Anda di halaman 1dari 67

By

Ns. Ni Luh Putu Martini, S.Kep


 Pelayanan keperawatan berkelanjutan
(cotinuity care)
 Seorang perawat maternitas dalam
memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan filosofi keperawatan
Maternitas ( Sandall, 1996)
 Asuhan keperawatan yang komprehensif untuk
wanita dan bayi baru lahir berfokus pada upaya
membantu individu, keluarga dan komunitas
dalam mencapai potensi kesehatan optimal
mereka.

 Profesi Keperawatan memberikan pelayanan


keperawatan secara profesional oleh perawat
dengan kompetensi yang memenuhi standar dan
memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga
masyarakat menerima pelayanan dan asuhan
keperawatan yang bermutu ( Hamid 2001)
 Persiapan persalinan serta kualitas pelayanan
kesehatan yang difokuskan kepada kebutuhan
bio-fisik dan psiko-sosial dari klien, keluarganya
dan bayi baru lahir

( May & Mahlmeister, 1990)


 Pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada wanita subur yang berkaitan dengan sistem
reprodukasi pada masa di luar kehamilan, masa
kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai 6
minggu dan bayi yang dilahirkan sampai usia 28 hari
beserta keluarganya. Berfokus pada pemenuhan
kebutahan dasar dalam melakukan adaptasi fisik,
psikososial dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan
(Pokja Kep. CHS 1993)
 Suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari
dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi
serta fungsi dan prosesnya
 Kep. Maternitas berfokus pada
keluarga (famili centered care)
Asuhan pada ibu maternal bukan hanya
area medis dan keperawatan saja
namum merupakan aktifitas pelayanan
yang difokuskan pada keluarga sebagai
sentra asuhan ( Reeder)
 Pengkajian melibatkan
keluarga

 Berorientasi kepada
masyarakat sebagai
bagian keluarga

 Berorientasi kepada
riset (meningkatkan
berfikir kritis)
 Teori keperawatan sebagai dasar asuhan
keperawatan
 Perawat berperan sbg advokat untuk
melindungi hak-hak semua anggota
keluarga termasuk fetus
 Keperawatan maternitas berperan dengan
independensi tinggi karena selalu
memberikan pendidikan kesehatan dan
konsling
 Promosi kesehatan merupakan peran
perawat yang penting karena melindungi
kesehatan generasi yang akan datang
 Kehamilan dapat menjadi sesuatu yang
menegangkan, dapat mempengaruhi
kehidupan keluarga.
 Budaya dan nilai2 agama dan kepercayaan
dapat mempengaruhi arti sakit dan
berdampak pada keluarga
 Perawat berperan sebagi Role model (Pilitteri,
1999)
1. Membantu WUS dan keluarga dalam mengatasi
masalah reproduksi dan mempersiapkan diri dalam
menghadapi kehamilan
2. Membantu pasangan usia subur untuk melihat
kehamilan dan persalinan sebagai proses fisik dan
psikologis yang normal
3. Memberikan dukungan yang membuat ibu hamil
memandang kehamilan sebagai pengalaman yang
positif dan menyenangkan
4. Membantu memberikan informasi yang adekuat
untuk calon orang tua selama kehamilan dan
persalinan.
5. Memahami keadaan sosial ekonomi dari calon ibu
6. Membantu dalam mendeteksi penyimpangan2 secara
dini dari keadaan yang normal selama kehamilan
sampai persalianan
 Wanita usia subur
 Pasangan usia subur
 Wanita hamil dan janin
 Wanita masa persalinan
 Wanita masa nifas s.d. 6
minggu
 Bayi sampai usia 28 hari
 Beserta keluarga
 Kep. Maternitas memberikan askep yg holistik dgn selalu
menghargai klien dan keluarga serta menyadari bahwa
klien dan keluarga berhak menentukan perawatan yang
sesuai untuk dirinya
 Semua individu mempunyai hak untuk lahir sehat dengan
potensi optimum dan meyakinkan, hal ini hal ini maka
setiap WUS , wanita hamil & janin, wanita melahirkan,
nifas dan bayinya mempunyai hak mendapat pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
 Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas
perkembangan keluarga, tapi juga mengakibatkan krisis
situasi selama anggota keluarga tidak utuh
 Peristiwa kelahiran merupakan peristiwa normal dan
sehat dalam keluarga yang mampu beradaptasi fisik,
psikososial sehingga pelayanan keperawatan bersifat
preventif, promotif dan dibutuhkan partisipasi aktif
dari keluarga.
 Awal kehamilan merupakan permulaaan
bentuk hubungan baru sehingga pelayanan
kep. Maternitas mendorong interaksi yang
positif dengan menggunakan sumber-sumber
keluarga
 Sikap, nilai, perilaku sehat setiap individu
dipengaruhi oleh sosial dan budaya.
 Manusia
Wanita usia subur
Pasangan usia subur
Wanita hamil dan janin
Wanita masa persalinan
Wanita masa nifas s.d. 6 minggu
Bayi sampai usia 28 hari
Beserta keluarga
 Lingkungan
Proses kehamilan, kelahiran, masa nifas
akan melibatkan semua anggota keluarga
dan masyarakat, dimana sikap nilai dan
perilaku setiap individu sangat dipengaruhi
oleh lingkungan sosial dan budaya
 Sehat
Sehat bersifat dinamis dimana
perubahan-perubahan fisik dan
psikososial mempengaruhi kesehatan
WUS yang berkaitan dengan sistem
reproduksi tanpa adanya kehamilan,
wanita masa kehamilan, masa
melahirkan, masa nifas s.d. 6 minggu
dan bayi yg dilahirkan s.d. 28 hari
beserta keluarganya.
 Keperawatan
Pelayanan keperawatan yang ditujukan untuk
WUS (berkaitan dengan sistem
reproduksinya), wanita pada masa
kehamilan, masa melahirkan, masa nifas dan
bayi baru lahir sampai usia 28 hari beserta
keluarganya yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi
fisik dan psikososial dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
 Perawat membantu orang tuanya untuk
meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan yang optimal.
 Perawat membantu keluarga untuk mencapai
dan mempertahankan keseimbanganan
antara kebutuhan personal dari anggota
keluarga dan fungsi keluarga yang optimal.
 Perawat memberikan pelayanan kepada
klien yg membutuhkan serta keluarga
yang mempunyai resiko untuk mencegah
masalah aktual dan potensial dalam
kesehatan.
 Perawat meningkatkan lingkungan yang
tidak membahayakan tumbang dan
sistem reproduksinya
 Perawat mendeteksi perubahan status kesehatan &
deviasi dari perkembangan yang optimum.
 Perawat memberikan intervensi yang tepat &
pengobatan untuk meningkatkan kesehatan dan
memulihkan dari penyakit
 Perawat membantu klien dan keluarga untuk mengerti
dan memakai koping yang baik dengan trauma2 dalam
perkembangan selama sakit, masa tumbang anak2
 Perawat mempunyai strategi yang aktif dan
positif untuk menggunakan sumber2 dalam
memberikan pelayanan
 Perawat meningkatkan praktek keperawatan
ibu dan anak melalui penilaian praktek,
pendidikan dan penelitian.
Perawat : dapat memberikan askep yang
mandiri dengan pendekatan proses
keperawatan.
 Menurut Olde 1988
1. Memberikan pelayanan
kesehatan
2. Sebagai advocate : perantara
thd klien, seperti membantu
mencari sumber2 untuk
meningkatkan taraf kesehatan
3. Pendidik
klien & klg bisa mandiri
4. Sebagai peneliti
5. Change agent
Perubahan dlm profesi kep.
6. Political activist
Aktif di politik utk memajukan
pelayanan
Sebagai role model para ibu
dlm mengasuh anak
Role model bagi teman sejawat
dlm melaksanakan asuhan keperawatan
Konselor :
membantu memecahkan masalah
Pendidik
menerapkan konsep dlm memberi informasi
sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Pelaksana
melaksanakan kep. Mandiri maupun kolaborasi
Perumusan diagnosa
Ahli keperawatan
jembatan dlm melaksanakan praktek pada klg
dan masyarakat
 Family centered care : FCC
berfokus pd perhatian tenaga profesional
untuk mempertahankan kesehatan klien dan
keluarga selama siklus kehamilan-persalinan
dan memiliki anak
 Melaksanakan klas untuk pendidikan prenatal
dan program dik pada orang tua.

 Mengikutsertakan keluarga dlm perawatan


kehamilan, proses persalinan dan post
partum. Kehadiran orang terdekat dlm
persalinan tdk dibatasi
 Mengikutsertakan orang terdekat bila ada
komplikasi yg memerlukan operasi.
 Ruangan bersalin seperti suasana rumah
 Menetapkan peraturan yang fleksibel
 Mengadakan kontak bayi & orang tua sedini
mungkin
 Menjalankan sistem kunjungan tidak ketat
 Mengikutsertakan anak2 dlm proses persalinan
 Melaksanakan rooming in
 Pada perawatan intesif BBL keluarga tetap ikut
 Pemulangan klien secepat mungkin dan dengan
follow up ( kunjungan rumah)
 Memisahkan ibu dari keluarga selama proses
persalinan
 Pemisahan ruangan penerimaan dgn ruang
persalinan
 Membatasi aktifitas ibu selama proses
persalinan
 Melakukan tindakan rutin : obat2an,
episiotomi
 Tidak ada keluarga yang ikut dlm proses persalinan
dan operasi
 Kontak dini antara anak dengan orang tua kurang
 Pemberian susu bayi dibatasi
 Waktu berkunjung dibatasi
 Rooming-in dibatasi
 Tidak ada follow up ke rumah
 Kontrol post partum rutin 6 mg
 Perubahan lingkungan pelayanan
Biaya perawatan lebih tinggi
-Swadana
-Asuransi
Perawatan berteknologi tinggi tlh
berkembang, perawatan kesehatan diabaikan
 biaya perawatan kes. Menjadi lebih tinggi
(Queenan 1991)
 Memilih siapa yang menolong
 Tidak dipisah dari orang yg mensuport
 BBL bersama ibu dan menyusui bayi segera
setelah lahir ( inisiasi menyusu dini)
 Konsultasi laktasi
 Pemulangan awal
 Bayi di foto
 Perubahan Pandangan Wanita

Wanita dipandang sebagai manusia yang


holistik dlm kehidupannya shg pemenuhan
kebutuhan fisik, mental, sosial sangat
berpengaruh pada kondisi wanita (area
sehat-sakit),
Hal ini mencerminkan kebutuhan wanita
akan perawatan kesehatan
 Masalah2 yg masih perlu dikaji seperti :
Partus lama
Perkosaan ( body memories)
Trial of Labor
In Competent serviks
Intra uterin retardation
HIV
 Menikah usia 21 – 22 thn
 Melahirkan usia produktif
 Wanita tidak menikah meningkat
 Menikah usia matur meningkat

 Usia remaja meningkat untuk hamil,


bersalin & aborsi
 Kelahiran resiko meninggal krn merokok,
prematur
Klien butuh informasi tentang :
teknologi medis dan perawatan
Terjadi perubahan untuk dapat mandiri,
terlibat pada perawatan langsung dan
tanggung jawab terhadap dirinya.
Memutuskan rencana perawatan dan
penolong/perawat
 Menggunakan obat terlarang
Dampak :
 Kelahiran prematur
 BBLR, bayi lahir mati
 Congenital
 Abortus
 Retardasi mental
 Sindrom zat adiktif
 Usia tua
Dampak :
 Cacat / retardasi mental
 Prematur
 Tingkat pelayanan terendah puskesmas
dengan kualitas SDM yg masih sederhana
 Polindes
Murah dan mudah dijangkau namun SDm
tidak berimbang
 Protokol asuhan keperawatan maternitas
 Kritikal parth way
 Partisipasi Sistem pelayanan kesehatan
dipengaruhi karena struktur sosial
berubah yaitu :
 kondisi ekonomi
 Masalah etik
 Masalah tanggung gugat dan tanggung
jawab
 Jenis kelamin anak yg diharapkan
 Ukuran / bentuk keluarga berubah
 Pelayanan maternitas dimasa yang akan
datang
kecendrungan sosial berdampak pada
pelayanan maternitas dan asuhan
keperawatan
 Amerika Serikat :sudah dimulai
pada trimester I dan usia tua
Karena : - Tidak ada uang
- kurang transportasi
- ketergantungan ada
anak
Pelayanan kesehatan di Rumah dan
komunitas
 Indonesia ???
Karena : - Gografis
- Ekonomi
- Pekerjaan  rumah

Pelayanan Kesehatan  Home care


- Mandi
- Perawatan tali pusat
 Pelayanan bergeser dari Rumah Sakit – rumah
(home care)
Home care seluruhnya berpusat pada
peiayanan ibu dan anak,
Meningkatkan kesehatan mencakup seluruh
lapisan masyarakat
Menurut Reeder Rumah tempat tinggal
Menurut Reeder Rumah tempat tinggal
 rasa memiliki
 keamanan
 kontrol
 Kenyamanan dan perlindungan
 Maternitas dihindari penyembuhan tapi
pertahankan kes.
 Perkembangan spesialis  pelayanan
martenitas baik.
 Lain-lain
1. Remaja
 Fase tumbang
 Sikap hidup
 Kurang keinginan untuk ANC
2. Primitua ≥ 35 tahun
 Genetic counselin
3. Single mother
 Sulit mencari dukungan keluarga dan sosial
4. Masalah sibling
 Saling bersaing dengan saudara kandung
Meningkatkan pelayanan perlu perawat
spesialis
1. Klasifikasi intervensi keperawatan
 Catatan klien secara komputer
 Mengembangkan standar yang komperhensif 
menggambarkan interverensi yang akan
dilaksanakaan (oleh Unuversity of IOA)
2. Praktek berdasarkan kasus
– Melalui riset
– membuat petunjuk layanan
3. Orientasi intervensi
Hasil keperawatan
 Efektif interverensi
 Kwalitas keperawatan meningkat
Indikator
 Efektif
 Standard  hasil berorientasi pd out came
 Kwalitas
 Biaya
 Lama rawat
 Kepuasan klien
 Respon & monitor efek tindakkan
4. Telimedicine
Menggunakan teknologi komunikasi & informasi
secara elektronik untuk menyiapkan & mensupport
kesehatan klien
 Jarak jauh
(Field, 1996 & fishman, 1997)
 2 type telenursing
 Teletriage nursing & home health nursing
5. Perspektif global
Iptek meningkat dapat menurunkan angka
kematian dan keaskitan
Komunikasi yg baik meningkat
Terlibat / partisipasi perawat pada jajaran
pelayanan tenaga kesehatan
Menghadiri pertemuan internasional
Memimpin riset
Artikel dan jurnal keperawatan meningkat
Pendidikan  kolaborasi WHO
6. Issues tentang gender
Tugas mengasuh anak  suami ikut
sejak awal
Jenis kelamin anak
Mengasuh anak singkat
7. Safe Mother Hood
Awal : adanya masalah kematian ibu
Di Indonesia : untuk keselamatan ibu
dengan upaya :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
antenatal
Meningkatkan mutu pertolongan pasien
Meningkatkan rujukan pada pelayanan kesehatan
berjenjang
Meningkatkan kerjasama
 Kegiatan
Pelatihan perawat  kesehatan ibu
Pelatihan pasangan usia subur
Pelatihan kader posyandu
Pembinaan dukun
Penemuan resiko tinggi
 Perawat maternitas scr menyeluruh
mengususkan diri dlm bid. Perawatan
wanita sepanjang siklus usia suburnya
 Suatu pendekatan terbaru thd kes wanita
usia subur sangat penting utk
meningkatkan kes dan sajah ibu dan
bayinya scr menyeluruh.
 Peningkatan akses terhadap perawatan
preventif harus menjadi fokus ( Styles,
1990
 Model konsep “ Self Care “ Orem

Penekanan pada aktifitas mandiri dalam rangka


mencapai kesejahteraan dan kesehatan ibu- bayi
Pada ibu maternal diharapkan mampu mandiri
dalam hal perawatan diri selama kehamilan,
melahirkan dan masa nifas
Keyakinan :

Tiap individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat mempunyai kemampuan adaptasi
dalam rangka mencapai tujuan
Manusia selalu konstan berinteraksi dengan
lingkungan yg selalu berubah sehingga selalu
berespon terus menerus dalam rangka 
berubah
Ibu maternal sepanjang proses konsepsi hingga nifas
dihadapkan pada sejumlah perubahan baik fisik –
psikologis sosial

Ibu maternal diharapkan berespon untuk


beradaptasi terhadap perubahan
 Praktek keperawatan maternitas
paripurna  Implikasi pada praktek
mandiri

Perlu lisensi praktek mandiri sebagai legal


aspek / hukum yg melindungi konsumen

Perlu dibuat standard praktek yg


disyahkan secara legal sebagai landasan
praktek mandiri
 Kelalaian dalam praktek
 Mal praktek

Merugikan ibu dan bayi

 Penyebab kematian dan mal praktek


 kegagalan melaksanakan praktek berdasarkan
standard

Perlu adanya perundang-undangan yg jelas yg


mengatur kewenangan tugas perawat dlm asuhan
keperawatan maternitas

Anda mungkin juga menyukai