Anda di halaman 1dari 15

Konsep Dasar Keperwatan Maternitas Dalam Konteks Kesehatan

Keluarga

Disusun untuk memenuhi tugas : Keperawatan Maternitas I

DosenPembimbing : Yuni Puji Widiastuti,S.Kep.,M.Kep.,Ns.

Istioningsih, S.Kep.,MAN

Disusun Oleh : Kelompok 4

Semester 3 A

1. Alfa Sahirul Fahmi ( SK 118004 )


2. Dea Surya Kusmay C ( SK 118012 )
3. Eka Putri Maulidina ( SK 118018 )
4. Ika Aula Aghitsna ( SK 118024 )
5. Magfiroh Easti ( SK 118030 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN KENDAL

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya
diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas
penulisan makalah tentang “Konsep Dasar Keperwatan Maternitas Dalam Konteks
Kesehatan Keluarga”. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk
junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang
paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Adapun penulisan makalah ini
merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas I

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak


yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini
hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi setiap pembaca.Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati,
kami meminta kesediaan pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang
membangun mengenai penulisan makalah kami ini, untuk kemudian kami akan
merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.

Kendal, 25 September 2019

Kelompok 4

2
Daftar Isi

Halaman Judul................................................................................................1

Kata Pengantar...............................................................................................2

Daftar Isi..........................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................4
B. Tujuan............................................................................................4
1. Tujuan Umum...........................................................................4
2. Tujuan Khusus..........................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI...........................................................................5

A. Falsafah Keperawatan Maternitas...............................................................5


B. Sejarah Keperawatan Maternitas................................................................6
C. Paradigma Keperawatan Maternitas...........................................................7
D. Perkembangan Keperawatan Maternitas.....................................................8
E. Trend dan Isu Keperawatan Maternitas (kesehatan reproduksi pra nikah) dan
Konsep Family Cente..................................................................................9
F. Kultur Dalam Konteks Keperawatan Komunikasi...................................11
G. Dinamika Keluarga...................................................................................11

BAB III PENUTUP.......................................................................................14

A. Kesimpulan...................................................................................14

Daftar Pustaka..............................................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian Konsep Dasar Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional
keperawatan yang di tujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS)
berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, nifas, antara kehamilan dan bayi
baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai
kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
(Depkes,2004).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang keperawatan
maternitas.
2. Tujuan Khusus :
Mahasiswa dapat mengerti :
a. Falsafah Keperawatan Maternitas
b. Sejarah Keperawatan Maternitas
c. Paradigma Keperawatan Maternitas
d. Perkembangan Keperawatan Maternitas
e. Trend dan Isu Keperawatan Maternitas (kesehatan reproduksi pra nikah)
dan Konsep Family Center
f. Kultur Dalam Konteks Keperawatan Komunikasi
g. Dinamika Keluarga

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

Konsep dasar keperawatan maternitas

Pengertian Konsep Dasar Keperawatan Maternitas

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional


keperawatan yang di tujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, nifas, antara kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar
dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan
keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

A. Falsafah Keperawatan Maternitas


1. Keperawatan matenitas di pusatkan pada :
a. Keluarga dan masyarakat askep holistic
b. Menghargai klien dan keluarga
c. Klien , keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
2. Setiap individu berhak lahir sehat optimal
a. Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
b. Wanita pasca persalinan beserta bayinya
3. Pengalaman : kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas
perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
4. Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal,
alamiah,partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan
ibu dan bayi.
5. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga
6. Sikap,nilai, dan perilaku sehat individu dipengaruhi latar belakang, agama
dan kepercayaan.
7. Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk
melindungi hak klien.
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan
maternitas generasi penerus.

5
9. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan
merupakan masyarakat.
10. Yakinlah bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan
dalam meningkatkan mutu pelayanan maternitas.

B. Sejarah Keperawatan Maternitas


1. Sebelum Abad-2 Persalinan dilakukan oleh dukun Dokter dipanggil jika
terjadi masalah dalam persalinan Tempat persalinan di rumah Angka
kematian tinggi Bayi : lahir premature, dehidrasi, kontak dengan penyakit
Ibu   : perdarahan post partum, infeksi post partum, demam nifas, toxemia
Akhir.
2. Abad ke-19 Teknologi sudah berkembang Terjadinya dokter dan asisten
Keperawatan belum terjadi karena : Biaya pengobatan masih tinggi Fungdi
perawat msih berkurang Perawatan antenatal sampai pestnatal dilakukan
oleh dokter Peran ibu dalam persalinan tidak ada Angka ke,atian turun
secara perlahan.
3. Awal Pertengahan Abad ke-20 Terjadinya perubahan dalam keperawatan
maternitas Persalinan dilakukan di RS atau Klinik bersalin Terjadi
pengontrolan biaya persalinan Angka Kematian menurun Pemenuhan
kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikologis dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan


kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan
pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada
pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan
yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya
keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan
pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional,
kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya,
memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.

6
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia
kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi
tercapainya tujuan kesehatan, maka solusi yang harus ditempuh dalam
keperawatan maternitas adalah:

1.      Pengembangan pendidikan keperawatan.


Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan
perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan
profesi dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. Sampai saat ini jenjang ini
masih terus ditata dalam  hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta
prasarana penunjang pendidikan.

2.      Memantapkan system pelayanan perawatan professional


Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi
dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik
keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus
segera di lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.

3.      Penyempurnaan organisasi keperawatan


Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan
dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu
menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi
serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi
organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu
organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui
upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik
serta meningkat.

C. Paradigma Keperawatan Maternitas


1. Manusia terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS)
berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara
dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta
keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh, merupakan
makhluk bio-psiko sosial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara
7
individual dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu
tugas perkembangan wanita adalah pengalaman melahirkan anak yang
merupakan krisis situasi dalam keluarga tersebut apabila tidak mampu
beradaptasi dengan baik.
2. Lingkungan
Sikap, nilai dan perilaku sangat di pengaruhi oleh lingkungan budaya dan
sosial disamping pengaruh fisik proses kehamilan dan persalinan serta
nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses
kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam
keluarga yang sangat penting. Sehingga pelayanan maternitas akan
mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan anggota keluarga
lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
3. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat
dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi
kesehatan seseorang. Setiap individu memiliki hak untuk lahir sehat WUS
dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
4. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan proesional yang
ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan
system reproduksi kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan
bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus
pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan
psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan
keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.

D. Perkembangan Keperawatan Maternitas


Pada masyarakat yang menuju ke arah modern, terjadi peningkatan
kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan
pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
menjadikan masysrakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan

8
kesehatan di mana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu
dan diberikan oleh tenaga yang professional. 

Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya


keperawatan dapat memenuhi standar global international dalam memberikan
pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional,
kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya,
memiliki wawasan yang luas serta menguasai perkembangan iptek.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan
akan berdampak negative terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya
tujuan kesehatan,maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan
maternitas adalah : 

1.      Pengembangan Pendidikan Keperawatan.


System pendidikan tinggi keperawatan sangat   penting dalam pengembangan
perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan
profesi dan pendidikan keperawatan berkelanjutan.
Akademi keperawatan merupakan pendidikan  keperawatan yang
menghasilkan tenaga perawatan professional di bidang keperawatan. Sampai
saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik
dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.
2.      Memantapkan System Pelayanan Keperawatan Professional. 
Departemen dalam negeri sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi
dan sertifikasi praktik keperawatan.
Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam
memberikan asuhaan keperawatan harus segera dilakukan untuk menjamin
kepuasan konsumen / klien.
3.      Penyempurnaan Organisasi Keperawatan.
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan
dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu
menjadi kepentingaan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi
serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukrisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi
anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa
depan yang lebih baik serta meningkat.

E. Trend dan isu keperawatan maternitas (kesehatan reproduksi pra nikah) dan
konsep family center
1. Dinamika keluarga
Keluarga adalah dua individu atau lebih yang bergabung bersama karena
ada ikatan untuk saling berbagi dan ikatan kedekatan emosi Yng
mengidentifikasi diri mereka sebagai keluarga. (Friedman,1992)
Definisi ini mencakup berbagai bentuk keluarga, antara lain:
- Keluarga inti: yang terdiri dari orangtua dan anak-anaknya

9
- Keluarga besar: trdiri dari keluarga inti dan individu lain yang
mempunyai hubungan darah.
- Keluarga orang tua tnggal: keluarga yang tidak memiliki pasangan.
- Keluarga campuran/kombinasi:terdiri dari orang tua tiri dan anak tiri.
2. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga mencakup lima bidang dasar : biologis, ekonomi,
pendidikan, psikologi, dan social budaya (WHO, 1998)
- Fungsi biologis meliputi reproduksi, upaya merawat dan
membesarkan anak,pemenuhan nutrisi,pemeliharaan kesehatan dan
rekresi.
Kemampuan untuk menjalankan fungsi ini secara tidak
langsung membutuhkan prasyarat tertentu : genetik yang sehat,
fertilitas, perawatan selama siklus maternitas, perilaku diet yang baik,
pemanfaatan pelayanan kesehatan yang optimal dan perawatan anggota
keluarga.
- Fungsi ekonomi, meliputi mencari nafkah yang cukup untuk
menjalankan fungsi lain, mengembangkan anggaran keluarga dan
memastikan keamanan keuangan anggota keluarga. Untuk dapat
memenuhi tugas ini keluarga harus memiliki keterampilan,kesempatan,
dan pengetahuan yang diperlukan.
- Fungsi pendidikan, mengajarkan keterampilan, sikap,dan
pengetahuan yang berhubngan dengan fungsi-fungsi lainnya.
- Fungsi psikologi, keluarga di harapkan memberikan lingkungan
yang meningkatkan perkembangan kepribadian secara alami. Tugas ini
membtuhkan kesehatan emosi yang stabil, ikatan kasih bersama juga
kemampuan untk saling mendukung, menoleransi stres dan mengatasi
krisis.
- Fungsi social budaya,berhubungandengan sosialisasi anak-
anak. Fungsi ini meliputi penyampaian nilai-nilai yang berhubungan
dengan perilaku, tradisi, bahasa, agama, sikap moral masyarakat yang
berlaku. Untuk melalukan fungsi ini keluarga harus memiliki standar
yang diterima dan peka terhadap berbagai kebutuhan social anak sesuai
tingkatan usia mereka.

10
F. Dinamika keluarga
1. Definisi dinamika keluarga
Dinamika keluarga merupakan suatu interaksi pasien dengan anggota
keluarga dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di
lingkungansekitarnya. Keluarga diharapkan mampu memberikan
dukungan dalam upaya kesembuhan pasien.
Dinamika keluarga juga merupakan ineraksi antara indvidu dengan
lingkungan sehingga dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam
lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama.
Dinamika keluarga merupakan proses dimana keluarga mampu
melakukan fungsi,mengambil keputusan, memberi dukungan kepada
anggota keluarganya.
2. Aspek-aspek dinamika keluarga
- Tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan ide tentang diri
sendiri yang biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.
- Tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan
pendapat dan pikiran mereka yang di kenal dengan komunikasi.
- Keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana
mereka seharusnya merasa bertindak yang berkembang sebagai system
nilai keluarga.
- Tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang
luar dan institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke
masyarakat.
G. Kultur dalam konteks keperawatan maternitas
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan. Ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia(Leininger,2002). Asumsi mendasari dari teori adalah perilaku Caring. Caring
adalah esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan
tindakan keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan
dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring

11
semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan
pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring
secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan
bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang
universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satutempat
dengan tempat lainnya.
Konsep dalam Transcultural Nursing :
1. Kultur/Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok
yangdipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak
dan mengambil keputusan.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan
atau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan
melandasi tindakan dan keputusan.
3. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal
dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi
pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya
yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk
kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang
mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
4. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang
menganggapbahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya
yang dimiliki oleh orang lain.
5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya
yangdigolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada
mendiskreditkan asal muasal manusia
7. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologipada
penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkankesadaran
yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskandasar
observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan
salingmemberikan timbal balik diantara keduanya.
8. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya

12
kejadianuntuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk
meningkatkankondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9. Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk
membimbing,mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau 10
kelompok pada keadaanyang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk
meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
10. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,
kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung
atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk
mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup
dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
11. Culturtal imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lainkarena
percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok
lain.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan maternitas adalah salah satu bentuk pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan
dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan
dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk
mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini
bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta
membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan keluarga. Keluarga
perlu didukung untuk memandang kehamilan sebagai pengalaman yang positif
dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat
membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu
keluarga yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru
dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong
interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga lainnya dengan
menggunakan sumber-sumber dalam keluarga. Sikap, nilai dan perilaku setiap
individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu
serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum
kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur,
etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi
yang diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu
menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya
berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Perawat mengadakan
interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan sumber-sumber
yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan
tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta
memberikan dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan
keperawatan yang tepat. Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan
memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas kesehatan
dan masyarakat.

14
Daftar Pustaka

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. “Ilmu Perikalu Kesehatan”. Jakarta. Rineka Cipta.

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:


EGC.

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek.(Family nursing


teori and practice). Edisi 3. Ahli bahasa Ina debora R. L. Jakarta: EGC.

15

Anda mungkin juga menyukai