Anda di halaman 1dari 7

MODUL MATA AJAR KEPERAWATAN MATERNITAS

OLEH : Aminah,S.Kep,.Ners,.M.Kes
DISAMPAIKAN PADA PEMBELAJARAN DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNTIRTA

KATA PENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , materi mata ajar akan kebutuhan Aktualisasi
diri telah selesai , dan semoga bermanfaat untuk mahaiswa DIII Keperawatan Fakultas
Kedokteran Untirta . Materi adalah bagian kebutuhan dasar manusia yang dapat dicapai oleh
manusia pada umumnya,

Adapun materi yang disampaikan untuk mencapai tujuan khusus menggunakan penyampaian
pembelajaran daring , diskusi , tentang konsep dasar keperawatan maternitas, asuhan
keperawatan ibu hamil, intra natal, bayi baru lahir, ibu post natal baik fisiologis, kesehatan
reproduksi, keluarga berencana Mengetahui,
Serang, April 2021

Ketua Prodi DIII-Keperawatan Penyusun,

Ns. Suyanto, S.Pd, S.Kep., M.Kes Aminah,S.Kep,.Ners,.M.Kes

NIP : 196712311989031053 NIP : 196111271986032006


BAB I

PENDAHULUAN

Peningkatan mutu tenaga keperawatan baik skill maupun knowledge sangatlah dipengaruhi oleh
sistem pendidikan yang secara terus menerus semakin dikembangkan. Tujuan umum
pembangunan pendidikan keperawatan adalah untuk menghasilkan perawat vokasional yang
memiliki sikap, pemikiran dan pemecahan masalah dalam memberikan pelayanan keperawatan
yang berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan metodologi serta etika untuk mencapai
tujuan.

Untuk memenuhi kompetensi D III keperawatan khususnya tentang skill/ keterampilan seorang
perawat di butuhkan praktik yang di oleh melaluia praktikum di laboratorium keperawatan,
diperlukan bagi tercapainya kompetensi keterampilan yang harus diperoleh mahasiswa. Kondisi
pandemik virus COVID 19 yang berkembang saat ini tidak memungkinkan bagi mahasiswa
untuk melakukan praktek secara nyata dilapangan, yaitu di Rumah Sakit, karena resiko tinggi
terjadinya penularan selama mahasiswa praktek, sehingga metode pembelajaran yang digunakan
selama mahasiswa praktek yaitu dengan metode daring dan luring dengan metode Hybrid
Learning.

Pembelajaran praktikum ini dengan menggunakan metode daring/ luring dengan hybrid
Learning peserta didik diberi kesempatan untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan
yang dimiliki melalui asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan terhadap
kasus - kasus asuhan keperawatan maternitas kepada klien pada rentang usia remaja -
menopause , meliputi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual-kultural, sesuai standar dan etika
keperawatan pada tatanan individu, keluarga atau kelompok pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi
baru lahir, ibu postpartum, layanan keluarga berencana dan gangguan system reproduksi dengan
pembahasan kasus dan tindakan yang dilakukan baik di rumah atau studiy from Home dan
dilakukan di laboratorium keperawatan dengan luring.

TUJUAN UMUM

Setelah belajar mahasiswa diharapkan memahami materi keperawatan maternitas

TUJUAN KHUSUS

Setelah memelajari materi mahasuiswa diharapkan dapat :

a. Menyebutkan beberapa pengertian konsep keperawatan maternitas


b. Menjelaskan asuhan keperawatan pada ibu hamil
c. Mengetahui Cara mengatasi ibu bersalin dan bayi baru lahir
d. Menerangakn layanan keluarga berencana
e. Mengetahui gangguan system reproduksi
URAIAN MATERI

A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan
yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik
dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa
peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi
fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang
kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan.Upaya mempertahankan
kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh.
Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat
penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan
angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai
dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga
ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang
sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS
dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas,
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal
selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi
tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan
menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40
hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisikondisi yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan
sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan
tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan
dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat.
Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien,
keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.
Keperawatan Maternitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang di berikan kepada wanita usia subur yang meliputi :
1. Sistem reproduksi.
2. Masa kehamilan.
3. Masa persalinan.
4. Masa pasca salin.
5. Bayi baru lahir s/d usia 28 hari.
Adapun falsafah keperawatan maternitas meliputi :
1) Keperawatan maternitas di pusatkan pada:
a. Keluarga dan masyarakat dengan memberikan asuhan keperawatan holistik
b. Menghargai klien dan keluarganya
c. Menyadari bahwa klien, keluarga, masyarakat berhak menentukan perawatan
yang sesuai dengan dirinya.
2) Setiap individu berhak lahir secara optimal
a. Wanita hamil dan bayi yang dikandungnya
b. Wanita pada masa persalinan dan pasca salin beserta bayinya berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan.
3) Kehamilan, persallinan dan gangguan kesehatan merupakan tugas perkembangan kelluarga
yang dapat menyebabkan krisis situasi.
4) Meyakini bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal.
5) Awal kehamilan merupakan awal bentuk interaksi keluarga
6) Sikap, nilai dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi oleh latar belakang budaya,
agama dan kepercayaan.
7) Keperawatan maternitas berfungsi sebagai advokat/pembela untuk melindungi hak klien.
8) Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas.
9) Keperawatan maternitas memberikan tantangan bagi perawat dan merupakan faktor utama
dalam mempromosikan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
10) Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan maternitas.
B. Konsep Dasar Kehamilan

Konsepsi atau biasa disebut fertilisasi terjadi ketika inti sel sperma dari laki–laki memasuki inti sel ovum
dari perempuan (Chapman & Durham, 2010). Ovum yang sudah dibuahi (dinamakan zigot) memerlukan
waktu 6–8 hari untuk berjalan ke dalam uterus. Perjalanannya di sepanjang tuba falopi dibantu oleh kerja
peristaltik tuba, gerakan mendorong zigot yang dilakukan oleh silia pada dinding tuba dan cairan yang
dihasilkan oleh epitelium bersilia. Sekitar 10 hari setelah terjadi fertilisasi, zigot berkembang menjadi
blastokist dan akan menanamkan dirinya dalam endometrium. Implantasi/penanaman/ nidasi biasanya
terjadi pada pars superior korpus uteri (bagian atas badan uterus).

Kehamilan Trimester I, II, III Pasti Anda sudah mengenal pengertian trimester I, II, dan III. Status
obstetrik atau status kehamilan seorang ibu dapat dituliskan dengan G …. P …. A ….. G menunjukkan
berapa banyak ibu pernah mengalami hamil. P menunjukkan berapa kali ibu pernah melahirkan baik per
vaginam (melalui jalan lahir) maupun per abdominal (melalui operasi), baik premature, matur, ataupun
post–matur/serotinus. A menunjukkan bahwa berapa kali ibu mengalami abortus (keguguran)/curettage
(kuret). Ibu hamil harus mengetahui kapan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Hal ini dimaksudkan
agar petugas kesehatan dapat mengetahui kapan taksiran persalinan (TP) ibu hamil tersebut. Tujuannya
adalah petugas kesehatan dapat mengetahui apakah ibu hamil tersebut memiliki usia kehamilan yang
sesuai dengan persalinannya atau tidak. Usia kehamilan yang matur/normal atau fisiologis adalah antara
37–41 minggu. Jika usia kehamilan antara 32–36 minggu, maka kehamilannya adalah kehamilan
premature. Jika usia kehamilan

C. Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil

a. Sistem reproduksi payudara

Kehamilan akan menyebabkan peningkatan jumlah estrogen dan progesteron, mulanya diproduksi oleh
korpus luteum dan kemudian plasenta, meningkatnya aliran darah ke payudara, prolaktin meningkat, yang
diproduksi oleh pituitary anterior. Tanda klinis dan gejala yang dapat muncul pada payudara antara lain
ketegangan, perasaan penuh, dan peningkatan berat payudara sampai 400 gram. Selain itu ibu juga dapat
merasakan pembesaran payudara, puting susu, areola, dan folikel Montgomery (kelenjar kecil yang
mengelilingi puting susu). Ibu akan memiliki striae, karena penegangan kulit payudara untuk
mengakomodasi pembesaran jaringan payudara. Pada permukaan payudara akan tampak vena karena
meningkatnya aliran darah. Memproduksi kolostrum, sekresi cairan yang berwarna kuning yang kaya
akan antibodi, yang mulai diproduksi pada akhir minggu 16 kehamilan (Chapman & Durham, 2010).

b.Sistem musculoskeletal

Peningkatan estrogen menyebabkan peningkatan elastisitas dan relaksasi ligament sehingga menimbulkan
gejala nyeri sendi. Sedangkan peregangan otot abdomen karena pembesaran uterus menyebabkan
diastasis recti.
C. Adaptasi Psikologis pada Ibu Hamil

Pada bab ini Anda juga akan mempelajari perubahan psikologis. Anda sudah mengetahui bahwa
dengan kehamilan, ibu akan merasakan berbagai perubahan yang terkait dengan dirinya termasuk
perubahan psikologis. Kehamilan akan memberi waktu pada seorang perempuan untuk
mempersiapkan persalinan, melengkapi tugas kehamilan kemudian akan berperan menjadi seorang
ibu. Perubahan psikososial yang sering terjadi pada kehamilan antara lain pada trimester I, menerima
kehamilan; trimester II menerima bayi, dan trimester III menyiapkan kelahiran bayi sebagai akhir
dari kehamilan (Pilliteri, 2003). Ibu hamil akan menunjukkan respon yang ambivalen, yaitu respon
terhadap kehamilannya dirasakan ada 2 yakni senang dan sedih (Pilliteri, 2003). Perasaan ibu hamil
yang senang dan sedih sering dapat merusak hubungan suami istri karena ibu biasanya mengalami
emosi yang labil. Hal ini disebabkan karena masa menjadi orang tua dianggap sebagai suatu transisi
peran dan didasarkan pada tahapan tugas perkembangan. Selain ibu, ayah pun memerlukan persiapan
sosial untuk menjadi orang tua walaupun perannya lebih sedikit dibandingkan dengan ibu, dan hanya
ada sedikit hal yang dapat disiapkan dalam menghadapi kehamilan istrinya, kecuali bila pasangan
suami istri mengikuti kelas pendidikan melahirkan yang dapat mereka hadiri bersama dengan
pasangannya.

Anda mungkin juga menyukai