Anda di halaman 1dari 9

VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di
Tingkat Regional Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan Kerjasama Baik Lokal maupun Regional.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Kesiapan Peningkatan Tumbuh Kembang Usia
Lansia di Puskesmas Sungai Kakap” pada Praktik Klinik Keperawatan Jiwa.
Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz., M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan dan Ners.
3. Ibu Nurbani, S.Kp., M.Kep selaku Koordinator Praktik Klinik Stase
Keperawatan Jiwa.
4. Bapak Ngadiono, S.Kep., Ns selaku Pembimbing Klinik di Puskesmas
Sungai Kakap
5. Semua dosen Program Studi Profesi Ners Pontianak yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang
bermanfaat.
6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Pontianak yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan
moril dan spiritual.
Semoga laporan pendahuluan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak
terutama dalam perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan.

Pontianak, Desember 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii


VISI DAN MISI ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v

KONSEP USIA LANSIA


A. Kasus (Masalah Utama)........................................................................ 1
B. Proses Terjadinya Masalah (Tinjauan Teori)......................................... 1
C. Pohon Masalah ..................................................................................... 2
D. Pengkajian (Data yang Perlu Dikaji) ..................................................... 3
E. Diagnosa Keperawatan (Prioritas) ........................................................ 4
F. Rencana Tindakan Keperawatan ........................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 6

iv
LAPORAN PENDAHULUAN
KESIAPAN PENINGKATAN TUMBUH KEMBANG USIA LANSIA

A. Kasus (Masalah Utama)


Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-
angsur mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya
daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh,
seperti di dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 yang isinya menyatakan
bahwa pelaksanaan pembangunan nasional yang bertujuan mewujudkan
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin
membaik dan usia harapan hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut
usia makin bertambah (Kemenkes RI, 2016).
Menurut WHO dalam bukunya, Aspiani (2014) mengelompokkan usia
lanjut atas tiga kelompok, yaitu:
1. Usia lanjut yang berumur 60-74 tahun.
2. Usia tua yang berumur 75-89 tahun.
3. Usia sangat tua yang berumur > 90 tahun.

B. Proses Terjadinya Masalah (Tinjauan Teori)


Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh walaupun
demikian harus diakui bahwa dihadapi berbagai penyakit yang sering
menghinggapi berbagai penyakit. Proses menua sudah mulai berlangsung
seseorang mencapai usia dewasa (Aspiani, 2014).
Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi
pada tubuh dan berbagai organ serta penurunan fungsi tubuh serta organ
tersebut. Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya

1
2

sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan


yang diderita (Constantinides, 1994 dalam Kemenkes, 2016). Seiring dengan
proses menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan
atau yang biasa disebut sebagai penyakit degeratif (Maryam, 2008 dalam
Kemenkes, 2016).

C. Pohon Masalah

(Rizki, 2018)
3

D. Pengkajian (Data yang Perlu Dikaji)


1. Identitas Pasien
Nama pasien, nama panggilan pasien, umur, tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, status marital, dan
alamat.
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama penanggung jawab pasien, umur, agama, suku bangsa, alamat, dan
hubungan dengan pasien.
3. Pencapaian Perkembangan Kemampuan
a. Klien
1) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di lingkungan
2) Berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
3) Menceritakan keberhasilan atau prestasi di masa lalu
4) Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga
5) Mempunyai sistem nilai dan pandangan agama
6) Melaksanakan kegiatan ibadah rutin sesuai keyakinan dan
agama
7) Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang telah mandiri
8) Menerima dan menyesuaikan diri dengan kematian pasangan
9) Menyiapkan diri menghadapi kematian
b. Keluarga
1) Memfasilitasi lansia dalam kegiatan sosial
2) Memfasilitasi lansia dalam kegiatan kelompok
3) Memfasilitasi lansia dalam kegiatan agama
4) Mendiskusikan dengan lansia keberhasilan dan prestasi di masa
lalu
5) Memenuhi kebutuhan atau merawat lansia saat sakit
6) Memenuhi kebutuhan cinta dan kasih sayang lansia
7) Memperlakukan lansia sebagai orang yang berarti dalam
keluarga
4

8) Tidak memperkerjaan lansia secara paksa sebagai pencari


nafkah utama dalam keluarga
9) Tetap menjadikan lansia sebagai narasumber dalam diskusi atau
rapat keluarga
(Jurusan Keperawatan)

E. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)


1. Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Lansia
2. Risiko Ketidaksiapan Perkembangan Usia Lansia
(Jurusan Keperawatan)

F. Rencana Tindakan Keperawatan


Menurut Tim Workshop Keperawatan Jiwa (2016), berikut merupakan
rencana tindakan yang akan dilakukan kepada klien maupun keluarga:
1. Klien
a. Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia yang normal dan
menyimpang
b. Diskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencapai
integritas diri yang utuh
c. Diskusikan makna hidup lansia selama ini
d. Lakukan menceritakan kembali masa lalunya, terutama
keberhasilannya
2. Keluarga
a. Jelaskan perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
pada keluarga
b. Diskusikan cara memfasilitasi perkembangan lansia yang normal
dengan keluarga
1) Bersama lansia mendiskusikan makna hidupnya selama ini
2) Diskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia
3) Dorong lansia untuk mengikuti kegiatan sosial
4) Dorong lansia untuk mengikuti kegiatan kelompok
5

5) Dorong lansia untuk mengikuti kegiatan agama


6) Dorong lansia untuk melakukan life review (menceritakan
kembali masa lalunya terutama keberhasilannya)
c. Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial lansia
d. Buat stimulasi perkembangan psikososial lansia
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, R. Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: TIM.


Jurusan Keperawatan. Format Pengkajian Pasien Sehat Mental. Singkawang:
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Kemenkes RI. (2016). Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia. Diakses pada
tanggal 8 Desember 2020, dari
https://www.depkes.go.id/article/view/16090700005/situasi-lanjut-usialansia-
di-indonesia.html.
Rizki, E. (2018). Pathway Proses Menua. Diakses pada tanggal 8 Desember 2020,
dari https://www.scribd.com/document/375784104/pathway-proses-menua.
Workshop Keperawatan Jiwa ke-X. (2016). Modul Keperawatan Jiwa. Depok:
Program Studi Ners Spesialis Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai