Anda di halaman 1dari 12

NAMA : WAYAN INTAN KARTINI

NIM : 2014401097
KELAS : TK 1 REG 2

Tugas log Book 5


Metodologi

LOG BOOK 5
PENGELOMPOKAN DATA BERDASARKAN SUB KATEGORI KEBUTUHAN

KATEGORI : FISIOLOGIS

SUB KATEGORI NO MASALAH GANGGUAN DEFINISI


KEBUTUHAN DASAR
NO

Respirasi 1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas tetap paten.

2. Gangguan Penyapihan Ventilator Ketidakmampuan beradaptasi dengan pengurangan bantuan ventilator


mekanik yang dapat menghambat dan memperlama proses penyapihan.

3. Gangguan Pertukaran Gas Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/atau eleminasi karbondioksida
pada membran alveolus-kapiler.

4. Gangguan Ventilasi Spontan Penurunan cadangan energi yang mengakibatkan individu tidak mampu
bernapas secara adekuat.
Pola Napas Tidak Efektif Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
5.

6. Risiko Aspirasi Berisiko mengalami masuknya sekresi gastrointestinal, sekresi orofaring,


benda cair atau padat kedalam saluran trakeobronkhial akibat difungsi
mekanisme protektif saluran napas
Sirkulasi 7. Gangguan Sirkulasi Spontan Ketidakmampuan untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk
menunjang kehidupan.
8. Penurunan Curah Jantung Ketidakadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh.
9. Perfusi Perifer Tidak Efektif Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu
metabolisme tubuh
10. Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan Berisiko mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan sirkulasi
yang adekuat untuk menunjang kehidupan.
11. Risiko Penurunan Curah Jantung Berisiko mengalami pemopaan jantung yang tidak adekuat untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
12. Risiko Perdarahan Berisiko mengalami kehilangan darah baik internal(terjadi di dalam tubuh)
maupun eksternal(terjadi hingga keluar tubuh).
13. Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Berisiko mengalami penurunan sirkulasi gastrointestinal.
Efektif
14. Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif Berisiko mengalami penurunan sirkulasi arteri koroner yang dapat
mengganggu metabolisme miokard.
15. Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif Berisiko mengalami penurunan darah pada level kapiler yang dapat
mengganggu metabolisme tubuh.
16. Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke ginjal.
17. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak.

Nutrisi dan 18. Berat Badan Lebih Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai denagn usia
cairan dan jenis kelamin.
19. Defisit Nutrisi Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
20. Ketidakseimbangan Cairan dan Pengeluaran feses yang sering,lunak dan tidak berbentuk.
Elektrolit
21. Disfungsi Motilitas Gastrointestinal Peningkatan ,penurunan,tidak efektif atau kurangnya aktivitas peristaltik
gastrointestintestinal.
22. Hipervolemia Peningkatan volume cairan intravaskular.interstisial,dan/atau intraselular.
23. Hipovolemia Penurunan volume cairan intravaskular.interstisial,dan/atau intraselular.
24. Ikterik Neonatus Kulit dan membran murkosa neonatus menguning setelah 24 jam kelahiran
akibat bilibrubin tidak terkonjugasi masuk ke dalam sirkulasi.
25. Kesiapan Peningkatan Keseimbangan Pola ekuilibrium antara volume cairan dan komposisi kimia cairan tubuh
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik dan dapat ditingkatkan.
Cairan
26. Kesiapan Peningkatan Nutrisi Pola asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
dan dapat ditingkatkan.
27. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Variasi kadar glukosa darah naik/turundari rentang normal.
28. Menyusui Efektif Pemberian ASI secara langsung dari payudara kepada bayi dan anak yang
dapat memenuhi kebutuhan nutrisi.
29. Menyusui Tidak Efektif Kondisi di mana ibu dan bayi mengalami ketidakpuasan stsu kesukaran
pada proses menyusui.
30. Obesitas Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia
dan jenis kelamin,serta melampaui kondisi berat badan lebih(overweight).
31 Risiko Berat Badan Lebih Berisiko mengalami akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak
sesuai dengan usia dan jenis kelamin.
32 Risiko Defisit Nutrisi Berisiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme.
33 Risiko Disfungsi Motilitas Risiko peningkatan,penurunan atau tidak efektifnya aktivitas peristaltik
pada sistem gastrointestinal.
Gastrointestinal
34 Risiko Hipovolemia Berisiko mengalami penurunan volume cairan
intravaskuler,interstisial,dan/atau intraselular.
35 Risiko Ikterik Neonatus Berisiko mengalami kulit dan membran mukosa neonatus menguning
setelah 24 jam kelahiran akibat bilirubin tak terkonjugasi masuk ke dalam
sirkulasi.
36 Risiko Ketidakseimbangan Cairan Berisiko mengalami penurunan,peningkatan atau percepatan perpindahan
cairan dari intravaskuler,interstisial atau intraselular.
37 Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit Berisiko mengalami perubahan kadar serum elektrolit.
38 Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Risiko terhadap variasi kadar glukosa dara dari rentang normal.
Darah
39 Risiko Syok Berisiko mengalami ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang
dapat mengakibatkan difungsi seluler yang mengancam jiwa.
Eliminasi 40. Gangguan Eliminasi Urin Disfungsi eliminasi urin.
41. Inkontinensia Fekal Perubahan kebiasaan buang air besar dari pola normal yang ditandai
dengan pengeluaran feses secara involunter(tidak disadari).
42. Inkontinensia Urin Berlanjut Peneluaran urin tidak terkendali dan terus menerus tanpa distensi atau
perasaan penuh pada kandung kemih.
43. Inkontinensia Urin Berlebih Kehilangan urin yang tidak terkendali akibat overdistensi kandung kemih.
44. Inkontinensia Urin Fungsional Penegluaran urin tidak terkendali karena kesulitan dan tidak mampu
mencapai toilet pada waktu yang teoat.
45. Inkontinensia Urin Refleks Pengeluaran urin yang tidak terkendali pada saat volume kandung kemih
tertentu tercapai.
46. Inkontinensia Urin Stres Kebocoran urin mendadak dan tidak dapat dikendalikan karena aktivitas
yang meningkatkan tekanan intraabdominal.
47. Inkontinensia Urine Urgensi Keluarnya urin tidak terkendali sesaat setelah keinginan yang kuat untuk
berkemih(kebelet)
48. Kesiapan Peningkatan Eliminasi Urin Pola fungsi sistem perkemihan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
eliminasi yang dapat ditingkatkan.
49. Konstipasi Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak
tuntas serta feses kering dan banyak.
50. Retensi Urin Pengosngan kandung kemih yang tidak lengkap.
51. Risiko Inkontinensia Urin Urgensi Berisiko mengalami pengeluaran urin yang tidak terkendali.
52. Risiko Konstipasi Berisiko mengalami penurunan frekuensi normal defekasi disertai kesulitan
dan pengeluaran feses tidak lengkap.
A Aktifitas dan 53. Disorganisasi Perilaku Bayi Disintegrasi respon dan neurobehaviour bayi terhadap lingkungan.
Istirahat
54. Gangguan Mobilitas Fisik Keterbatasan dalam gerak fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri.
55. Gangguan Pola Tidur Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal.
56. Intoleransi Aktivitas Ketidakcukupan energi untuk melakukan
57. Keletihan Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan
istirahat.
58. Kesiapan Peningkatan Tidur Pola penurunan kesadaran alamiah dan periodik yang memungkinkan
istirahat adekuat ,mempertahankan gaya hidup yang diinginkan dan dapat
ditingkatkan.
59. Risiko Disorganisasi Perilaku Bayi Berisiko mengalami disentegrasi respon fisiologis dan neurobehaviour bayi
terhadap lingkungan.
60. Risiko Intoleransi Aktivitas Berisiko mengalami ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas
sehari-hari
Neuro Sensori 61. Disrefleksia Otonom Respon sistem saraf simpatis yang terjadi secara spontan dan mnegancam
jiwa terhadap stimulus berbahaya akibat cedera medula spinalis pada T7
atau diatasnya.
62. Gangguan Memori Ketidak mampuan mengingat beberapa informasi atau perilaku.
63. Gangguan Menelan Fungsi menelan abnormal akibat defisit struktur atau fungsi oral,faring atau
esofagus.
64. Konfusi Akut Gangguan kesadaran, perhatian, kognitif,dan persepsi yang
reversibel,berlangsung tiba-tiba dan singkat.
Konfusi Kronis Gangguan kesadaran ,perhatian,kognitif dan persepsi yang
65. irevesibel,berlangsung lama,dan/atau progresif
Penurunan Kapasitas Adaptif Gangguan mekanisme dinamika intrakranial dalam melakukan kompensasi
66. terhadap stimulus yang dapat menurunkan kapasitas intrakranial.
Intrakranial
67. Risiko Disfungsi Neurovaskuler Berisiko mengalami gangguan sirkulasi,sensasi dan pergerakan pada
Perifer ekstermitas.
68. Risiko Konfusi Akut Berisiko mengalami gangguan kesadaran,perhatian,kognisi dan persepsi
yang reversibel dan terjadi dalam periode waktu singkat.
69. Disfungsi Seksual Perubahan fungsi seksual selama fase respon seksual berupa hasrat
terangsang,orgasme,dan/atau relaksasi yang dirasa tidak memuaskan,tidak
bermakna atau tidak adekuat
Reproduksi Dan 70 Kesiapan Persalinan Pola mempersiapkan,mempertahankan dan memperkuat proses kehamilan
seksualitas dan persalinan serta perawatan bayi baru lahir.
Pola Seksual Tidak Efektif Kekhawatiran individu melakukan hubungan seks yang berisiko
71. menyebabkan perubahan kesehatan.
72. Risiko Disfungsi Seksual Berisiko mengalami perubahan fungsi seksual selama fase respon seksual
berupa hasrat,terangsang,orgasme,yang relaksasi yang dipandang tidak
memuaskan,tidak bermakna/tidak adekut.
73. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki Berisiko mengalami kehamilan yang diharapkan baik karena alasan waktu
yang tidak tepat karena kehamilan yang tidak diinginkan.
Kategori: PSIKOLOGIS/ KEJIWAAN
Nyeri Dan 74. Gangguan Rasa Nyaman Perasaan kurang senang,lega dan sempurna dalam dimensi
Kenyamanan fisik,psikospriritual ,lingkungan dan sosial.
75. Ketidaknyamanan Pasca Partum Perasaan tidak nyaman yang berhubungan dengan kondisi setelah
melahirkan.
76. Nausea Perasaan tidak nyamanpada bagian belakang tenggorok atau lambung yang
dapat mengakibatkan muntah.
77. Nyeri Akut Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional ,dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3bulan.
78. Nyeri Kronis Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional ,dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung lebih dari 3bulan.
79. Nyeri Melahirkan Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi dari menyenangkan
sampai tidak menyenangkan yang berhubungan dengan persalinan.
Integritas Ego Ansietas Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang
80. tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan
individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
81. Berduka Respon psikososial yang ditunjukan oleh klien akibat kehilangan
(orang,objek,fungsi,status,bagian tubuh atau hubungan).
82. Distres Spiritual Gangguan pada keyakinan atau sistem nilai berupa kesulitan merasakan
makna dan tujuan hidup melalui hubungan dengan diri,orang
lain,lingkungan atau tuhan.
Gangguan Citra Tubuh Perubahan persepsi tentang penampilan,struktur dan fungsi fisik individu.
83.
84. Gangguan Identitas Diri Tidak mampu mempertahankan keutuhan persepsi terhadap indentitas diri.
85. Gangguan Persepsi Sensori Perubahan persepsi terhadap stimulus baik internal maupun eksternal yang
disertai dengan respon yang berkurang,berlebihan dan terdistorsi.
86. Harga Diri Rendah Kronis Evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien
seperti tidak berarti,tidak berharga,tidak berdaya yang berlangsung dalam
waktu lama dan terus menerus.
87. Harga Diri Rendah Situasional Evaluasi atau perasaan negatif diri sendiri atau kemampuan klien sebagai
respon terhadap situasi saat ini.
88. Keputusasaan Kondisi individu yang memandang adanya keterbatasan atau tidak
tersedianya alternatif pemecahan pada masalah yang dihadapi.
89. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri Pola persepsi diri yang cukup merasa sejahtera dan dapat ditingkatkan.
90. Kesiapan Peningkatan Koping Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien
Keluarga secara efektif dan menunjukkan keinginan serta kesiapan untuk
meningkatkan kesehatan keluarga dan klien
91. Kesiapan Peningkatan Koping Pola adaptasi dan penyelesaian masalah komunitas yang memuaskan untuk
Komunitas memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat, serta dapa ditingkatkan
untuk penatalaksanaan masalah saat ini dan mendatang.
92. Ketidakberdayaan Persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan memperngaruhi hasil secara
signifikan; persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan
datang.
93. Ketidakmampuan Koping Keluarga Perilaku orang terdekat(anggota keluarga atau orang berarti)yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan
yang dihadapi klien.
94. Koping Defensif Proyeksi evaluasi diri untuk melindungi diri dari ancaman terhadap harga
diri.
95. Koping Komunitas Tidak Efektif Pola adaptasi aktivitas komunitas dan penyelesaian masalah yang tidak
memuaskan untuk memenuhi tuntutan atau kebutuhan masyarakat.
96. Koping Tidak Efektif Ketidakmampuan menilai dan merespons stresor dan/atau
ketidakmampuan mengunnakan sumber-sumber yang ada untuk mengatasi
masalah.
Penurunan Koping Keluarga Ketidakadekuatan atau ketidakefektifan dukungan,rasa nyaman, bantuan,
97. dan motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang
dibutuhkan klien untuk mengelola atau mengatasi masalah kesehatannya.
98. Penyangkalan Tidak Efektif Upaya mengingkari pemahaman atau makna suatu peristiwa secara sadar
atau tidak sadar untuk menurunkan kecemasan/keyakutan yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan.
99. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko Hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup/prilaku untuk
memperbaiki status kesehatan.
100. Risiko Distres Spiritual Berisiko mengalami gangguan keyakinan atau sistem nilai pada individu
atau kelompok berupa kekuatan ,harapan dan makna hidup.
101. Risiko Harga Diri Rendah Kronis Berisiko mengalami evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri
atau kemampuan klien yang berlangsung dalam waktu lama dan terus
menerus.
102. Risiko Harga Diri Rendah Situasional Berisiko mengalami evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri
atau kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat ini.
103. Risiko Ketidakberdayaan Persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hasil secara
signifikan ,persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan
datang.
104. Sindrom Pasca Trauma Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.
.
105. Waham Keyakinan yang keliru tentang isi pikiran yang dipertahankan secara kuat
atau terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.
Pertumbuhan dan 106. Gangguan Tumbuh Kembang Kondisi individu mengalami gangguan kemampuan bertumbuh dan
Perkembangan berkembang sesuai dengan kelompok usia.
107. Risiko Gangguan Perkembangan Berisiko mengalami gangguan untuk berkembang sesuai dnegan kelompok
usianya
108. Risiko Gangguan Pertumbuhan Berisiko mengalami gangguan untuk bertumbuh sesuai dengan kelompok
usianya.
KATEGORI : PERILAKU
Kebersihan Diri 109. Defisit Perawatan Diri Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.

Penyuluhan Dan 110. Defisit Kesehatan Komunitas Terdapat masalah kesehatan faktor risiko yang dapat menggangu
Pembelajaran kesejahtreaan pada suatu kelompok.
111. Defisit Pengetahuan Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berlaitan dengan topik
tertentu.
112. Kesiapan Peningkatan Manajemen Pola pengaturan dan pengintegrasian program kesehatan kedalam
kehidupan sehari-hari yang cukup untuk memenuhi tujuan kesehatan dan
Kesehatan
dapat ditingkatkan
113. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan Perkembangan informasi kognitif yang berhubungan dengan topik spesifik
cukup untuk memenuhi tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan.
114. Ketidakpatuhan Perilaku indiviud dan/atau pemebri asuhan tidak mengikuti rencana
perawatan/pengobatan yang disepakati dengan tenaga kesehatan sehingga
menyebabkan hasil perawatan/pengobatan tidak efektif.
115. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan
untuk memulihkasn kondisi kesehatan anggota keluarga.
Efektif
116. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Pola pengaturan dan pengintegrasian penanganan masalah kesehatan ke
dalam kebiasaan kehidupan sehari-hari memuaskan untuk mencapai status
kesehatan yang diharapkan.
117. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif Ketidak mampuan mengidentifikasi ,mengelola ,dan/atau menenmukan
bantuan mempertahankan kesehatan.
KATEGORI : RELASIONAL
Interaksi Sosial 118. Gangguan Interaksi Sosial Kuantitas dan/atau kualitas hubungan sosial yanng kurang atau berlebih.
119. Gangguan Komunikasi Verbal Penurunan,perlambatan ,atau ketiadaan kemampuan untyk menerima
,memproses ,mengirim dan/atau menggunakan sistem simbol.
120. Gangguan Proses Keluarga Perubahan dalam hunungan atau fungsi keluarga.
121. Isolasi Sosial Ketidakmampuan untuk membina hubungan yang erat,hangat,terbuka,dan
interdependen dengan orang lain.
122. Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Pola pemberian lingkungan bagi anak atau anggota keluarga yang cukup
untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan serta dapat
Tua
ditingkatkan.
123. Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga Pola fungsi keluarga yang cukup untuk mendukung kesejahteraan anggota
keluarga dan dapat ditingkatkan.
124. Ketegangan Peran Pemberi Asuhan Kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan dalam keluarga
125. Penampilan Peran Tidak Efektif Pola perilaku yang berubah atau tidak sesuai dengan harapan ,norma dan
lingkungan.
126. Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua Terjadinya proses interaktif antar anggota keluarga(suami-isteri,anggota
keluarga dan bayi)yang ditunjukkan dengan perkembangan bayi yang
optimal.
127. Risiko Gangguan Perlekatan Berisiko mengalami gangguan interaksi antara orang tua atau orang
terdekat dengan bayi/anak yang dapat memperngaruhi proses asah,asih dan
asuh.
128. Risiko Proses Pengasuhan Tidak Berisiko mengalami proses kahamilan ,persalinan dan setelah melahirkan
Efektif termasuk perawatan bayi baru lahir yang tidak sesuai dengan konteks
norma dan harapan.
KATEGORI : LINGKUNGAN
Keamanan dan Gangguan Integritas Kulit/Jaringan Kerusakan kulit(dermis dan/atau epidermis)atau
Proteksi jaringan(membran,mukosa,kornea,tulang,kartilago,kapsul sendi dan/atau
ligamen).
Hipertermia Suhu tubuh meningkat diatas rentang normal tubuh.
132 Hipotermia Suhu tubuh berada dibawah rentang normal tubuh.
Perilaku Kekerasan Kemarahan yang diekspersika secara berlebihan dan tidak terkendali secara
verbal sampai dengan mencederai orang lain dan/atau merusak lingkungan.
Perlambatan Pemulihan Pascabedah Pemanjangan jumlah pascabedah untuk memulai dan melakukan aktivitas
sehari-hari.
Risiko Alergi Berisiko mengalami stimulasi respon imunitas yang berlebihan akibat
terpapar alergen.
Risiko Bunuh Diri Berisiko melakukan upaya menyakiti diri sendiri untuk mengakhiri
kehidupan.
Risiko Cedera Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik yang menyebabkan
seseorang tidak lagi sepenuhnya sehat atau dalam kondisi baik.
Risiko Cedera pada Ibu Berisiko mengalami baya atau kerusakan fisik pada ibu selama masa
kehamilan sampai dengan proses persalinan .
Risiko Cedera pada Janin Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik pada janin selama proses
kehamilan dan perrsalinan.
Risiko Gangguan Integritas Berisiko mengalami kerusakan kulit(dermis dan/atau epidermis)atau
jaringan (membran,mukosa,kornea,fasia,otot
Kulit/Jaringan
tendon,tulang,kartilago,kapsul sendi dan/atau ligamen).
Risiko Hipotermia Berisiko mengalami kegagalan termogulasi yang dapat mengakibatkan
suhu tubuh berada dibawah rentaang normal.
Risiko Hipotermia Perioperatif Berisiko mengalami penurunan suhu tubuh dibawah 36 C secara tiba-tiba
yang terjadi satu jam sebelum pembedahan hingga 24 jam setelah
pembedahan.
Risiko Infeksi Berisiko mengalami peningkatan terserang oragnisme pategonik.
Risiko Jatuh Berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat
terjatuh.
Risiko Luka Tekan Berisiko mengalami cedera lokal pada kulit dan/atau jaringan ,biasanya
pada tonjolan tulang akibat tekanan dan/atau gesekan.
Risiko Mutilasi Diri Berisiko sengaja mencederai diri yang menyebabkan kerusakan fisik untuk
memperoleh pemulihan ketegangan.
Risiko Perilaku Kekerasan Berisiko membahayakan secara fisik,emosi dan/atau seksual pada diri
sendiri atau orang lain.
Risiko Perlambatan Pemulihan Berisiko mengalami pemulihan jumlah hari pasca bedah untuk memulai
dan emlakukan aktivitas sehari-hari.
Pascabedah
Risiko Termoregulasi Tidak Efektif Berisiko mengalami kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang
normal.
149 Kegagalan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
Termoregulasi Tidak Efektif

Anda mungkin juga menyukai