oleh:
Ahmad Dhafir Syah
Dian Priambarsari
Khairus Soleh
Ervien Mardjati
Riski K.P.
Farida
Imam B.
Nur Helina
Ahmad Zainil
FAKULTAS KEPERAWATAN
STIKES dr. SOEBANDI JEMBER
APRIL, 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IV. Metode
1. Jenis model pembelajaran : Ceramah, Diskusi dan demonstrasi
2. Landasan teori : Kontruktivisme
3. Langkah pokok :
1) Menciptakan suasana orientasi yang baik
2) Mengajukan pertanyaan
3) Memberi kesimpulan akhir
Keterangan:
= Pemateri = Peserta penyuluhan
VII. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan.
Tes awal.
Apakah mengetahui apa manfaat berjemur?
Apa tujuan berjemur?
2. Observasi
Respon/tingkah laku pasien dan keluarga pasien saat diberi pertanyaan: apakah
diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).
Peserta antusias atau tidak.
Peserta mengajukan pertanyaan atau tidak.
VIII. Lampiran
1. Berita acara
2. Materi
3. Leaflet
Materi Berjemur
1. Definisi
Sinar matahari berguna untuk membantu memproduksi vitamin D dalam tubuh kita.
Ini adalah vitamin yang juga berguna untuk memproduksi dan memperkuat tulang. Berikut
ini sejumlah fakta mengapa kita membutuhkan sinar matahari. Diketahui bahwa kekurangan
vitamin D terjadi pada penderita tuberkulosis dan merupakan salah satu faktor risiko tertular
penyakit ini. Insiden tuberkulosis tertinggi terjadi di negara yang mengalami masalah sosial
ekonomi seperti kepadatan penduduk dan gizi buruk. Selain paparan UV-B dan status vitamin
D merupakan faktor penentu tambahan dari tuberkulosis. Jadi penting untuk memiliki cukup
vitamin D dalam tubuh untuk mencegah tuberkulosis. Selain didapat dalam bentuk obat-
obatan, Vitamin D juga bisa didapat dari paparan sinar matahari (Wijaya & Makiyah, 2020).
Indonesia merupakan negara tropis yang sepanjang tahun disinari matahari. Hal ini
menjadi salah satu kelebihan dimana masyarakat dapat memanfaatkannya dengan mudah dan
murah. Aktivitas berjemur dibawah sinar matahari paling baik dilakukan pada pagi sekitar
pukul 06.30 hingga 09.00 atau sore hari pukul 16.00 hingga 17.00, karena pada waktu
tersebut ultraviolet (UVB) yang terkandung dalam sinar matahari relatif rendah dan tidak
mengganggu kenyamanan. Penelitian oleh Holick menujukkan bahwa paparan sinar matahari
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dalam tubuh adalah sekitar 15-30
menit per hari, dengan mulai munculnya kemerahan ringan dikulit berarti menunjukkan
bahwa telah terjadi peningkatan konsentrasi vitamin D dalam tubuh. Sebaiknya hindari
berjemur di atas jam 11.00 hingga 14.00, karena akan mengganggu respon kulit terlebih jika
tidak menggunakan sunblock.
Catatan:
1. Lap keringat jika dirasa telah banyak dan mengganggu kenyamanan.
2. Gunakan cangkir dahak untuk menyimpan dahak saat berjemur.
3. Saat batuk, gunakan tisu untuk menutupi agar droplet tidak tersebar.
4. Lotion dapat digunakan jika cuaca terasa terik.
5. Gunakan pakaian tipis dan nyaman yang sekiranya sinar matahari dapat terserap langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes. 2018. Tuberkulosis (TB). [serial online] www.kemkes.go.id [diakses pada tanggal
28 April 2021]
Infodatin. 2016. Tuberkulosis Temukan Obati Sampai Sembuh. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
WHO. 2008. Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Prosedur Khusus di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jenewa: WHO
Wijaya, L.N., S.N.N. Makiyah. 2020. Effects Of Sunlight Exposure For Treatment Of
Tuberculosis : Literature Review. The Journal of Nursing Practice. 3(2):123-131.
Lampiran 3. Leaflet