Anda di halaman 1dari 27

KAJIAN LITERATUR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN


PERSO

NAL HYGIENE PADA LANSIA

Disusun Oleh

VENYKA KIS OKTAVIA

20166523092

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


PONTIANAK TAHUN 2019/2020

KAJIAN LITERATUR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN


PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Terapan Keperawatan

Disusun Oleh

VENYKA KIS OKTAVIA

20166523092

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


PONTIANAK TAHUN 2019/2020

HALAMAN PERSETUJUAN

KAJIAN LITERATUR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN


PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA

Disusun Oleh

VENYKA KIS OKTAVIA


NIM. 20166523092

Telah disetujui di Pontianak


Pada tanggal …………………

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Irma Triyani, SKM, M.Kes. drg. Vitria Wuri Handayani, MMB


NIDN.4003107702 NIP.19840311201922001

Ketua Prodi,
Ns. Puspa Wardhani, M.Kep
NIDN.4006037101

HALAMAN PENGESAHAN
KAJIAN LITERATUR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN


PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA

Telah dipersiapkan dan disusun oleh

VENYKA KIS OKTAVIA


NIM. 20166523092

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


Pada tanggal ……….

Susunan Tim Penguji

1. Ketua : Irma Triyani, SKM, M.Kes

2. Anggota1 : Dr. Kelana Kusuma Dharma, S.Kp., M.Kep

3. Anggota2 : drg. Vitria Wuri Handayani, MMB

Pontianak, ………………….
Ketua Prodi,
Ns. Puspa Wardhani, M.Kep
NIP.197103061992032011
BIODATA PENULIS

Nama : VENYKA KIS OKTAVIA


Tempat/Tgl lahir : Pontianak, 10 Oktober 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Perdamaian, Komplek Ari Karya Indah IV, NO.7a
Nomor HP : +62 812 5660 8538

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD : SD Negei 16 Pontianak Selatan, Tahun 2010
2. SLTP : SMP Negeri 11 Pontianak Selatan, Tahun 2013
3. SLTA : SMA Negeri 7 Pontianak Selatan, Tahun 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa satas Kuasa-Nya
yang telah memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga penyusunan
Skripsi/Kajian literatur yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap
Pemenuhan Personal Hygiene Pada Lansia” dapat terselesaikan.

Selanjutnya ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan


kepada Ibu Irma Triyani, SKM, M.Kes selaku pembimbing utama dan Ibu drg.
Vitria Wuri Handayani, MMB selaku pembimbing pendamping yang penuh
kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan hingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.

Dengan terselesaikannya skripsi ini, perkenankan pula saya untuk


mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes


Pontianak.
2. Ibu Ns. Nurbani, M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
3. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
4. Bapak Dr. Kelana Kusuma Dharma, S.Kp., M.Kep atas kesediaannya untuk
menguji skripsi ini.
5. Orang tua tercinta yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan
pendidikan ini.
6. Teman-temanku, Siti Haryanti, Machmud Fajri, Nanda Mulyaharti, Hani
Syadza Shafira Maharany, Dwi Adryana Rizky, Muhammad Yoga Fathoni,
Muhammad Firdaus, Khairul Hidayat yang selalu membantu dan mensupport
saya saat mengerjakan proposal.
7. Seluruh Dosen, Instruktur dan Staf Prodi Sarjana Terapan Keperawatan
Pontianak serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan


kelemahannya. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
peneliti dan pihak lain yang membutuhkan.

Pontianak, …… Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN i
HALAMAN PENGESAHAN ii
BIODATA PENULIS iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
1. Tujuan Umum 4
2. Tujuan Khusus 4
D. Manfaat Penelitian 4
1. Bagi Peneliti 4
2. Bagi Responden 4
3. Bagi Keluarga Lansia 4

BAB II METODE PENELITIAN 5


A. Metode Penelitian 5
D. Metode Pengumpulan Data 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 6


A. Hasil Penelitian 6
B. Pembahasan 11
BAB IV PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Table 1.1 Strategi Pencarian Pada Data Based 5


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik
secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi
berbagai faktor, diantaranya budaya, nilai, sosial pada individu atau keluarga,
pengetahuan terhadap perawatan diri serta persepsi terhadap perawatan diri.
Salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, seseorang akan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat
melakukan perawatan diri (Direja, 2011). Penurunan fungsi tubuh pada lansia
atau ketidakmampuan lansia dalam memenuhi personal hygiene dapat
mempengaruhi dan mengakibatkan perubahan kecil yang terjadi dalam
kemampuan lansia yaitu: perubahan fisik, perubahan mental dan psikososial,
sehingga mempunyai dampak atau sebab untuk meningkatkan kepercayaan
pada lansia. Adapun yang sering terjadi bila lansia kurang menjaga kebersihan
dirinya diantaranya adalah badan gatal-gatal dan tubuh lebih mudah terkena
penyakit, terutama penyakit kulit.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene adalah
dampak fisik, yaitu gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan
telinga, dan gangguan fisik pada kuku. Dampak psikososial, yaitu masalah
sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan dicintai mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi
diri dan gangguan interaksi sosial.
Permasalahan yang berkaitan dengan lanjut usia secara individu,
pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah fisik, biologi,
mental maupun sosial ekonomi. Semakin usia seseorang, mereka akan

1
2

mengalami kemunduran terutama dibidang kemampuan fisik, yang dapat


mengakibatkan kemunduran peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan
timbulnya gangguan didalam mencukupi kebutuhan hidup khususnya
kebutuhan kebersihan diri, sehingga dapat meningkatkan ketergantungan yang
memerlukan bantuan orang lain (Nugroho, 2015).
Keluarga memiliki dukungan yang penting dalam upaya perawatan
pada lansia, dukungan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang yang
kemudian akan memberikan sifat kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan.
Apabila mengaitkan dukungan keluarga dalam upaya pemenuhan kebutuhan
Maslow bagi individu, maka mereka merupakan lembaga pertama yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut. Keluarga dipandang sebagai institusi atau
lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Keluarga dipandang
sebagai intitusi atau lembaga yang dapat mempengaruhi manusiawi terutama
untuk kebutuhan bagi perawatan dalam kehidupan sehari-hari (Andarmoyo,
2012).
Personal hygiene yang kurang baik diimbangi dengan biologis lansia
yang mengalami penurunan daya tahan fisik secara terus menerus, dan
menjadikan lansia semakin rentan terhadap penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. Perilaku personal hygiene lansia yang harus dipenuhi, yaitu
merupakan kebutuhan dasar yang meliputi perawatan kulit, mandi, perawatan
mulut, perawatan mata, hidung, telinga, perawatan rambut, serta perawatan
kaki dan kuku (Saryono & Widianti, 2011).
Personal hygiene senantiasa harus terpenuhi karena merupakan
tindakan pencegahan primer yang spesifik untuk menimilkan mikroorganisme
bakteri yang pada akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit. Kebutuhan
personal hygiene harus menjadi prioritas utama bagi lansia karena dengan
personal hygiene yang baik membuat lansia memiliki resiko yang rendah untuk
mengalami penyakit infeksi, pada mata dan telinga (Kuntoro, 2015).
Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun
atau lebih. Lanjut usia adalah periode dimana organisme telah mencapai
3

kematangan ukuran, fungsi dan telah menunjukkan perubahan sejalan dengan


waktu. Beberapa pendapat mengenai usia yaitu usia tahap akhir dari proses
penuaan menetapkan 60 tahun keatas. Lansia banyak menghadapi berbagai
banyak masalah kesehatan yang perlu penanganan segera (Akhmadi, 2010).
Memasuki usia lanjut biasanya didahului oleh penyakit kronis, kemungkinan
untuk ditinggalkan pasangan, pemberhentian aktifitas atau kerja dan tantangan
untuk mengalihkan energi dan kemampuan ke peran baru dalam keluarga,
pekerjaan dan hubungan intim (Zamzari, 2014).
Berdasarkan data Puskesmas Sungai Ambawang, mempunyai beberapa
posyandu lansia, salah satunya posyandu lansia di Desa Durian mempunyai
jumlah penduduk lansia pada bulan oktober 2019 terdapat 34 jiwa. Adapun
permasalahan yang terjadi pada lansia yaitu pembatasan aktivitas fisik atau
ketidakberdayaan fisik. Semakin lanjut usia seseorang, akan mengalami
kemunduran, terutama di bidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan
penurunan pada peranan-peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya
gangguan dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga dapat
menyebabkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain. Perubahan
seacara psikososial lanjut usia antara lain keadaan pensiun dari pekerjaan,
kehilangan pekerjaan, kehilangan finansial, kehilangan status, keadaan sadar
kematian, perubahan cara hidup. Di samping lanjut usia juga mengalami
penurunan secara ekonomi atau finansial karena pemberhentian dari jabatan
sedangkan biaya hidup semakin bertambah dan bertambahnya biaya berobat.
Untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan lanjut usia
personal hygiene (keberhasilan perorangan) merupakan salah satu faktor dasar
karena individu yang mempunyai keberhasilan diri lebih baik dan mempunyai
resiko yang lebih rendah untuk mendapatkan penyakit. Peningkatan personal
hygiene dan perlindungan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan
merupakan perlindungan khusus yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan
perawatan fisik diri sendiri, mencangkup perawatan kulit, kuku, alat kelamin,
rambut, gigi, mulut, telinga, dan hidung (Kusumaningrum, 2012).
4

Sehingga hal-hal yang bisa dilakukan keluarga dalam memenuhi


kebutuhan personal hygiene lansia adalah keluarga berperan membantu dan
memberi motivasi kepada para lansia agar lansia yang tidak mampu melakukan
personal hygiene mampu melakukannya. Dengan adanya motivasi dan bantuan
dari keluarganya yaitu mengajak lansia untuk aktif dalam merawat dirinya.
Cara lain yang bisa dilakukan keluarga dalam merawat lansia untuk memenuhi
personal hygiene adalah membantu menyiapkan air untuk mandi, membantu
sabun bagi lansia yang tidak mampu melakukannya, membantu dalam mencuci
rambut, membantu dalam mencuci rambut, membantu mengganti pakaian pada
lansia yang sudah tidak bisa melakukan personal hygiene sendiri, keluarga
sebagai orang terdekat dalam merawat atau memberikan perawatan diri pada
lansia tersebut agar lansia terhindar dari suatu penyakit. Oleh karena itu,
peneliti ini ingin mengetahui apakah ada hubungan dukungan keluarga
terhadap pemenuhan personal hygiene pada lansia.

B. Rumusan Masalah
Rumusan dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan
Dukungan Keluarga Terhadap Pemenuhan Personal Hygiene pada lansia?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukannya kajian literatur ini adalah untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap pemenuhan personal
hygiene pada lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi dukungan keluarga terhadap lansia
b. Mengidentifikasi personal hygiene pada lansia
c. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan personal hygiene
pada lansia
5

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan dapat dijadikan acuan bahan
penelitian bagi peneliti selanjutnya.
2. Bagi Responden
Sebagai bahan masukan pada lansia tentang pentingnya personal hygiene.
3. Bagi Keluarga Lansia
Menambah pengetahuan keluarga tentang personal hygiene pada lansia.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library resarch),
yaitu serangkaian penelitian yang berkenaan menggunakan metode
Systematic Literature Review dengan cara untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan menafsirkan semua penelitian yang tersedia dan yang
relevan dengan pertanyaan terentu pada suatu penelitian, atau bidang topik,
atau 1fenomena yang menarik (Angreni & Prastyaningsih, 2019).

B. Metode Pengumpulan Data


Literature review ini disusun melalui penelusuran artikel penelitian
yang sudah terpublikasi. Penelusuran dilakukan menggunakan Google
Scholar dan Science direct dengan kata kunci tiap variable yang telah
dipilih. Pencarian berbatas mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2020 yang
diakses fulltext dalam format pdf serta memiliki desain cross sectional.
Artikel penelitian yang terpublikasi mampu mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan personal hygine pada lansia yang akan
dimasukan dalam literature review.

Tabel 3.1 Strategi Pencarian Pada Data Based


Strategi Pencarian Pada Data Based
Langkah pencarian artikel melalui data based
1. Hubungan dukungan Keluarga dengan personal hygine
pada lansia
2. Relation between family support with elder personal
hygine

6
7

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (literature review)
yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap
pemenuhan Personal Hygiene pada lansia dengan menggunakan metode
analisis PICO (Population, Intervention, Comparison, dan Outcome).
1. Sri Sistari (2018) yang berjudul Hubungan Peran Keluarga dengan
Personal hygine pada lansia di Posyandu Desa Tegalarum Puskesmas
Bendo kabupaten magetan
P : Dengan sampel sebanyak 40 responden.
I : Kuesioner
C : Cross Sectional
O : Hasil diketahui peran keluarga baik sebanyak 6 responden
(10%), peran keluarga kurang baik sebanyak 23 responden
(70%). Dan diketahui personal hygine terpenuhi sebanyak 10
responden (25%), personal hygine tidak terpenuhi sebanyak 30
responden (75%). Hasil p-Value 0,001 ≤ 0,05, sehingga Ha
diterima arah hubungan dari r dihitung 15,079. Ada hubungan
peran keluarga dengan personal hygine pada lansia di posyandu
desa tegalarum puskesmas bendo kabupaten magetan. Kerataan
hubungan dari 0,523 adalah sedang.
2. Faradilla Safitri (2016), berjudul Hubungan pengetahuan, Dukungan
Keluarga dan Kondisi Fisik dengan Personal Hygine pada Lansia Di
UPTD Rumoh Sejahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Kota Banda
Aceh
8

P : Dengan sampel sebanyak 70 responden


I : Wawancara
C : cross sectional
O : Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara
pengetahuan dengan personal hygine pada lansia dengan nilai p
value = 0,007. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
personal hygine pada lansia dengan nilai p value = 0,005. Ada
hubunganan tara kondisi fisik dengan personal hygine pada
lansia dengan nilai p value = 0,047. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan,
dukungan keluarga, dan kondisi fisik dengan personal hygiene
pada lansia di UPTD Rumoh Sajahtera Geunaseh Sayang
Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh.
3. Siti Nur Alfaturohmah (2018), Hubungan Peran Family Caregiver
Terhadap Pemenuhan Personal Hygine Lansia
P : Dengan sampel sebanyak 45 responden
I : Kuesioner
C : Cross sectional
O : Hasil menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan family
caregiver terhadap pemenuhan personal hygiene lansia
(p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan
dukungan family caregiver dengan kategori baik sebanyak
(73,3%) dan pemenuhan personal hygiene lansia dengan
kategori baik sebanyak (77,8%), maka dari itu peran family
caregiver berpengaruh terhadap pemenuhan personal hygiene
lansia lebih baik. Keluarga diharapkan dapat memperhatikan,
merawat, menjaga dan membantu para lansia dalam melakukan
personal hygiene
4. Herwin (2017), berjudul Hubungan Antara Dukungan Keluarga
Dengan Perawatan Diri Pada Lansia di Tlogomas Kota Malang
9

P : Dengan sampel sebanyak 36 responden


I : Kuesioner
C : cross sectional
O : Hasil analisis tabulasi didapatkan bahwa sebanyak (47,22 %)
dukungan keluarga tergolong baik. Perawatan diri pada lansia
sebagian besar (72,22 %) baik Dari hasil analisis statistik
didapatkan nilai p value = 0,013 artinya H1 diterima yang
berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
dukungan keluarga dengan perawatan diri pada lansia.
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
hubungan dukungan keluarga dengan perawatan diri pada lansia.
Hal ini berdasarkan nilai sig < α (0,013).
5. Mujib Hannan (2017), berjudul Hubungan Perawatan Keluarga
Dengan Personal Hygine Pada Lansia di Dusun Asem Nunggal Desa
Kalianget Barat Kecamatan Kalianget
P : Dengan sampel sebanyak 56 responden
I : Kuesioner
C : cross sectional
O : Hasil penelitian tentang perawatan keluarga menunjukkan
sebagian besar (57,1%) melakukan perawatan keluarga yang
baik. Selagi hasil penelitian tentang personal hygine menunjukkan
mayoritas responden (61,2%) melakukannya personal hygine
dengan baik. Hasil tes menggunakan korelasi spearman rho
menunjukkan p value = 0,000 yang berarti ada hubungan yang
signifikan antara perawatan keluarga dengan personal hygine
pada lansia.
6. Yoga Yuditama (2015), berjudul Peran Keluarga dalam Pemenuhan
Kebutuhan Personal Hygine Pada Lansia
P : Dengan sampel sebanyak 92 responden
I : Kuesioner
10

C : cross sectional
O : Berdasarkan hasil penelitian terhadap 92 responden pada Peran
Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene Pada
Lansia didapatkan hasil peran baik (44,57%) atau 41 responden
dan peran buruk (55,43%) atau 51 responden. Dari hasil
penelitian didapatkan faktor yang mempengaruhi peran keluarga
dalam pemenuhi kebutuhan personal hygiene pada lansia adalah
pendidikan, pekerjaan, penghasilan per bulan, dan informasi..

7. I Komang Ranandika (2020), Pengalaman Lansia dalam Melakukan


Personal Hygine dilingkungan Banjar Lebih Duur Kaje Gianyar
P : Dengan sampel sebanyak 4 responden
I : Wawancara Pengetahuan dan Kuesioner lapangan
C : fenomenologi deskriftif
O : Penelitian ini menghasilkan 4 tema yaitu (1) Pemahaman
partisipan tentang melakukan personal hygiene dengan menjaga
tubuh tetap sehat dan bersih, (2) Cara melakukan personal
hygiene dengan menjaga tubuh tetap bersih seperti mandi,
menggosok gigi,dan memakai pakian bersih, (3) Hambatannya
partisipan dalam melakukan personal hygiene yaitu faktor fisik
dan support keluarga, (4) Mengatasi hambatan dalam personal
hygiene dengan membersihkan diri sesuai kenyamanan dalam
melakukan personal hygiene. Berdasarkan hasil tersebut
disarankan agar ada dukungan fisik ataupun psikis terhadap
lansia dalam melakukan personal hygiene.
8. Sri Sudarsih (2016), Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan
Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygine di Desa
Prajekan Kidul Bondowoso
P : Dengan sampel sebanyak 53 responden
I : Kuesioner
11

C : Korelational
O : Hasil yang diperoleh ⁶menunjukkan bahwa nilai rhitung
sebesar 0,579> rtabel sedangkan 0,266 koefisien korelasi 0,000
< α 0,05, p < α sehingga H0 dan H1 diterima berarti tidak ada
hubungan antara Keluarga Mendukung Kemandirian Lansia
dalam Kepatuhan personal hygine di desa Prajekan Kidul,
Bondowoso. Ini menunjukkan dukungan keluarga dapat
mempengaruhi kemandirian lansia dan pemenuhan kebersihan
pribadi.
9. Indah Sampelan (2015), berjudul Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari hari
di Desa Batu Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa
Utara
P : Dengan sampel sebanyak 172 responden
I : Kuesioner
C : Cross sectional
O : Hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat nyata
antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam
pemenuhan aktifitas seharihari (p=0.003). Berdasarkan hasil
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa dukungan
keluarga berada pada kategori baik sebanyak 44 (69.8%)
responden, dan kemandirian lansia yang sebagian besar
termasuk dalam kategori baik yaitu 41 (65.1 %) responden.
10. Zamhari Novi Handayani (2014), berjudul Hubungan Peran Keluarga
dengan Pemenuhan Kebutuhan Perawatan diri Pada Lanjut Usia di
Dusun Jagonalan Lor Kasihan Bantul
P : Dengan sampel sebanyak 32 responden
I : Kuesioner
C : Cross Sectional
12

O : Sebagian keluarga dalam kategori cukup sebanyak 15 (46,9%),


dan pemenuhan kebutuhan lansia dalam kategori cukup
sebanyak 15 (46,9%). Dengan korelasi kendall tau menunjukan
nilai signifikasi sebesar 0,04 (p<0,05). Hal tersebut menunjukan
adanya pengaruh dukungan keluarga terhadap personal hygine
pada lansia.
11. Siti Rahmatika (2017), berjudul Hubungan dukungan Keluarga
dengan pelaksanaan Personal Hygine pada pasien stroke di Ruang
Kenanga Rumah Sakit dr. Soepraon Malang
P : Dengan sampel sebanyak 30 responden
I : Kuesioner dan lembar observasi
C : Cross Sectional
O : Hasil penelitian paling banyak dukungan keluarga masuk
kategori baik sebanyak 18 orang (60%), dan sebagian besar
personal hygiene pada pasien stroke masuk kategori baik
sebanyak 20 orang (67%). Hasil analisis bivariat menunjukan
pvalue = 0,00 < 0,05. Artinya ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien
stroke di Ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang yang
bersifat positif dengan Correlation Coefficient 0,609.
12. Melisa Marselina (2016), berjudul Hubungan dukungan Keluarga
dengan Status Personal Hygine pada Pasien Ganggua Jiwa di Wilayah
Kerja Puskesmas Wonokerto di Kabupaten Pekalongan
P : Dengan sampel sebanyak 82 responden
I : Kuesioner
C : Cross Sectional
O : Hasil uji statistik didapatkan nilai value sebesar 0,001 ( 0,05),
dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan ada
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
13

status personal hygiene pada pasien gangguan jiwa di wilayah


kerja Puskesmas Wonokerto I Kabupaten Pekalongan.

B. Pembahasan
1. Compare (Kesamaan)
Setelah dilakukan pe-review-an dari 12 jurnal yang dijadikan
literatur dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kesamaannya yaitu setiap literatur menggunakan metode
pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner sebagai upayaa
untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap personal
hygine pada lansia.
Setelah dilakukannya pengkajian literatur, ada perbedaan dari
12 jurnal literatur tersebut yang dapat dibahas, yaitu tidak semua
jurnal penelitian menggunakan metode yang sama pada penelitian
yang dilakukan. Tetapi dari kesepuluh jurnal literatur tersebut,
menggunakan instrumen intervensi yang sama kepada responden
dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan personal hygine
pada lansia.
Setelah dilakukannya pengkajian kesepuluh literatur diatas yang
bertemakan hubungan dukungan keluarga dengan status personal
hygine pada lansia, didapatkan hasil bahwa dukungan keluarga
memberikan efek yang signifikan terhadap tingkat personal hygine
pada lansia. Selain berpengaruh pada lansia, dukungan keluarga juga
berpengaruh kepada orang berkenbutuhan khusus seperti ODGJ, dan
pada pasien dengan keterbatasan seperti stroke.
Dapat disipulkan dari 12 jurnal literatur tersebut bahwa dengan
menggunakan kuesioner dapat melihat tingkat personal hygine pada
lansia yang diberi dukungan keluarga.
14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dukungan keluarga dari 12 jurnal sebagian besar dukungan keluarga masuk
kategori baik.
2. Personal Hygiene Pada lansia sebagian besar masuk kategori baik.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara “dukungan keluarga dengan
pelaksanaan personal hygiene pada lansia.
.
B. Saran
1. Bagi Responden/KeluargacDiharapkan responden dapatmempertahankan
personal hygiene yang baik dan diharapkan pula untuk keluarga dapat
meningkatkan perawatan keluarga kepada lansia, sehingga meningkat
kualitas kesehatan lansia.
2. Bagi perawat Adanya pengembangan kemampuan perawat komunitas
dalam praktik keperawatan dalam melaksanakan personal hygiene pada
lansia, sehingga tingkat penyebaran penyakit terhadap lansia bisa dicegah.
3. Bagi pendidikan keperawatan Kepada pihak institusi pendidikan diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memberikan
penyuluhan kesehatan tentang pentingnya perawatan keluarga dengan
personal hygiene pada lansia serta memberikan mata kuliah tentang
personal hygiene pada lansia, sehingga dalam praktik dilapangan
mahasiswa dapat memberikan informasi yang baik untuk menambah
pengetahuan untuk keluarga dan lansia.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan
penelitian menggunakan variabel-variabel lainnya, seperti citra tubuh,
kondisi fisik, persepsi terhadap perawatan dan dapat menambah jumlah
sampel yang lebih luas agar dapat hasil yang lebih akurat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, (2010). Masalah Lanjut Usia. dalam Sri Sudarsih, 2014 dari
http:/www.damandari.or.id

Andarmoyo, (2012). Personal Hygieme, Konsep, Proses, Aplikasi dalam


PraktikKeperawatan. Yogyakarta : Graga Ilmu. Dalam Y Yuditama, 2015

Depkes, 2009. Kategori Umur Menurut Depkes. Jakarta

Dharma Kelana Kusuma. 2015. Metologi Penelitian Keperawatan. Edisi Revisi.


Jakarta. TIM

Direja, A.H. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Friedman, Marylan M. 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC dalam


Sudiharto, 2012

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC.

Kusumaningrum. (2012). Perbedaan Tingkat Kemandirian Personal Hygiene


pada Lansia Laki-Laki dan Perempuan di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang
Gading Semarang. Jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang.

Kuntoro. 2015. Penyakit Di usia Tua. Jakarta: Yudistira dalam Gambaran


Perilaku Personal Hygiene Pada Lansia di Desa Suwaru Kecamatan
Pagelaran Kabupaten Malang. Nursing News Volume 3, Nomor 3, 2018

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit: pustaka Pelajar.


Yogyakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi


Cetakan kedua Jakarta: Rineka Cipta

Nugroho Wahyudi, H. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Edisi 3 Jakarta:


Penerbit Buku Kedoktera EGC. Dalam Sunaryo dkk, 2016

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Edisi 3. Salemba Medika : Jakarta

Potter, P.A & Perry A.G 2012. Fundamental of Nursing. Jakarta : EGC

16
17

Purnawan. (2008). Dukungan Keluarga. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.


Dalam Sutini. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di RSUD DR.
Harjono Kabupaten Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Tahun 2018.

Saryono. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. Purwokerto: UPT.


Percetakan dan Penerbitan UNSOED.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Afabeta

Sri Sitari W.N. 2017. Hubungan Peran Keluarga Dengan Personal Hygiene Pada
Lansia Di Posyandu Desa Tegalarum Puskesmas Bendo Kabupaten
Megan. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Sudiharto. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan


Keperawatan Transkultural. Jakarta : EGC.

Sunaryo, Wijayanti, Rahayu. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta :


CV ANDI OFFSET

World Health Organization. (2004). The World Health Organization Quality of


Life (WHOQOL) –BREF. Diakses pada tanggal 12 Februari 2016 dari
http://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_whoqo
l.pdf Edition.USA : John Wiley & Sons.

Zamzari. 2014. Hubungan Peran Keluarga Dengan Pemenhan Kebutuhan


Perawatan Diri Pada Lanjut Usia Di Dusun Jogolanan Lor Kasihan
Bantul. Skripsi. STIKES Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai