Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ILMU PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

“PANU”

Dosen Pengampuh :
RINI PATRONI, SST .,M.Kes
Diasusun Oleh :
SHELA RAMADANIA
P05170020071

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


PRODI D-IV PROMOSI KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“PANU”

Topik : Penyakit Menular


Sub pokok bahasan : Panu
Sasaran : Remaja

Target : Tercapainya pemahaman masyarakat tentang


Penyakit Menular Panu
Hari/Tanggal : Jumat, 17 Februari 2022
Waktu : 09.00 WIB- Selesai
Tempat : Ruangan kelas promosi kesehatan
Penyuluh : Shela Ramadania

A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular seperti cacat
fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan
metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit jantung, pembuluh
darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat badan lebih,
osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan. Penyakit menular adalah penyakit
yang dapat ditularkan dari orang satu ke orang lain baik secara langsung maupun
melalui perantara. Sumber penularan, cara penyakit masuk ke dalam tubuh tubuh
yang sehat, infeksi, mekanisme terjadinya penyakit melibatkan berbagai faktor antara
lain: agen, induk semang (hospes), dan lingkungan yang dikenal dengan penyebab
majemuk suatu penyakit. Cara penularan dapat melalui saluran pernafasan, saluran
makanan, saluran kelamin, dan kulit (Nurcahyo, 2008)
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang dikarenakan oleh jamur, penyakit
panu ditandai dengan bercak yang ada pada kulit dibarengi rasa gatal pada waktu
berkeringat. Bercak-bercak ini dapat berwarna putih, coklat atau merah bergantung
warna kulit si penderita. Panu sangat banyak didapati pada remaja usia belasan.
Walau demikian Panu juga dapat ditemukan pada penderita berusia tua (Palilati,
2014). Prevalensi nasional panu sekitar 2-8% dari populasi. Insiden yang pasti di
Amerika Serikat sulit diperkirakan karena banyak orang yang terkena panu tidak
berobat ke dokter. Panu terjadi di seluruh dunia, dengan prevalensi yang dilaporkan
sebanyak 50% di lingkungan yang panas dan lembab di kepulauan Samoa Barat dan
hanya 1,1% di temperatur yang lebih dingin di Swedia. Morbiditas penyakit kulit
masih tergolong tinggi di Indonesia. Penyakit kulit bisa disebabkan virus, bakteri,
ataupun jamur. Penyakit kulit semakin berkembang.

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


 Memberikan penyuluhan kepada masayarakat untuk menyampaikan
pengetahuan tentang Penyakit Menular terhadap Panu.

C. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


1. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai apa itu Panu
2. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai faktor risiko Panu
3. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai penyebab Panu
4. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai gejala Panu
5. Memberi informasi kepada masyarakat mengenai komplikasi Panu
6. Memberi informasi kepada masyarakat mengeni Pengobatan Panu
7. Memberi informasi kepada masyarakat mengeni Pencegahan Panu

D. Materi Penyuluhan
Terlampir

E. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab (Diskusi)
F. Media
Poster
G. PROSES PELAKSANAAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan

1 3 menit Pembukaan:
 Memperkenalkan diri  Menyambut salam dan mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.  Mendengarkan
 Melakukan kontrak waktu.  Mendengarkan
 Menyebutkan materi pe-nyuluhan  Mendengarkan
yang akan diberi kan
2 15 Pelaksanaan :
menit  Menjelaskan tentang pengertian panu  Mendengarkan dan memperhatikan
 Menjelaskan tentang faktor risiko
panu  Mendengarkan dan memperhatikan
 Menjelaskan tentang penyebab panu  Mendengarkan dan memperhatikan.
 Menjelaskan tentang gejala panu
 Menjelaskan tentang komplikasi panu  Mendengarkan dan memperhatikan
 Menjelaskan tentang pengobatan
panu  Mendengarkan dan memperhatikan
 Menjelaskan tentang pencegahan
panu
 Mendengarkan dan memperhatikan

 Mendengarkan dan memperhatikan


3 10 Evaluasi :
menit  Menanyakan pada seseorang tentang  Menjawab & menjelaskan pertanyaan
materi yang diberikan dan
reinforcement kepada seorang bila
dapat menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi
4 2 menit Teriminasi :
 Mengucapkan terimakasih kepada  Mendengarkan dan membalas salam
orang-orang yang sudah hadir
 Mengucapkan salam
H. Evaluasi
Diharapkan setelah dilaksanakannya penyuluhan ini masyarakat mampu
memahami,tentang Penyakit Menular Panu yaitu, mengenai Apa itu panu, Faktor
risiko panu, Penyebab panu, Gejala panu, Komplikasi panu, Pengobatan Panu,
Pencegahan panu.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan masyarakat :
1. Apa saja gejala Panu?
2. Apa saja penyebab Panu?

I. Sumber pustaka
https://www.halodoc.com/kesehatan/panu
https://www.alodokter.com/panu/pengobatan
https://www.halodoc.com/artikel/7-cara-pencegahan-penyakit-panu
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

PANU

A. Pengertian Panu
Panu merupakan infeksi jamur pada kulit yang terbilang sangat umum. Pada
sebagian besar kasus, panu atau tinea versicolor lebih sering menyerang remaja dan
usia muda. Meski begitu, orang dewasa juga bisa saja terserang panu, terutama
mereka yang tinggal di iklim subtropis.
Jamur mengganggu pigmentasi pada kulit, sehingga menghasilkan area kulit
dengan warna berbeda dibandingkan kulit di sekitarnya. Area ini dapat mempunyai
warna lebih gelap atau terang. Sebagian besar panu terjadi pada pundak, punggung,
leher, dan dada. Hal yang perlu diperhatikan, masalah kulit ini tidak menyebabkan
nyeri dan tidak menular

B. Faktor Risiko Panu


Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya panu, antara lain:

 Cuaca panas dan lembap.


 Kulit berminyak.
 Perubahan hormonal.
 Sistem kekebalan tubuh melemah.
 Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem imun.
 Keringat berlebihan.
 Riwayat panu dalam keluarga.
 Lingkungan yang beriklim lembab dan hangat.

C. Penyebab Panu
Penyebab utama panu adalah perkembangan jamur Malassezia pada kulit.
Jamur penyebab panu bisa ditemukan pada kulit yang sehat, dan merupakan flora
yang normal. Jamur ini baru akan menyebabkan masalah saat tumbuh secara
abrnormal. Misalnya, dipicu karena lemahnya sistem kekebalan tubuh atau perubahan
hormon. Selain itu, beberapa faktor pendorong di atas juga bisa meningkatkan risiko
seseorang untuk terserang panu.

D. Gejala Panu
Ketika seseoarang terserang panu, maka tubuhnya akan mengalami beberapa
keluhan. Berikut gejala-gejala yang umumnya dialami pengidap panu:

 Area kulit dengan diskolorasi, biasanya pada bagian punggung, dada, leher,
dan lengan atas, yang tampak lebih gelap atau terang.
 Gatal ringan.
 Kulit terasa kering, gatal, dan mungkin bersisik.
 Kulit menebal.
 Perubahan warna pada kulit, menjadi lebih terang atau gelap dibandingkan
kulit di sekitarnya.

E. Komplikasi Panu
Dalam beberapa kasus, panu bisa menimbulkan komplikasi pada kulit.
Komplikasi yang umum terjadi adalah perubahan warna kulit yang bisa bertahan
selama berminggu-minggu setelah perawatan. Pasalnya, melanosit (sel penghasil
warna kulit) memerlukan beberapa waktu untuk pulih. Dengan kata lain, tak ada
komplikasi permanen yang disebabkan oleh panu.

F. Pengobatan Panu
Metode pengobatannya adalah dengan menggunakan obat antijamur. Berikut
adalah penjelasannya:

Krim atau Losion Antijamur


Pasien perlu membersihkan area kulit yang terinfeksi terlebih dahulu.
Setelah itu, krim atau losion dioleskan ke kulit 1–2 kali sehari, setidaknya
selama 2 minggu. Adapun beberapa jenis obat krim atau losion antijamur,
yaitu:
 Miconazole
 Clotrimazole
 Ketoconazole
 Terbinafine

Sampo Antijamur
Sampo antijamur digunakan dengan cara digosokkan di tangan terlebih
dahulu agar berbusa. Setelah itu, oleskan sampo ke kulit yang terinfeksi, lalu
didiamkan selama 5–20 menit sebelum dibilas. Terapi ini perlu dilakukan
selama 5–7 hari, hingga kulit terbebas dari panu.
Jenis sampo yang dapat mengatasi panu adalah ketoconazole dan
selenium sulfida. Namun, perlu diketahui, sampo selenium sulfida dapat
menimbulkan efek samping berupa kulit kering atau iritasi.

Tablet Antijamur
Jika panu terjadi pada area kulit yang luas dan tebal, dokter akan
meresepkan tablet antijamur, seperti fluconazole atau itraconazole. Obat ini
dapat dikonsumsi selama 1 minggu hingga 1 bulan.
Perlu diingat bahwa jamur Malassezia merupakan jamur yang pada
dasarnya dapat tumbuh di kulit. Oleh sebab itu, ada kemungkinan panu
kambuh kembali, terutama saat suhu udara panas atau lembap.
Untuk mencegahnya, penderita dapat menggunakan sampo sebelum
dan selama bepergian ke tempat yang bersuhu panas atau lembap. Namun, jika
panu kambuh beberapa kali setelah pengobatan, dokter akan meresepkan tablet
antijamur yang dikonsumsi beberapa kali dalam 1 bulan.

G. Pencegahan Panu
Penyakit panu umum terjadi karena jamur jenis malassezia yang ada pada kulit
manusia. Sebaiknya cegah perkembangan jamur ini agar tidak menyebabkan
gangguan kesehatan pada kulit. Untuk mencegah penyakit panu pada kulit, lakukan
beberapa cara ini, yaitu:
 Jaga kebersihan tubuh dengan rutin mandi setelah beraktivitas atau mengalami
keringat berlebihan;
 Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat;
 Gunakan pakaian dengan bahan yang nyaman dan dapat menyerap keringat;
 Hindari penggunaan produk kulit yang sebabkan kulit memproduksi minyak
secara berlebihan;
 Hindari paparan sinar matahari secara langsung dalam jangka waktu yang
cukup lama;
 Gunakan tabir surya ketika kamu melakukan aktivitas di luar ruangan dalam
waktu yang cukup lama;

Anda mungkin juga menyukai