Anda di halaman 1dari 23

KONSEP KEPERAWATAN

MATERNITAS
By. SUMARTINI, s. Kep.,Ns., M. Kes.
1. Sejarah Perkembangan
 Pra Pendidikan Formal
 Perempuan yg mau melahirkan didampingi
oleh perempuan yang telah mempunyai
banyak anak, sifatnya turun temurun
disebut “ midwives” / with women
( Farrer, 1990)
 Abad , 20
 Dokter menjadi pemberi asuhan utama
 Beberapa dokter mulai mengambil
spesialisasi dalam bidang childbearing yg
disebut “ Obstetricians”
 Perawat yg memberikan asuhan di bagian
kebidanan RS, obstetric nurse

 Obstetri = ilmu dan seni tentang


reproduksi manusia
 Definisi berkembang mencakup asuhan pd
periode prenatal, intranatal, dan post natal

 Peran perawat obstetri : mengkaji


perempuan , pd periode childbearing dan
bayi baru lahir, merecanakan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi
asuhan selama periode prenatal,
intranatal, postnatal, dan bayi baru lahir
 Model Obstetri :
 Peran perawat sangat tergantung dokter
 Pda saat dinas malam atau tdk ada dokter
perawat dituntut lebih independen
 Berfokus pada intervensi medis, klien
bersifat pasif, otoritas ada pada dokter
dan perawat, ibu dan bayi dilihat sebagai
sesuatu yg terpisah
 Keluarga tdk dilibatkan , lahirlah konsep
Maternity Nursing
2. PENGERTIAN
KEPERAWATAN MATERNITAS

Keperawatan maternitas merupakan bagian


dari keperawatan secara umum yang
memberikan asuhan kepada individu, keluarga
dan masyarakat yang berkaitan dengan
kehamilan, melahirkan, merawat bayi
dan kesehatan reproduksi wanita (May, 1994).
Kelompok Kerja Keperawatan maternitas – Konsorsium Ilmu
Kesehatan (CHS, 1993) :
Pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada
klien (wanita usia subur, pasangan usia subur yang berkaitan
dengan sistem reproduksi, wanita masa kehamilan , wanita
masa persalinan, wanita masa nifas, wanita diantara dua
kehamilan dan bayi baru lahir sampai usia 40 hari beserta
keluarga
3. FALSAFAH KEPERAWATAN
MATERNITAS
Pemberian askep
Semua org yang holistik
punya hak
utk lahir
sehat
Melahirkan merupakan
tumbang keluarga dan
Kelahiran bayi:
krisis situasi
permulaan
hubungan baru

Sikap, nilai, perilaku


Kelahiran mrpkn sehat dipengaruhi oleh
peristiwa normal budaya & sosial
Perlu adaptasi
fisik & psikososial
4. Paradigma Keperawatan
MATERNITAS
1. Manusia
Manusia sbg klien merupakan fokus askep.

2. Lingkungan
Proses kehamilan dan kelahiran serta nifas akan
melibatkan semua anggota klg dan masyrakat
dimana sikap, nilai, perilaku individu sangat
dipengaruhi olh lingkungan budaya dan sosial
darimana individu baru datang.
3. Sehat
Sehat bersifat dinamis , dimana perubahan fisik,
psikososial mempengaruhi kesehatan klien.Kesehatan
klien sebelum hamil sangat mempengaruhi
kesejahteraan klien selama kehamilan, persalinan, nifas
serta bayi baru lahir

4. Keperawatan maternitas
Pelayanan keperawatan profesional yg ditujukan pd
klien (wus, pusberkaitan dgn sistem reproduksi tanpa
adanya kehamilan, wanita masa kehamilan, wanita masa
persalinan, wanita masa nifas, wanita diantara 2
kehamilan, bayi baru lahir smp usia 40 hari )
5. Tujuan Keperawatan Maternitas

 Membantu pasangan usia subur &


keluarganya  masalah reproduksi
 Membantu para calon orang tua melalui
masa transisi menjadi orang tua
 Mempersiapkan calon orang tua memiliki
pengalaman yang menyenangkan
sepanjang periode childbearing
6. Ruang Lingkup Keperawatan
MAternitas
1. Berfokus pd pemenuhan kebutuhan klien dalam
mengadakan adaptasi fisik dan psikososial dengan
tujuan utk mencapai kesejahteraan keluarga

2. Pendekatan pd keluarga(ayah, ibu, anak)sbg satu


kesatuan
3. Kegiatan yg dilakukan meliputi kgtn mendidik,
advokasi, dan melakukan tindakan
keperawatan dalam mengatasi masalah
masalah klien yg berhubungan dgn sistem
reproduksi, mempersiapkan klien menghadapi
kehamilan, persalinan, nifas; memberi
konsultasi tentang perawatan kehamilan ,
mengatur kehamilan , membantu proses
persalinan dan menolong persalinan normal;
merawat klien pd masa nifas dan bbl smp usia
40 hari menuju mandiri,merujuk ke tim
kesehatan lain untuk kondisi yg membutuhkan
penanganan lanjut
4. Dalam menjalankan perannya perawat mengadakan
interaksi dgn klien utk :
a. Mengkaji masalah kesh dan sumber2 yg ada pd
klien , klg dan amsyarakat
b. Merencanakan dan melaksanakan tindakan utk
mengatasi masalah-masalah klien, klg,
masyarakat
c. Memberi dukungan pd potensi yg dimiliki klien dgn
tindakan keperawatan yg tepat

5. Keberhasilan penerapan askep maternitas


memerlukan kerjasama tim yg terdiri dr klien, klg,
petugas kesh dan masyarakat
1. Memberikan
pelayanan
7. Peran
kesehatan perawat ?
………..
2. Bertindak sbg
advokat
3. Pendidik
4. Peneliti
5. Sbg Change Agent
6. Sbg Political activist
8. Prinsip Dasar Family Centered
Care
 Kelahiran merupakan sesuatu yang normal,
kejadian yang sehat di dalam kehidupan
keluarga
 Kelahiran anak memberi dampak kepada seluruh
keluarga, memerlukan restrukturisasi hubungan
keluarga
 Keluarga mempunyai kemampuan untuk
membuat keputusan tentang asuhan bagi
keluarganya berdasarkan informasi dan
dukungan profesional yang adekuat
Perbedaan family centered maternity care dan traditional
care

Family centered maternity care :


1. Melaksanakan pendidikan prenatal dan
mempersiapkan ortu
2. Mengikutsertakan klg dalam perawatan kehamilan
maupun persalinan
3. Mengikutsertakan klg dlm operasi
4. Lingkungan kamar bersalin spt suasana rumah
5. Peraturan bersifat fleksibel
6. Melaksanakan kontak ibu-bayi sedini mungkin
7. Sistem kunjungan tdk ketat terutama klg
8. Melaksanakan rawat gabung
9. Pemulangan klien secepat mungkin dilanjutkan
follow-up di rumah
10. Pada perawatan bayi intensif klg tetap diikutkan

Traditional Care :
1. Memisahkan ibu dan klg selama proses persalinan
2. Memindahkan ke ruang penerimaan yg tersendiri
baru ke kamar bersalin bila akan lahir
3. Melarang aktivitas ibu slm persalinan
Lanjutan……..

4. Askep bersifat rutin


5. Tidak ada klg yg ikut dlm persalinan dan
operasi
6. Memindahkan bayi ke kamar bayi
7. Waktu kunjungan dibatasi
8. Tidak ada rawat gabung
9. Kontrol setelah 6 mg postpartum , tdk ada
follow up
9. Kondisi Dan Masalah di
Indonesia
 Angka kematian ibu dan bayi masih tinggi
 Kurangnya standarisasi mekanisme peningkatan,
sehingga mendorong rendahnya kualitas
pelayanan asuhan
 Distribusi tenaga yang tidak merata
 Terbatasnya kompetensi dan kualifikasi tenaga
kesehatan
 Tidak adekuat supervisi
 Belum adekuatnya pemanfaatan tenaga perawat
dlm peningkatan kesehatan ibu dan anak
 Belum banyak dilakukan rooming-in
di ruang rawat inap
 Edukasi prenatal  agenda RS,
bukan berdasarkan kebutuhan klien
dan keluarganya
 Sistem Komunikasi dan Rujukan dari
RS ke pelayanan yang ada di
masyarakat belum optimal berjalan
10. Kecenderungan ke depan
 Pendeknya hari rawat – early discharge program
 Meningkatnya asuhan berbasis komunitas
 Family center care
 Masalah kesehatan ibu dan anak semakin
kompleks, perlu pelayanan spesifik
 Meningkatnya penggunaan teknologi
 Fokus pada kualitas hidup
 Penekanan pada upaya pencegahan

Anda mungkin juga menyukai