Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PREPLANING

A. Latar Belakang
Sejak 1990-an, banyak orang yang terkena demam Dengue.
Penyakit tersebut mulai menimbulkan masalah di seluruh dunia sejak
Perang Dunia Kedua. Penyakit ini umum terjadi di lebih dari 110 negara.
Setiap tahun sekitar 50-100 juta orang terkena demam dengue. Para ahli
sedang mengembangkan obat-obatan untuk menangani virus secara
langsung. Masyarakatpun melakukan banyak usaha untuk membasmi
nyamuk.
Deskripsi pertama dari demam Dengue ditulis pada tahun 1979,
pada awal abad ke-20, para ilmuan mengetahui bahwa penyakit tersebut
disebabkan oleh virus dengue, dan bahwa virus tersebut ditularkan atau
disebarakan oleh nyamuk. WHO menganjurkan program untuk mencegah
Dengue (disebut program “integrated vector control) yang mencangkup
lima bagian yang berbeda. Selain itu WHO juga menyarankan beberapa
tindakan khusus untuk mengendalikan dan menghindarkan gigitan
nyamuk. Cara terbaik untuk mengendalikan nyamuk “Aedes Aegypti”
adalah dengan menyingkirkan habitatnya.
Masyarakat harus mengosongkan wadah air yang terbuka
(sehingga nyamuk tidak dapat bertelur di dalam wadah-wadah terbuak
tersebut). Insektisida atau agen-agen pengendali biologi juga dapat di
gunakan untuk mengendalikan nyamuk di wilayah-wilayah ini. para
ilmuan berpendapat bahwa menyemprotkan insektisida organosfosfat atau
piretroid tidak membantu.
Air diam (tidak mengalir) harus di buang karena air tersebut
menarik nyamuk, dan juga karena manusia dapat terkena masalah
kesehatan jika insektisida menggenang di dalam air diam. Untuk
mencegah gigitan nyamuk, orang-orang dapat memakai pakaian yang
menutupi kulit mereka sepenuhnya.mereka juga dapat memakai anti

1
nyamuk (seperti semprotan naymuk ) yang membantu menjauhkan
nyamuk atau menggunakan kelambu saat tidur.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan audien diharapkan dapat
memahami dan mengerti tenteng DBD dan cara pemberantasan jentik
nyamuk
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan masyarakat dapat menjelaskan
kembali :
a. Pengertian DBD
b. Penyebab terjadinya DBD
c. Proses terbentuknya jentik nyamuk
d. Cara pemberantasan jentik nyamuk
e. Manfaat penberantasan jentik nyamuk

C. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Sasaran dan Target


1. Sasaran : Desa Lemah Putih, Kecamatan Brati, Kabupaten
Grobogan
2. Target : Seluruh masyarakat Desa Lemah Putih

E. Strategi Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan akan di laksanakan pada
1. Hari/tgl : Desember 2016
2. Tempat : Balai Desa Lemah Putih
3. Waktu : 08.00 – Selesai WIB

2
F. Media dan Alat Bantu
1. leaflet
2. Lembar balik

G. Setingan Tempat

B T

Keterangan :

1. : Penyaji

2. : Lembar Balik

3. : Audient

H. Pengorganisasian dan Uraian Tugas


1. Pengorganisasian dan uraian tugas
a. Penyaji : Dwi Nilla N.A
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan
bahasa yang mudah di pahami oleh peserta
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan
proses penyuluhan
b. Waktu : 30 menit

3
I. Susunan Acara
1. Pembukaan
2. Penyajian materi
3. Tanya jawab

J. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
1. 5 menit 1. Pembukaan Menyambut salam
2. Memperkenalkan diri dan mendengarkan
3. Melakukan kontrak
waktu
4. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
di berikan
2. 15 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Menyimak
apa itu DBD 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tentang 3. Mendapat
apa penyebab DBD kesempatan
3. Menjelaskan proses untuk bertanya
terbentuknya jentik
nyamuk
4. Menjelaskan cara
pemberantasan jentik
nyamuk
5. Menjelaskan manfaat
pemberantasan jentik
nyamuk
3. 5 menit Evaluasi : Bertanya dan
Meninta masyarakat menjawab
untuk menjelaskan

4
kembali atau
menyebutkan materi yang
telah di sampaikan
4. 2 menit Penutup : Menjawab salam
Mengucapkan
terimakasih dan
mengucapakan salam

K. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Hasil

SALA
NO PERTANYAAN JAWABAN BENAR H

1 Apa pengertian Penyakit Demam


dari DBD? Berdarah Dengue
(DBD) adalah penyakit
demam akut yang
disebabkan oleh virus
dengue yang
menginfeksi bagian
tubuh melalui sistem
peredaran darah
manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegepty
yang terinfeksi.

2 Apa penyebab Menjawab 1 dari 4


DBD? jawaban

Empat macam virus


dengue dengan:

5
1. tipe Den 1

2. Den 2

3. Den 3 dan

4. Den 4

Keempat virus tersebut


dalam group B
Arthropod Borne
Viruses
( Arboviruses).

3 Apa gejala Menjawab 5 dari 10


DBD? jawaban

1. Demam tinggi yang


mendadak 2-7 hari (
38-40 derajat
celsius )
2. Perasaan menggigil,
nyeri kepala, nyeri
saat menggerakan
bola mata dan nyeri
punggung pada awal
gejala.
3. Tampak bintik-
bintik merah ketika
diperiksa dengan
metoda uji torniquet.
4. Terjadi pembesaran
hati (hepatomegali ).
5. Tekanan darah

6
menurun sehingga
menyebabkan syok.
6. Terjadi penurunan
trombosit di bawah
100.000/mm3 dan
terjadi peningkatan
hematokrit diatas 20
%.
7. Pada tingkat lanjut
terjadi mimisan dari
hidung dan gusi.
8. Terjadinya melena (
buang air dengan
kotoran berupa
lendir yang
bercampur darah.
9. Tampak bintik-
bintik merah sebagai
bentuk dari
pecahnya pembuluh
darah.
10. Demam yang
dirasakan
menyebabkan pegal
dan sakit pada sendi.

7
4 Sebutkan cara Menjawab 3
yang dapat pertanyaan dari 5
dilakukan untuk jawaban
memberantas 1. Menguras
jentik nyamuk? 2. Menutup
3. Mengubur
4. Ikanisasi
5. Fogging

5 Sebutkan Menjawab 2 dari 6


manfaat jawaban
pemberantasan 1. Terbebas dari
jentik nyamuk? gigitan nyamuk
2. Tercegah dari
berbagai macam
penyakit yang di
tularkan melalui
nyamuk
3. Menekan laju
pertumbuhan
nyamuk di
lingkungan

Standar Evaluasi Akhir

Sangat berhasil : Jika jawaban benar > 3

Berhasil : Jika jawaban benar 3

Tidak berhasil : Jika jawaban benar < 3

8
BAB II
PENGERTIAN

A. Pengertian
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera
termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes,
Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35
genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap
bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antar spesies berbeda-
beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal dari
sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat
kecil. Penggunaan kata Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya
nyamuk dikenal sebagai gnats. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya
membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam
sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah.
Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena
diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein,
kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan
protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina,
dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit
nyamuk betina dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap
darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk
yang lain.

1. Reproduksi Nyamuk
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva,
pupa, dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada
spesies - dan suhu. Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah
mangsanya. dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan makan.
Sebab, pada kenyataanya, baik jantan maupun betina makan cairan nektar

9
bunga. sebab nyamuk betina memberi nutrisi pada telurnya. Telur-telur
nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam darah untuk
berkembang.
Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk
dewasa sangat menakjubkan. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada
daun lembap atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan
oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah
perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembapan.
Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya.
Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris,
baik dalam kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies nyamuk
meletakkan telur-telurnya saling berdekatan membentuk suatu rakit yang
bisa terdiri dari 300 telur.
Selesai itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman).
Pada periode ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah
itu larva mulai keluar dari telurnya semua dalam waktu yang hampir
sama. Anak Nyamuk atau ENCU Sampai siklus pertumbuhan ini selesai
secara keseluruhan. Larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2
kali.
Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini
dinamakan "fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap
kebocoran pupa. Agar tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk
perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke atas air.
pipa itu digunakan untuk alat pernapasan.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap
terbang dengan semua organnya seperti antenaa, belalai, kaki, dada,
sayap, perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya.
lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah
lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan.
Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air,
sehingga hanya kakinya yang menyentuh permukaan air. Kecepatan ini

10
sangatlah penting, meskipun angin tipis dapat menyebabkan
kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan
perdananya setelah istirahat sekitar setengah jam.
Culex tarsalis bisa menyelesaikan siklus hidupnya dalam tempo 14
hari pada 20 °C dan hanya sepuluh hari pada suhu 25 °C. Sebagian
spesies mempunyai siklus hidup sependek empat hari atau hingga satu
bulan. Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang
bekas berisi air. Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada
ujung ekor. Pupa biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk
thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan jentik
memakan mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi
jentik spesies lain. Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomia hidup dalam
keadaan luar biasa. Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air tergenang
dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang dalam pohon periuk
kera. Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang
ketam sepanjang pesisir pantai.

2. Pengertian Demam Berdarah Dengue


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam
akut yang disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi bagian tubuh
melalui sistem peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegepty yang terinfeksi. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
sudah menjadi masalah nasional karena jumlah penderita dan kematian
yang diakibatkannya cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan
keresahan masyarakat khususnya di Kota Denpasar. Oleh Karena itu
diperlukan adanya suatu penanganan yang serius untuk mengantisipasi
merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD yaitu dengan
melaksanakan Kegiatan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang
Nyamuk.

11
3. Penyebab DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat
macam virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4.
Keempat virus tersebut dalam group B Arthropod Borne Viruses
( Arboviruses). Dan keempat tipe virus tersebut telah ditemukan di
berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta. Dari
empat tipe virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus
dengue dengan tipe Den 1 dan Den 3. Keempat tipe virus tersebut
merupakan genus dari flaviverus familiflaviviridae. Setiap serotipe cukup
berbeda sehingga tidak ada proteksi – silang dan wabah yang disebabkan
beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi.Penyakit Demam
Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) inidisebarkan
kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus C.

4. Gejala Demam Berdarah Dengue


Gejala-Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Demam Berdarah Dengue :
a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari ( 38-40 derajat celsius )
b. Perasaan menggigil, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata
dan nyeri punggung pada awal gejala.
c. Tampak bintik- bintik merah ketika diperiksa dengan metoda uji
torniquet.
d. Terjadi pembesaran hati ( hepatomegali ).
e. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
f. Terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3 dan terjadi
peningkatan hematokrit diatas 20 %.
g. Pada tingkat lanjut terjadi mimisan dari hidung dan gusi.
h. Terjadinya melena ( buang air dengan kotoran berupa lendir yang
bercampur darah.
i. Tampak bintik-bintik merah sebagai bentuk dari pecahnya
pembuluh darah.
j. Demam yang dirasakan menyebabkan pegal dan sakit pada sendi.

12
Orang yang terindikasi terserang demam berdarah harus secepatnya
diberi pertolongan medis dengan dibawa ke puskesmas, dokter atau
rumah sakit untuk diobati. Terlambat memberi pertolongan pada
penderita DBD dapat menyebabkan penderita meninggal dunia.

B. PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK


1. Pemberantasan nyamuk DBD diutamakan memakai cara yang efektif,
efisien dan ramah lingkungan. Hal ini berfungsi menghilangkan tempat
berkembangbiaknya nyamuk. Cara yang dimaksud adalah dengan 3M,
yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur barang-barang yang bisa
menampung air seminggu sekali.
a. MENGURAS
Tandon air yang bisa dikuras antara lain bak mandi, bak WC, Vas
Bunga, Perangkap Semut, Tempat minum burung dsb. Cara
menguras yang baik adalah dengan menyikat atau menggosok rata
dinding bagian dalam tandon air, menadatar maupun naik turun.
Maksudnya agar telur nyamuk yang menempel dapat lepas dan tidak
menetas jentik.

13
b. MENUTUP
Ada 2 jenis menutup tandon air agar tidak dipakai nyamuk
berkembang biak :
1) Menutup tandon dengan rapat agar air yang disimpan tidak ada
jentiknya. Jenis tendon ini antara lain : gentong, padasan, drum,
reservoar, emberisasi dsb.
2) Menutup tandon agar tidak terisi air . Misalnya tonggak bambu
dapat ditutup dengan pasir atau tanah sampai penuh. Sedangkan
untuk ban, aki dsb dapat ditutupi dengan plastik agar tidak
kemasukan air atau dimasukkan karung agar tidak tersentuh
nyamuk.

c. MENGUBUR
Barang-barang bekas yang dapat menampung air dan tidak akan
dimanfaatkan lagi sebaiknya disingkirkan yang mudah adalah
dengan mengubur ke dalam tanah. Contoh barang bekas yang perlu
dikubur : gelas, ember, piring pecah, kaleng dsb.

14
d. IKANISASI
Selain dengan cara 3M, pada bak-bak air juga bisa dipelihara ikan
pemakan jentik. Contoh : Betta sp

e. FOGGING
Bukan cara terbaik untuk memberantas nyamuk penular DBD, hanya
membunuh nyamuk dewasa. Pada hari-hari berikutnya akan menetas
nyamuk-nyamuk baru lagi, karena telur dan jentik-jentik tidak mati.
Fogging berdampak buruk terhadap kesehatan karena menggunakan
pestisida dan solar.
1) Pestisida merupakan racun yang dapat merusak syaraf dan
beresiko penyebab kanker, kelahiran anak cacat , kerusakan
genetik/ keturunan, keguguran dan kemandulan
2) Solar mengeluarkan emisi COx, NOx, SOx yang dapat
mencemari udara dan berdampak buruk terhadap kesehatan.

15
2. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara
lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah
padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping
kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. PSN pada dasarnya
merupakan pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak
berkembang tidak dapat berkembang biak. Pada dasarnya PNS ini dapat
dilakukan dengan:
a. Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air sekurang-
kurangnya seminggu sekali,. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan
bahwa perkembangan telur agar berkembang menjadi nyamuk
adalah 7-10 hari.
b. Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum, dan
tempat air lain dengan tujuan agar nyamuk tidak dapat bertelur pada
tempat-tempat tersebut.
c. Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung setidaknya
seminggu sekali.
d. Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang
bekas terutama yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya
jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng, botol pecah, dan
ember plastik.
e. Munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dengan
menggunakan tanah.

16
f. Membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan
salurannya kembali jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah
dari daun.

3. Biologis
Pengendalian secara biologis adalah pengandalian perkambangan
nyamuk dan jentiknya dengan menggunakan hewan atau tumbuhan.
seperti memelihara ikan cupang pada kolam atau menambahkannya
dengan bakteri Bt H-14
4. Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi merupakan cara pengandalian serta
pembasmian nyamuk serta jentiknya dengan menggunakan bahan-bahan
kimia. Cara pengendalian ini antara lain dengan:
a. Pengasapan/fogging dengan menggunakan malathion dan fenthion
yang berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan Aides
aegypti sampai batas tertentu.
b. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat
penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam dan lain-
lain.

Cara yang paling mudah namun efektif dalam mencegah


penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara diatas
yang sering kita sebut dengan istilah 3M plus yaitu dengan menutup
tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat
penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta
menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon yang
berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk.
Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus
seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menur
larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, memasang kelabu,
menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang

17
obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta
tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.

C. Cegah gigitan nyamuk dengan cara:


1. Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah di tempat air yang sulit
dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk temephos (abate) atau
altosoid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air
atau 2,5 gram altosoid untuk 100 liter air. Abate dapat di peroleh/dibeli di
Puskesmas atau di apotek.
2. Mengusir nyamuk dengan obat anti nyamuk.
3. Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok.
4. Memasang kawat kasa di jendela dan di ventilasi
5. Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.
6. Gunakan sarung kelambu waktu tidur.

D. Manfaat Pemberantasan Jetik Nyamuk


1. Terbebas dari gigitan nyamuk
2. Tercegah dari berbagai macam penyakit yang di tularkan melalui
nyamuk
3. Menekan laju pertumbuhan nyamuk di lingkungan

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Audient telah mengikuti jalannya proses promosi kesehatan dengan
baik, hal itu terlihat dari pertanyaan yang telah diberikan dapat dijawab
oleh audient dengan baik.

B. SARAN
Semoga promosi kesehatan yang telah diberikan kepada warga Ds.
Lemah Putih dapat diterima dengan baik dan langkah-langkah
pemberantasan jentik nyamuk yang telah disosialisasikan kepada warga
dapat diterapkan dikehidupan yang nyata.

19
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI.2005.Pencegahan Dan Pemberantasan Demam


Berdarah Dengu Di Indonesia.Jakarta:Dirjen PP&PL,2004.Dengue
dengan Permasalahannya. http://www.mediando.co.id

Dr.Faizah A.Siregar.2004.Epidemiologi dan Pemberantasan


Demam Berdarah Dengue di Idonesia. http://www.library.usu.co.id

Noto Adminodjo, S.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan.


Jakarta: PT Rineka Cipta

20

Anda mungkin juga menyukai