Ditetapkan Oleh :
Direktur
Poltekkes Kemenkes Pontianak
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 28 September 2018
TUJUAN 1. Tersedianya pedoman untuk mahasiswa sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
pemberian injeksi Intravena.
2. upaya obat cepat diabsorbsi karena didalam otot terdapat banyak suplai darah
3. untuk memasukkan obat dalam jumlah besar
4. mencegah atau mengurangi iritasi
INDIKASI 1. pada pasien yang tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral
2. pasien tidak sadar
3. tidak ada alergi terhadap obat
4. pasien membutuhkan jumlah obat yang besar sehingga tidak memungkinkan melalui injeksi
SC.
KONTRAINDIK 1. alergi
ASI 2. infeksi
3. lesi kulit
4. jaringan parut
5. benjolan tulang
6. terdapat syaraf besar dibawahnya
3. Dorsogluteal (Lokasi ini dapat digunakan pada orang dewasa dan anak-anak diatas usia 3
tahun, lokasi ini tidak boleh digunakan pada anak dibawah 3 tahun karena kelompok usia ini
otot dorsogluteal belum berkembang.)
Tahap Kerja
17. Menentukan lokasi penyuntikan dengan benar (palpasi lokasi injeksi
terhadap adanya edema, massa, nyeri tekan. Hindari lokasi jaringan
parut, memar, abrasi atau infeksi
18. atur posisi pasien senyaman mungkin untuk memudahkan tindakan :
1) Duduk/tidur telentang untuk penyuntikan daerah muskulus vastus
lateralis.
2) Duduk/miring untuk penyuntikan daerah muskulus deltoid
3) Tidur terlentang/tengkurap/miring untuk otot Dorsogluteal.
4) Tidur terlentang/miring dengan pinggul dan lutut fleksi untuk
muskulus ventrogluteal
19. Desinfektan dengan menggunakan kapas alkohol dengan sirkulen dari
daerah dalam keluar atau dari atas kebawah sekali usap
20. Lakukan cubitan atau peregangan menggunakan tangan non dominan
agar oto lebih tebal dan memudahkan penusukkan.
21. Lakukan penusukan dengan jarum dalam posisi tegak lurus dengan
sudut 90º, jarum masuk 2/3
22. Setelah jarum masuk lakukan aspirasi dengan cara tangan non
dominan menahan barell dan tangan dominan menarik plunger
23. apabila tidak ada darah yang masuk kedalam spuit, masukkan obat
secara perlahan sampai habis
24. Tarik/angkat jarum dengan cepat dengan posisi jarum tegak lurus
(90°) dengan dengan cepat supaya nyeri dapat diminimalisir melalui
sudut yang sama pada saat penusukan sambil menekan daerah
tusukan dengan kapas alkohol sambil dilakukan pijatan kemudian
berikan plester bila perlu
25. Membuang spuit ke dalam bengkok atau ke safety box (jarum jangan
dilepas dari spuit)
26. Rapihkan pasien dan berikan posisi yang nyaman.
27. Lakukan handhygine
28. Kaji respon pasien setelah dilakukan tindakan.
29. Berikan reinforcement positif kepada pasien.
30. Anjurkan pasien untuk memberitahu kepada perawat bila ada tanda-
tanda alergi.
31. Berpamitan dengan klien
32. Bersihkan dan rapihkan alat-alat setelah digunakan.
33. Lakukan handhygine
34. Buang sampah sesuai dengan jenisnya (infeksius / non infeksius)
35. Monitor reaksi obat setelah 5-15 menit obat diberikan. Bila timbul
reaksi, penatalaksanaan sesuai dengan SPO.
36. Dokumentasikan tindakan dan respon pasien pada rekam medik
pasien. Untuk obat-obat High Alert pada lembar pemberian obat
diparaf oleh 2 perawat.
REFERENSI 1. Perry, Anne Griffin dkk : Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Edisi 5. EGC.
Jakarta. 2005
2. Kozier, Erb, dkk. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Edisi 7. EGC.Jakarta.
2011
Keterangan :
Ya ( Nilai 1 ) Tidak ( Nilai 0 )
PENILAIAN PENGUJI
=
(…………………………..)
Nilai Batas Lulus ( NBL ) = 75