OLEH : Aminah,S.Kep,.Ners,.M.Kes
DISAMPAIKAN PADA PEMBELAJARAN DIII KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , materi mata ajar akan kebutuhan Aktualisasi
diri telah selesai , dan semoga bermanfaat untuk mahaiswa DIII Keperawatan Fakultas
Kedokteran Untirta . Materi adalah bagian kebutuhan dasar manusia yang dapat dicapai oleh
manusia pada umumnya,
Adapun materi yang disampaikan untuk mencapai tujuan khusus menggunakan penyampaian
pembelajaran daring , diskusi , tentang konsep dasar keperawatan maternitas, asuhan
keperawatan ibu hamil, intra natal, bayi baru lahir, ibu post natal baik fisiologis, kesehatan
reproduksi, keluarga berencana Mengetahui,
Serang, April 2021
PENDAHULUAN
Peningkatan mutu tenaga keperawatan baik skill maupun knowledge sangatlah dipengaruhi oleh
sistem pendidikan yang secara terus menerus semakin dikembangkan. Tujuan umum
pembangunan pendidikan keperawatan adalah untuk menghasilkan perawat vokasional yang
memiliki sikap, pemikiran dan pemecahan masalah dalam memberikan pelayanan keperawatan
yang berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan metodologi serta etika untuk mencapai
tujuan.
Untuk memenuhi kompetensi D III keperawatan khususnya tentang skill/ keterampilan seorang
perawat di butuhkan praktik yang di oleh melaluia praktikum di laboratorium keperawatan,
diperlukan bagi tercapainya kompetensi keterampilan yang harus diperoleh mahasiswa. Kondisi
pandemik virus COVID 19 yang berkembang saat ini tidak memungkinkan bagi mahasiswa
untuk melakukan praktek secara nyata dilapangan, yaitu di Rumah Sakit, karena resiko tinggi
terjadinya penularan selama mahasiswa praktek, sehingga metode pembelajaran yang digunakan
selama mahasiswa praktek yaitu dengan metode daring dan luring dengan metode Hybrid
Learning.
Pembelajaran praktikum ini dengan menggunakan metode daring/ luring dengan hybrid
Learning peserta didik diberi kesempatan untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan
yang dimiliki melalui asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan terhadap
kasus - kasus asuhan keperawatan maternitas kepada klien pada rentang usia remaja -
menopause , meliputi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual-kultural, sesuai standar dan etika
keperawatan pada tatanan individu, keluarga atau kelompok pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi
baru lahir, ibu postpartum, layanan keluarga berencana dan gangguan system reproduksi dengan
pembahasan kasus dan tindakan yang dilakukan baik di rumah atau studiy from Home dan
dilakukan di laboratorium keperawatan dengan luring.
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
Konsepsi atau biasa disebut fertilisasi terjadi ketika inti sel sperma dari laki–laki memasuki inti sel ovum
dari perempuan (Chapman & Durham, 2010). Ovum yang sudah dibuahi (dinamakan zigot) memerlukan
waktu 6–8 hari untuk berjalan ke dalam uterus. Perjalanannya di sepanjang tuba falopi dibantu oleh kerja
peristaltik tuba, gerakan mendorong zigot yang dilakukan oleh silia pada dinding tuba dan cairan yang
dihasilkan oleh epitelium bersilia. Sekitar 10 hari setelah terjadi fertilisasi, zigot berkembang menjadi
blastokist dan akan menanamkan dirinya dalam endometrium. Implantasi/penanaman/ nidasi biasanya
terjadi pada pars superior korpus uteri (bagian atas badan uterus).
Kehamilan Trimester I, II, III Pasti Anda sudah mengenal pengertian trimester I, II, dan III. Status
obstetrik atau status kehamilan seorang ibu dapat dituliskan dengan G …. P …. A ….. G menunjukkan
berapa banyak ibu pernah mengalami hamil. P menunjukkan berapa kali ibu pernah melahirkan baik per
vaginam (melalui jalan lahir) maupun per abdominal (melalui operasi), baik premature, matur, ataupun
post–matur/serotinus. A menunjukkan bahwa berapa kali ibu mengalami abortus (keguguran)/curettage
(kuret). Ibu hamil harus mengetahui kapan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Hal ini dimaksudkan
agar petugas kesehatan dapat mengetahui kapan taksiran persalinan (TP) ibu hamil tersebut. Tujuannya
adalah petugas kesehatan dapat mengetahui apakah ibu hamil tersebut memiliki usia kehamilan yang
sesuai dengan persalinannya atau tidak. Usia kehamilan yang matur/normal atau fisiologis adalah antara
37–41 minggu. Jika usia kehamilan antara 32–36 minggu, maka kehamilannya adalah kehamilan
premature. Jika usia kehamilan
Kehamilan akan menyebabkan peningkatan jumlah estrogen dan progesteron, mulanya diproduksi oleh
korpus luteum dan kemudian plasenta, meningkatnya aliran darah ke payudara, prolaktin meningkat, yang
diproduksi oleh pituitary anterior. Tanda klinis dan gejala yang dapat muncul pada payudara antara lain
ketegangan, perasaan penuh, dan peningkatan berat payudara sampai 400 gram. Selain itu ibu juga dapat
merasakan pembesaran payudara, puting susu, areola, dan folikel Montgomery (kelenjar kecil yang
mengelilingi puting susu). Ibu akan memiliki striae, karena penegangan kulit payudara untuk
mengakomodasi pembesaran jaringan payudara. Pada permukaan payudara akan tampak vena karena
meningkatnya aliran darah. Memproduksi kolostrum, sekresi cairan yang berwarna kuning yang kaya
akan antibodi, yang mulai diproduksi pada akhir minggu 16 kehamilan (Chapman & Durham, 2010).
b.Sistem musculoskeletal
Peningkatan estrogen menyebabkan peningkatan elastisitas dan relaksasi ligament sehingga menimbulkan
gejala nyeri sendi. Sedangkan peregangan otot abdomen karena pembesaran uterus menyebabkan
diastasis recti.
C. Adaptasi Psikologis pada Ibu Hamil
Pada bab ini Anda juga akan mempelajari perubahan psikologis. Anda sudah mengetahui bahwa
dengan kehamilan, ibu akan merasakan berbagai perubahan yang terkait dengan dirinya termasuk
perubahan psikologis. Kehamilan akan memberi waktu pada seorang perempuan untuk
mempersiapkan persalinan, melengkapi tugas kehamilan kemudian akan berperan menjadi seorang
ibu. Perubahan psikososial yang sering terjadi pada kehamilan antara lain pada trimester I, menerima
kehamilan; trimester II menerima bayi, dan trimester III menyiapkan kelahiran bayi sebagai akhir
dari kehamilan (Pilliteri, 2003). Ibu hamil akan menunjukkan respon yang ambivalen, yaitu respon
terhadap kehamilannya dirasakan ada 2 yakni senang dan sedih (Pilliteri, 2003). Perasaan ibu hamil
yang senang dan sedih sering dapat merusak hubungan suami istri karena ibu biasanya mengalami
emosi yang labil. Hal ini disebabkan karena masa menjadi orang tua dianggap sebagai suatu transisi
peran dan didasarkan pada tahapan tugas perkembangan. Selain ibu, ayah pun memerlukan persiapan
sosial untuk menjadi orang tua walaupun perannya lebih sedikit dibandingkan dengan ibu, dan hanya
ada sedikit hal yang dapat disiapkan dalam menghadapi kehamilan istrinya, kecuali bila pasangan
suami istri mengikuti kelas pendidikan melahirkan yang dapat mereka hadiri bersama dengan
pasangannya.