Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
PAROTITIS

Oleh :

Elvant Olrando Darlin


2019.C.11a.1007

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PAROTITIS

1. Pokok Bahasan : Bahaya Parotitis


2. Sub Pokok Bahasan :
a) Menjelaskan pengertian Parotitis
b) Menjelaskan penyebab Parotitis
c) Menjelaskan pencegahan Parotitis
d) Menjelaskan penanganan Parotitis
3. Sasaran : Masyarakat
4. Waktu : 45 menit / 10.00-10.45 WIB
5. Tempat : Balai Banjar Dukuh Pesirahan
6. Hari / Tanggal : Jumat,8 September 2019
7. Nama Penyuluh : Elvant Olrando Darlin
8. Latar Belakang :
Parotitis merupakan penyakit infeksi yang pada 30-40 % kasusnya merupakan infeksi
asimptomatik. Infeksi ini disebabkan oleh virus RNA untai tunggal negative sense berukuran
100-600 nm, dengan panjang 15000 nukleotida termasuk dalam genus Rubulavirus
subfamily Paramyxsovirinae dan family Paramyxoviridae (Sumarmo,2008). Penyebaran
virus terjadi dengan kontak langsung, percikan ludah, bahan mentah mungkin dengan urin.
Sekarang penyakit ini sering terjadi pada orang dewasa muda sehingga menimbulkan
epidemi secara umum.

Berdasarkan data dari The National Notifable Disease Survillance System, dilaporkan
pada tahun 1990 di Amerika Serikat terdapat 5.292 kasus mumps, tahun 1968 terdapat
159.209 kasus dan pada tahun 2000 terdapat 338 kasus. Wabah juga telah dilaporkan di
Jerman, Inggris, Kanada. Namun, dibandingkan dengan Negara-negara lain, angka kejadian
di AS sebenarnya masih relative kecil, meskipun tumbuh pada tingkat yang
mengkhawatirkan. Di Inggris, pada tahun 2004-2006 dilaporkan wabah penyakit mumps
sebanyak lebih dari 70.000 kasus (Dayan Gustavo,2006). Dari data yang dilaporkan dapat
disimpulkan bahwa terjadi penurunan kasus mumps yang signifikan dari tahun 1990
sampai tahun 2000. Penggunaan
vaksin dan imunisasi mumps untuk mencegah penularan telah diberlakukan di beberapa
Negara di dunia membuat jumlah kasus mumps mengalami penurunan. Sedangkan jumlah
kasus parotitis akut di Indonesia khususnya di kota Ambon belum dapat diketahui secara
pasti karena minimnya penelitian mengenai penyakit ini.

Parotitis dapat menimbulkan komplikasi walaupun jarang terjadi. Insidensi parototis


dengan ketulian adalah 1 : 15.000. Parotitis yang tidak ditangani dengan tepat dan segera
dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius yang akan menambah resiko terjadinya
kematian. Maka disebabkan hal tersebut, melalui makalah ini kami memberikan solusi dapat
memberikan pengetahuan dan tata cara pencegahan dari penyakit parotitis sehingga skala
kejadian penyakit tersebut dapat menurun dan bermanfaat pula bagi perawat yakni mampu
melaksanakan asuhan keperawatan atas pasien dengan Parotitis dengan tepat dan benar.

9. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum / TIU :
Setelah diberikan penyuluhan mengenai parotitis diharapkan sasaran dapat mengetahui
tentang Penyakit Parotitis serta pencegahan yang dilakukan.
B. Tujuan Instruksional Khusus / TIK :
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 45 menit diharapkan sasaran dapat :
1. menjelaskan kembali pengertian Parotitis.
2. Menyebutkan cara pencegahan parotitis.
3. Menyebutkan penyebab dari parotitis.
4. Menyebutkan cara penanganan parotitis

10. Kegiatan
No Langkah - Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Langkah
1 Pendahuluan 10 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Menggali 3. Menjawab
pengetahuan/ persepsi pertanyaan
masyarakat
Menjelaskan tujuan
Penyuluhan
4. Membuat kontrak
waktu 4. Mendengarkan dan
5. Memberikan pre test memperhatikan
5. Menyetujui kontrak
waktu
6. Menjawab
pertanyaan
2 Penyajian 20 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
menit • menjelaskan memperhatikan
kembali pengertian
penjelasan
Parotitis.
penyuluh
• Menyebutkan cara
pencegahan
parotitis.
• Menyebutkan
penyebab dari
parotitis.
• Menyebutkan cara
penanganan
parotitis

3 Evaluasi 10 1. Memberikan 1. Aktif bertanya


menit kesempatan untuk
bertanya
2. Menjawab pertanyaan 2. Mendengarkan
3. Post test 3. Menjawab
pertanyaan yang
diberikan
4 Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
yang disampaikan dan
oleh penyuluh memperhatikan
2. Meminta / memberi 2. Memberikan
pesan dan kesan pesan dan kesan
3. Salam Penutup 3. Menjawab salam

11. Metode : Ceramah, diskusi dan demonstrasi


12. Media : Leaflet
13. Setting Tempat :

1
3

2 2

2 2

2 2

2 2

Keterangan:
1. Penyuluh
2. Sasaran (masyarakat)
3. ZOOM

14. Materi : Lampiran 1


Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :

1. Menjelaskan pengertian Parotitis


2. Menjelaskan penyebab Parotitis
3. Menjelaskan pencegahan Parotitis
4. Menjelaskan penanganan Parotitis

15. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Secara keseluruhan, persiapan penyuluhan mulai media, dan materi sudah
dipersiapkan sejak, Kamis, 7 September 2021 dengan rincian sebagai berikut :
1. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan bisa
digunakan. Media yang digunakan berupa leaflet atau brosur

2. Persiapan Materi
Materi yang diberikan dalam penyuluhan tentang parotits bagi anak semuanya
lengkap dan siap digunakan, dan disebarluaskan dalam bentuk leafet yang berisi
gambar maupun tulisan mengenai bahaya Parotits bagi anak.
3. Peserta Penyuluhan
Masyarakat antusias mengikuti serangkaian acara penyuluhan. Peserta yang
datang penyuluhan sebanyak 50 orang.

b. Evaluasi Proses
1. Kehadiran minimal 90% karena mengingat pentingnya penyuluhan mengenai
bahaya parotitis pada anak dan berharap dengan diberikannya penyuluhan
mengenai ini dapat mengetahui risiko yang ditimbulkan
2. Minimal sasaran menyimak dan mendengarkan materi penyuluhan sebesar 80%
3. Dalam proses penyuluhan kesehatan berharap sasaran dapat merespon dengan
baik dan adanya feedback yang baik.
4. Dalam proses penyuluhan diharapkan sasaran (peserta) aktif, dimana bisa
melakukan tanya jawab serangkaian tentang bahaya parotitis yang belum
dimengerti
5. Peserta yang hadir diharapkan tidak meninggalkan tempat penyuluhan selama
penyuluhan berlangsung
6. Peserta yang hadir diharapkan bisa berinteraksi dengan baik sehingga
menciptakan suasana yang kondusif

c. Evaluasi Akhir
1. Jangka Pendek
a. Sasaran mengerti 85% dari materi yang disampaikan
b. Sasaran mau memahami materi yang telah disampaikan dan tidak
mengobrol
c. Sasaran tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan
2. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit parotitis sehingga dapat
menurunkan status angka Parotitis pada anak.
Pengorganisasian penyelenggaraan peneyuluhan dilakukan sebelum dan saat
evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka antara lain:
1. Apakah pengertian dari parotitis ?
2. Apakah akibat parotitis ?
3. Bagaimana cara mencegah parotitis ?
4. Apa sajakah cara menangani parotitis ?

16. Daftar pustaka


Depkes RI. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas tahun 2007
https://www.academia.edu/29230800/Parotitis

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PAROTITIS

A. Pengertian Parotitis
Parotitis adalah infeksi akut, menular dengan gejala khas yaitu pembesaran
kelenjar ludah terutama kelenjar parotis. Parotis epidemika adalah penyakit virus
menyeluruh, akut yang kelenjar ludahnya membesar, nyeri terutama kelenjar parotis,
merupakan tanda- tanda yang biasa ada. Gondongan adalah infeksi virus menular
mengakibatkan pembengkakan unilateral (satu sisi) atau bilateral (dua sisi) pada kelenjar
liur disertai nyeri. Parotitis epidemika adalah penyakit akut dan menular yang
disebabkan virus yang menyerang kelenjar air liur di mulut, terutama kelenjar parotis
yang terletak pada tiap-tiap sisi muka, tepat di bawah dan di depan telinga.

B. Penyebab Parotitis
Disebabkan oleh virus “mumps” yaitu paramyxovirus. Virus itu sudah berada
dalam air ludah 1-6 hari sebelum pipi anak membengkak. Biasanya bila salah satu anak
terkena gondongan maka anak-anak lain di daerah itu terkena juga karena virus itu
sangat menular.
C. Cara pencegahan Parotitis
Parotitis sering menyerang anak-anak yang belum melakukan vaksin MMR.
Vaksin MMR merupakan kombinasi vaksin yang diperuntukkan melindungi tubuh dari
tiga penyakit, yaitu gondongan (parotitis/mumps), campak (measles), dan campak
Jerman (rubella). Namun, bagi orang dewasa yang memiliki sistem kekebalan tubuh
yang lemah, alergi terhadap gelatin atau neomisin, , dan bagi ibu hamil, tidak disarankan
untuk melakukan vaksin MMR. Konsultasikan ke dokter untuk jadwal pemberian vaksin
agar anak terhindar dari infeksi virus, seperti parotitis.

D. Penanganan Parotitis
Tidak ada obat khusus untuk gondongan atau parotitis. Umumnya, parotitis dapat
sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang dari dua minggu, sehingga pengobatan
penyakit ini hanya difokuskan pada meringankan gejala dan keluhan yang terjadi. Untuk
meredakan nyeri dan demam, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri dan penurun
demam, seperti paracetamol. Aspirin, yang merupakan obat penurun demam, tidak boleh
diberikan kepada anak yang sedang mengalami parotitis, karena bisa menyebabkan
sindrom Reye yang dapat mengakibatkan gagal hati dan kematian.

Selain memberikan paracetamol, Anda juga dapat melakukan beberapa hal-hal


berikut untuk mempercepat proses pemulihan:

 Istirahat yang cukup.


 Perbanyak minum air putih, untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat
demam.
 Hindari makanan yang mengharuskan banyak mengunyah. Ganti dengan
makanan yang bertekstur lembut, seperti oatmeal atau bubur.
 Hindari makanan dan minuman asam, karena dapat merangsang rasa sakit
pada kelenjar parotis.
 Kompres dengan air hangat atau air dingin bagian yang mengalami
pembengkakan akibat parotitis, untuk membantu meringankan rasa sakit.
EVALUASI TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS /TIK
1. Pertanyaan :
1. Apakah pengertian parotitis ?
2. Apakah penyebab parotitis ?
3. Bagaimana cara pencegahan parotitis?
4. Bagaimana penanganan parotitis ?

2. Jawaban :
1. Parotitis adalah infeksi akut, menular dengan gejala khas yaitu pembesaran kelenjar
ludah terutama kelenjar parotis
2. Disebabkan oleh virus “mumps” yaitu paramyxovirus. Virus itu sudah berada dalam air
ludah 1-6 hari sebelum pipi anak membengkak. Biasanya bila salah satu anak terkena
gondongan maka anak-anak lain di daerah itu terkena juga karena virus itu sangat
menular.
3. Untuk mencegah parotitis sebaiknya melakukan vaksin MMR. Vaksin MMR merupakan
kombinasi vaksin yang diperuntukkan melindungi tubuh dari tiga penyakit, yaitu
gondongan (parotitis/mumps), campak (measles), dan campak Jerman (rubella).
4. Untuk menangani parotitis dapat mengonsumsi obat pereda nyeri dan penurun demam,
seperti paracetamol. Aspirin, yang merupakan obat penurun demam, tidak boleh
diberikan kepada anak yang sedang mengalami parotitis, karena bisa menyebabkan
sindrom Reye yang dapat mengakibatkan gagal hati dan kematian.
Selain memberikan paracetamol, Anda juga dapat melakukan beberapa hal-hal
berikut untuk mempercepat proses pemulihan:
 Istirahat yang cukup.
 Perbanyak minum air putih, untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat
demam.
 Hindari makanan yang mengharuskan banyak mengunyah. Ganti dengan
makanan yang bertekstur lembut, seperti oatmeal atau bubur.
 Hindari makanan dan minuman asam, karena dapat merangsang rasa sakit
pada kelenjar parotis.
 Kompres dengan air hangat atau air dingin bagian yang mengalami
pembengkakan akibat parotitis, untuk membantu meringankan rasa sakit.

Anda mungkin juga menyukai