Usulan Penelitian
Diajukan oleh :
M Hardiansyah
NIM. 07011381621155
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi
Diajukan Oleh :
M Hardiansyah
NIM. 07011381621155
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
persembahkan kepada :
iii
KATA PENGANTAR
berkat rahmat dan karuniaNya penulis diberikan kekuatan serta kemampuan untuk
dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk mencapai gelar Derajat Sarjana
Covid19”.
menyadari akan bantuan serta kemudahan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Maka
perkenankan penulis untuk memberikan ucapan terima kasih serta penghargaan kepada :
2. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan pengorbanan, sabar, dan
3. Bapak Prof. DR. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE. Selaku Rektor Universitas
Sriwijaya
4. Bapak Prof. Dr. Alfitri, M.Si. Selaku Dekan Fakultas ilmu sosial dan ilmu
5. Bapak Zailani Surya Marpaung, S.Sos., MPA. Selaku Kepala Jurusan Ilmu
Administrasi Publik.
6. Ibu Dr. Hj. Lili Erina, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I penulis yang telah
iv
7. Ibu Dwi Mirani, S.IP., M.Si. selaku dosen Pembimbing II penulis yang juga
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi
Ilmu Administrasi Publik yang telah memberi ilmu pengetahuan dan para
10. Bapak Dr. Andries Lionardo, S.IP., M.Si. selaku salah satu Dosen di
Fakulta5s ilmu sosial dan ilmu politik, bersama Punggawa Kandis rekan satu
11. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
hidayahNya atas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Apabila masih ada
kekeliruan dalam penulisannya, penulis menerima kritik yang membangun. Atas segala
Penulis
v
ABSTRAK
Pembimbing I Pembimbing II
vi
ABSTRACT
Pembimbing I Pembimbing II
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR LAMPIRAN v
DAFTAR SINGKATAN vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 12
3. Tujuan Penelitian 12
4. Manfaat Penelitian 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13
A. Landasan Teori
1. Efektivitas 13
2. Pengukuran Efektivitas 15
3. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 17
a. Pengertian Bantuan Operasional Kesehatan 17
b. Tujuan Bantuan Operasional Kesehatan 17
c. Manajemen Pengelolaan dan Distribusi Dana BOK 22
d. Indikator Kualitas Keberhasilan Bantuan Operasional Kesehatan 23
B. Kerangka Teori 24
C. Penelitian Terdahulu 25
D. Kerangka Pemikiran 27
BAB III METODE PENELITIAN 29
A. Jenis Penelitian 29
B. Definisi Konsep 29
C. Definisi Operasional 30
D. Populasi dan Sampel Penelitian 31
E. Jenis dan Sumber Data 31
F. Teknik Pengumpulan Data 33
1. Wawancara 33
2. Dokumentasi 33
G. Teknik Analisis Data 33
1. Input 34
2. Output 34
3. Outcome 34
H. Sistematika Penulisan 35
BAB IV PEMBAHASAN 38
DAFTAR PUSTAKA 53
viii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
1. Tiga Kecamatan yang menyumbang jumlah penduduk terbanyak di
kota Palembang pada tahun 2015 8
2. Jumlah pasien yang berobat di Puskesmas 7 ulu kota Palembang
Tahun 2015-2019 9
3. Jumlah angka target dan realisasi anggaran BOK Puskesmas 7 Ulu
kota Palembang pada setiap bulan di tahun 2020 10
4. Kriteria Efektivitas 16
5. Penelitian Terdahulu 25
6. Definisi Operaional 31
7. Kriteria Efektivitas 35
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Alur distribusi dan alokasi anggaran BOK Puskesmas 4
2. Jumlah kasus positif Covid-19 di indonesia sejak bulan Maret 2020 6
3. Alur Distribusi dan Monitoring Dana 23
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Pedoman Wawancara Penelitian 54
2. Surat Tugas Pembimbing Usulan Skripsi 55
3. Surat Izin Penelitian KESBANGPOL Kota Palembang 56
4. Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan Kota Palembang 57
xi
DAFTAR SINGKATAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang tata cara pengendalian dan
diharapkan. Efektivitas adalah pencapaian hasil program dengan target yang telah
ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil. Efektivitas program
kerja yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, efektivitas dapat
diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu lembaga atau organisasi untuk dapat
melaksanakan semua tugas-tugas pokoknya atau untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya.
Dalam ilmu administrasi publik, tujuan Efektivitas adalah untuk mengukur sebuah
proses yang telah dilaksanakan atau diimplementasikan tepat sasaran atau mencapai target
yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu pengukuran Efektivitas dalam sebuah
dilakukan untuk mengevaluasi ketepatan daya guna anggaran sesuai target dan sasaran
anggaran atau dengan cara membandingkan Output dengan Outcome yang dihasilkan
(Mardiasmo, 2018:5).
Puskesmas atau Pusat kesehatan masyarakat adalah organisasi publik milik pemerintah
pemerintah. Selain itu tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam Pembangunan Kesehatan. Puskesmas menjadi salah satu
indikator kemajuan pembangunan pada bidang kesehatan suatu daerah oleh pemerintah.
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
sumber seperti jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, Bantuan operasional
kesehatan Puskesmas, dan penerimaan Dana alokasi khusus kesehatan lainnya. Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 86 Tahun 2019 tentang Juknis Dana alokasi khusus kesehatan,
prinsip tata kelola yang baik (good governance) yakni transparan, efektif, efisien, dan
BOK adalah bantuan operasional kesehatan yang merupakan subsidi pemerintah dalam
bidang kesehatan. Bantuan ini selain ditujukan untuk membiayai pelayanan kesehatan yang
selama ini masih dirasa kurang memadai, BOK juga diperuntukkan untuk meningkatkan
puskesmas dan rumah sakit terutama pelayanan preventif kesehatan semakin tipis. Anggaran
BOK merupakan suatu cara pemerintah untuk meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah
melalui memberikan bantuan untuk masyarakat dengan adanya anggaran dana BOK bagi
Puskesmas.
2
BOK merupakan bantuan dalam bentuk dana yang dikeluarkan pemerintah pusat
melalui Anggaran pengeluaran belanja negara (APBN) dan bukan termasuk anggaran yang
dialokasikan untuk Kementerian kesehatan. Tetapi BOK merupakan Dana alokasi khusus
Non fisik yang dikeluarkan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan dan program
bidang kesehatan. Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan yang selanjutnya
disebut DAK Nonfisik Bidang Kesehatan adalah dana yang dialokasikan ke daerah untuk
menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah.
BOK dianggarkan pemerintah untuk jangka waktu satu tahun sekali dari bulan Januari
hingga Desember. Penggunaan dana BOK mengacu pada PERMENKES Nomor 86 Tahun
2020 bahwa selain untuk Puskesmas, Dana program BOK juga memiliki ruang lingkup
untuk :
3. Akreditasi Puskesmas;
3
Gambar 1. Alur distribusi dan alokasi anggaran BOK Puskesmas
ada di wilayah kerja. Besaran alokasi dana BOK untuk setiap Puskesmas ditetapkan oleh
dinas kesehatan melalui surat keputusan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, dengan
4. Kondisi geografi;
Dana BOK yang telah dialokasikan di setiap Puskesmas dapat digunakan untuk
operasional pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif upaya kesehatan masyarakat oleh
penyelenggaran program indonesia sehat oleh UKM atau Unit kesehatan masyarakat,
Deteksi dini atau penemuan kasus kesehatan, Pencegahan penyakit penularan risiko,
Pemerintah pusat terhadap operasional pelayanan kesehatan di daerah sampai unit terkecil
anggaran Bantuan operasional kesehatan (BOK) sejak tahun 2010. Dalam surat Keputusan
WHO (World Health Organization) telah menyatakan wabah penyakit yang disebut
Virus corona 2019 atau Covid-19 sebagai pandemi global. Ditetapkannya status ini pada
tanggal 11 Maret 2020 diakibatkan karena telah menyebarnya virus tersebut ke 114 negara
di berbagai benua. Total kematian pada saat itu telah mencapai 4,291 orang atau lebih dari
5
Gambar 2. Jumlah kasus positif Covid-19 di indonesia sejak bulan Maret 2020
kesehatan nasional oleh pemerintah membuat bidang kesehatan menjadi bidang yang
dituntut memberikan pelayan publik lebih maksimal dan intens untuk mengatasi
pandemi Covid-19 adalah standar yang harus diupayakan apabila pemerintah ingin
memberikan kontribusi yang maksimal penanganan wabah ini. Pelayanan publik yang
Covid-19 membuat pemerintah harus begitu konsen dan fokus dalam memberikan fasilitas
yang cukup untuk menunjang pembiayaan penambahan fasilitas kesehatan. Seiring dengan
bertambahnya kasus pasien positif pada setiap bulan. Standar pelayanan publik masyarakat
6
pada masa pandemi Covid-19 sangat penting untuk dikedepankan terutama dibidang
anggaran, permasalahan seperti kurangnya alat kesehatan, alat pelindung diri (APD), serta
fasilitas pendukung dalam penanganan pandemi Covid-19 yang memicu kebutuhan yang
Instruksi presiden nomor 4 tahun 2020, tentang refocusing kegiatan dan alokasi
tentang pemanfaatan dana alokasi khusus bidang kesehatan untuk dukungan dalam
kesehatan RI nomor HK.O1.07l MENKES/21s/ 2O2O tentang Dana alokasi khusus bidang
kesehatan penanganan Covid-19 bahwa dana BOK pada Puskesmas dapat digunakan untuk
kegiatan surveilans Covid-19. Tujuan utama surveilans Covid-19 adalah memutus rantai
b. Surveilans Epidemiologi
Surveilans
Dalam pandemi Covid-19, Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting mulai
dari promotif, preventif, kuratif sampai rehabilitatif. Menteri kesehatan Terawan agus
orang-orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien
3. Kuratif, mengobati pasien OTG, ODP dan PDP dengan gejala ringan sehingga
8
Kecamatan seberang ulu I merupakan kecamatan yang memiliki penduduk terbanyak
di kota Palembang. Berdasarkan tabel 1, saat tahun 2015 ada 176,749 penduduk yang
berada di kecamatan tersebut. Semakin padat penduduk dalam suatu wilayah maka tingkat
resiko penularan virus Covid-19 akan semakin besar, dan kontak masyarakat akan semakin
Seberang ulu I hanya memiliki dua Puskesmas, yaitu Puskesmas 7 ulu dan Puskesmas 4
ulu. Fakta ini mengharuskan kedua pusat pelayanan kesehatan tersebut harus
Puskesmas 7 ulu Palembang merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang
berada di wilayah Kecamatan seberang ulu I, dan telah mendapatkan Akreditasi sebagai
UPT Puskesmas tingkat provinsi. Sebagai Puskesmas yang telah terakreditasi, tentu
puskesmas 7 ulu juga telah mendapatkan anggaran BOK yang cukup besar. Besarnya
anggaran tersebut tentu akan menjadi tantangan sekaligus tanggung jawab yang tidak
sedikit pula. Masa pandemi Covid-19 menjadi realita tantangan yang harus dihadapi dari
Tahun 2015-2019
9
Sebagai Puskesmas yang telah terakreditasi, Puskesmas 7 ulu palembang, telah
menjadi rujukan masyarakat untuk berobat bukan hanya bagi Kecamatan seberang ulu I
saja. Berbagai latar masyarakat juga yang berada di kecamatan lain seiring
dengan semakin lengkap dan meningkatnya fasilitas pendukung pengobatan. Data pada
Sehingga Efektivitas pada Puskesmas tersebut pada masa pandemi Covid-19 menjadi
Tabel 3. Jumlah angka target dan realisasi anggaran BOK Puskesmas 7 Ulu
10
Target realisasi anggaran yang hendak dicapai oleh Puskesmas 7 ulu palembang dalam
tabel 3 menunjukan tidak terealisasi yang sangat signifikan di tahun 2020. Menariknya
pada triwulan pertama tahun 2020, target realisasi dapat tercapai. Tidak tercapainya target
kedaruratan dan bencana nasional atau saat menjelang berakhirnya triwulan pertama.
Bahkan pada bulan april angka realisasi yang tercapai hanya lebih sedikit dari setengah
Pemerintah pada pertengahan bulan maret mengeluarkan kebijakan bekerja dari rumah
selama 14 hari pertama dan dilanjutkan dengan pembatasan-pembatasan kerja bagi instansi
pemerintah yang tetap harus beroperasi. Seperti yang terjadi pada puskesmas 7 ulu
Palembang, dimana pembatasan tersebut adalah salah satunya pegawai bekerja hanya 3
hari dalam seminggu. Berikut adalah wawancara penulis kepada kepala pimpinan
“Sejak pemerintah menetapkan WFH, kami masih tetap harus beroperasi tentu
dengan upaya perlindungan dan pencegahan diri untuk keamanan petugas kami.
kalau biasanya kami bekerja full, nah sekarang setiap petugas hanya bekerja 3 hari
saja dalam seminggu untuk meminimalisir atau pengurangan 50 % kapasitas kantor
dari biasanya. kerugian pasti ada karena tentu saja menghambat produktifitas kami
di puskesmas, sehingga Efektifitas terganggu karena harus menyesuaikan diri.
termasuk program-program yang harus digulirkan perlu ditiadakan dan ditinjau
kembali”
pegawai puskesmas 7 ulu Palembang terganggu dan tidak berjalan seperti normal. Upaya
BOK oleh Dinas kesehatan kota palembang. Kendala-kendala yang dimaksud adalah
11
Berdasarkan yang telah diuraikan diatas, sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut “Efektivitas Bantuan operasional kesehatan (BOK) pada masa
B. Rumusan Masalah
Setelah membaca Latar belakang yang telah diuraikan diatas, kajian permasalahan
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : “Mengetahui “Efektivitas
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bacaan, atau bahan bacaan dan bahan
kajian yang bermanfaat untuk menambah wawasan dalam kajian studi ilmu administrasi
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
dan informasi khususnya bagi pihak Puskesmas 7 Ulu kota palembang serta pihak-pihak
lain yang umumnya membutuhkan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Landasan teori adalah bab yang menjelaskan teori-teori yang relevan berkaitan dengan
variabel yang akan diteliti. Serta sebagai dasar dalam memberi jawaban terhadap rumusan
masalah.
1. Efektivitas
pencapaian tujuan atau target kebijakan atau hasil guna. Efektivitas merupakan hubungan
antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional
dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan
(spending wisely).
yang diharapkan (target) dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Hasil atau target yang
Efektivitas membandingkan antara outcome dengan output untuk berfokus pada outcome
(hasil). Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang
dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan, atau dengan kata lain anggaran
Dalam Ihyaul (2009: 26) efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan
tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila
proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan. Indikator efektivitas
menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari keluaran atau output
13
program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar kontribusi output pada
Efektivitas disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya. Hal ini sesuai pendapat Soewarno (2014) yang mengatakan bahwa
efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Pada dasarnya dalam memaknai efektivitas setiap orang dapat memberi arti yang
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Efektivitas adalah pencapaian hasil program dengan
target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil.
program-program kerja yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu lembaga atau organisasi
untuk dapat melaksanakan semua tugas-tugas pokoknya atau untuk mencapai sasaran yang
adalah keberhasilan atau kesuksesan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus
dicapai. Dapat dikatakan juga efektivitas adalah perbandingan antara output dengan tujuan,
realisasi belanja dengan target belanja. Efektivitas berkaitan dengan dampak suatu Output
bagi pengguna jasa (Konsumen). Untuk mengukur Efektivitas suatu kegiatan harus
14
2. Pengukuran Efektivitas
keluaran (output) program dalam mencapai tujuan program. Sedangkan Indikator dalam
Efektvitas anggaran adalah Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap
pencapaian tujuan atau sasaran alokasi anggaran yang ditentukan, maka semakin efektif
tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil
mencapai tujuan, maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Hal terpenting
yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan tentang berapa besar biaya
yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan. Efektivitas hanya melihat apakah suatu
program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara lebih rinci
menurut Mardiasmo dalam buku Akuntansi sektor publik terdapat tiga hal yang perlu
dilihat untuk mengukur Efektivitas anggaran yaitu dengan melihat Input, dan Output.
Input, merupakan sumber daya atau masukan yang digunakan dalam pelaksanaan
suatu kebijakan, program, dan aktivitas. Terdapat Input primer adalah kas atau dana
anggaran, kemudian Input sekunder adalah bahan baku, orang, infrastruktur dan masukan
Output, merupakan hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan
atau reealisasi dari suatu anggaran. Secara ringkas, Artinya ukuran Output menunjukan
hasil implementasi kebijakan, program, atau aktivitas. Sementara itu untuk Mengukur
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑛𝑎
Efektivitas Dana BOK = 𝑋 100%
𝐴𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑛𝑎
15
Nilai tingkat efektivitas menurut Kepmendagri No. 690.900-327 tahun 1996 yakni dengan:
90 – 99 % Efektif
80 – 90 % Cukup Efektif
60 – 80 % Kurang Efektif
Belanja Negara (APBN) Kementerian Kesehatan dan merupakan bantuan pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah yang disalurkan melalui mekanisme tugas pembantuan untuk
kinerja puskesmas dan jaringannya, serta UKBM atau Unit kesehatan berbasis masyarakat
2019). Apabila kita simpulkan secara singkat Bantuan Operasional Kesehatan adalah
Puskesmas dalam upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif serta Surveilans.
16
b. Tujuan dan Manfaat Bantuan Operasional Kesehatan
Dalam petunjuk Teknis BOK 2019 tujuan Bantuan Operasional Kesehatan adalah
meningkatnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif dalam mencapai target
kesehatan nasional :
bersifat promotif dan preventif dalam mencapai target program kesehatan prioritas
b. Tujuan Khusus
evaluasi.
Kesehatan (Renstra Kemenkes) tahun 2010–2014, BOK telah banyak membantu dan
sangat dirasakan manfaatnya oleh Puskesmas dan kader kesehatan di dalam pencapaian
Berikut adalah ruang lingkup kegiatan dan pemanfaatan dana BOK Puskesmas menurut
17
a. Minimal 60% dari total alokasi dana BOK Puskesmas digunakan untuk Program
Kesehatan Prioritas melalui berbagai kegiatan yang berdaya ungkit tinggi untuk
2. Pelayanan KIA dan KB, yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di
Pasangan Usia Subur untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas
masyarakat.
pendidikan dan perbaikan gizi, penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk,
b. Maksimal 40% dari total alokasi dana BOK Puskesmas digunakan untuk Program
lainnya.
18
1. Penyelenggaraan rapat lokakarya mini untuk menyusun Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) atau Plan of Action (POA) Tahunan setelah Puskesmas menerima
evaluasi kegiatan bulan sebelumnya dan menyusun rencana kegiatan bulan yang
masalah dan pemecahan masalah yang dihadapi, melibatkan kepala desa, anggota
bank Puskesmas.
19
5. Perjalanan dinas sampai dengan delapan jam digunakan untuk membiayai
transport bagi petugas kesehatan dan kader kesehatan, tokoh masyarakat dan
konsumsi rapat.
Surat Keputusan KPA atau Kuasa pengguna anggaran. Terdiri dari Penanggung jawab dan
Pengelola keuangan BOK yaitu, Penanggung Jawab BOK di Puskesmas adalah Kepala
Puskesmas dan Pengelola keuangan BOK Puskesmas adalah Bendahara penanggung jawab
anggaran. Dalam Permenkes Nomor 86 tahun 2019, manajemen pengelolaan dana BOK
c. pelaksanaan kegiatan;
d. pelaporan; dan
20
2. Efisien. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada secara tepat, cermat dan seminimal mungkin untuk mencapai tujuan
penyelesaian masalah.
1. Perencanaan
yang diterima dari Kabupaten/Kota dan hasil RKA dikompilasi oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota menjadi RKA dinas kesehatan atau dapat berupa RKA
2. Pengelolaan
4. Pelaporan
21
1) realisasi penyerapan anggaran;
2) realisasi kegiatan;
d. Kepatuhan Pelaporan
undangan.
22
Gambar 3. Alur Distribusi dan Monitoring Dana BOK
PUSKESMAS
Indikator dalam keberhasilan dan kualitas yang pada anggaran BOK ditentukan dengan
Ketercapaian target SPM atau standar pelayanan minimum bidang kesehatan yang dibuat
oleh pemerintah daerah tempat puskesmas tersebut beroperasi sebagai sasaran dan target
kegiatan atau program yang harus dicapai dan berdampak pada masyarakat. Standar
Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar
minimal yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga
berupa target-target kinerja yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan. Puskesmas sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta
23
B. Kerangka Teori
penelitian ini, penulis memanfaatkan teori Mardiasmo sebagai alat untuk menganalisa
kepada masyarakat.
2. Mengukur hubungan jangkauan Output terhadap tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai. Seperti yang diuraikan pada latar belakang bahwa anggaran BOK di
Puskesmas 7 ulu palembang tidak mencapai target waktu yang ditetapkan setiap
bulannya sehingga untuk memastikan rasio efektivitas anggaran BOK yang telah
dialokasikan.
24
C. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan acuan penulis dalam melakukan suatu penelitian yang
pernah dilakukan oleh pihak lain, upaya untuk mencari perbandingan dan selanjutnya
digunakan sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis.
Berikut merupakan penelitian terdahulu yang terkait menjadi bahan pertimbangan dalam
25
Lanjutan Tabel 5. Penelitian Terdahulu
4 Josi Eka Ariyani, dkk Hasil penelitian ini Penelitian yang Hal yang baru
“Efektivitas Biaya Untuk menunjukan bahwa dilakukan Joshi penelitian ini,
Penetapan Tarif Kelas Rawat terdapat selisih dkk yaitu peneliti
Inap Pada Rumah Sakit antara tarif rumah menggunakan menggunakan
Swasta” sakit panti nirmala metode jenis data
malang dengan tarif deskriptif kualitatif dan
dari hasil analisis kuantitatif. kuantitatif
yang telah
dilakukan.
5 Manahati Zebua, dkk Rumah Sakit Penelitian yang Hal yang baru
“Efektivitas Penyusunan Bethesda yang dilakukan oleh penelitian ini,
Anggaran di Rumah Sakit sudah memiliki Zebua dkk, tidak yaitu peneliti
Bethesda Yogyakarta” perencanaan menganalisis menggunakan
strategis faktor yang indikator
namun perlu menjadi Efektivitas
dijabarkan sasaran penghambat dana
anggaran dan Efektivitas pada operasional
kebijakan pokok penelitian. rumah sakit
rumah sakit dalam
tahunan sehingga
memudahkan para
manajer
menyiapkan
anggaran dengan
baik dan terdapat
perbedaan yang
signifikan antara
penyusunan
anggaran de facto
(fakta) dengan
penyusunan
anggaran ideal
(standar).
26
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian teori utama yang telah dijabarkan maka dapat disusun skema
1. Input. Sumber daya atau masukan pada anggaran BOK di penelitian ini adalah
Maksudnya adalah kemana saja anggaran BOK dialirkan dalam bentuk program
2. Output. Hasil atau keluaran adalah realisasi anggaran yang telah terlaksana
berdasarkan anggaran yang yang telah dialokasikan pada Input beserta dengan
27
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Input Output
Sumber : Diolah penulis 2021, Berdasarkan teori Mardiasmo (2018) dalam Buku
Akuntansi Sektor Publik
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian pada penelitian yang penulis pergunakan ini adalah menggunakan
metode penelitian deskriptif dan dengan pendekatan kuantitatif. Pengertian dari penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hal atau fenomena
kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
untuk mengacu hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan kuantitatif ini digunakan oleh
peneliti untuk mengukur tingkat Efektivitas Bantuan operasional kesehatan pada masa
B. Definisi Konsep
Pengertian konsep adalah istilah definisi untuk menggambarkan secara tepat atas
fenomena yang akan diteliti, kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi
(BOK) pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas 7 ulu Palembang, maka penulis
29
1. Efektivitas adalah kesuksesan atau kegagalan antara keluaran dengan tujuan atau
3. Pandemi Covid-19 adalah wabah penyakit yang disebabkan virus corona 2019 dan
keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai dalam Dana Bantuan
C. Definisi Operasional
1. Efektivitas
sebelumnya . Efektivitas hanya berbicara masalah Output saja. Apabila organisasi telah
berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi tersebut berjalan dengan efektif. Atau
dengan kata lain Efektivitas adalah kesuksesan atau kegagalan antara keluaran dengan
tujuan atau sasaran yang harus dicapai (Indra 2006 : 78). Terdapat tiga hal yang perlu
dilihat untuk mengukur Efektivitas yaitu dengan melihat Input, Output. Pada Output dapat
kita ukur tingkat Efektivitas, Berikut formula untuk mengukur tingkat efektivitas anggaran.
30
Apabila persentase kurang dari 60% kriteria tidak efektif, 60%- 80% Kriteria kurang
efektif, 80%-90% kriteria cukup efektif, 90%-100% kriteria efektif, dan lebih dari 100%
- Pengukuran Efektivitas
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑛𝑎 (𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡)
𝑋 100%
𝐴𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑛𝑎 (𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡)
1. Populasi Penelitian
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
31
yang menjadi Unit analisisnya adalah anggaran Dana Bantuan operasional kesehatan
2. Sampel Penelitian
jumlah dan karakteristik yang memiliki populasi tersebut. Sampel yang diambil harus
sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling yang digunakan pada
penelitian ini adalah Sampling total sehingga Keseluruhan Laporan Dana Bantuan
Operasional Kesehatan Puskesmas 7 Ulu Palembang yang dialokasikan pada tahun 2020
menurut berdasarkan Ruang lingkup pemanfaatan dana BOK sesuai dengan Surat
Data adalah representasi dari hal-hal yang bersifat nyata dan dapat diartikan sebagai
fakta-fakta, serangkaian bukti-bukti, sesuatu yang secara pasti diketahui atau secara pasti
diketahui atau serangkaian yang ada terjadi disekitar kita. Adapun data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Berdasarkan perolehan data
a. Data Kualitatif, merupakan data yang berupa kata, frasa dan kalimat. Data
kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian, meliputi:
Sejarah singkat berdirinya, letak geografis obyek, Visi dan Misi, struktur
32
b. Data Kuantitatif, merupakan data yang berbentuk angka. pada penelitian ini
Pada penelitian ini, lebih didasarkan pada penelitian deskriptif kuantitatif dimana data
dan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder.
Sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data
disebut sebagai sumber data primer (Sugiyono, 2015:225). Sumber data primer ini
Data Sekunder menurut Sugiyono (2016: 225) data sekunder merupakan sumber
data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui
orang lain atau lewat dokumen. Sumber data sekunder merupakan sumber data
Data sekunder yang digunakan disini yaitu berupa Peraturan pemerintah terkait
petunjuk penggunaan anggaran BOK, laporan yang memuat informasi penting lainnya
terkait Dana BOK seperti Sarana dan Prasarana yang mendukung, alokasi, target, realisasi
33
sebenarnya, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan proses
Keseluruhan data yang diperoleh baik sekunder maupun primer, perlu akan diolah lalu
dianalisis dengan Teknik analisis data yang digunakan mengolah data serta
menjawab permasalahan atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.
Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan analisis data. Analisa data adalah proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami untuk diinterpretasikan.
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai data yang diamati
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dibuat, Analisis Data dengan deskriptif
34
1. Input. Menganalisis Alokasi anggaran yang telah ditentukan serta sasaran dan
targetnya. Maksudnya adalah kemana saja anggaran BOK akan dialirkan dalam
2. Output. Hasil atau keluaran adalah realisasi anggaran yang telah terlaksana
berdasarkan anggaran yang yang telah dialokasikan pada Input beserta Pengukuran
anggaran yang telah ditetapkan sehingga didapatkan tingkat Efektifitas dana BOK..
target yang harus dicapai. Halim 2014 mendefinisikan efektivitas sebagai gambaran
kinerja keuangan perhitungan efektif semakin efektivitas mendekati angka 100% maka
90 – 99 % Efektif
80 – 90 % Cukup Efektif
35
60 – 80 % Kurang Efektif
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa apabila persentase kurang dari 60% kriteria tidak
efektif, 60%- 80% Kriteria kurang efektif, 80%-90% kriteria cukup efektif, 90%-100%
H. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini merupakan bagian skripsi yang ditujukan untuk memahami pokok
permasalahan dari tema penelitian secara garis besar yang terdiri dari latar belakang,
Bab ini merupakan bagian materi-materi ilmu pengetahuan yang relevan dengan
pokok permasalahan dari tema penelitian yang terdiri dari landasan teori, dan kerangka
pemikiran.
Bab ini merupakan bagian yang menguraikan metode penelitian yang terdiri dari jenis
penelitian, definisi konsep, fokus penelitian, jenis dan sumber data, unit analisis, informan
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik keabsahan data, dan
sistematika penulisan.
36
Bab IV Pembahasan
Bab ini merupakan bagian inti dari skripsi yang terdiri dari gambaran umum lokasi
penelitian, hasil penelitian, analisis dan interpretasi untuk memberikan gambaran hasil dari
rumusan masalah.
Bab V Penutup
Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi terdiri dari kesimpulan dan saran.
37
BAB 4
PEMBAHASAN
Puskesmas 7 Ulu Palembang adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota
wilayah kerja kecamatan Seberang ulu I dan mencakup wilayah kelurahan 7 ulu
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat,
38
Puskesmas 7 Ulu Palembang merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah
Terakreditasi sejak tahun 2017. Akreditasi Puskesmas yang selanjutnya disebut Akreditasi
bahwa Puskesmas telah memenuhi standar akreditasi. Karena telah telah memenuhi
laboratorium klinik.
39
Permenkes nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat kesehatan masyarakat, Berdasarkan
Puskesmas 7 Ulu Palembang berada pada kategori pelayanan Nonrawat inap, yaitu
40
1. Visi dan Misi Puskesmas
Palembang sebagai pusat pelayanan kesehatan yang profesional dan berkualitas dalam
menunjang kecamatan Seberang Ulu I sehat. Sedangkan agar dapat mencapai Visi tersebut,
organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel, Puskesmas 7 ulu Palembang untuk
(Tulus, Unggul, Jujur, Universal, Harmonis, Upayakan, Layanan, Untuk masyarakat) serta
Adapun gambar struktur organisasi dari Puskesmas 7 Ulu Palembang dapat dilihat pada
061.1/272 tahun 2014, maka susunan organisasi Puskesmas 7 Ulu Palembang terdiri dari :
41
6. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan Jejaring fasilitas pelayanan
42
B. Hasil dan Pembahasan
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan dari penelitian
Palembang pada masa pandemi Covid19 tahun 2020. Hasil dan pembahasan dalam
penelitian ini diperoleh dari menganalisis dan mengukur dokumen Laporan realisasi
Hasil dan pembahasan memiliki tujuan untuk dapat menjelaskan Efektivitas dari dana
BOK Puskesmas 7 Ulu Palembang. Penelitian mengenai Data dalam penelitian ini
didapatkan dari sumber data Primer. Selanjutnya, hasil analasis yang telah dilakukan akan
dibahas sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian dan diharapkan dapat
1. Input
. Bagian ini berisi analisis alokasi dana Bantuan operasional kesehatan (BOK) dari
data yang bersumber Dokumentasi Laporan realisasi anggaran BOK Puskesmas 7 Ulu
meliputi kegiatan penyelenggaran program indonesia sehat oleh UKM atau Unit kesehatan
kesehatan, Deteksi dini atau penemuan kasus kesehatan, Pencegahan penyakit penularan
risiko, Surveilans, dan Manajemen Puskesmas. Dana BOK yang dialokasikan Puskesmas 7
Ulu Palembang dalam bentuk kegiatan, program, atau UKM dan UKP Total dana BOK
yang dikelola atau diterima oleh Puskesmas 7 Ulu Palembang pada tahun 2020 sebesar
Rp.345,500,000 (Tiga ratus empat puluh lima juta lima ratus ribu rupiah). Dimana
43
dana tersebut harus direalisasikan sepenuhnya, karena akan menentukan besaran
Berikut adalah penjabaran dari alokasi Dana Bantuan operasional kesehatan (BOK)
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa
Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini didukung
oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program Indonesia
Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi
Latar Belakang Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari
Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan
status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
44
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu :
dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada
program Indonesia sehat melalui pendekatan Keluarga adalah sebesar Rp. 24.400.000
2. UKM Essential
45
masyarakat Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial merupakan upaya
kesehatan yang wajib atau harus dilaksanakan oleh suatu puskesmas demi mencapai
tempat wilayah kerja Puskesmas tersebut. UKM Esensial ini terdiri dari :
v. Imunisasi
46
Puskesmas 7 Ulu Palembang mengalokasikan Dana BOK mereka kedalam program
Upaya Kesehatan masyarakat (UKM) Essensial adalah sebesar Rp. 251.100.000 (Dua
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia
47
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 86 tahun 2019 tentang Jukni Bantuan
operasional kesehatan RI tahun 2020, berikut adalah penggunaan dana BOK untuk
Puskesmas menerima alokasi dana BOK dari kabupaten/kota. Proses penyusunan RPK
membahas evaluasi kegiatan bulan sebelumnya dan menyusun rencana kegiatan bulan
masalah dan pemecahan masalah yang dihadapi, melibatkan kepala desa, anggota
program Fungsi manajemen Puskesmas adalah sebesar Rp. 40.900.000 (Empat puluh
48
5. Penyediaan Tenaga Kesehatan
Penyediaan tenaga kesehata merupakan salah satu tujuan atau bagian dari program
yang dibiayai oleh dana BOK. Penyediaan tenaga kesehatan yaitu tenaga promosi
orang tenaga per Puskesmas dengan sistem perjanjian kerja. Penetapan maksimal
Ulu Palembang mengalokasikan dana BOK untuk Penyediaan tenaga kesehatan adalah
Puskesmas 7 Ulu Palembang beserta dengan alokasi penggunaan dana tersebut, berikut
49
2. Ootput
Bagian ini akan menjabarkan Berdasarkan data yang didapatkan oleh penulis, yakni
realisasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan sesuai dengan Input untuk kemudian diukur
efektivitasnya berdasarkan rumus yang telah penulis uraikan pada Bab II.
sebesar 21.100.000 dari alokasi dana 24.400.000. maka berdasarkan hasil tersebut
𝟐𝟏.𝟏𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
Efektivitas Dana = x 100% = 84,47 %
𝟐𝟒.𝟒𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
indonesia sehat melalui pendekatan keluarga yang bersumber alokasi dana BOK
2. UKM Essential
sebesar 194.760.000 dari alokasi dana 251.100.000. maka berdasarkan hasil tersebut
𝟏𝟗𝟒.𝟕𝟔𝟎.𝟎𝟎𝟎
Efektivitas Dana = x 100% = 77,56 %
𝟐𝟓𝟏.𝟏𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
UKM Essential yang bersumber alokasi dana BOK Puskesmas 7 Ulu Palembang nilai
Kurang Efektif.
50
3. UKM Pengembangan lainnya
sebesar 6.860.000 dari alokasi dana 10.300.000 maka berdasarkan hasil tersebut dapat
𝟔.𝟖𝟔𝟎.𝟎𝟎𝟎
Efektivitas Dana = x 100% = 66,60%
𝟏𝟎.𝟑𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
indonesia sehat melalui pendekatan keluarga yang bersumber alokasi dana BOK
sebesar 29.840.000 dari alokasi dana 40.900.000. maka berdasarkan hasil tersebut
𝟐𝟗.𝟖𝟒𝟎.𝟎𝟎𝟎
Efektivitas Dana = x 100% = 72,95%
𝟒𝟎.𝟗𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
indonesia sehat melalui pendekatan keluarga yang bersumber alokasi dana BOK
sebesar 18.800.000 dari alokasi dana 18.800.000. maka berdasarkan hasil tersebut
51
𝟏𝟖.𝟖𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
Efektivitas Dana = x 100% = 100 %
𝟏𝟖.𝟖𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
indonesia sehat melalui pendekatan keluarga yang bersumber alokasi dana BOK
Setelah melihat hasil dari keseluruhan, total realisasi akumulatif dana Bantuan
345.500.000 dana yang dialokasikan. maka didapatlah rasio realisasi dana Bantuan
Operasional kesehatan Puskesmas 7 Ulu Palembang secara akumulatif dari semua program
52
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Dokumen-Dokumen Lainnya
Internet
https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/01/190604465/kasus-covid-19-di-
2021
https://www.Kompas.com/berita-detikhealth/d-5275492/update-corona-indonesia-31-
53
Lampiran 1. Pedoman Penelusuran Data
B. Realisasi Anggaran
54
55
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian KESBANGPOL Kota Palembang
56
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian Dinas Kesehatan Kota Palembang
57