Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PHBS

Disusun oleh

Kelompok 4
Semester VI/C :

1. Icha Novita Sari 4. Muhammad Nafis


2. Nurul Safira 5. Imam Ghazali
3. Novi Anggraini

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LHOKSEUMAWE 2020

1
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat-Nya yang selalu dan senantiasa memberikan
hikmat,pengetahuan dan anugrah akal budi kepada insan yang berharap kepada-
Nya untuk berkreasi dan berkarya,sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini,begitu banyak
kekurangan, kelemahan baik pengetahuan, ketrampilan, bahkan materi serta
hambatan lain yang dialami. Namun atas kerja keras, ketekunan dan dukungan
dari berbagai pihak,maka penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terimah kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Lhokseumawe, Juni 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
2.1 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Keluarga.........................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Keluarga.................................................................................3
2.1.2 Fungsi Keluarga.......................................................................................3
2.1.3 Tipe Keluarga..........................................................................................3
2.2 PHBS..............................................................................................................4
2.2.2 Pengertian PHBS.....................................................................................4
2.2.3 Etiologi PHBS.........................................................................................4
2.3 Indikator PHBS..............................................................................................6
2.3.1 Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga............................................6
2.3.2 Indikator PHBS di Sekolah......................................................................6
2.3.3 Indikator PHBS di Fasilitas Kesehatan....................................................7
2.3.4 Indikator PHBS di Tempat Umum..........................................................7
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................9
3.1 Pengkajian......................................................................................................9
3.1.1 Pengumpulan Data...................................................................................9
3.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga...................................................................9
3.2.1 Analisa Data.............................................................................................9
3.2.2 Perumusan Diagnose Keperawatan.......................................................10
3.2.3 Penilaian Skoring Diagnose Keperawatan.............................................11
3.3 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga.....................................................12
3.4 Kesimpulan...................................................................................................15
3.5 Saran.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku sehat adalah Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif
untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan
Masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Tujuan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan
pendekatan terencana untuk mencegah penyakit menular yang lain melalui
pengadopsian perubahan perilaku oleh masyarakat luas dan dapat melakukan
perubahan perilaku masyarakat untuk hidup berdasarkan PHBS. Sasaran
Perilaku Hidup Bersih an Sehat (PHBS) meliputi:
a. Tatanan Rumah Tangga.
b. Tatanan Sekolah.
c. Tatanan Tempat Umum.
d. Tatanan di Fasilitas Kesehatan.
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan Keluarga
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian keluarga.
b. Untuk mengetahui fungsi keluarga.
c. Untuk mengetahui tipe keluarga.
d. Untuk mengetahui pengertian PHBS.
e. Untuk mengetahui etiologi PHBS.
f. Untuk mengetahui indikator PHBS.

1
g. Untuk mengetahui asuahan keperawatan keluarga dengan PHBS.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 keluarga
2.1.1Pengertian keluarga
Keluarga ialah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaann saling ketergantungan (Depkes RI,
1998).
2.1.2 Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut friedman, 1987 :
1. Fungsi afektif : berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Anggota keluarga mengembangkan gambaran
dirinya yang positif, peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa
kasih sayang.
2. Fungsi sosial : proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakan
perannya dalam lingkungan sosial.
3. Fungsi reproduksi : untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumberdaya manusia.
4. Fungsi ekonomi : memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan,
pakaian, perumahan dan lain-lain.
2.1.3 Delapan tipe keluarga frieman (1986) :
1. Nuclear family : terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi
tanggungan dan tinggal dalam satu rumah terpisah dari sanak keluarga
lainnya.
2. Extended family : terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal
dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
3. Singel parent family : yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan
hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung padanya.

3
4. Nuclear dyatd : terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal
dalam satu rumah yang sama.
5. Recontituened atau blended family : terbentuk dari perkawinan
pasangan masing-masing membawa anak dari hasil perkawinan
terdahulu.
6. Tree generation family : terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek,
bapak, ibu, anak dalam satu rumah.
7. Singel adult living alone : terdiri dari seseorang dewasa yang hidup
dalam rumahnya.
8. Midle age atau ederly coople : terdiri dari sepasang suami istri usia
pertengahan.

2.2 Perilaku hidup bersih sehat


2.2.1 Pengertian perilaku hidup bersih sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Maryunani A, 2013).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi),
bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerman)
sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan
cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan
kesehatan (Maryunani A, 2013).
2.2.2 Etiologi PHBS
Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak didalam diri individu
yang disebut faktor internal, dan sebagian terletak di luar dirinya yang
disebut faktor eksternal (faktor lingkungan).
a. Faktor Internal

4
1. Keturunan: Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah
demikian diturunkan dari orang tuanya, sifat-sifat yang dimiliki
mungkin diperoleh dari keluarga.
2. Motif atau Dorongan: Manusia berbuat sesuatu karena adanya
dorongan atau motif tertentu. Dorongan itu timbul karena dilandasi
oleh adanya kebutuhan, yang dikelompokkan oleh Maslow menjadi:
kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan rohani.
b. Faktor eksternal
Yaitu faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan.
Faktor-faktor ini mempengaruhi individu sehingga di dalam diri
individu timbul unsur-unsur dan dorongan untuk berbuat sesuatu.
a. Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau
pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau
kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang
dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk melakukannya, serta
dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan
yang dirasakannya.
b. Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok,
meliputi pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan
dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan
kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk
melakukannya, dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi
oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau dukungan
kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar atau bisa
diterima oleh kelompoknya.

5
2.3 Indikator PHBS
2.3.1 Indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
1. Menggunakan air bersih
Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang
tidak bersih. Jika kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh
atau berbau sebaiknya air yang digunakan diolah terlebih dahulu
agar menjadi air bersih dengan menggunakan saringan sederhana.
2. Menggunakan jamban sehat.
Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang
sangat kompleks antara lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam
penyakit cacing, schisosomiasis dan sebagainya. Secara langsung
kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan, minuman, sumber
air, tanah dan sebagainya.
3. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat
penyimpanan air minimal seminggu sekali dan mengubur kaleng-
kaleng bekas tindakan ini merupakan cara memberantas jentik-
jentik nyamuk demam berdarah. Karena nyamuk demam berdarah
bertelur di tempat genangan/penampungan air jernih bukan air got
atau sejenisnya.
4. Tidak merokok didalam rumah.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap
orang–orang disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di
dalam rumah. 
2.3.2 Indikator PHBS di sekolah antara lain:

1.Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.

Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri

penyebab penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri

berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat masuk

6
ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit antara lain diare,

thypus, cacingan, flu burung dll.

2. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.

Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah

bahan tambahan makanan (BTM) yang digunakan seperti zat

pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu penyedapnya aman

untuk kesehatan atau tidak.

2.3.3 Indikator PHBS di Fasilitas Kesehatan

1. menggunakan air bersih,

2. menggunakan jamban yang bersih & sehat,

3. membuang sampah pada tempatnya,

4. tidak merokok,

5. tidak meludah sembarangan,

6. memberantas jentik nyamuk.

2.3.4 Indikator PHBS di tempat umum

1.PHBS di Pasar

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya,

Menggunakan jamban, Tidak merokok di pasar, Tidak meludah

Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk.

7
2. PHBS di Rumah Makan

Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya,

Menggunakan jamban, Mencuci tangan dengan air bersih dan

sabun, Tidak merokok di rumah makan, Menutup makanan dan

minuman, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik

nyamuk

8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
3.1.1 Pengumpulan data
1. Identitas keluarga yang di kaji adalah umu, pekerjaan, tempat tinggal
dan tipe keluarga.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga ( tahap perkembangan
keluarga, perkembangan, riwayat keluarga inti, riwayat keluarga
sebelumnya).
3.Pengkajian lingkungan ( karakteristik rumah, tetangan dan komunitas,
mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat, da sistem pendukung keluarga).
4.Latar belakang budaya/kebiasaan (kebiasaan makan, pemanfaatan
fasilitas kesehatan, pengobatan tradisional)
5.Status sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan dan penghasilan).
6. Aktifitas.
7. Struktur keluarga (pola komunikasi, struktur kekuasaan, struktur
peran).
8. Fungsi keluarga
9. Stress dan koping keluarga.

3.2.     Diagnosa Keperawatan Keluarga


3.2.1  Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1. DS :  ReResikoterjadinya
 Keluarga mengatakan tidak penyakit diare
mempunyai tempat sampah  Keluarga belum
 Keluarga mengatakan tidak mengetahui manfaat
memiliki sumur imunisasi pada anak.
 Keluarga mengatakan tidak  Keluarga kurang
memiliki kamar mandi dan WC mengetahui pentingnya

9
 Keluarga mengatakan cara ventilasi dan kebersihan
penyajian makanan tertutup tapi rumah.
kadang terbuka
 Anak ke-2 dan Anak ke-3 belum
diiminusasi karena ayah takut
anaknya panas
 Ventilasi yang kurang,
kebersihan kurang

DO :
 Tidak adanya tempat
pembuangan sampah
 Tn. F numpang mandi di sumur
tetangga
 Keluarga Tn. F BAB sembarang
tempat
 Perabotan dapur sedikit
berantakan

3.2.2      Perumusan Diagnosa Keperawatan


NO Diagnosis Keperawatan
1. Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tifoid, DBD, berhubungan
dengan ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah.
2. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anggota keluarga
berhubungan dengan ketidak tahuan pentingnya sanitasi lingkungan.

3.2.3  Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan

10
DX : Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tifoid, DBD, berhubungan
dengan ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah.
No Kriteria Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah : 2 /3 x 1=2/3 Keluarga kurang mengetahui
Ancaman pengaruh lingkungan seperti tidak
kesehatan memiliki WC dan cara penyajian
makanan yang kadang terbuka
dapat menimbulkan diare.

2. eKemungkinan 1 / 2 x2=1 Keluarga kurang paham bahwa


Masalah diubah : kesehatan lingkungan dan prilaku
Hanya sebagian dapat mempengaruhi kesehatan
diri.

3. Potensial Maalah 2/3x1 Keluarga mau mengikuti


untuk dicegah : =2 / 3 penyuluhan kesehatan yang
Cukup diberikan.

4. Menonjolnya 0 / 2 x1=0 Keluarga belum mengalami


masalah untuk masalah kesehatan yang
dicegah : diakibatkan oleh lingkungan dan
Masalahtidak prilaku yang tidak sehat.
dirasakan
Total Skor 1 4/6

DX : Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat


mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anggota keluarga

11
berhubungan dengan ketidak tahuan pentingnya sanitasi
lingkungan.
No Kriteria Skoring Pembenaran
1. Sifatmasalah: 2/3 X 1=2/3 Keluarga tidak sanggup
Ancaman memelihara lingkungan rumah
kesehatan agar selalu dalam keadaan bersih.
2. Kemungkinan 1/2 X 2=1 Ada kemauan keluarga untuk
masalah dapat membersihkan rumah
diubah
3. Potensial Maalah 2/3 X 1=2/3 Keluarga mau mengikuti
untuk dicegah : penyuluhan kesehatan yang
Cukup diberikan
4. Menonjolnya 0/2 X 1=0 Keluarga belum mengalami
masalah untuk masalah kesehatan yang
dicegah : diakibatkan oleh lingkungan dan
Masalahtidak prilaku yang tidak sehat..
dirasakan
Total skor 1 4/6

3.3.      Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Tujuan Standar Intervensi Keperawatan


Tujuan umum :  Keluarga mampu  Berikan penyuluhan
 Setelah memelihara kesehatan kepada
memberikan lingkungan yang keluarga tentang
penyuluhan aman dan sehat pentingnya kesehatan,
kesehatan  Keluarga dapat yaitu PHBS
lingkungan membuat keadaan
diharapkan dapat dapur rapi dan besih
memelihara
lingkungan.
Tujuan khusus :
 Setelah dilakukan
kunjungan di

12
harapkan keluarga
mampu
memahami
tentang kesehatan
lingkungan.

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Resiko timbulnya penyakit  Memberikan  Keluarga
diare, malaria, tipoid, DBD penyuluhan mengatakan sudah
berhubungan dengan kesehatan kepada mengerti tentang
ketidaksanggupan keluarga tentang penjelasan yang
memelihara lingkungan pentingnya kesehatan diberikan
rumah  Menjelaskan kepada  Keluarga
keluarga mengenai mengikuti anjuran
akibat-akibat yang yang diberikan.
akan timbul akibat  Keluarga tidak
sanitasi lingkungan mengikuti saran
yang buruk yang telah
 Memberikan diberikan
motivasi kepada  Keluarga
keluarga untuk selalu mengatakan sudah
membersihkan dapur, mengeti tentang
perabotan ditata penjelasan yang
dengan rapi diberikan
 Menanyakan kepada
8.     
keluarga apakah
keluarga mengerti
tentang pentingnya
kesehatan lingkungan
 Memantau apakah
keluarga sudah
membersihkan dapur

13
dan menata
perabotan
 Mengamati kembali
apakah saran yang
diberikan mampu
dilakukan oleh
keluarga atau tidak.
 Memberikan
penjelasan kepada
keluarga tentang
sanitasi lingkungan
yang buruk.
 Menjelaskan kepada
keluarga syarat
pembuatan jamban
dan sumur
10. 
2. Ketidaksanggupan  Memberikan Keluarga mengerti
memelihara lingkungan penyuluhan dan memahami pokok
rumah yang dapat kesehatan kepada bahasannya.
mempengaruhi kesehatan keluarga tentang
dan perkembangan anggota Ventilasi rumah dan
keluarga berhubungan kebersihan rumah
dengan ketidak tahuan dalam hubungannya
pentingnya sanitasi dengan kesehatan
lingkungan
BAB IV
PENUTUP
3.4 Kesimpulan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap

14
dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social
support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya
untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,
dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat,
dalam rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan kesehatan.
Ada beberapa Indikator PHBS yaitu indikator PHBS di tatanan rumah
tangga, di sekolah, di tempat umum, dan di fasilitas kesehatan.
3.5 Saran
Dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa khususnya
mahasiswa keperawatan untuk bisa lebih mengerti dan memahami tentang
PHBS dalam keperawatan keluarga. Maka diharapkan kritik dan saran yang
membangun agar kami bisa lebih memperbaiki makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/419453950/340197490/makalah-askep- keluarga-
PHBS-docx
Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya.
Mc. Kenzie, J.F., Neiger, B.L., & Smeltzer, J.L. 2005. Planning Implementing and
evaluation.

15
PerilakuHidupBersihdanSehat.2011.
(http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat).
Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta: Gajah Mada University.

16

Anda mungkin juga menyukai