor yang berhubungan dengan pengadaan kotak P3K.
PROGRAM BANTU
Penanaman TOGA
a. Waktu dan Lokasi Kegiatan
Kegiatan penanaman TOGA mulai dari survey tanaman toga dan pencarian informasi
terkait jenis dan khasiat TOGA. Ini dilakukan mulai dari minggu pertama, hingga minggu
keempat selama KKN-PPM berlangsung. Lokasi kegiatan adalah pada sekolah dasar yang
ada di Jatiluwih yaitu di SDN 1 Jatiluwih, SDN 2 Jatiluwih, SDN 3 Jatiluwih, serta wilayah
posko KKN-PPM Unud Periode VIII Desa Jatiluwih. Waktu penanaman adalah pada hari
Kamis, 6 Maret 2014.
b. Kelompok Sasaran dan Pihak Yang Terlibat
Adapun pihak yang terlibat, baik dalam hal penanaman TOGA adalah seluruh peserta
KKN-PPM Unud Periode VIII Desa Jatiluwih, serta siswa dan guru masing-masing SD.
c. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada hari Kamis, 6 Maret 2014 secara serempak pada masing-masing
SD yaitu SDN 1,2,3 Jatiluwih. Tanaman TOGA yang ditanam sudah diberi papan nama
mengenai nama ilmiah, empiris, dan khasiat. TOGA diberikan sebanyak 15 tanaman dimana
masing-masing sekolah mendapat 5 tanaman. Penanaman dilakukan di areal sekolah selama
kurang lebih 1 jam. Siswa juga diikutsertakan dalam penanaman bersama guru-guru.
d. Dampak dan Saran
Pelaksanaan program kegiatan ini berdampak sangat positif bagi pelestarian TOGA serta
sosialisasi penggunaannya di desa Jatiluwih. Melihat antusiasme siswa SD dalam mengikuti
kegiatan, kegiatan ini disambut baik dan direspon positif. Selain itu, semoga siswa-siswi tetap
mengetahui adanya potensi yang dimiliki salah satunya TOGA, meskipun nantinya peserta
KKN-PPM Unud Periode VII harus mengakhiri masa KKN-PPM.