Anda di halaman 1dari 14

PERITONITIS PADA ANAK

Kelompok 3:
1.Widya Rahmah
2. Natasya Fadila Zahara
3. Niken Selvi Wahyuni
PERITONITIS PADA ANAK
PERITONITIS
I. DEFENISI

“ Peradangan lapisan peritoneum rongga perut yang dapat


diakibatkan oleh infeksi, autoimun atau proses kimia ”
II. KLASIFIKASI PERITONITIS
A. PERITONITIS PRIMER
“ Sumber infeksi berasal dari luar perut dan tumbuh di ruang
peitoneum lewat penyebaran hematogen atau limfogen “
 Etiologi :
- Pneumococcus (tersering)
- Streptococcus grup A
- Enterococcus
- E.coli
 Manifestasi Klinis :
- pada permulaan mungkin samar
- demam, nyeri perut, muntah, diare
- hipotensi, takikardia, nafas dangkal dan cepat
- defans muskular
- suara usus hipoaktif atau tiada
B. PERITONITIS SEKUNDER
“ Penyebab berasal dari ruang perut sendiri melalui perluasan dari
robekan vicus intra-abdomen atau adanya abses dalam organ
abdomen ”
 Etiologi :
- adanya defek nekrosis dinding usus atau viskus lain akibat obstruksi atau
infark atau setelah robekan abses intrabdomen
- paling sering oleh karena perforasi appendiks
- kuman penyebab sama dengan yang primer
 Manifestasi Klinis :
- deman (khas : 39,5 ‘C atau >>)
- nyeri perut difus
- mual dan muntah
- defans muskular, kesulitan gerak tubuh
- bising usus menurun atau tiada
- anak rewel, gelisah dan dapat jatuh ke syok
III. PATOMEKANISME PERITONITIS
IV. PENEGAKAN DIAGNOSIS
1. HETEROANAMNESIS

a. Perut Kembung
“ Sudah berapa lama perutnya kembung?”
“ Apakah berkaitan dengan makan?”
“ Apakah berkaitan dengan muntah, mengeluarkan gas? “

b. Mual dan Muntah


“ Sudah berapa lama ?”
“ Apakah warna bahan yang dimuntahkan?”
“ Bagaimana dengan bau muntahan?”
“ Seberapa sering ?”
“ Apakah muntahnya berkaitan dengan makan?”

c. Perubahan Buang Air Besar


“ Sudah berapa lama?”
“ Frekuensi? Timbul mendadak? Konsistensi? Warna? Bau?”

d. Rewel dan Gelisah


IV. PENEGAKAN DIAGNOSIS
2. PEMERIKSAAN FISIK PEDIATRI

a. INSPEKSI
- Ukuran dan bentuk perut
- Keadaan dinding perut
- Gerakan dinding perut
b. AUSKULTASI
- Suara peristaltik
- Bising usus
c. PERKUSI
- Asites
- Pekak hepar (peritonitis : pekak hepar menghilang) dan organ lainnya
d. PALPASI
- Defans muskular???
- Nyeri tekan??
- Organ Intraabdominal
e. RECTAL TOUCHER
- Tonus Spinchter?? Melonggar?
- Fistula?
- Nyeri?
- Feses? Darah?
- Massa?
IV. PENEGAKAN DIAGNOSIS
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Laboratorium
- Leukositosis (sel PMN yang menonjol)
- Hemoglobin
- Trombosit
b. Pemeriksaan Elektrolit (Dehidrasi)
c. Pemeriksaan Radiologi
- Foto toraks : free air atau air trap
V. TATALAKSANA
1. Atasi dehidrasi pasien
Gunakan larutan : isotonis
sesuaikan dengan kebutuhan cairan
 Pada anak dengan BB<10 Kg
Rumus : n × 100 ml (n=BB anak)
Jika dehidrasi ringan / 1 jam
Jika dehidrasi sedang / 3 jam
2. Berikan antibiotik spektrum luas
Misalnya gol.sefalosporin dan sesuaikan dengan BB
anak dan usia
V. TATALAKSANA
3. Pemberian obat simptomatik
4. Dekompresi dengan NGT
5. Pasang Kateter

Indikasi Pembedahan :
 Jika terdapat perforasi (foto, kadar amilase)
VI. KOMPLIKASI dan
PROGNOSIS
 Pasca operasi : eviserasi luka & pembentukan abses
 ™Pasca laparotomi : perawatan lama dapat menyebabkan
pneumonia, sepsis, kegagalan reanimasi

Prognosis
“ Semakin cepat terdeteksi dan ditangani, maka
prognosis semakin baik “

Anda mungkin juga menyukai