(SAP)
Tema : Kusta
1. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, Pasien diharapkan dapat mengetahui dan memahami
tentang penyakit kusta
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan peserta diharapkan mampu:
3. POKOK BAHASAN
a. Pengertian Kusta
1. Ceramah
2. Tanya jawab
5. ALAT BANTU
Leaflet
6. KEGIATAN
7. EVALUASI
Pada tahap evaluasi ini diberikan tanya jawab secara lisan kepada audien meliputi:
1. DEFINISI
Penyakit kusta adalah penyakit menular, menahun (lama) yang disebabkan oleh kuman
kusta (Mycobacterium leprae). Penyakit tersebut menyerang kulit, saraf tepi .
Kusta atau lepra disebut juga penyakit Morbus Hansen. Merupakan penyakit infeksi kronik
yang disebabakan oleh bakteri atau kuman Mycrobacterium leprae. Penyakit Kusta menyerang
kulit dan syaraf tepi seseorang yang menyebabkan syaraf tepi orang tersebut mati rasa, gangguan
pada kulit, kelumpuhan pada tungkai dan kaki, menyerang sistem pernapasan atas, kerusakan
mata, dan membran selaput lendir.
Bakteri Mycrobakterium leprae adalah jenis kuman anaerob, tidak membentuk spora,
berbentuk batang, dan tahan asam. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit,
muccus membran, dan saluran nafas.
Merupakan jenis kusta yang tidak menular karena kelainan kulitnya mengandung sedikit
kuman, membentuk radang granuloma tuberkel tanpa nekrosis
perkejuan yang menyebabkan kulit berwarna pucat dan mati rasa.Bentuk kusta tuberkoloid
mempunyai kelainan pada jaringan syaraf sehingga mengakibatkan cacat
pada tubuh.
Jenis kusta satu ini adalah jenis kusta yang menular sebab dalam kulit yang terjejas
mengandung banyak kuman. Kusta lepromatosa memiliki ciri kelainan kulit yang menyebar
secara simetris di seluruh tubuh, berhubungan dengan lesi, nodul atau
plak, dermis kulit yang menipis, dan perkembangan pada mukosa hidung yang
menyebabkan penyumbatan hidung atau kongesti nasal dan epistaksis (hidung
3. Kusta multibasiler
Kusta multibasiler merupakan penyakit kusta dengan tingkat keparahan yang sedang dan
tipe kusta yang sering ditemukan. Kusta ini bercirikan dengan adanya lesi (bercak atau luka) kulit
yang menyerupai kusta tuberkuloid tapi jumlahnya lebih
banyak dan tak beraturan. Bagian lesi yang besar dapat mengganggu seluruh tungkai, dan
gangguan saraf tepi dengan kelemahan dan kehilangan rasa rangsang. Tipe ini tidak stabil dan
dapat menjadi seperti kusta lepromatosa ataupun menjadi kusta tuberkuloid.
2. PENYEBAB
Penyebab kusta adalah kuman Mycobacterium leprae yang masuk ke dalam tubuh melalui
saluran pernapasan (inhalasi) dan kulit (kontak langsung yang lama dan erat).
1. Penularan terjadi dari penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain dengan kontak
lama melalui pernafasan.
4. Jadi dapat dikatakan bahwa penyakit kusta adalah penyakit menular yang sulit menular.
5. Kemungkinan anggota keluarga dapat tertular kalau penderita tidak berobat oleh karena
itu seluruh anggota keluarga harus diperiksa.
5. Pengobatan
Kombinasi antibiotik seperti rifampicin, dapsone, clofazimin selama 6 bulan hingga 2 tahun
Pencegahan
6. Biarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah sebab bakteri kusta akan mati
pada suhu yang panas, serta hindari ruangan yang lembab.
Jika hasil pemeriksaan adalah sakit kusta, maka penderita harus minum obat secara teratur
sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan.
1. Obat untuk menyembuhkan penyakit kusta dikemas dalam blister yang disebut MDT
(Multi Drug Therapy = Pengobatan lebih dari 1 macam obat)
2. Kombinasi obat dalam blister MDT tergantung dari tipe kusta, tipe MB harus minum
obat lebih banyak dan waktu lebih lama :
3. Dosis pertama harus diminum di puskesmas (di depan petugas), dan seterusnya obat
diminum sesuai petunjuk / arah panah yang ada di belakang
blister.
1. Kuman kusta dalam tubuh penderita akan tumbuh dan berkembang lebih
banyak dan akan merusak saraf sehingga timbul kecacatan.
2. Cacat kusta terjadi karena penderita terlambat ditemukan sehingga terlambat diobati.
3. Jika timbul kecacatan penderita akan kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja.
Cacat kusta adalah cacat akibat kuman kusta yang menyerang saraf penderita. Cacat bisa
terjadi juga akibat luka di tangan dan atau di kaki penderita yang mati rasa.
DAFTAR PUSTAKA