Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. W


DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL DIRUANG KUTILANG
DENGAN DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIA PARANOID
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

DOSEN PEMBIMBING :
Yuniastini, SKM.,M.Kes

DISUSUN OLEH :
Yuni Purnama Sari 2014401099 Emilia Adeline CS 2014401053
Dhea Februliza Mylanda 2014401051 Tandok Andani 2014401092
Rindi Yanti Tamara 2014401083 Lekok Ermawati 2014401066
Wayan Intan Kartini 2014401097 Rola Sintia Putri 2014401089
Intan Anggraini 2014401063 Erlita Saktiyani 2014401056
Riski Hanafi Munazir 2014401087 Fadilah Aguteen 2014401057
Kurnia Ahmad Saputra 2014401065 M. Fais Darrel 2014401067
Rivan Mirando 2014401086 Raden Budiman 2014401079

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
Karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA TN. W DENGAN MASALAH ISOLASI SOSIAL” dan tak lupa
ucapan terima kasih sebesar- besarnya kepada teman-teman kami terlebih kepada dosen pengajar
kami Ibu Yuniastini, SKM., M.Kes
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Bandar Lampung, 18 Mei 2022

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN SEMINAR KASUS


ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.W
DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL DIRUANG KUTILANG
DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIA PARANOID
RSJ DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022

Diseminarkan dihadapan peserta seminar


tanggal 19 Mei 2022 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Diketahui Oleh :

Pembimbing /CI Dosen Pembimbing

Ns. Kasiyo, M.Kes Yuniastini,SKP.M.Kes

Diketahui Oleh
Koordinator Stase Keperawatan Jiwa

Ns. Sulastri, M.Kep,.Sp.Jiwa


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Skizofrenia
1. Pengertian Skizofrenia
2. Penyebab Skizofrenia
3. Klasifikasi Skizofrenia
B. Konsep Dasar Skizofrenia Paranoid
1. Pengertian Skizofrenia Paranoid
2. Etiologi Skizofrenia Paranoid
3. Tanda Dan Gejala Skizofrenia Paranoid
C. Konsep Isolasi Sosial
1. Pengertian Isolasi Sosial
2. Tahapan Terjadinya Isolasi Sosial
3. Rentang Respon
4. Proses Terjadinya Masalah
D. Analisa Data
E. Pohon Masalah
F. Diagnosa
G. Rencana Keperawatan
BAB III TINJAUAN KASUS
1. Alasan Masuk
2. Riwayat Kesehatan
3. Riwayat Penyakit Masa Lalu
4. Riwayat Penyakit Keluarga
5. Persepsi Kesehatan
6. Pemeriksaan Fisik
7. Resiko Jatuh
8. Psikososial
9. Sumber Koping
10. Persiapan Pulang
11. Aspek Medis
12. Pemeriksaan Penunjang
13. Data Fokus
14. Analisa Data
15. Pohon Masalah
16. Dokumentasi Keperawatan
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan
mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. Sistem
pasien atau klien dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas.
American Nurses’ Association mendefinisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai suatu
bidang spesialisasi bidang keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai
ilmunya dan penggunaan diri yang bermanfaat sebagai kiatnya(Stuart,2013).
Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan, sehat jiwa tidak hanya terbatas
dari gangguan jiwa, tetapi merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang.
Kesehatan jiwa adalah hal yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang,
memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi sesuai kenyataan
dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan (Yosep, 2009).
Departemen kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2010, menyatakan bahwa
hampir 2,5 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan hasil
penelitian dari Rudi Maslim (2011) prevalensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia
sebesar 6,55%. Angka tersebut tergolong sedang dibandingkan dengan negara lainnya.
Data dari 33 Rumah Sakit Jiwa ( RSJ ) yang ada di seluruh Indonesia menyebutkan
hingga kini jumlah penderita gangguan jiwa berat mencapai 2,5 juta orang. Penderita
gangguan jiwa berat dengan usia di atas 15 tahun di Indonesia mencapai 0,46%. Hal ini
berarti terdapat lebih dari 1 juta jiwa di Indonesia yang menderita gangguan jiwa berat.
Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas, serta
sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial
budaya. Gangguan mental juga akan berpengaruh pada kondisi kesehatan secara fisik,
sosial serta ekonomi dari masyarakat tersebut, semuanya itu merupakan lingkaran yang
tidak bisa dipisahkan karena saling terkait, diantara berbagai macam permasalahan
gangguan jiwa (Hawari, 2010).
Menurut Melinda Herman, mendefinisikan skizofrenia sebagai
penyakit neurologis yang mempengaruhi persepsi klien, cara berfikir, bahasa, emosi, dan
perilaku sosialnya (Yosep, 2007).
Upaya optimalisasi penatalaksanaan klien dengan skizofrenia dalam menangani
gangguan menarik diri (isolasi sosial) dirumah sakit antara lain melakukan penerapan
standar asuhan keperawatan, terapi aktivitas kelompok dan melatih keluarga untuk
merawat pasien dengan isolasi sosial. Standar Asuhan Keperawatan mencakup penerapan
strategi pelaksanaan isolasi sosial. Strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi mencakup
kegiatan mengenal isolasi sosial, mengajarkan pasien untuk dapat berinteraksi dan
bersosialisasi dengan orang lain atau keluarga (Keliat dkk, 2010).
Skizofrenia paranoid yaitu adanya pikiran-pikiran yang absurd (tidak ada pegangannya)
tidak logis, dan delusi yang berganti-ganti. Sering diikuti halusinasi akibat kelemahan
penilaian kritis, aneh tidak menentu, tidak dapat diduga dan kadang-kadang berprilaku
tidak terduga.
Di ruang Kutilang RSJ Daerah Provinsi Lampung terdapat pasien dengan kasus
skizofrenia paranoid, pasien sudah pernah dirawat di Rumah sakit jiwa Daerah Provinsi
Lampung dinyatakan membaik dan pulang dirawat oleh keluarganya namun kondisi
pasien kembali menurun setelah berhenti minum obat. Oleh karena itu, kami mahasiswa
DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Angkatan ke 36 berjumlah 16
orang yang berdinas diruang Kutilang selama 2 minggu, tertarik untuk mendiskusikan
tentang kasus tersebut dengan masalah keperawatan Isolasi Sosial dan diagnosa medis
Skizofrenia Paranoid.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melakukan Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn. W dengan masalah utama Isolasi
Sosial di ruang Kutilang Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung.
2. Tujuan Khusus
a) Melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn. W dengan masalah
utama Isolasi Sosial di ruang Kutilang Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Lampung.
b) Menetapkan Diagnosis Keperawatan Jiwa pada Tn. W dengan masalah utama
Isolasi Sosial di ruang Kutilang Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung.

Anda mungkin juga menyukai