Anda di halaman 1dari 26

KEPERAWATAN MATERNITAS

“Konsep Keperawatan Maternitas & Konsep Kesehatan Keluarga Dalam


Child Bearing”

Dosen Pembimbing :
Ns. Grace Carol Sipasulta, S. Kep., M. Kep., Sp. Mat.

Disusun Oleh :
F lorentina Theresia Rinny

P07220219090

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN + NERS

TAHUN AJARAN 2021

i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah yang berjudul Konsep Keperawatan Maternitas & Konsep Kesehatan
Keluarga Dalam Child Bearing, disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Anak.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Ns. Grace Carol
Sipasulta, S. Kep., M. Kep., Sp. Mat. Yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas makalah ini serta dari berbagai sumber referensi yang saya
dapatkan.
Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan mahasiswa keperawatan
dapat memahami dan dapat menerapkan konsep yang telah dijelaskan dalam
makalah ini. Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak
yang bersifat membangun sehingga makalah ini akan sempurna.

Samarinda,13 Februari 2021

Florentina Theresia Rinny

ii
Daftar isi

Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...............................................................................................3
A. KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS...............................................3
1. Filosofi asuhan keperawatan maternitas....................................................3
2. Perspektif keperawatan maternitas............................................................4
3. Legal etik keperawatan maternitas............................................................6
4. Falsafah dan paradigma keperawatan maternitas......................................7
5. Trend dan issue keperawatan maternitas...................................................9
6. Peran dan fungsi perawat maternitas.......................................................13
B. KONSEP KESEHATAN KELUARGA DALAM CHILD BEARING.....15
1. Dinamika keluarga..................................................................................15
2. Kultur dalam konteks keperawatan maternitas.......................................16
3. FCMC (Family center maternity care)....................................................18
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
A. KESIMPULAN.............................................................................................20
B. SARAN..........................................................................................................22

iii
Daftar Pustaka......................................................................................................23

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional


yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar
kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu,
dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan
berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan
psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu


menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya
berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang
dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan
tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas,
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan
normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan,
memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan,
membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat
wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian,
merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana filosofi asuhan keperawatan maternitas ?


2. Bagaimana prinsip keperawatan maternitas ?
3. Apa saja legal etik keperawatan maternitas ?
4. Bagaimana falsafah dan paradigma keperawatan maternitas ?
5. Bagaimana trend dan issue keperawatan maternitas ?

1
6. Apa saja peran dan fungsi perawatan maternitas ?
7. Bagaimana dinamika keluarga dalam child bearing ?
8. Bagaiamana kultur dalam konteks keperawatan maternitas child
bearing ?
9. Apa pengertian FCMC (Family center maternity care)?

C. Tujuan

1. Tujuan umum : Agar mahasiswa mengerti dan mempu menjelaskan


tentang Konsep Keperawatan Maternitas & Konsep Kesehatan
Keluarga Dalam Child Bearing
2. Tujuan khusus :
a. Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang
Bagaimana filosofi asuhan keperawatan maternitas ?
b. Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang
Bagaimana prinsip keperawatan maternitas ?
c. Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang Apa
saja legal etik keperawatan maternitas ?
d. Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang
Bagaimana falsafah dan paradigma keperawatan maternitas ?
e. Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang
Bagaimana trend dan issue keperawatan maternitas ?
f. Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang Apa
saja peran dan fungsi perawatan maternitas ?
g. Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang
Bagaimana dinamika keluarga dalam child bearing ?
h. Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang
Bagaiamana kultur dalam konteks keperawatan maternitas child
bearing ?
i. Agar mahasiswa mengerti dan mampu menjelaskan tentang Apa
pengertian FCMC (Family center maternity care)

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS

1. Filosofi asuhan keperawatan maternitas

Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu


menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan
keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS
dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah
kehamilanpersalinan dan rsalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi
penyimpangan- penyimpangan penyimpangan secara dini dari keadaan
keadaan normal selama kehamilan kehamilan sampai persalinan
persalinan dan masa diantara diantara dua kehamilan, kehamilan,
memberikan konsultasi memberikan konsultasi tentang tentang perawatan
perawatan kehamilan, kehamilan, pengaturan pengaturan kehamilan,
kehamilan, membantu membantu dalam proses persalinan persalinan dan
menolong persalinan menolong persalinan normal, normal, merawat
merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari
menuju kemandirian, kemandirian, merujuk merujuk kepada tim kesehatan
lain untuk kondisikondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
 Filosofi Keperawatan Maternitas
a.Keperawatan maternitas berfokus pada keluarga ( family center
maternity care).
b. Pengkajian melibatkan keluarga.
c.Berorientasi kepada masyarakat (masyarakat sebagai bagian
keluarga).
d. Berorientasi pada riset (meningkatkan berfikir kritis).

3
e.Teori keperawatan sebagai teori keperawatan sebagai dasar asuhan
keperawatan dasar asuhan keperawatan.
f. Perawat berperan sebagai advokat untuk melindung hak-hak semua
anggota keluarga termasuk fetus.
g. Keperawatan maternitas berperan dengan independensi
tinggi karena selalu memberikan selalu memberikan pendidikan
pendidikan kesehatan dan kesehatan dan konseling konseling.
h. Promosi kesehatan merupakan peran perawat yang penting
karena melindungi kesehatan generasi yang akan datang.
i. Kehamilan dapat menjadi sesuatu yang menegangkan, dan dapat
mempengaruhi kehidupan keluarga.
j. Budaya dan nilai-nilai agama dan keperayaan dapat mempengaruhi
arti sakit dan berdampak pada keluarga.
k. Perawat berperan sebagai role model (Pillitteri, 1999)

2. Perspektif keperawatan maternitas

Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta


kwalitas pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada
kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru
lahir. (May & Mahlmeister, 1990). Keperawatan Maternitas merupakan
sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat berkolaborasi
dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa
prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine &
Enriquez,1990). Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan
professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik
dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas,
keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan
keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
Prespektif keperawatan maternitas pelayanan yang diberikan
perawat merupakan pelayanan yang berkelanjutan (continuity care). Pada
pelayanan maternitas, seorang perawat melaksanakan asuhan keperawatan

4
berdasarkan filosofi keperawatan maternitas (Sandall, 1996). Keperawatan
sebagai profesi mengharuskan pelayanan keperawatan diberikan secara
profesional oleh perawat dg kompetensi yang memenuhi standar dan
memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga masyarakat menerima
pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu (Hamid, 2001) Tujuan
Keperawatan maternitas , untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin
serta BBL dan membantu perkembangan keutuhan keluarga.

1. Tujuan keperawatan Maternitas


a. Membantu klien dalam mengatasi msalah reproduksi dalam
mempersiapkan diri untuk kehamilan.
b. Memberi dukungan agar ibu hamil memandang kehamilan sebagai
pengalaman yang positif dan menyenangkan.
c. Membantu memberikan informasi yang adekuat untuk calon orang
tua.
d. Memahami social budaya klien.
e. Membantu mendeteksi secara dini penyimpangan abnormal pada
klien.

2. Model Konsep Keperawatan Maternitas


a. Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua
b. Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan,
dan nifas.
c. Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
d. Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah
e. Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
f. Pemulangan secepat mungkin.

3. Karakteristik
Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:
a. Fokus kebutuhan dasar

5
b. Pendekatan keluarga
c. Tindakan khusus dengan peran perawat.
d. Terjadi interaksi
e. Kerja dalam Tim

4. Tatanan Pelayanan
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Rumah bersalin
d. Komunitas
e. Polindes

3. Legal etik keperawatan maternitas

a. Terhadap Individu
 Wajib menghormati kepercayaan individu.
 Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
 Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.

b. Terhadap praktik keperawatan


 Bertanggung jawab melaksanakan tugas
 Wajib memelihara standar keperawatan
 Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan
tanggung jawab

c. Terhadap Profesi
 Membantu perkembangan profesi
 Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan
 Menciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari
segisosial dan ekonomi.

6
d. Terhadap Profesi Lain
 Mampu bekerjasama dengan membina hubungan baik
masyarakat, bangsa dan negara.

Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas


1. Masalah Etika Ringan
 Membicarakan rahasia klien
 Membentak klien yang gelisah
 Membantu klien partus tanpa tabir

2. Masalah Etik Kompleks


 Abortus
 Amniosintesis

4. Falsafah dan paradigma keperawatan maternitas

a. Falsafah keperawatan maternitas


Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
• Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
• Menghargai klien dan keluargai
• Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
• Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
• Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
• Wanita pasca persalinan beserta bayinya
• Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan
merupakan tugas perkembangan keluarga dan dapat menjadi
krisis situasi.
• Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang
normal, alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk
kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
• Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.

7
• Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi
latar belakang, agama dan kepercayaan
• Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela
untuk melindungi hak klien
• Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi
keperawatan maternitas generasi penerus
• Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran
perawat dan merupakan masyarakat

b. Paradigma keperawatan maternitas


Paradigma keperawatan pada igma keperawatan pada
keperawatan maternitas meliput manusia, awatan maternitas
meliputi manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan.

 Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur
(WUS)  berkaitan  berkaitan dengan system reproduksi,
reproduksi, kehamilan, kehamilan, melahirkan, melahirkan, nifas,
antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh,
merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki
sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan
tumbuh kembangnya.

 Lingkungan
Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk  hubungan
baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan
maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua,
bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-
sumber dalam keluarga.

8
 Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar,
bersifat dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan
psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu
memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki
hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

 Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu watan ibu merupakan pelayanan keperawatan
professional yang sional yang ditujukan kepada wanita usia subur
wanita pada masa usia subur (WUS)  berkaitan  berkaitan dengan
system reproduksi, reproduksi, kehamilan, kehamilan, melahirkan,
melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan
psikososial dengan menggunakan  pendekatan  pendekatan proses
keperawatan

5. Trend dan issue keperawatan maternitas

a. Masalah
 Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
Kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti
radang paru-paru, diare danmmalaria, Penyakit yang merenggut
paling banyak korban jiwa adalah radang paru-paru 18
persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34 juta)
dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.

9
 Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi.
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan
kesehatan yang semakin meningkat, kurangnya pengetahuan
masyarakat progam KB.

 Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam
meninggal oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004).
Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas
faktor- factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan
kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik
langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun
pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan sebagai penyebab
kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan
postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat
darurat yang kejadiannya masih banyak dari semua persalinan,
penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan
perdarahan yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997).
Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas
kematian dari seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil.
Indikator yang lebih kompleks adalah adalah risiko seumur hidup
(lifetime risk) yang mengukur probabilitas kematian perempuan
atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang dialaminya
selama hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan
kehamilan maka yang kedua mempunyai dimensi yang lebih lebar
yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas. Tingginya kematian ibu
sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan
yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
mampu. Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor

10
seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen
Yanmedik, 2005)

 Penyakit Menular Seksual


Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang
dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak
seksual.. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah
kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular
PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang
mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap
berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS,
dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh
virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut
sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat
mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan
bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab
kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi
seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan
berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai
penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan

b. Penemuan Teknologi Terbaru


 Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB
generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat
kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant
saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian
dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.

11
 Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam
air, manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua
otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi lebih elastic.
Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar sehingga
rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air
proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.

 USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D


Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang
berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi
ini janin dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang
sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini
bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak-
geriknya teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga
janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan
bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan
sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi )
3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena
teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan
diagnosa.

 Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang
memberikan perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan,
dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu kombinasi yang
unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat
seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru
dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron
salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil

12
farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan
karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik
tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid
dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone
dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat
badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur,
mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak
menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan
dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu
mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.
Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk
memberikan pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani
untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang
tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa
membuat keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan
emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada premium, bersama-
sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis
masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi
remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin.
Batas antara dokter dan perawat akan terus kabur sebagai perawat
berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan. Akibatnya
pelatihan perawat akan semakin panjang dan perawat kelas atas
akan lebih mahal

6. Peran dan fungsi perawat maternitas

a. Peran perawat dalam bidang Maternitas :


 Pemberian asuhan keperawatan dengan memperhatikan
kebutuhan dasar manusia, dengan pengkajian, menentukan

13
diagnosa, membantu penerapan sesuai kebutuhan ibu dan
melibatkan keluarga
 Memberikan pendidikan dalam keperawatan memberikan
informasi dan pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan
kesehatan ibu dan anak melalui promosi kesehatan, pemantauan
selama kehamilan dan persalinan
 Perawat sebagai pembela yaitu perawat membantu klien dalam
pengambilan pesetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepala pasien
 Perawat sebagai edukator yaitu perawat meningkatkan
pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi
kesehatan
 Perawat sebagai edukator yaitu perawat mengatakan dan
merencanakan pelayanan kesehatan dan tim agar pelayanan yang
dibentuk dapat dapat teratasi dan sesuai dengan kebutuhan klien
 Perawat sebagai konsultan yaitu perawat sebagai tempat
konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperwatan yang tepat
diberikan
 Perawat sebagai pembaharu yaitu perawat melakukan
perencanaan, kerjasama dan meningkatkan tindakan pelayanan
kesehatan

b. Fungsi perawat dalam bidang Maternitas :


 Independet : perawat melakukan tugasnya secara mendiri
dalam memenuhi kebutuhan pasien
 Dependen : perawat melakukan tugas berdasarkan tugas yang
diberikan dari perawat spesialis kepada perawat pelaksanaan
 Independen : perawat melakukan tindakan dengan cara
berkelompok atau tim, yang bersifat saling ketergantungan
antara tim satu dengan yang lainnya.

14
B. KONSEP KESEHATAN KELUARGA DALAM CHILD BEARING

Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing).Masa ini


merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga.
Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak
bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :
 Suami merasa diabaikan
 Peningkatan perselisihan dan argument
 Interupsi dalam jadwal kontinu
 Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun

Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

 Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan


kegiatan)
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
 Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap
bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan)
 Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
 Konseling KB post partum 6 minggu
 Menata ruang untuk anak
 Biaya / dana Child Bearing
 Memfasilitasi role learning angggota keluarga
 Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin

1. Dinamika keluarga

Dinamika keluarga adalah suatu interaksi atau hubungan pasien dengan


anggota keluarga dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di
lingkungan sekitarnya. Keluarga diharapkan mampu memberikan
dukungan dalam upaya kesembuhan pasien.

15
Dinamika keluarga juga merupakan interaksi (hubungan) antara individu
dengan lingkungan sehingga dapat diterima dan menyesuaikan diri baik
dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama.

2. Kultur dalam konteks keperawatan maternitas

Leininger (2002), beberapa asumsi yang mendasari konsep transkultural


berasal dari hasil penelitian kualitatif tentang kultur, yang kemudian teori
inidipakai sebagai pedoman untuk mencari culture care yang akan diaplikasikan.

a. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi,


struktur dan polanya bervariasi diantara culture satu tempat dengan
tempat yang lainnya.
b. Caring act dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku caring
semestinya diberikan padamanusia sejak lahir , masa perkembangan ,
masa pertumbuhan , masa pertahanansampai dikala meninggal.
c. Caring adalah esensi dari keperawatan dan membedakan, mendominasi
sertamempersatukan tindakan keperawatan. Keperawatan adalah
fenomena transkultural dimana perawat berinteraksi dengan klien, staff
dan kelompok lain.
d. Identifikasi universal dan nonuniversal kultur dan perilaku caring
profesional, kepercayaan dan praktek adalah esensi untuk menemukan
epistemology danontology sebagai dasar dari ilmu keperawatan.
e. Culture adalah berkenaan dengan mempelajari, membagi dan transmisi
nilai,kepercayaan norma dan praktek kehidupan dari sebuah kelompok
yang dapatterjadi tuntunan dalam berfikir, mengambil keputusan,
bertindak dan berbahasa.
f. Cultural care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk
mengetahui nilai,kepercayaan dan pola ekspresi yang mana
membimbing, mendukung ataumemberi kesempatan individu lain atau

16
kelompok untuk mempertahankankesehatan, meningkatkan kondisi
kehidupan atau kematian serta keterbatasan.
g. Nilai kultur berkenaan dengan keputusan/kelayakan yang lebih tinggi
atau jalanyang diinginkan untuk bertindak atau segala sesuatu yang
diketahui yang mana biasanya bertahan dengan kultur pada periode
tertentu.
h. Perbedaan kulturdalam keperawatan adalahvariasidari pengertian pola,
nilai atausimbol dari perawatan,kesehatan atau untuk meningkatkan
kondisi manusia, jalankehidupan atau untuk kematian.
i. Culture care universality berkenaan dengan hal umum, merupakan
bentuk dari pemahaman terhadap pola, nilai atau simbol dari
perawatanyang mana kilturmempengaruhi kesehatan atau memperbaiki
kondisi manusia.
j. Etnosentris adalah kepercayaan yang mana satu ide yang dimiliki,
kepercayaandan prakteknya lebih tinggi untuk kultur yang lain.
k. Cultural imposition berkenaan dengan kecendrungantenaga kesehatan
untukmemaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas kultur lain
karena mereka percaya bahwa ide mereka lebih tinggi dari pada
kelompok lain.

 Kultur dalam Keperawatan Maternitas


- Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
- Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang
persalinan.
- Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
- Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat- obatan.
- Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
- Kontak orang tua & anak kurang.
- Pemberian susu bayi dibatasi.
- Waktu berkunjung dibatasi.
- Rooming-in dibatasi.

17
- Tidak ada Follow-up ke rumah.
- Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.

3. FCMC (Family center maternity care)

Peristiwa kehamilan dengan resiko tinggi merupakan sumber krisis


bagi keluarga. Peran dari tenaga professional dalam berinteraksi
dengan anggota keluarga sangat diperlukan untuk membantu
mengembangkan kemampuan keluarga mendeteksi adanya factor
resiko dan pengambilan keputusan yang tepat untuk asuhan
keperawatan. Asuhan keperawatan dikenal adanya konsep atau
pendekatan yang digunakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
ibu dan bayi, yaitu family centered maternity care (FCMC). Melalui
pendekatan FCMC, peran keluarga dikenali dan dihargai
keterlibatannya, keluarga diberikan dorongan untuk mengenali dan
membangun kekuatannya, serta memungkinkan keluarga untuk
membuat keputusan yang terbaik dalam perawatan ibu hamil risiko
tinggi dengan menciptakan pola hidup yang normal. FCMC
menghargai keragaman struktur keluarga, latar belakang budaya,
pilihan, kekuatan, kelemahan dan kebutuhan keluarga.Pelaksanaan
FCMC membuat keluarga lebih mandiri dan percaya diri dalam
melakukan tindakan perawatan pada ibu hamil risiko tinggi.
Pendekatan ini merupakan bentuk pelayanan yang lebih mengarahkan
dukungan sosial untuk memberikan kekuatan pada ibu hamil risiko
tinggi. Keluarga diarahkan untuk bertanggung jawab dan mengontrol
peristiwaperistiwa penting dalam kehamilan dan proses persalinan
yang akan dilalui ibu hamil risiko tinggi (May & Mahlmeister, 1990).
 Kegiatan FCMC yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
- Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua
- Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan,
persalinan, dan nifas

18
- Mengikut sertakan keluarga dalam operasi
- Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah
- Menetapkan peraturan yang flexible
- Menjalankan system kunjungan tidak ketat
- Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua
- Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu
hamil)
- Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan
- Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU
- Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu


menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan
keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS
dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah
kehamilanpersalinan dan rsalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi
penyimpangan- penyimpangan penyimpangan secara dini dari keadaan
keadaan normal selama kehamilan kehamilan sampai persalinan
persalinan dan masa diantara diantara dua kehamilan.
Prespektif keperawatan maternitas pelayanan yang diberikan
perawat merupakan pelayanan yang berkelanjutan (continuity care). Pada
pelayanan maternitas, seorang perawat melaksanakan asuhan keperawatan
berdasarkan filosofi keperawatan maternitas (Sandall, 1996). Keperawatan
sebagai profesi mengharuskan pelayanan keperawatan diberikan secara
profesional oleh perawat dg kompetensi yang memenuhi standar dan
memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga masyarakat menerima
pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu (Hamid, 2001) Tujuan
Keperawatan maternitas , untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin
serta BBL dan membantu perkembangan keutuhan keluarga.

B. SARAN

Sebagai calon perawat harus juga mempelajari, memahami dan


menambah wawasan tentang keperawatan yang berhubungan dengan
maternitas pada ibu dan anak.

20
Daftar Pustaka

Mery, Novi. 2019. “Filosofi Maternitas”,


https://www.scribd.com/document/418102531/MAKALAH-FILOSOFI-
MATERNITAS, diakses pada 11 Februari 2021 pukul 20.24
Bias,buktikan. 2012.” Bagaimanakah Perspektif Keperawatan
Maternitas???”, http://buktikanbisa.blogspot.com/2012/12/keperawatan-
maternitas.html, diakses pada 11 Februari 2021 pukul 20.28
Unimus. “STANDAR ETIK DAN ASPEK LEGAL DALAM
KEPERAWATAN MATERNITAS”,

21
http://dinnyanggraini.mahasiswa.unimus.ac.id/keperawatan-maternitas/standar-
etik-dan-aspek-legal-dalam-keperawatan-maternitas/, diakses pada 11 Februari
2021 pukul 20.31
Okdiyanto, Gatta. 2018. “Peran dan Fungsi Perawat dalam Bidang
Maternitas”, https://www.scribd.com/document/373932488/1-Peran-Dan-Fungsi-
Perawat-Dalam-Bidang-Maternitas, diakses pada 11 Februari 2021 pukul 20.37
Istikhomah, Henik.2018. “FAMILY CENTERED MATERNITY CARE
(FCMC) SEBAGAI SALAH SATU UPAYA SKRINING / DETEKSI DINI
RESIKO TINGGI IBU HAMIL BERBASIS KELUARGA DI DESA
DANGURAN” dalam GEMASSIKA Vol. 2 No. 1 Mei 2018. Surakarta : Redaksi
GEMASSIKA
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) 'Aisyiyah Surakarta”, https://jurnal.aiska-
university.ac.id/index.php/gemassika/article/view/250/177, diakses 11 Februari
2021 pukul 20.42
Ningrum, Desy. 2019. “ Askep tentang keperawatan transcultural”,
https://www.academia.edu/39570540/Askep_tentang_keperawatan_transkultural,
diakses 11 Februari 2021 pukul 20.48

22

Anda mungkin juga menyukai