Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Disusun oleh :
Mutia Prima Devi G2A017162

S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
SATUAN ACARA PENGAJARAN
KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
1. Topik : Infeksi Menular Seksual
2. Tempat : Balai Desa Tegalrejo
3. Waktu : Jumat, 1 November 2019
4. Sasaran : Anggota Karang Taruna Desa Tegalrejo
5. Penyuluh : Mutia PrimaDevi

A. Tujuan Instruksional Umum


Anggota Karang Taruna Desa Tegalrejo dapat memahami tentang infeksi
menular seksual
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Peserta penyuluhan dapat menguraikan kembali pengertian IMS
2. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan faktor risiko IMS
3. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan tanda dan gejala IMS
4. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan macam IMS
5. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan cara pencegahan IMS
6. Peserta penyuluhan dapat menguraikan informasi penting yang
perlu diketahui
C. Materi Penyuluhan/Pelajaran (out line)
Terlampir
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Metode :
Ceramah & tanya jawab
2. Pokok-pokok kegiatan:
Sasaran Penyuluh
Anggota karang taruna desa Tegalrejo Mutia Prima Devi
E. Alat dan Sumber Pelajaran.
1. Alat-alat yang digunakan:
1.1. PPT
1.2. LCD
1.3. Laptop
1.4. Microfon
1.5. Leaflet
2. Sumber rujukan bahan/ materi:
2.1. Kemenkes. 2011. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular
Seksual. Jakarta: Kemenkes
2.2. Ayu, Ida C dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita
Edisi 2. Jakarta : EGC
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
1.1. Materi penyuluhan sudah siap
1.2. SAP sudah siap
1.3. Media penyuluhan (PPT, Leaflet, LCD, Proyektor,Laptop) sudah
siap
1.4. Tempat diadakannya kegiatan sudah siap yaitu di balai desa
Tegalrejo
1.5. Pengorganisasian penyelenggaraan sudah dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
2.1. Acara dimulai dan diakhiri sesuai dengan jadwal
2.2. Penyuluhan berjalan secara kondusif dengan peserta yang antusias
2.3. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
3.1. Peserta penyuluhan dapat menguraikan kembali pengertian IMS
3.2. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan faktor risiko IMS
3.3. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan macam IMS
3.4. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan cara pencegahan IMS
3.5. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan tanda dan gejala IMS
3.6. Peserta penyuluhan dapat menguraikan informasi penting yang
perlu diketahui
G. Lampiran-lampiran
No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Metode Media
1. Pembukaan 2 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam, 1. Tanya jawab 1. Laptop
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan, 2. Ceramah 2. LCD
3. Memperkenalkan Pemateri Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
5. Menjelaskan gambaran materi dan
manfaat materi
6. Menggali pengetahuan peserta Menjelaskan pengetahuan
penyuluhan tentang IMS
2. Penyuluhan 8 menit 1. Menjelaskan tentang : Memperhatikan 1. Tanya jawab 1. Laptop
a. Pengertian IMS 2. Ceramah 2. LCD
b. Faktor Resiko IMS 3. Leaflet
c. Macam IMS
d. Pencegahan IMS
e. Informasi penting yang perlu diketahui
2. Diskusi dan Tanya jawab Bertanya dan menjawab
3. Penutup 5 menit 1. Memberikan pertanyaan kepada peserta Mendengarkan, dan 1. Tanya jawab 1. Laptop
terkait materi yang telah disampaikan menjawab 2. Ceramah 2. LCD
2. Pemberian hadiah untuk peserta Memperhatikan
penyuluhan yang aktif
3. Membacakan kesimpulan
4. Mengucapkan salam Menjawab salam

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau jamur, yang penularannya
terutama melalui hubungan seksual dari seseorang yang terinfeksi kepada mitra seksualnya (Prawirohardjo, 2010).

B. Faktor Risiko Infeksi Menular Seksual (IMS)


Untuk menggali faktor risiko perlu ditanyakan beberapa hal tersebut di bawah ini. Berdasarkan penelitian faktor risiko oleh
WHO (World Health Organization) di beberapa negara (di Indonesia masih belum diteliti), pasien akan dianggap berperilaku
berisiko tinggi bila terdapat jawaban “ya” untuk satu atau lebih pertanyaan di bawah ini:
1. Pasangan seksual > 1 dalam 1 bulan terakhir
2. Berhubungan seksual dengan penjaja seks dalam 1 bulan terakhir
3. Mengalami 1/ lebih episode IMS dalam 1 bulan terakhir.
4. Perilaku pasangan seksual berisiko tinggi.
(Kemenkes, 2011)
C. Macam-Macam IMS
1. Gonore
Penyakit ini disebabkan oleh neisseria gonorrhoeae tergolong bakteri diplococus berbentuk buah kopi. Masa inkubasi
(waktu sebelum terjadi gejala) berkisar antara 3-5 hari setelah infeksi.
a. Infeksi gonore pada Pria
Bentuk yang paling sering adalah uretritis gonore anterior akuta yang disebut juga kencing nanah. Gejala umum seperti
rasa gatal dan panas diujung kemaluan, rasa sakit saat kencing, dan banyak kencing, diikuti pengeluaran nanah diujung
kemaluan dan bercampur darah.
b. Infeksi Gonore pada Wanita
Dengan perbedaan anatomi alat kelamin luar wanita yang terkena infeksi pertama adalah mulut rahim yang disebut
servisitis yang bersamaan dengan infeksi vagina (liang senggama) trikomonas.
Gejala klinis yang timbul : rasa nyeri pada daerah punggung, mengeluarkan keputihan encer seperti nanah, pada serviks
akan tampak berwarna merah, membengkak, perlukaan, dan tertutup oleh lender bernanah. Lendir yang dikeluarkan
sangat infeksius sehingga dapat menyebarkan penyakit menuju liang kencing (uretritis). Penyebaran kekelenjar bartolin
menimbulkan gejala membengkak, sangat nyeri sehingga sukar berjalan, bila saluran kelenjar tersumbat menimbulkan
pernanahan yang disebut abses bartolin.
Gejala infeksi gonore menahun : rasa nyeri pada perut bagian bawah, terdapat keputihan, sakit saat hubungan seksual,
tidak bisa mendapat keturunan.
(Ayu, 2009)
2. Sifilis
Penyakit ini disebabkan oleh T.pallidum yang diserang oleh penyakit ini adalah semua organ tubuh seperti sistem
pembuluh darah dan jantung, otak dan susunan saraf. Penjalaran menuju janin yang sedang berkembang dalam rahim dapat
menimbulkan kelainan bawaan janin dan infeksi dini saat persalinan. Pada penderita penyakit ini biasanya akan timbul
perlukaan di tempat infeksi masuk dengan cirri permukaan berwarna merah, membengkak, dan bisa menjadi ulkus.
(Ayu, 2009)
3. Trikomoniasis
Penyakit ini disebabkan oleh trikomonas vaginalis. Trikomoniasis pada wanita : pada infeksi ini terdapat gejala lender
vagina banyak dan berbusa, bentuk puutih bercampur nanah, terdapat perubahan warna (kekuningan, kehijauan), berbau
khas.. penyebaran infeksi dapat terjadi dalam bentuk uretritis (infeksi saluran kencing), skonitis (infeksi kelenjar sken),
bartholinitis (kelenjar bartolin)
Trikomoniasis pada pria : pada penyakit ini dapat menimbulkan infeksi saluran kemih, inffeksi kelenjar prostat,
fesikaseminalis, dan saluran spermatozoa.
(Ayu, 2009)
4. Herpes Simpleks
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe II. Gejala klinisnya badan panas, cepat lelah, nafsu makan
berkurang. Gejala lokal pada genetalia terdapat fesikel berkelompok diatas kulit, kulit tampak basah dan lebih merah, terdapat
ulkus, rasa nyeri yang hebat sehingga sukar untuk berjalan.
(Ayu, 2009)
5. AIDS
Penyakit ini disebabkan oleh syndrome yang merupakan kumpulan segala gangguan dan menurunnya fungsi daya tubuh yang
disebabkan oleh virus. Gejala yang timbul : membesarnya kelenjar getah bening, panas badan sekitar 38̊ C selama 3 bulan
tanpa diketahui sebabnya terutama malam hari, berat badan menurun, keadaan umum semakin melemah, nafsu makan
berkurang dapat disertai diare. Adapun manifestasi klinisnya penderita dapat tampak sakit berat dengan penampilan badan
kurus, pembengkakan kelenjar hampir seluruh tubuh, leher, lipatan paha dan yang tidak tampak, infeksi jamur pada kulit,
terdapat tumor ganas seperti sarcoma, timbul gejala seperti sakit pada tenggorokan, sakit paru disertai batuk darah, diare yang
tidak dapat disembuhkan, infeksi jamur, dapat terkena sakit hati, ginjal dll.
(Ayu, 2009)
D. Pencegahan IMS
Cara ABCD
A. = Abstinence (tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu)
B. = Be faithful (setia pada pasangan)
C. = Condom (gunakan kondom bila tidak mau melaksanakan A dan B, termasuk menggunakan kondom sebelum IMS yang
dideritanya sembuh)
D. = no Drugs (Tidak menggunakan obat psikotropik atau zat adiktif lainnya)
(Kemenkes, 2011)
E. Tanda dan Gejala
 Muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut.
 Vagina atau penis terasa gatal dan terbakar.
 Nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim.
 Keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan).
 Nyeri perut bagian bawah.
 Demam dan menggigil.
 Muncul pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di selangkangan.
 Muncul ruam kulit di badan, tangan, atau kaki.
 Kulit penis kering, ruam, dan kemerahan.

F. Informasi yang perlu disampaikan


Beberapa pesan KIE IMS yang perlu disampaikan:
♦ Mengobati sendiri cukup berbahaya
♦ IMS umumnya ditularkan melalui hubungan seksual.
♦ IMS adalah ko-faktor atau faktor risiko dalam penularan HIV.
♦ IMS harus diobati secara paripurna dan tuntas.
♦ Kondom dapat melindungi diri dari infeksi IMS dan HIV.
♦ Tidak dikenal adanya pencegahan primer terhadap IMS dengan obat.
♦ Komplikasi IMS dapat membahayakan pasien.
♦ Pasangan pasien yang terbukti menderita infeksi karena penularan melalui hubungan seks (IMS) juga harus diobati.
♦ Jadwal poli IMS dan IVA di Puskesmas Manukan Kulon diadakan pada hari Senin dan Jumat pukul 08.00-10.30
(Kemenkes,2011)

Anda mungkin juga menyukai