Dosen Pembimbing :
Ns. Grace Carol Sipasulta, S. Kep., M. Kep., Sp. Mat.
Disusun Oleh :
F lorentina Theresia Rinny
P07220219090
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah yang berjudul Konsep Keperawatan Maternitas & Konsep Kesehatan
Keluarga Dalam Child Bearing, disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Anak.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Ns. Grace Carol
Sipasulta, S. Kep., M. Kep., Sp. Mat. Yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas makalah ini serta dari berbagai sumber referensi yang saya
dapatkan.
Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan mahasiswa keperawatan
dapat memahami dan dapat menerapkan konsep yang telah dijelaskan dalam
makalah ini. Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak
yang bersifat membangun sehingga makalah ini akan sempurna.
ii
Daftar isi
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...............................................................................................3
A. KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS...............................................3
1. Filosofi asuhan keperawatan maternitas....................................................3
2. Perspektif keperawatan maternitas............................................................4
3. Legal etik keperawatan maternitas............................................................6
4. Falsafah dan paradigma keperawatan maternitas......................................7
5. Trend dan issue keperawatan maternitas...................................................9
6. Peran dan fungsi perawat maternitas.......................................................13
B. KONSEP KESEHATAN KELUARGA DALAM CHILD BEARING.....15
1. Dinamika keluarga..................................................................................15
2. Kultur dalam konteks keperawatan maternitas.......................................16
3. FCMC (Family center maternity care)....................................................18
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
A. KESIMPULAN.............................................................................................20
B. SARAN..........................................................................................................22
iii
Daftar Pustaka......................................................................................................23
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1
6. Apa saja peran dan fungsi perawatan maternitas ?
7. Bagaimana dinamika keluarga dalam child bearing ?
8. Bagaiamana kultur dalam konteks keperawatan maternitas child
bearing ?
9. Apa pengertian FCMC (Family center maternity care)?
C. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
e.Teori keperawatan sebagai teori keperawatan sebagai dasar asuhan
keperawatan dasar asuhan keperawatan.
f. Perawat berperan sebagai advokat untuk melindung hak-hak semua
anggota keluarga termasuk fetus.
g. Keperawatan maternitas berperan dengan independensi
tinggi karena selalu memberikan selalu memberikan pendidikan
pendidikan kesehatan dan kesehatan dan konseling konseling.
h. Promosi kesehatan merupakan peran perawat yang penting
karena melindungi kesehatan generasi yang akan datang.
i. Kehamilan dapat menjadi sesuatu yang menegangkan, dan dapat
mempengaruhi kehidupan keluarga.
j. Budaya dan nilai-nilai agama dan keperayaan dapat mempengaruhi
arti sakit dan berdampak pada keluarga.
k. Perawat berperan sebagai role model (Pillitteri, 1999)
4
berdasarkan filosofi keperawatan maternitas (Sandall, 1996). Keperawatan
sebagai profesi mengharuskan pelayanan keperawatan diberikan secara
profesional oleh perawat dg kompetensi yang memenuhi standar dan
memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga masyarakat menerima
pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu (Hamid, 2001) Tujuan
Keperawatan maternitas , untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin
serta BBL dan membantu perkembangan keutuhan keluarga.
3. Karakteristik
Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:
a. Fokus kebutuhan dasar
5
b. Pendekatan keluarga
c. Tindakan khusus dengan peran perawat.
d. Terjadi interaksi
e. Kerja dalam Tim
4. Tatanan Pelayanan
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. Rumah bersalin
d. Komunitas
e. Polindes
a. Terhadap Individu
Wajib menghormati kepercayaan individu.
Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
c. Terhadap Profesi
Membantu perkembangan profesi
Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan
Menciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari
segisosial dan ekonomi.
6
d. Terhadap Profesi Lain
Mampu bekerjasama dengan membina hubungan baik
masyarakat, bangsa dan negara.
7
• Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi
latar belakang, agama dan kepercayaan
• Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela
untuk melindungi hak klien
• Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi
keperawatan maternitas generasi penerus
• Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran
perawat dan merupakan masyarakat
Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur
(WUS) berkaitan berkaitan dengan system reproduksi,
reproduksi, kehamilan, kehamilan, melahirkan, melahirkan, nifas,
antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh,
merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki
sifat berbeda secara individual dan dipengaruhi oleh usia dan
tumbuh kembangnya.
Lingkungan
Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan
baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan
maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua,
bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-
sumber dalam keluarga.
8
Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar,
bersifat dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan
psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu
memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki
hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu watan ibu merupakan pelayanan keperawatan
professional yang sional yang ditujukan kepada wanita usia subur
wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan berkaitan dengan
system reproduksi, reproduksi, kehamilan, kehamilan, melahirkan,
melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada
pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan
psikososial dengan menggunakan pendekatan pendekatan proses
keperawatan
a. Masalah
Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
Kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti
radang paru-paru, diare danmmalaria, Penyakit yang merenggut
paling banyak korban jiwa adalah radang paru-paru 18
persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34 juta)
dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
9
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi.
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan
kesehatan yang semakin meningkat, kurangnya pengetahuan
masyarakat progam KB.
10
seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen
Yanmedik, 2005)
11
Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam
air, manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua
otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi lebih elastic.
Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar sehingga
rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air
proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.
Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang
memberikan perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan,
dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu kombinasi yang
unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat
seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru
dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron
salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil
12
farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan
karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik
tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid
dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone
dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat
badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur,
mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak
menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan
dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu
mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.
Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk
memberikan pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani
untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang
tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa
membuat keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan
emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada premium, bersama-
sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis
masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi
remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin.
Batas antara dokter dan perawat akan terus kabur sebagai perawat
berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan. Akibatnya
pelatihan perawat akan semakin panjang dan perawat kelas atas
akan lebih mahal
13
diagnosa, membantu penerapan sesuai kebutuhan ibu dan
melibatkan keluarga
Memberikan pendidikan dalam keperawatan memberikan
informasi dan pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan
kesehatan ibu dan anak melalui promosi kesehatan, pemantauan
selama kehamilan dan persalinan
Perawat sebagai pembela yaitu perawat membantu klien dalam
pengambilan pesetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepala pasien
Perawat sebagai edukator yaitu perawat meningkatkan
pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi
kesehatan
Perawat sebagai edukator yaitu perawat mengatakan dan
merencanakan pelayanan kesehatan dan tim agar pelayanan yang
dibentuk dapat dapat teratasi dan sesuai dengan kebutuhan klien
Perawat sebagai konsultan yaitu perawat sebagai tempat
konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperwatan yang tepat
diberikan
Perawat sebagai pembaharu yaitu perawat melakukan
perencanaan, kerjasama dan meningkatkan tindakan pelayanan
kesehatan
14
B. KONSEP KESEHATAN KELUARGA DALAM CHILD BEARING
1. Dinamika keluarga
15
Dinamika keluarga juga merupakan interaksi (hubungan) antara individu
dengan lingkungan sehingga dapat diterima dan menyesuaikan diri baik
dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama.
16
kelompok untuk mempertahankankesehatan, meningkatkan kondisi
kehidupan atau kematian serta keterbatasan.
g. Nilai kultur berkenaan dengan keputusan/kelayakan yang lebih tinggi
atau jalanyang diinginkan untuk bertindak atau segala sesuatu yang
diketahui yang mana biasanya bertahan dengan kultur pada periode
tertentu.
h. Perbedaan kulturdalam keperawatan adalahvariasidari pengertian pola,
nilai atausimbol dari perawatan,kesehatan atau untuk meningkatkan
kondisi manusia, jalankehidupan atau untuk kematian.
i. Culture care universality berkenaan dengan hal umum, merupakan
bentuk dari pemahaman terhadap pola, nilai atau simbol dari
perawatanyang mana kilturmempengaruhi kesehatan atau memperbaiki
kondisi manusia.
j. Etnosentris adalah kepercayaan yang mana satu ide yang dimiliki,
kepercayaandan prakteknya lebih tinggi untuk kultur yang lain.
k. Cultural imposition berkenaan dengan kecendrungantenaga kesehatan
untukmemaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas kultur lain
karena mereka percaya bahwa ide mereka lebih tinggi dari pada
kelompok lain.
17
- Tidak ada Follow-up ke rumah.
- Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.
18
- Mengikut sertakan keluarga dalam operasi
- Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah
- Menetapkan peraturan yang flexible
- Menjalankan system kunjungan tidak ketat
- Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua
- Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu
hamil)
- Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan
- Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU
- Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
20
Daftar Pustaka
21
http://dinnyanggraini.mahasiswa.unimus.ac.id/keperawatan-maternitas/standar-
etik-dan-aspek-legal-dalam-keperawatan-maternitas/, diakses pada 11 Februari
2021 pukul 20.31
Okdiyanto, Gatta. 2018. “Peran dan Fungsi Perawat dalam Bidang
Maternitas”, https://www.scribd.com/document/373932488/1-Peran-Dan-Fungsi-
Perawat-Dalam-Bidang-Maternitas, diakses pada 11 Februari 2021 pukul 20.37
Istikhomah, Henik.2018. “FAMILY CENTERED MATERNITY CARE
(FCMC) SEBAGAI SALAH SATU UPAYA SKRINING / DETEKSI DINI
RESIKO TINGGI IBU HAMIL BERBASIS KELUARGA DI DESA
DANGURAN” dalam GEMASSIKA Vol. 2 No. 1 Mei 2018. Surakarta : Redaksi
GEMASSIKA
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) 'Aisyiyah Surakarta”, https://jurnal.aiska-
university.ac.id/index.php/gemassika/article/view/250/177, diakses 11 Februari
2021 pukul 20.42
Ningrum, Desy. 2019. “ Askep tentang keperawatan transcultural”,
https://www.academia.edu/39570540/Askep_tentang_keperawatan_transkultural,
diakses 11 Februari 2021 pukul 20.48
22