Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYAKIT KULIT PADA PASIEN

PUSKESMAS ULAK KARANG

Pembimbing Akademik
Ns. Siti Aisyah Nur ,M.Kep

Pembimbing Klinik

DISUSUN OLEH:

Kelompok 3

Liza Oktaria,S.kep
Viola Yulia Putri,S.kep
Puja Yuwingga,S.kep
Ridatul Aulia,S.kep
Riyatul Janah,S.kep
Novia Gusma Dewi,S.kep
Ratna Sofianti,S.kep
Rahmi Anila,S.kep
Widya Rahmah,S.kep
Gustria Ayu Meldi,S.kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS SYEDZA SAINTIKA
PADANG 2024/2025
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyakit Kulit

Sub Pokok Bahasan : Pencegahan penyakit kulit

Sub Topik : Pengenalan Penyakit

Sasaran : Pasien

Alamat : Jl. Beringin 1B Lolong Belanti Padang


Hari / tanggal : Sabtu, 23 Maret 2024
Waktu : 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa/i UNIVERSITAS SYEDZA SAINTIKA

A. Latar belakang
Penyakit kulit sangat rentan dan sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Memang
kebanyakan penyakit kulit tidak berupa jahat, tetapi memiliki dampak yang menjengkelkan.
Beberapa contoh dari penyakit kulit, misalnya panu, kudis, jerawat, dan masih banyak lagi
macam-macam penyakit kulit yang ada pada era saat ini. Lapisan kulit pada tubuh, memiliki
ukuran yang sama dan kecuali telapak tangan, telapak kaki, dan bibir, memiliki ketebalan
beda dari lapisan kulit lainnya. Penyakit kulit banyak ditemukan timbulnya dari kesalahan diri
sendiri, misalanya kesehatan kurang baik, tidak memperhatikan kulit dan kesehatan.
Sehingga setelah mendapatkan penyakit yang tidak diinginkan baru penderita sadar akan
apa yang telah lakukan.
Kondisi cuaca yang yang sering mengalami perubahan dan meningkatnya aktifitas
manusia, secara tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Imbas yang paling
dapat dirasakan adalah meningkatnya intensitas penyakit berbasis ekosistem, seperti diare,
demam berdarah, penyakit kulit dan penyakit lainnya.
Ketika cuaca ekstrim saat musim banjir yang melanda perumahan warga yang tinggal di
daerah rawan banjir. Air banjir tercemar bakteri yang berasal dari kotoran, baik kotoran
hewan dan manusia. Bakteri itu dapat menular pada manusia. Hal tersebut menyebabkan
peran lingkungan sebagai penopang kehidupan makhluk hidup menurun seiring berjalannya
waktu dan ini ternyata berimbas terhadap perkembangan penyakit berbasis ekosistem di
lingkungan masyarakat.
B. Tujuan Umum

Peserta mampu memahami dan mengerti mengenai penyakit kulit

C. Tujuan Khusus
1. Peserta mampu menjelaskan pengertian Penyakit Kulit

2. Peserta mampu menjelaskan Tanda Gejala Penyakit Kulit

3. Peserta mampu menjelaskan Penyebab Penyakit Kulit

4. Peserta mampu menjelaskan Cara Penularan Penyakit Kulit

5. Peserta mampu menjelaskan Cara Pencegahan Dan Pengobatan

D. Strategi pelaksanaan

6. Metode Pelaksanaan

a. Ceramah

b. Diskusi

7. Media / alat

a. Leaflet
8. Setting Tempat

PASIEN PASIEN PASIEN

LEADER

PASIEN PASIEN PASIEN

Keterangan:

: Pasien

: Co. Leader

: Leader

: Fasilitator

: Observer
1. Pembagian Tugas
1) Fasilitator : Anggota kelompok 3
2) Leader : Widya Rahmah , S. Kep
3) Co- Leader : Liza Oktaria , S. Kep
4) Observer : Novia Gusma Dewi, S. Kep

2. Tugas Pokok
1) Leader

a) Mengkoordinasi seluruh kegiatan


b) Memimpin jalannya penyuluhan dari awal hingga berakhirnya penyuluhan
c) Membuat suasana penyuluhan agar lebih tenang dan kondusif.
2) Co Leader
a) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c) Membantu memimpin jalannya kegiatan
d) Menggantikan leader jika terhalang tugas
3) Fasilitator
a) Memotivasi anak agar dapat kooperatif dalam permainan yang akan dilakukan
b) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
c) Fasilitator bertugas sebagai pemandu
d) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
e) Memimpin jalannya penyuluhan kesehatan dari awal hingga berakhirnya penyuluhan
f) Membuat suasana bermain agar lebih tenang dan kondusif.
4) Observer
a) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
b) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan evaluasi
kelompok.
E. Proses pelaksanaan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu

1 Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5

menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Mengingatkan kontrak 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan dan menjawab

2 Kerja 1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan 15


Penyakit menit
2. Bertanya
Kulit
3. Diskusi
2. Menjelaskan Tanda
Gejala Penyakit Kulit

3. Menjelaskan Penyebab
Penyakit Kulit

4. Menjelaskan Cara
Penularan Penyakit
Kulit

5. Menjelaskan Cara
Pencegahan Dan
Pengobatan
10
3 Penutup 1. Mengevaluasi perasaan 1. Mengungkapkan
menit
peserta setelah perasaan setalah
penyuluhan penyuluhan
2. Mengajukan beberapa
2. Bertanya tentang
pertanyaan
materi

penyuluhan yang
belum paham
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Penyakit Kulit

Gangguan pada kulit sering terjadi karena berbagai faktor penyebab, antara lain yaitu cuaca,
lingkungan tempat tinggal, kebiasaan hidup yang kurang sehat, alergi, dan lain-lain.

B. Penyebab

Penyakit ini disebabkan oleh :

1. Virus

2. Bakteri
3. Jamur
4. Reaksi Alergi

5. Kutu

6. Tungau

C. Jenis Jenis Penyakit Kulit

1. Kudis

Adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit tungau yang gatal yaitu sarcoptes scabiei var
hominis. Kulit terjangkit kudis lebih banyak terjadi di daerah kumuh dan tidak menjaga
kebersihan tubuh. Gejala kudis adalah adanya rasa gatal yang begitu hebat pada malam hari,
terutama di sela-sela jari kaki, tangan, di bawah ketiak, alat kelamin, pinggang dan lain-lain.
Kudis sangat gampang menular pada orang lain, secara tidak langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung tentu saja melalui sentuhan kulit terkena kudis dengan kulit orang lain.
Secara tidak langsung bisa menular melalui handuk atau pakaian yang dipakai secara bergantian
dengan penderita kudis. Cara sangat mudah untuk menghindari kudis tentu saja dengan menjaga
kebersihan lingkungan dan tubuh.
2. Kurap

Kurap terjadi karena jamur. Biasanya yang menjadi gejalanya adalah kulit menjadi tebal dan
pada kulit timbul lingkaran-lingkaran yang semakin jelas, bersisik, lembab dan berair dan terasa
gatal. Kemudian pada lingkaran- lingkaran akan timbul bercak-bercak putih. Kurap timbul
karena kurang menjaga kebersihan kulit. Bagian tubuh yang biasanya terserang kurap yaitu
tengkuk, leher, dan kulit kepala.

3. Panau atau Panu

Adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur,penyakit

panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.
Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah

tergantung warna kulit si penderita. Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan.
Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.
4. Penyakit Leptospirosis

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira berbentuk spiral yang menyerang
hewan dan manusia sehingga penyakit itu masuk kategori zoonis. Bakteri leptospira dapat hidup
di air tawar selama kurang lebih satu bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang
tidak diencerkan, bakteri itu akan cepat mati.

D. Tanda dan Gejala Penyakit kulit

1. Gatal-gatal yang bisa terjadi pada pagi, siang, malam ataupun sepanjang hari.

2. Muncul bintik-bintik merah/ruam-ruam/bentol-bentol/bula-bula yang berisi cairan atau nanah


pada kulit permukaan tubuh
3. Kadang disertai demam

E. Kemungkinan cara penularan

1. Cara Penularan Langsung; sentuhan/bersinggungan langsung dengan penderita. Cairan/nanah


yang terdapat pada bula mengandung kuman penyebab penyakit kulit, bila bula tersebut pecah
maka kuman tersebut keluar dan jika penderita bersentuhan/bersinggungan dengan orang lain
maka memungkinkan kuman tersebut pindah ke orang lain dan menulari orang tersebut.

2. Cara Penularan Tidak Langsung; ditularkan melalui perantara, baik pakaian, handuk, selimut,
maupun sabun mandi yang dipakai oleh penderita. Pada pakaian, handuk, selimut, maupun
sabun mandi memungkinkan menjadi perantara/tempat hidup sementara kuman penyebab
penyakit kulit tersebut.

F. Cara Perawatan Penyakit Kulit Yang Cenderung Menular

1. Hindari menggaruk area yang gatal, bila gatal lebih baik diusap-usap atau bisa juga direndam air
hangat (tetapi harus dipastikan tidak ada luka/ bula-bula yang berisi cairan/nanah tidak pecah)

2. Pada area yang gatal dan terdapat luka/ bekas bula yang pecah hindari terkena air (bila di
permukaan tubuh terdapat luka/ bekas bula yang pecah untuk sementara waktu jangan mandi)
3. Bila terdapat bula yang berisi nanah/cairan yang pecah, segera keringkan menggunakan kapas,
dan buang kapas pada tempat sampah (jangan dileytakkan disembarang tempat).

4. Jaga kebersihan diri dan ganti pakaian sehari minimal sekali.

5. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat secara
cukup.
6. Lakukan kompres menggunakan rivanol pada daerah bekas bula yang pecah atau daerah yang
bernanah.

G. Kemungkinan cara penularan

1. Cara Penularan Langsung; sentuhan/bersinggungan langsung dengan penderita. Cairan/nanah


yang terdapat pada bula mengandung kuman penyebab penyakit kulit, bila bula tersebut pecah
maka kuman tersebut keluar dan jika penderita bersentuhan/bersinggungan dengan orang lain
maka memungkinkan kuman tersebut pindah ke orang lain dan menulari orang tersebut.
2. Cara Penularan Tidak Langsung; ditularkan melalui perantara, baik pakaian, handuk, selimut,
maupun sabun mandi yang dipakai oleh penderita. Pada pakaian, handuk, selimut, maupun
sabun mandi memungkinkan menjadi perantara/tempat hidup sementara kuman penyebab
penyakit kulit tersebut.

H. Cara Perawatan Penyakit Kulit Yang Cenderung Menular

1. Hindari menggaruk area yang gatal, bila gatal lebih baik diusap-usap atau bisa juga direndam air
hangat (tetapi harus dipastikan tidak ada luka/ bula-bula yang berisi cairan/nanah tidak pecah)

2. Pada area yang gatal dan terdapat luka/ bekas bula yang pecah hindari terkena air (bila di
permukaan tubuh terdapat luka/ bekas bula yang pecah untuk sementara waktu jangan mandi)

3. Bila terdapat bula yang berisi nanah/cairan yang pecah, segera keringkan menggunakan kapas,
dan buang kapas pada tempat sampah (jangan dileytakkan disembarang tempat).
4. Jaga kebersihan diri dan ganti pakaian sehari minimal sekali.

5. Tingkatkan kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat secara
cukup.
6. Lakukan kompres menggunakan rivanol pada daerah bekas bula yang pecah atau daerah yang
bernanah.
Sumber:

Smeltzer, S.C & Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 2. EGC:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai